Kisah Perawan Atasi Sinusitis

nurcahyo

New member
Kisah Perawan Atasi Sinusitis
Oleh trubus



Ketika itu dr Ludwina -demikian sapaannya -memang sedang sakit. Badan saya agak panas, katanya. Selain itu, tenggorokan juga gatal dan batuk-batuk. Ia menduga itu gejala flu biasa. Namun, ia mulai curiga. Kalau flu, biasanya ingus keluar tanpa henti, tapi ini kok tidak, katanya. Saat dikeluarkan, ingus tampak mengental dan berwarna kuning kehijauan.

Rupanya aroma tak sedap itu berasal dari ingus yang bersarang di saluran sinus maksilaris, salah satu saluran sinus yang letaknya di dalam tulang pipi. Dampaknya nyeri merasuki pipi kanan. Ibu dua anak itu pun menyadari dirinya terkena sinusitis.
Kerap kambuh

Derita itu kerap menyambangi dr Ludwina sejak 4 tahun silam. Hampir setiap tahun sinusitis saya kambuh, ujarnya. Meski begitu, ia tak pernah memeriksakan diri ke dokter spesialis THT (telinga, hidung, dan tenggorokan). Ludwina dokter umum yang berpraktek di Kompleks Kedaung Rindang, Ciputat, Kabupaten Tangerang, Banten.

Saat kambuh, Ludwina mengobatinya dengan mengkonsumsi 3 tablet obat antibiotik Amoxcilin setiap hari. Dua minggu berselang, ingus mulai mencair dan perlahan sembuh. Kebiasaan itu rutin dilakukan jika sinusitisnya kambuh. Lama-kelamaan, kuman penyebab sinusitis mulai kebal. Saat diobati dengan dosis sama, deritanya tak juga sirna. Akhirnya, Ludwina menggantinya dengan obat antibiotik yang lebih kuat yaitu Cyproploxacin dengan dosis 2 tablet sehari. Hasilnya sama, dua pekan kemudian baru sinusitisnya hilang.

Perkenalannya dengan VCO tak disengaja. Pada 2005, sang suami menderita diabetes mellitus. Saat VCO mulai populer, ia pun membeli minyak perawan untuk suaminya. Harapannya derita kencing manis sang suami segera sembuh. Namun, suami menolak mengkonsumsi lantaran mual dan gatal-gatal di kulit.

VCO itu kemudian dikonsumsi Ludwina. Ketika itu saya meminum VCO bukan untuk mengobati sinusitis, katanya. Bahkan ia sempat meragukan khasiat minyak perawan itu. Oleh sebab itu, ia hanya rutin mengkonsumsi satu sendok makan sehari. Kalau sedang sibuk, kadang-kadang lupa, katanya.

Sebulan mengkonsumsi minyak perawan, keraguannya mulai terkikis. Badan saya kok lebih fit, ujar Ludwina. Padahal, aktivitas wanita 51 tahun itu seabrek. Selain membuka praktek di kediamannya, ia juga aktif menjadi dokter sukarelawan pada sebuah klinik sosial di Pamulang, Tangerang.

Pada Januari 2006, sinusitis kembali menyambangi Ludwina. Dokter alumnus Universitas Katolik Atmajaya itu mengeluh sakit di pipi kanannya. Obat antibiotik pun dikonsumsi. Namun, efek samping akibat rutin mengkonsumsi antibiotik membayangi pikirannya. Oleh karena itu, konsumsi obat pun dihentikan.

Perhatiannya beralih pada VCO. Saya sudah merasakan khasiatnya untuk kebugaran. Mungkin untuk sinusitis juga bisa, katanya. Karena untuk pengobatan, ia pun rutin mengkonsumsi 3 sendok makan VCO sehari. Dua hari kemudian, ia kaget saat membuang ingus. Baru dua hari mengkonsumsi, kok sudah encer. Biasanya 2 -3 minggu baru sembuh, katanya. Padahal, tak satu pun obat antibiotik yang ia konsumsi ketika itu.
Harus operasi

Menurut dr Dody Widodo SpTHT, dari RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, sinusitis disebabkan peradangan rongga-rongga di wajah (sinus) akibat patogen dan alergi berkepanjangan. Efeknya sel-sel selaput lendir melebar dan menghambat sekresi lendir sehingga berkumpul di daerah sinus. Lendir yang tertahan itu menjadi sarang nyaman bagi patogen seperti virus, bakteri, dan cendawan. Akibatnya, bisa memperparah peradangan. Jika dibiarkan, lendir bercampur nanah.

Gejala sinusitis bervariasi tergantung letak infeksi. Ada 4 posisi sinus:sinus frontalis, di dahi;sinus maksilaris, di dalam tulang pipi;sinus etmoid di belakang batang hidung di sudut mata;dan sinus sfenoid, di belakang sinus etmoid. Infeksi di sinus frontalis, menyebabkan dahi nyeri. Jika di sinus maksilaris, gejalanya nyeri di gigi rahang atas. Nyeri di antara kedua mata pertanda infeksi sinus etmoid. Kalau tak segera diobati, infeksi pada daerah itu menyebar ke mata dan memicu kebutaan. Sedangkan gejala sinusitis lainnya, aroma napas tak sedap.

Sinusitis lebih rentan menyerang penderita alergi. Musababnya, kondisi selaput lendir penderita alergi sangat sensitif. Alergen yang terhirup seperti debu, spora jamur, bulu binatang, serbuk sari bunga, asap rokok, dan polutan lainnya, turut memicu pembengkakan selaput lendir.

Untuk akurasi letak infeksi, biasanya pasien dipindai dengan alat sinus paranasal. Kemudian didiagnosis tingkat keparahan infeksi. Jika infeksi hanya menyebabkan penebalan selaput lendir sinus, cukup diberi obat antibiotik. Untuk menghilangkan sumbatan akibat lendir yang mengental, diberi obat dekongestan alias pengencer lendir. Kalau lendir telah berubah menjadi nanah, maka harus dioperasi dengan endoskopi, ujar alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia itu.
Singkat

Bagaimana khasiat VCO? Menurut Hartono, pengobat tradisional di kawasan niaga Roxy, Jakarta Pusat, keampuhan VCO menyembuhkan sinusitis diduga lantaran asam laurat VCO yang membunuh bakteri penyebab sinusitis. Itu senada dengan pendapat Mary Enig PhD, pakar VCO asal Amerika Serikat. Di dalam tubuh, asam laurat diubah menjadi monolaurin yang berkhasiat sebagai antivirus, antibakteri, dan antiprotozoa. Cara kerjanya dengan menghancurkan membran lipid yang menyelubunginya. Salah satu bakteri yang dapat dimatikan VCO adalah Streptococcus, penyebab sinusitis.

Keampuhan minyak kelapa murni sebagai antibiotik tak pernah diduga oleh dr Ludwina. Ini satu-satunya antibiotik yang tak menyebabkan efek samping, katanya. Selain itu, efeknya sangat singkat, hanya 2 hari. Bandingkan dengan antibiotik sintetis kimia yang membutuhkan waktu hingga 2 -3 pekan.

Hingga kini, sinusitis tak lagi menyambangi dr Ludwina. Meski kembali kambuh, ia tak khawatir. Saya sudah menemukan antibiotik paling efektif, katanya. Saat memeriksa pasien pun kini tak lagi terganggu. Walaupun melayani pasien hingga larut malam, saya siap, ujarnya. Selain sinusitis menghilang, kondisi tubuh dr Ludwina juga kini kian bugar.
 
Back
Top