menyatukan aliran pemikiran dan pemahaman umat islam mengenai agama islam

Status
Not open for further replies.

eswe2303

New member
berbagai jalan pemikiran /torikoh ulama islam dikembangkan oleh orang yang mengaku ulama islam dan berambisi fahamnya untuk dianut oleh warga muslim dan ini berkembang pesat sehingga sebagai pemeluk agama islam yang baru akan sulit memahami apa itu islam yang sebenarnya dan bagaimana caranya untuk memahaminya,referensi yang mana yang harus di pegang.
 
Bls: menyatukan aliran pemikiran dan pemahaman umat islam mengenai agama islam

... sehingga sebagai pemeluk agama islam yang baru akan sulit memahami apa itu islam yang sebenarnya dan bagaimana caranya untuk memahaminya,referensi yang mana yang harus di pegang...

Sumbangan pemikiran saya nih...

Kita mesti pahami dulu, bahwa perbedaan pemikiran antara satu kelompok Muslim dan lainnya, ada 2 macam.
Perbedaan positif (jargonnya "ikhtilafu ummati rakhmah"), yang terlahir dari perbedaan dalam menginterpretasi sumber2 nash, atau dalam mengembangkannya. Atau secara garis besar, biasanya muncul pada permasalahan yang bukan prinsipil dan masing2 masih menerima kemungkinan pendapatnya keliru. Karena dalil yang ada hanya bersifat hipotesa (dzonny).

Kedua, perbedaan negatif. Untuk yang kedua ini, bisa berangkat dari asas pemikirannya sendiri atau bisa juga timbul dari cara implementasi pemikirannya. Artinya, sebenarnya perbedaan tersebut bukan perbedaan prinsipil, tetapi diperlakukan selayaknya perbedaan prinsipil. Misal dengan menghujat atau mencela, bahkan memaksa orang lain mengikuti pendapatnya.

Nah, tentu saja untuk perbedaan yang pertama (positif) kita tidak perlu mempermasalahkan, karena perbedaan tersebut termasuk bentuk kemudahan ajaran Islam.
Sekarang mengenai perbedaan yang bermula dari asas pemikiran. Inilah perbedaan yang paling rumit dan berbahaya. Karena saat sudah memasuki area prinsip ajaran Islam, baik masalah syariat ataupun aqidah, taruhannya adalah keimanan. Maka otomatis masing2 kelompok sulit/enggan berdialog kuatir keimanannya goyah. Namun meski begitu, selama masih menghormati pendapat orang lain, ini hanya akan menjadi masalah masing2 individu umat Islam dalam menilai kebenaran suatu pemikiran.
Untuk perbedaan non-prinsipil, namun diperlakukan selayaknya hal prinsipil, seharusnya masing2 kelompok secepatnya menyadari akibat buruk tindakannya, salah satunya 'kebingungan ummat'.

Mungkin dialog2 yang selama ini telah dilakukan perlu dievaluasi kembali. Apakah masih efektif atau hanya memperuncing perbedaan yang ada.

Itulah hasil pengamatan saya, mengenai perbedaan yang terjadi di antara kelompok Islam. Gak setuju? Itu hak sampeyan....
 
Bls: menyatukan aliran pemikiran dan pemahaman umat islam mengenai agama islam

kalu menanggalkan sifat ashobiyahnya ya insya Allah bisa ...v^^
 
Bls: menyatukan aliran pemikiran dan pemahaman umat islam mengenai agama islam

wah.... sebenarnya kalo boleh saya bilang, masalah ini intinya pada pandangan beragama kebanyakan masyarakat kita, dipungkiri ataupun tidak, umat ISLAM terkadang (dan kebanyakan) "salah" dalam memandang ISLAM sebagai suatu panutan hidup yang bersifat universal dan mencakup semua golongan, mereka lebih memandang ISLAM dari tokohnya saja, misal: jamaah dari Kiai "A" tidak mau berkumpul dengan jamaah dari Kiai yang lainnya, alasannya sangat klise karena perbedaan tata cara ibadah yang digunakan.
NB: Saya Juga Seorang Muslim
 
Bls: menyatukan aliran pemikiran dan pemahaman umat islam mengenai agama islam

kembali ke Al-Quran dan As Sunnah

pikiran manusia dan cara pandang mereka serta apa-apa yang diyakini akal mereka sering terkotori oleh ego
 
Bls: menyatukan aliran pemikiran dan pemahaman umat islam mengenai agama islam

kembali ke Al-Quran dan As Sunnah

pikiran manusia dan cara pandang mereka serta apa-apa yang diyakini akal mereka sering terkotori oleh ego

Nah, bagaimana bisa kembali ke Al Quron dan Sunnah tanpa tercampuri peran akal...
 
Bls: menyatukan aliran pemikiran dan pemahaman umat islam mengenai agama islam

Nah, bagaimana bisa kembali ke Al Quron dan Sunnah tanpa tercampuri peran akal...

akal memang sunah manusia....but tolong jgn mengakal akali Quran dan Sunnah dunk.

Jika kt dah merasa apa yg Allah SWT tetapkan dalam Quran dan apa yg dituntunkan dalam sunnah tdk mengakomodir hajat hidup kt (apalagi hajat hidup cenderung duniawi) yah udah brenti aja mengaku muslim, Allah tdk pernah merugi jk hambanya murtad koq.

Jd kembali kepada kitanya, menurutkan nafsu duniawi atau kaffah pada islam. Allah tdk pernah membebani hambanya karena sesungguhnya Allah SWT maha mengetahui kapasitas mahluk cipataannya.
 
Bls: menyatukan aliran pemikiran dan pemahaman umat islam mengenai agama islam

akal memang sunah manusia....but tolong jgn mengakal akali Quran dan Sunnah dunk.

Jika kt dah merasa apa yg Allah SWT tetapkan dalam Quran dan apa yg dituntunkan dalam sunnah tdk mengakomodir hajat hidup kt (apalagi hajat hidup cenderung duniawi) yah udah brenti aja mengaku muslim, Allah tdk pernah merugi jk hambanya murtad koq.

Jd kembali kepada kitanya, menurutkan nafsu duniawi atau kaffah pada islam. Allah tdk pernah membebani hambanya karena sesungguhnya Allah SWT maha mengetahui kapasitas mahluk cipataannya.

Situ dzohiriyah yah??
Coba, kalau sampeyan bisa menjawab setiap pertanyaan kehidupan dengan dasar al Quran Sunnah, tanpa menggunakan peran akal untuk memahami kandungan nash, pake apa coba??
Teks itu terbatas, dan kalau akal gak masuk/dioptimalkan, mungkin bisa2 sampeyan harus mempertanyakan kesempurnaan ajaran Islam.
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top