Bullying, Kekerasan di lingkungan sekolah

Administrator

Administrator
bully7.jpg


Kekerasan yang sering kita dengar di lingkungan sekolah (selanjutnya kita sebut bullying), agak tersembunyi oleh sikap korban yang introvert. Dan, memang biasanya justru korban bullying ini adalah anak yang introvert atau tertutup dari pergaulan dan keterbukaan dengan orang tuanya.

Ciri-ciri orang yang melakukan bullying
ada banyak, yaitu: Biasanya dia punya kekuasaan Perilakunya kasar. Orang tersebut akan mudah melecehkan dan mengejek atau mencela korban

Pengalaman yang sering kita dapati diantaranya adalah, ketika ada teman sekelas yang dikucilkan, dihina, ditertawakan. Mungkin ini bagi sebagian orang menganggapnya bercanda, tapi secara tidak langsung kita sudah membuat dia tertekan.

Orang Yang Melakukan Bullying, jika kita menderita dan melihat bullying, jelas kita harus lepaskan, tapi paling tidak berbicara pada pelakunya dulu jika tidak bisa ya harus dilaporkan pada yang berwenang (orang tua, atau guru)

Pengalaman Seputar Bullying sudah membudaya di dunia ini tanpa kita sadari. Contohnya saat orang sudah kita ketawain bahkan lebih terkoordinir lagi sebagaimana yang pernah terjadi pada kasus kekerasan di STPDN.

Bullying adalah tindakan yang agresif di luar kewajaran, tindakannya bisa macam-macam. Mulai dari fisik sampai mental. Sebenarnya pelaku bullying tidak bisa sepenuhnya disalahkan, karena sebagian besar pelaku disebabkan oleh orang lain. Contohnya, imbas dari perlakuan orang tua di rumah yang sering memukul anaknya, itu semua bisa membuat psikologisnya terganggu.

Cara menghindari bullying ada banyak cara. Kalau menurut saya sendiri ya dengan melihat prilaku dan karakter teman kita. Jika jika menunjukkan sikap dan kelakuan yang buruk sebaiknya tidak usah terlalu didekati Hindari dengan cara yang baik dan tidak perlu diresahkan. Tanpa bermaksud mencari muka, secara terpisah, laporkan kepada guru dan terbuka untuk cerita kepada orang tua agar orang tua dapat ikut memantau keadaan Kamu dan berkoordinasi dengan gurumu.


Nah, bagaimana menurut pendapat Anda melihat fenomena ini?
 
Bls: Bullying, Kekerasan di lingkungan sekolah

Yang paling ekstrim dari dampak psikologis ini kemungkinan akan timbulnya gangguan psikologis pada korban Bah, seperti rasa cemas berlebihan, selalu merasa takut, depresi, ingin bunuh diri, dan gejala-gejala gangguan stres pasca-trauma.

Ada cara bagaimana kita melakukan untuk meminimalisir bullying di sekolah, antara lain, pertama, dilingkungan sekolah harus dibangun kesadaran dan pemahaman tentang bullying dan dampaknya kepada semua stake holder di sekolah, mulai dan murid, guru, kepala sekolah, pegawai sekolah hingga orangtua. Sosialisasikan tentang program anti bullying melalui mading atau surat dari orang tua kepada guru tentang bullying, sehingga semua elemen pendidikan dapat memahami dan mengerti apa itu bullying serta dampaknya.

Kedua, penegakan tata tertib disekolah, pemberian kesadaran kepada siswa bahwa mereka sangat terkait dengan HAM. Pada tahap ini perlu dikembangkan aturan sekolah atau kode etik sekolah yang mendukung lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi semua anak dan mengurangi terjadiriya bullying serta sistem penanganan korban bullying di setiap sekolah.

Sistem ini nantinya akan mengakomodir bagaimana seorang anak yang menjadi korban bullying agar bisa melaporkan kejadian yang dialaminya tanpa rasa takut diintimidasi atau malu, lalu penanganan bagi korban bullying secara psikologis.

Ketiga, hal yang tidak kalah pentingnya adalah menghentikan praktek-praktek kekerasan di sekolah dan di rumah yang mendukung terjadinya bullying seperti pola pendidikan yang ramah anak dengan penerapan positive discipline di rumah dan di sekolah.


Nah, mulai sekarang kita informasikan formula ini ke sekolah-sekolah bah.
 
Bls: Bullying, Kekerasan di lingkungan sekolah

Kita juga mesti tau tindakan bullying itu dan mengkategorikannya berupa jabaran yang jelas, Bah. Sebab, engga semua siswa korban bullying itu menyadari kalau dia termasuk korban atau bukan. Menurut saya sih diantaranya seperti berikut :

Terjadinya Kontak fisik langsung (memukul, mendorong, menggigit, menjambak, menendang, mengunci seseorang dalam ruangan, mencubit, mencakar, juga termasuk memeras dan merusak barang-barang yang dimiliki orang lain)

Kontak verbal Iangsung
(mengancam, mempermalukan, merendahkan, mengganggu, memberi julukan nama (name-calling), sarkasme, merendahkan (put-downs), mencela/mengejek, mengintimidasi, memaki, menyebarkan gosip)

Perilaku non-verbal Iangsung
(melihat dengan sinis, menjulurkan lidah, menampilkan ekspresi muka yang merendahkan, mengejek, atau mengancam; biasanya disertai oleh bullying fisik atau verbal).

Perilaku non-verbal tidak langsung (mendiamkan seseorang, memanipulasi persahabatan sehingga menjadi retak, sengaja mengucilkan atau mengabaikan, mengirimkan surat kaleng).

Pelecehan seksual (kadang dikategorikan perilaku agresi fisik atau verbal).


Wah, gerah banget deh kalo ngeliat kejadian bullying. Itulah makanya aku akhirnya membentuk gank disekolah yang bertujuan untuk memprotek diri dari tindak kekerasan bullying. Tapi jelas, gank aku engga pernah melakukan tindakan bullying kepada siapapun, kecuali malak jajan ama cowok-cowok
 
Back
Top