Cuma dimarahi orangtua, bunuh diri

Administrator

Administrator
1803463p.jpg



Riki (15), siswa kelas II sebuah SMP swasta di Jakarta Utara, nekat bunuh diri, Rabu (5/5/2010) pagi. Riki bunuh diri dengan cara gantung diri di rumah orangtuanya di Taman Meruya Ilir, Blok G3, Kembangan, Jakarta Barat.

Diduga Riki nekat mengakhiri hidupnya karena kerap dimarahi orangtuanya. Menurut keterangan, orangtuanya meminta Riki untuk rajin sekolah dan dilarang mengikuti Kelompok Belajar (Kejar) Paket C.

Jenazah Riki Rabu pagi ditemukan ibunya, Novi, tergantung di kamarnya. Penemuan jenazah Riki itu menggemparkan warga Blok G3 Taman Meruya Ilir. Novi lalu menghubungi Kepolisian Sektor Metro Kembangan. Ketika menunggu polisi datang, belasan warga sekitar sudah berkumpul di rumah orangtua Riki.

Kepada polisi, Novi menceritakan kronologi menemukan Riki tergantung di kamarnya. Novi tidak berani membuka pintu kamar anaknya karena takut.

Menurut Novi, dia menemukan jenazah Riki secara tidak sengaja. Kemarin pagi seusai mengantar anaknya yang kecil ke sekolah, dari lubang angin kamar terlihat Riki telah tergantung.

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsektro Kembangan Iptu W Alexander yang datang ke tempat kejadian perkara (TKP) bersama beberapa anggotanya mendobrak pintu kamar Riki. "Sebelum gantung diri, pintu kamar dikunci dari dalam oleh korban," kata Alex.

Setelah pintu didobrak, petugas kemudian memeriksa TKP dan jenazah Riki kemudian dikirim ke RSCM, Jakarta Pusat, guna diotopsi. "Dari pemeriksaan awal, Riki diketahui murni bunuh diri. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya," ujarnya.

Dari keterangan orangtuanya, diduga Riki gantung diri karena stres dimarahi. "Selasa lalu Riki dimarahi ayahnya, Husin Chandra Sumar (51), karena jarang masuk sekolah," jelas Alex.

Seusai dimarahi ayahnya, Riki mengurung diri di kamar. Mengurung diri di kamar ini menjadi kebiasaan Riki setiap kali dimarahi orangtuanya. Selasa malam, setelah menasihati Riki agar rajin sekolah, Husin pergi meninggalkan rumah. Husin lebih banyak tinggal di daerah Telukgong, Jakarta Utara, ketimbang di Kembangan.

Sebelum menikah dengan Novi, Husin pernah berumah tangga. Dari istri pertamanya, Husin dikaruniai beberapa anak. Sementara dari Novi, Husin dikaruniai dua anak. Adik Riki yang terpaut dua tahun usianya kini sama-sama duduk di kelas II SMP.

Alex menambahkan, Riki kerap dimarahi orangtuanya karena malas bersekolah. "Sebelumnya dia pernah tinggal kelas dua kali. Di sekolah lamanya, karena dianggap nakal, dia dikeluarkan," tegas Alex.

Husin yang bekerja sebagai pegawai di sebuah sekolah swasta di Jakarta Utara kemudian memindahkan Riki ke tempat kerjanya. Namun, kelakuan Riki ternyata tidak berubah dan tetap jarang bersekolah.

Ketika dimarahi ayahnya, Riki mengatakan dirinya tidak mau sekolah lagi. Dia memilih untuk mengikuti Kejar Paket C. Namun, hal itu tidak dikabulkan ayahnya dan diminta tetap di sekolah reguler.

Di mata tetangga, Riki dikenal sebagai anak nakal. Dia memiliki hobi balap motor liar. "Dia tidak bergaul di daerah sini. Teman-temannya kebanyakan dari daerah lain," kata Dori, petugas keamanan setempat.

Dori mengatakan, Riki kerap membolos sekolah. Dori mengaku mengetahui perilaku Riki karena mengenal beberapa rekannya


Sumber : megapolitan.kompas.com


Bagaimanakah cara terbaik menegur anak dengan marah?
 
Bls: Cuma dimarahi orangtua, bunuh diri

Mungkin ortunya bukan marah.. cuman si anak aja yang uda bebal.

Kalo aku, dimarahi bukan karena malas sekolah.
Malah, aku dimarahi karena pengen kuliah. Pengen mengenyam pendidikan setinggi-tingginya.

Riki, bodo banget si lu..
 
Bls: Cuma dimarahi orangtua, bunuh diri

tindakan bodoh
 
Bls: Cuma dimarahi orangtua, bunuh diri

hmmm.....tindakan bodoh?? siapa yang menyebabkan si anak berbuat bodoh??

menurut aku komunikasinya yang nggak tepat, sebagai orang tua seharusnya menyesuaikan cara pengajaran sesuai dengan karakter si anak.
alangkah lebih indah kalau nggak asal marah, tapi mengarahkan dan memberi solusi juga memperhatikan.
semua orang pernah kena marah kan? bagaimana rasanya? atau jika kita terkena marah berkali-kali, tanpa memikirkan perasaan kita? stres? marah juga?
apa efeknya pada kita?

mungkin kebetulan kondisi psikis Riki sedang lemah, jadi dia memilih jalan seperti itu. Sayang.... dan kasihan
 
Back
Top