galels
New member
Pada suatu musim dingin, seorang lelaki tua pergi ke sebuah danau dan membuat lubang pada lapisan es lalu memasukkan pancingannya ke lubang tersebut. Lelaki itu menunggu dan menunggu, tetapi tidak ada satu pun ikan yang didapatnya.
Tak lama datang seorang anak muda yang tanpa ragu-ragu melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh si lelaki tua itu. Tak lama kemudian ia mendapat seekor ikan yang sangat besar. Lalu ia memasang umpan dan memasukkan kailnya lagi ke dalam lubang. Tak lama kemudian ia mendapat ikan lagi.
Karena tidak tahan, akhirnya si lelaki tua itu bertanya kepada si anak muda. "Hai nak, saya sudah satu jam duduk di sini tapi belum dapat ikan juga. Sementara kamu yang baru duduk sudah mendapat ikan banyak. Bagamana caranya sih?"
Anak muda itu menjawab, "ramu aru riki rarina ngat."
"Apa?" tanya si lelaki tua itu.
Anak muda itu menjawab lagi, "ramu aru riki rarina ngat."
"Kamu bilang apa ? Saya nggak ngerti."
Si anak muda memuntahkan cacing dari mulutnya, lalu berkata, "kamu harus bikin cacingnya hangat."
Tak lama datang seorang anak muda yang tanpa ragu-ragu melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh si lelaki tua itu. Tak lama kemudian ia mendapat seekor ikan yang sangat besar. Lalu ia memasang umpan dan memasukkan kailnya lagi ke dalam lubang. Tak lama kemudian ia mendapat ikan lagi.
Karena tidak tahan, akhirnya si lelaki tua itu bertanya kepada si anak muda. "Hai nak, saya sudah satu jam duduk di sini tapi belum dapat ikan juga. Sementara kamu yang baru duduk sudah mendapat ikan banyak. Bagamana caranya sih?"
Anak muda itu menjawab, "ramu aru riki rarina ngat."
"Apa?" tanya si lelaki tua itu.
Anak muda itu menjawab lagi, "ramu aru riki rarina ngat."
"Kamu bilang apa ? Saya nggak ngerti."
Si anak muda memuntahkan cacing dari mulutnya, lalu berkata, "kamu harus bikin cacingnya hangat."
