BangTamping212
New member
suami yang ngabisin nyawa bini sendiri
Permisi nih Aden-aden yang ganteng dan baik ati dan Mpok atw Ajeng yang cantik2, ane mo bicara..... Kisah tragis seorang suami yang ngabisin nyawa bini sendiri gara2 diperlakukan tak layak sebagai seorang suami ama korban. Nih, liputannya :
Diduga kesal, Mukhlis, seorang suami di Desa Karangsari, Pekalongan, Jawa Tengah, belum lama ini nekat menghabisi nyawa istrinya sendiri. Jasad korban yang dikaramkan ke sungai akhirnya ditemukan dengan kondisi luka di sekujur tubuh.
Kejadian berawal dari adanya laporan kehilangan Elis Setiarum, karyawan Rumah Sakit Kajen, yang disampaikan sendiri oleh sang suami. Namun, polisi justru menemukan kejanggalan dalam laporan tersebut. Pasalnya, sejumlah barang bukti yang ditemukan di tempat kejadian perkara di rumah pasangan suami istri itu mengarah pada keterlibatan Mukhlis. Alhasil, polisi pun kian curiga. Namun Mukhlis mencoba menepis dengan beralibi.
Namun, tak lama berselang, Mukhlis akhirnya ditetapkan sebagai tersangka tunggal tewasnya Elis, istrinya sendiri. Menurut pengakuan pelaku, dirinya merasa kesal pada sang istri karena selama dua tahun berumah tangga sering diperlakukan tak layak sebagai seorang suami. Hal inilah yang membuatnya naik darah.
Emosi pun memuncak pagi itu karena menilai sang istri sudah semakin kelewatan. Mukhlis pun menghabisi nyawa sang istri dan sempat mendiamkan jasadnya hingga sore hari. Menemui jalan buntu, Mukhlis berupaya hilangkan jejak dengan membuang jasad sang istri ke saluran irigasi Karangsari dengan maksud menghanyutkannya.
Menurut Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Pekalongan, Ajun Komisaris Polisi Kusno, semula polisi sempat putus asa karena tak juga kunjung menemukan jasad korban. Untuk mempercepat pencarian, Muklis juga dibawa ke saluran irigasi itu. Namun, karena jasad sudah dibuang beberapa hari maka ada dugaan jasad korban sudah hanyut agak jauh.
Tim search and rescue (SAR) kemudian diterjunkan untuk mempercepat pencarian jasad Elis. Petugas melanjutkannya dengan menyisir Sungai Singkarang, termasuk percabangan aliran Wonopringgo dan Banjarejo Nihil. Bahkan, tim SAR sempat menghentikan sementara aliran irigasi. Alhasil, jasad korban baru ditemukan di aliran Banjarejo, pintu air Desa Sidomukti, sekitar dua kilometer dari lokasi pembuangan.
Jasad korban selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Kraton untuk divisum. Semula, spekulasi merebak seputar masalah rumah tangga, namun dugaan ini langsung ditepis tetangga dekat korban.
Kekerasan dalam rumah tangga pasangan Mukhlis dengan Elis telah membuahkan kenyataan pahit. Rafa, anak semata wayang, akhirnya menjadi korban karena harus kehilangan kasih sayang kedua orang tuanya. Namun, Rafa yang saat ini tinggal bersama Sugiwati, bibinya di Desa Legokkalong Karanganyar masih asyik bermain bersama teman-temannya. Bocah berusia satu setengah tahun ini sama sekali tak paham jika peristiwa buruk baru saja menimpa kedua orang tuanya
sumber : buser.liputan6.com
Sadis bener deh tuh suami gendeng, udah tau perempuan itu makhluk lemah, mestinya kan diberi kasih sayang. Dari pada lu ambil jalan pintas tapi berakhir di lapas kayak gue, mending lu cere deh tuh bini baik2. Itupun kalo lu udah nasehatin dia baik2, kalo udah engga sreg dalam pernikahan kan ada cere.
Maaf ya den, bukan nasehatin.... daripada lo nyesel seumur idup kayak gue.... Tinggal pilih aje deh, Tuhan kan selalu memberi pilihan.
Permisi nih Aden-aden yang ganteng dan baik ati dan Mpok atw Ajeng yang cantik2, ane mo bicara..... Kisah tragis seorang suami yang ngabisin nyawa bini sendiri gara2 diperlakukan tak layak sebagai seorang suami ama korban. Nih, liputannya :
Diduga kesal, Mukhlis, seorang suami di Desa Karangsari, Pekalongan, Jawa Tengah, belum lama ini nekat menghabisi nyawa istrinya sendiri. Jasad korban yang dikaramkan ke sungai akhirnya ditemukan dengan kondisi luka di sekujur tubuh.
Kejadian berawal dari adanya laporan kehilangan Elis Setiarum, karyawan Rumah Sakit Kajen, yang disampaikan sendiri oleh sang suami. Namun, polisi justru menemukan kejanggalan dalam laporan tersebut. Pasalnya, sejumlah barang bukti yang ditemukan di tempat kejadian perkara di rumah pasangan suami istri itu mengarah pada keterlibatan Mukhlis. Alhasil, polisi pun kian curiga. Namun Mukhlis mencoba menepis dengan beralibi.
Namun, tak lama berselang, Mukhlis akhirnya ditetapkan sebagai tersangka tunggal tewasnya Elis, istrinya sendiri. Menurut pengakuan pelaku, dirinya merasa kesal pada sang istri karena selama dua tahun berumah tangga sering diperlakukan tak layak sebagai seorang suami. Hal inilah yang membuatnya naik darah.
Emosi pun memuncak pagi itu karena menilai sang istri sudah semakin kelewatan. Mukhlis pun menghabisi nyawa sang istri dan sempat mendiamkan jasadnya hingga sore hari. Menemui jalan buntu, Mukhlis berupaya hilangkan jejak dengan membuang jasad sang istri ke saluran irigasi Karangsari dengan maksud menghanyutkannya.
Menurut Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Pekalongan, Ajun Komisaris Polisi Kusno, semula polisi sempat putus asa karena tak juga kunjung menemukan jasad korban. Untuk mempercepat pencarian, Muklis juga dibawa ke saluran irigasi itu. Namun, karena jasad sudah dibuang beberapa hari maka ada dugaan jasad korban sudah hanyut agak jauh.
Tim search and rescue (SAR) kemudian diterjunkan untuk mempercepat pencarian jasad Elis. Petugas melanjutkannya dengan menyisir Sungai Singkarang, termasuk percabangan aliran Wonopringgo dan Banjarejo Nihil. Bahkan, tim SAR sempat menghentikan sementara aliran irigasi. Alhasil, jasad korban baru ditemukan di aliran Banjarejo, pintu air Desa Sidomukti, sekitar dua kilometer dari lokasi pembuangan.
Jasad korban selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Kraton untuk divisum. Semula, spekulasi merebak seputar masalah rumah tangga, namun dugaan ini langsung ditepis tetangga dekat korban.
Kekerasan dalam rumah tangga pasangan Mukhlis dengan Elis telah membuahkan kenyataan pahit. Rafa, anak semata wayang, akhirnya menjadi korban karena harus kehilangan kasih sayang kedua orang tuanya. Namun, Rafa yang saat ini tinggal bersama Sugiwati, bibinya di Desa Legokkalong Karanganyar masih asyik bermain bersama teman-temannya. Bocah berusia satu setengah tahun ini sama sekali tak paham jika peristiwa buruk baru saja menimpa kedua orang tuanya
sumber : buser.liputan6.com
Sadis bener deh tuh suami gendeng, udah tau perempuan itu makhluk lemah, mestinya kan diberi kasih sayang. Dari pada lu ambil jalan pintas tapi berakhir di lapas kayak gue, mending lu cere deh tuh bini baik2. Itupun kalo lu udah nasehatin dia baik2, kalo udah engga sreg dalam pernikahan kan ada cere.
Maaf ya den, bukan nasehatin.... daripada lo nyesel seumur idup kayak gue.... Tinggal pilih aje deh, Tuhan kan selalu memberi pilihan.
Last edited: