Wanita Hamil dan Penyakit Jantung Koroner

bobybotax

New member
Wanita Hamil dan Penyakit Jantung Koroner

1pregnant.jpg

[<:)Blok Health yang diasuh Oleh dokter Spesialis penyakit dalam,dr.Faizal Drissa Hasibuan[<:)

http://www.nonblok.com/blokhealth ( ada tanya jawab GRATIS)


NonBlok-Penyakit Jantung Koroner ( PJK ) merupakan penyakit jantung yang menjadi penyebab kematian utama di negara maju. World Health Organization (WHO) tahun 2008 memperkirakan sekitar 16,7 juta penduduk seluruh dunia meninggal setiap tahun dan merupakan penyebab 30% dari seluruh kematian di seluruh dunia setiap tahunnya.

Di Indonesia berdasarkan Survey Kesehatan Rumah Tangga ( SKRT ) tahun 1980 kematian karena penyakit kardiovaskular menduduki peringkat ketiga ( 9,9% ), tahun 1986 urutan kedua ( 9,7 % ) dan tahun 1992 telah menjadi urutan pertama yaitu sebanyak 16,4 %. Diperkirakan tahun 2009 tetap menduduki urutan pertama penyebab kematian di Indonesia.

Penyakit Jantung Koroner pada wanita sering terjadi setelah menopause. Hampir separuh dari penderitanya merupakan wanita. Kejadian pada kehamilan sangat jarang dengan kekerapan 6,2 kasus dari 100.000 persalinan di Amerika Serikat. Data di Indonesia belum pernah dilaporkan. Walau jarang, kejadian PJK membawa dampak sangat buruk terhadap kelangsungan hidup ibu hamil dan janin yang dikandung. Tingkat kematian dilaporkan sekitar 5,1%.

Resiko pada wanita berumur 40 tahun ke atas 30 kali lebih dibanding wanita berumur kurang 20 tahun. Pada wanita hamil beresiko 3-4 kali dibanding tidak hamil pada wanita usia produktif. Faktor resiko PJK pada wanita hamil antara lain hipertensi, diabetes mellitus, merokok, umur lebih 40 sewaktu hamil infeksi paska melahirkan, anemia, dislipidemia.

Pengaruh perubahan sistem sirkulasi darah sewaktu kehamilan memegang peranan sangat penting dalam mempercepat timbulnya PJK. Dimana kebutuhan metabolik tubuh bertambah dibanding keadaan normal mengakibatkan denyut jantung dan aliran darah turut meningkat sehingga memudahkan timbulnya sumbatan dalam pembuluh darah koroner yang disebut atheroma. Ada juga pendapat ahli menyebutkan bahwa hormon estrogen, prolaktin dan hormon pertumbuhan semasa kehamilan meningkat yang menyebabkan menyempitnya pembuluh darah koroner. Terlepas dari beberapa faktor tersebut diatas, penyebab pasti masih diteliti saat ini.

Gejala yang timbul sama seperti pada kasus PJK biasa. Nyeri dada kiri, ulu hati, keringat dingin hingga sering anfal (syok) dapat dikeluhkan penderitanya. Pemeriksaan yang cermat melalui pemeriksaan fisik, Elektrokardiografi ( EKG ), Treadmil, Enzim Jantung dan Kateterisasi jantung dapat menegakkan diagnosanya. Penegakan diagnosa PJK pada ibu hamil mesti dilakukan sangat hati-hati karena berimplikasi terhadap penanganannya, mengingat faktor janin yang mesti dipertahankan sampai tiba masa kelahirannya.

Pengobatan sama seperti kasus PJK lainnya dimana golongan aspirin, nitrat atau heparin dapat diberikan. Perlu diperhatikan ada beberapa jenis obat golongan tersebut kontraindikasi pada ibu hamil sehingga para dokter sangat berhati-hati dalam memilih dan menggunakan dosis yang tepat. Selain itu berkat kecanggihan peralatan, sekarang dapat dilakukan tindakan kateterisasi jantung pada ibu hamil dalam hal pemasangan sten atau balon dengan sangat aman baik bagi ibu maupun sang janin. Pencegahan mesti dilakukan sejak awal dengan menjaga pola hidup yang sehat serta hidup bebas stres.

Pada akhirnya bila ada gangguan masa kehamilan seperti gejala yang telah dikemukakan, perlu kita perhatikan apakah ini merupakan penyakit jantung koroner agar ibu yang mengandung beserta bayinya dapat terhindar dari kecacatan atau keadaan yang lebih parah
 
Bls: Wanita Hamil dan Penyakit Jantung Koroner

Selain itu berkat kecanggihan peralatan, sekarang dapat dilakukan tindakan kateterisasi jantung pada ibu hamil dalam hal pemasangan sten atau balon dengan sangat aman baik bagi ibu maupun sang janin. Pencegahan mesti dilakukan sejak awal dengan menjaga pola hidup yang sehat serta hidup bebas stres.
tu kateterisasi tu apaan artinya? :D
 
Back
Top