Administrator
Administrator
ATHENA - Protes menentang program penghematan yang dilakukan Pemerintah Yunani berakhir dengan bentrokan berdarah. Tiga orang dikabarkan tewas setelah pihak keamanan mengambil tindakan represif terhadap pada pendemo.
Protes yang dilakukan di depan Gedung Bank Athena dipenuhi dengan tembakan gas air mata dari pihak keamanan terhadap para pendemo. Sekira 100 ribu pendemo memenuhi jalanan Kota Athena, warga bergabung dalam aksi protes yang disertai mogok massal para pekerja publik Yunani.
Aksi demonstrasi berubah buruk saat kelompok anarkis melemparkan bom molotov dan batu ke arah gedung bank tersebut dan pihak kepolisian. Polisi pun merespon serang tersebut dengan terjangan gas air mata.
Akibat insiden tiga karyawan bank tewas akibat menghirup asap terlalu banyak setelah para pendemo menyulut api pada gedung bank tersebut. Ketiga korban yang terdiri dari seorang pria dan dua orang perempuan, terperangkap di dalam gedung dan akhirnya tewas karena tidak menghirup asap terlalu banyak. Demikian dilansir Associated Press, Kamis (6/5/2010).
Selain menewaskan tiga jiwa, protes kali ini juga melukai 15 warga sipil lainnya dan 29 anggota polisi. Sementara di tempat terpisah, 12 orang ditangkap di Athena dan dua lagi juga ditangkap di Kota Thessaloniki. Mereka ditangkap setelah terjadi bentrok antara pendemo dan pihak kepolisian.
Protes kali ini memang tidak terlepas dari kebijakan penghematan yang diambil oleh Pemerintah Perdana Menteri George Papandreou, akibat krisis yang mereka alami. Warga Yunani sadar jika langkah penghematan tersebut memang sejalan dengan keadaan negara itu, yang terpuruk akibat utang sebesar 300 miliar euro atau sekira Rp3.492 triliun (Rp11.624 per euro).
Tetapi dalam perkembangannya langkah penghematan yang dikeluarkan oleh pemerintah terasa terlalu mengikat rakyat. Pada akhirnya rakyat Yunani mulai tidak tahan dan berontak terhadap pemerintah yang mereka anggap tidak becus mengatasi krisis, meskipun telah mendapatkan kucuran dana bantuan sebesar 110 miliar euro atau sekira Rp1.280 triliun.
Sumber : okezone
