Terlalu Sensitive VS Terlalu Cuek

Megha

New member
Terlalu Sensitive VS Terlalu Cuek


Seseorang yang sensitif biasanya di dalam kehidupan sehari-harinya akan terlihat normal saja. Seseorang yang sensitif baru akan terlihat jika Anda sudah berinteraksi langsung dengan orang tersebut. Berbeda dengan orang yang terlalu cuek. Orang seperti itu dapat Iangsung kita lihat dari perilakunya atau caranya berpakaian sehari-hari.

“Bagi orang yang terlalu sensitif, akan menganggap seseorang yang memberikan saran/masukan seperti menyerang pribadinya. Orang yang sensitif pasti langsung emosi, sedih atau marah. Berbeda dengan yang berpikir positif, lebih menganggapnya sebagai masukan untuk upaya pengembangan diri menjadi lebih baik ”ucap Yunita P. Sakui, Psi.

“Sebaliknya dengan yang terlalu cuek, biasanya tidak terlalu peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya. Akan ada tuntutan dan harapan dalam pekerjaan maupun dalam berteman dan orang di sekitarnya karena menganggap orang yang terlalu cuek adalah orang yang tidak sopan atau tida bertata krama tambah Ita, panggilan akrab psikolog ini.

Memilik Kata yang Tepat Sebagai seorang teman yang ingin memberikan saran (masukan) harus dengan cara spesifik. Lihat orang yang dihadapi, apakah tingkatan sensitifnya terlalu, sedang, atau masih dalam taraf wajar. Memberikan masukan harus memilih dengan kata-kata yang tepat kepada orang yang terlalu sensitif,agar kata-kata yang dilontarkan tidak dianggap menyerang atau memojokkannya.

Sebaliknya, bagi Anda yang sensitif harus lebih terbuka. Anggap bahwa masukan yang diberikan, dapat mengembangkan sesuatu yang kurang dalam diri Tidak setiap orang bisa menerima hal tersebut, namun jika masukan tersebut diterima, tandanya bisa menghargai lingkungan tempat berinteraksi.

Sementara itu, cukup sensitif juga memiliki keuntungan tersendiri karena lebih peka terhadap lingkungan. Jadi mengerti harus bersikap seperti apa terhadap lingkungan. Asalkan jangan terlalu sensitif, karena dapat membuat Anda terlalu jauh menginterpretasikan orang lain. Penilaiannya berdasarkan mengikuti kata hati, sehingga, menjadi menduga-duga hingga akhirnya sering sakit hati.

Dalam bersosialisasi, ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menilai tuntutan lingkungan atau membaca situasi. Jangan hanya mengandalkan penilaian dari hati saja. Penalaran dan logika juga perlu untuk menanyakan apa yang sedang terjadi pada lawan bicara atau orang lain, sehingga tidak hanya menduga-duga apa yang sedang terjadi.

Diri kita adalah yang paling tahu tentang pribadi sendiri, namun teman kadang bisa dianggap cermin terhadap diri. Kita dapat meminta masukan/saran dan teman, dengan cara yang tepat dan objektif.

Sebelumnya harus saling mengenal lebih jauh (teman paling dekat), membiasakan diri mendapatkan feedback (timbal balik) dan lawan bicara, dan meminta bantuannya memecahkan suatu masalah. Memang butuh latihan untuk mengenal diri, terlalu sensitifkah atau terlalu cuek?.

Untuk mendapatkan kesan yang klop dengan kesan dari diri sendiri adalah komunikasi dengan lingkungan seperti masukan dan orang lain dan jangan takut untuk menenima kritik. Harus belajar mengenal diri sendiri, mau berubah untuk kebaikan diri sendiri dan lingkungan, jangan semata-mata hanya karena tuntutan atasan atau pasangan. Kita tidak bisa mengubah diri sendiri kalau tidak mau mengubahnya dengan tekad yang kuat.

Perilaku Tepat
Untuk menghadapi orang yang terlalu sensitif ataupun sebaliknya -terlalu cuek, dibutuhkan tingkah laku seperti apa yang tepat. Mood seseorang tidak selamanya baik, kadang-kadang ada perasaan kurang nyaman, diberikan candaan malah menjadi tersinggung atau sensitif. Amati situasi dan kebiasaan seseorang, mempunyai karakter yang sensitif atau cuek secara situasional.

Prionitas lainnya adalah jangan memberikaan suatu candaan, jika bukan waktunya untuk bercanda, misalkan dalam keadaan yang formal. Seseorang yang bercanda tidak pada tempatnya bisa dinilai tidak memiliki tata karma dan dianggap tidak sopan. Mungkin maksud orang tersebut agar terkesan lebih akrab, namun kesan yang ditangkap lingkungan menjadi sebaliknya, apalagi jika yang menerima candaannya adalah orang yang terlalu sensitif.
Ada orang-orang yang terpengaruh dan ada orang pula yang tidak. Intinya bagaimana seseorang bisa menyikapi pribadi orang-orang yang ada di lingkungannya. (DK)


Karena Pola Asuh yang Salah
Buah jatuh tidak jauh dan pohonnya. Pepatah itu mengandung arti bahwa sifat anak tidak jauh dan kedua orangtuanya. Saat kecil, daya tangkap seorang anak sangat besar. Orangtua dan lingkungan menjadi panutan (role model) dan sikapnya. Sadar atau tidak sadar, orangtua mengajarkan perilakunya terhadap sang anak.

Misalnya, orang tua tidak menghiraukan kemauan anaknya yang menangis. Suatu saat nanti, sang anak menjadi cuekjuga terhadap lingkungannya. Sebaliknya, sensitif juga demikian. Jika si anak diajarkan oleh orangtuanya bahwa kalau bersikap harus memikirkan apa penilaian dan sudut pandang orang lain terhadap perilaku atau sesuatu yang akan dilakukan, maka lama kelamaan anak menjadi sensitif. Anak belajar untuk memperhatikan tuntutan orang lain untuk memutuskan tindakan tertentu. Kalau masih dalam batas wajar tentunya tak ada masalah. Hal yang perlu diperhatikan adalah jika sudah terlalu berlebihan, sehingga anak menjadi tidak bisa benkembang kanena banyak dipengaruhi dan pikirannya sendini tentang anggapan orang lain.
 
Last edited:
Bls: Terlalu Sensitive VS Terlalu Cuek

humm.... terlalu sensitif dan terlalu cuek.
Pada dasarnya sih yang berlebihan itu ga baik. Hanya saja semua itu bisa menjadi nilai yang positif kalau kita pintar pintar memanfaatkannya untuk hal hal positif.
 
Bls: Terlalu Sensitive VS Terlalu Cuek

terlalu sensitif : seperti bisa mendengar kata hati orang lain. Gampang pusing..
terlalu cuex : kita hidup di bumi, deh. bukan planet lain. (sila ke 2 Pancasila)

tentukan pilihanmu, SEKARANG...
hehehe....
 
kalau kedua jenis itu berpasangan, maka akan sering bertengkar... tapi pada akhirnya haru ada yang mengalah kalau tidak mau ada kegagalan dalam hubungan
 
Terlalu Sensitive VS Terlalu Cuek


Seseorang yang sensitif biasanya di dalam kehidupan sehari-harinya akan terlihat normal saja. Seseorang yang sensitif baru akan terlihat jika Anda sudah berinteraksi langsung dengan orang tersebut. Berbeda dengan orang yang terlalu cuek. Orang seperti itu dapat Iangsung kita lihat dari perilakunya atau caranya berpakaian sehari-hari.

“Bagi orang yang terlalu sensitif, akan menganggap seseorang yang memberikan saran/masukan seperti menyerang pribadinya. Orang yang sensitif pasti langsung emosi, sedih atau marah. Berbeda dengan yang berpikir positif, lebih menganggapnya sebagai masukan untuk upaya pengembangan diri menjadi lebih baik ”ucap Yunita P. Sakui, Psi.

“Sebaliknya dengan yang terlalu cuek, biasanya tidak terlalu peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya. Akan ada tuntutan dan harapan dalam pekerjaan maupun dalam berteman dan orang di sekitarnya karena menganggap orang yang terlalu cuek adalah orang yang tidak sopan atau tida bertata krama tambah Ita, panggilan akrab psikolog ini.

Memilik Kata yang Tepat Sebagai seorang teman yang ingin memberikan saran (masukan) harus dengan cara spesifik. Lihat orang yang dihadapi, apakah tingkatan sensitifnya terlalu, sedang, atau masih dalam taraf wajar. Memberikan masukan harus memilih dengan kata-kata yang tepat kepada orang yang terlalu sensitif,agar kata-kata yang dilontarkan tidak dianggap menyerang atau memojokkannya.

Sebaliknya, bagi Anda yang sensitif harus lebih terbuka. Anggap bahwa masukan yang diberikan, dapat mengembangkan sesuatu yang kurang dalam diri Tidak setiap orang bisa menerima hal tersebut, namun jika masukan tersebut diterima, tandanya bisa menghargai lingkungan tempat berinteraksi.

Sementara itu, cukup sensitif juga memiliki keuntungan tersendiri karena lebih peka terhadap lingkungan. Jadi mengerti harus bersikap seperti apa terhadap lingkungan. Asalkan jangan terlalu sensitif, karena dapat membuat Anda terlalu jauh menginterpretasikan orang lain. Penilaiannya berdasarkan mengikuti kata hati, sehingga, menjadi menduga-duga hingga akhirnya sering sakit hati.

Dalam bersosialisasi, ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menilai tuntutan lingkungan atau membaca situasi. Jangan hanya mengandalkan penilaian dari hati saja. Penalaran dan logika juga perlu untuk menanyakan apa yang sedang terjadi pada lawan bicara atau orang lain, sehingga tidak hanya menduga-duga apa yang sedang terjadi.

Diri kita adalah yang paling tahu tentang pribadi sendiri, namun teman kadang bisa dianggap cermin terhadap diri. Kita dapat meminta masukan/saran dan teman, dengan cara yang tepat dan objektif.

Sebelumnya harus saling mengenal lebih jauh (teman paling dekat), membiasakan diri mendapatkan feedback (timbal balik) dan lawan bicara, dan meminta bantuannya memecahkan suatu masalah. Memang butuh latihan untuk mengenal diri, terlalu sensitifkah atau terlalu cuek?.

Untuk mendapatkan kesan yang klop dengan kesan dari diri sendiri adalah komunikasi dengan lingkungan seperti masukan dan orang lain dan jangan takut untuk menenima kritik. Harus belajar mengenal diri sendiri, mau berubah untuk kebaikan diri sendiri dan lingkungan, jangan semata-mata hanya karena tuntutan atasan atau pasangan. Kita tidak bisa mengubah diri sendiri kalau tidak mau mengubahnya dengan tekad yang kuat.

Perilaku Tepat
Untuk menghadapi orang yang terlalu sensitif ataupun sebaliknya -terlalu cuek, dibutuhkan tingkah laku seperti apa yang tepat. Mood seseorang tidak selamanya baik, kadang-kadang ada perasaan kurang nyaman, diberikan candaan malah menjadi tersinggung atau sensitif. Amati situasi dan kebiasaan seseorang, mempunyai karakter yang sensitif atau cuek secara situasional.

Prionitas lainnya adalah jangan memberikaan suatu candaan, jika bukan waktunya untuk bercanda, misalkan dalam keadaan yang formal. Seseorang yang bercanda tidak pada tempatnya bisa dinilai tidak memiliki tata karma dan dianggap tidak sopan. Mungkin maksud orang tersebut agar terkesan lebih akrab, namun kesan yang ditangkap lingkungan menjadi sebaliknya, apalagi jika yang menerima candaannya adalah orang yang terlalu sensitif.
Ada orang-orang yang terpengaruh dan ada orang pula yang tidak. Intinya bagaimana seseorang bisa menyikapi pribadi orang-orang yang ada di lingkungannya. (DK)

Penelitian mengungkap bahwa tingkat sensitif seseorang telah ditentukan sejak dia lahir. Orang yang terlalu sensitif memiliki gen tertentu dalam dirinya yang membuatnya merespon lebih emosional terhadap lingkungannya. Sifat sensitif ternyata dipengaruhi oleh gen, pola kerja otak, dan reaksi psikologis seseorang, seperti dilansir oleh Elite Daily.
 
Back
Top