munjabibada
New member
Ini adalah alasan kenapa ketika keluarga kita sakit dilarang menitipkannya kepada pembantu.
Inem adalah pembantu di keluarga kaya raya ketika sang majikannya dirawat di sebuah rumah sakit dalam keadaan parah dan sudah tidak bisa berbicara lagi.
Sementara keluarganya melihat keadaan ayah mereka sudah tidak ada harapan lagi untuk hidup, anak-anaknya hanya bisa berdoa dan berharap paling tidak ayah mereka meninggalkan surat wasiat untuk mereka.
Salah satu keluarganya mengusulkan apabila Ayahnya siuman agar Inem cepat cepat memberikan sehelai kertas dan pulpen kepada ayahnya agar supaya segera menuliskan wasiatnya.
”Ayo Tuan cepat ditulis wasiatnya sebelum Tuan pergi”. Desak si Inem ketika melihat majikannya mulai membuka mata.
Dengan napas yang tersendat sendat sang majikan pun menulis surat wasiatnya dan akhirnya meninggal. Tentu saja keluarganya sontak menangis dan lupa akan surat wasiyat yang sempat ditulis Ayahnya tersebut yang dipegang oleh Inem.
Setelah ayahnya selesai dikebumikan, sang anak mengumpulkan saudara-saudaranya dan memanggil Inem dan memintanya untuk membacakan surat wasiat dari ayah mereka. Dengan suara lantang surat wasiat itu pun dibaca dan berbunyi: ”...Goblok kamu..., kenapa kamu injak selang infusnya, Aku belum mau mati tau...”
Inem adalah pembantu di keluarga kaya raya ketika sang majikannya dirawat di sebuah rumah sakit dalam keadaan parah dan sudah tidak bisa berbicara lagi.
Sementara keluarganya melihat keadaan ayah mereka sudah tidak ada harapan lagi untuk hidup, anak-anaknya hanya bisa berdoa dan berharap paling tidak ayah mereka meninggalkan surat wasiat untuk mereka.
Salah satu keluarganya mengusulkan apabila Ayahnya siuman agar Inem cepat cepat memberikan sehelai kertas dan pulpen kepada ayahnya agar supaya segera menuliskan wasiatnya.
”Ayo Tuan cepat ditulis wasiatnya sebelum Tuan pergi”. Desak si Inem ketika melihat majikannya mulai membuka mata.
Dengan napas yang tersendat sendat sang majikan pun menulis surat wasiatnya dan akhirnya meninggal. Tentu saja keluarganya sontak menangis dan lupa akan surat wasiyat yang sempat ditulis Ayahnya tersebut yang dipegang oleh Inem.
Setelah ayahnya selesai dikebumikan, sang anak mengumpulkan saudara-saudaranya dan memanggil Inem dan memintanya untuk membacakan surat wasiat dari ayah mereka. Dengan suara lantang surat wasiat itu pun dibaca dan berbunyi: ”...Goblok kamu..., kenapa kamu injak selang infusnya, Aku belum mau mati tau...”