Buku langka yang diburu

Administrator

Administrator
Tim Tucker terbelalak matanya ketika tahu Buku Harry Potter and the Philosopher’s Stone edisi pertama miliknya laku 12.000 poundsterltng atau sekitar Rp175 juta saat dilelang pekan lalu di rumah lelang Bloomsbury, London, Inggris.

Nilai itu sebetulnya di bawah taksiran sebelum lelang. Karya JK Rowling itu diperkirakan bisa terjual sekitar 20.000 poundsterling. Tapi, bagi Tucker yang kini berusia 53 tahun, penjualan itu tetaplah menguntungkan.

Maklum, saat membeli buku itu pada 1998, Tucker hanya merogoh kocek sebesar 10 poundsterling. Dia juga membeli edisi paperback untuk cucu perempuannya. “Agar kondisi buku edisi pertama itu tetap terjaga. Saya menuruti nasihat ayah saya untuk selalu menjaga buku-buku saya. Itu nasihat terbaik yang saya dengar kata Tucker seperti dilaporkan harian The Mirror.

Investasi Tucker berbuah manis dalam waktu 12 tahun saja. Dan bagi bibliomania--sebutan bagi mereka yang menggilai buku langka, harga seri pertama Harry Potter itu belum seberapa.

Akhir 2009, edisi pertama buku On the Origin of Species by Means of Natural Selection yang ditulis Charles Darwin terjual dengan nilai 103.250 poundsterling atau sekitar Rp 1,7 miliar di rumah lelang Christie, London. Pada 2008, sampul muka komik Tintin di Amerika karya Herge laku terjual US 931.200 atau sekitar Rp 5,9 miliar.

Karena nilainya yang besar pencurian buku langka pun terjadi tak kalah ramai dengan pencuriani lukisan. Namun, ternyata tidak semua pencuri buku mengejar nilai nominal. Ada yang mencuri buku langka untuk dikoleksi sendiri demi status, seperti John Gilkey, pencuri buku yang dikisahkan Allison Hoover Bartlett pada buku larisnya, The Man who Loved Books Too Much. Buku ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan diterbitkan Pustaka Alvabet.



MI
 
Back
Top