Kecaman dari para pemuka Agama

lala_lulu

New member
Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi berterima kasih atas perhatian dunia yang mengutuk serangan militer Israel terhadap kapal kemanusiaan Mavi Marmara, Senin (31/5) lalu.

Namun, Fariz meminta agar dukungan yang diberikan kepada Palestina dilakukan dalam bentuk nyata. “Tidak hanya pernyataan tapi kami butuh dukungan aksi dunia internasional yang konkret,” kata Fariz saat konferensi pers bersama pemuka agama Indonesia di Kantor Pengurus Pusat Muhammadiyah, Jakarta, kemarin.

Fariz mengatakan, salah satu langkah konkret yang dapat dilakukan adalah dengan meminta pada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) melakukan investigasi yang adil. Sehingga, dapat memunculkan keadilan dalam kasus penembakan Israel terhadap relawan kemanusiaan untuk Palestina. Menurutnya,langkah konkret tersebut dilakukan karena saat ini Israel benar-benar membuat Palestina krisis. Blokade yang dilakukan Israel selama dua tahun membuat kehidupan rakyat Palestina khususnya di Gaza semakin menderita. “Kami, hanya ingin rakyat Palestina hidup layak seperti orang kebanyakan,” jelasnya.

Selain pernyataan dan Dubes Palestina, pemuka agama di Indonesia yang tergabung dalam Prakarsa Persahabatan Indonesia Palestina (PPIP) juga menyerukan kecaman pada serangan Israel terhadap relawan kemanusiaan.
Diketahui, Kapal Mavi Marmara bersama delapan kapal lain meninggalkan Turki menuju Gaza 22 Mei lalu. Iring-iringan kapal ini membawa sekitar 800 relawan, aktivis, jurnalis, serta 10.000 ton bahan bantuan makanan serta material bangunan. Sekitar pukul 04.00 waktu setempat tanggal 31 Mei, saat berada di 65 km lepas pantai Gaza, kapal tersebut dihadang militer Israel yang sudah menunggunya. Salah satu jurnalis yang berada dalam kapal mengatakan Israel langsung menembaki kapal tersebut di Perairan Gaza, Reporter Al Jazeera juga mengatakan, tentara Israel tetap menembaki kapal meskipun kapal itu sudah mengibarkan bendera putih.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan, pernyataan sikap bersama mengutuk seranganlsrael.

“Tidak ada kata lain kecuali kebiadaban yang hanya dilakukan oleh orang yang tidak berperikemanusiaan dan tin
dakan pelanggaran HAM berat dan terorisme yang nyata,”kata Din,

Dia mengatakan, atas kejadian tersebut PPIP akan membuat pernyataan yang akan disampaikan pada lembaga-lembaga Internasional. Kemudian PPIP juga mendesak agar Amerika Serikat dan PBB bertindak nyata dalam menghadang kebiadaban Israel.

Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Agama dan Kepercayaan, Konferensi Wali gereja Indonesia (KWI), Romo Antonius Benny Susetyo mengungkapkan, umat Kristiani berduka atas serangan Israel pada relawan dari berbagai negara. “Serangan itu melanggar etika dan hukum internasional,” katanya.

Dia mengungkapkan, apa yang dilakukan Israel selama ini sudah sangat mengkhawatirkan. Maka dia berpendapat, hendaknya blokade terhadap Gaza dibuka kembali. Selain ini, pihak PBB melakukan rapat dan menurunkan pasukan internasional. Romo Benny juga mengungkapkan, kejahatan Israel harus diselesaikan melalui Mahkamah Internasional. Mahkamah Internasional, katanya, dapat melakukan sidang darurat dan melakukan investigasi ”Jadi, kita tidak hanya mengutuk saja tapi ada tindakan yang jelas,” katanya.
Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) jugasangat kecewa dengan apa yang telah dilakukan Israel.

”PHDI mengutuk keras tindakan Israel,” kata salah seorang Ketua PHD I Nyoman Udayana Sangging.

Sementara pengurus DPP Perwakilan Umat Bhudda Indonesia (Walubi), Rush, meminta agar kekejaman Israel dihentikan. Walubi mengharapkan tidak ada lagi kekerasan seperti yang dilakukan Israel , “Kita harapkan dunia damai seperti dahulu,” katanya. Dalam kesempatan tersebut Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia melalui keterangan tertulisnya juga meminta agar Israel menghentikan kebiadabannya.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga mengecam serangan tentara Israel terhadap kapal yang membawa misi kemanusiaan, Mavi Marmara. MUI menyatakan bahwa serangan ini tidak ubahnya pembantaian. “ Saya menilai bukan lagi pemberondongan tapi tepatnya pembantaian. Relawan kemanusiaan dibantai saat berada di laut lepas,” kata Ketua MUI Ami dan saat menggelar jumpa pers di kantornya di Jakarta kemarin.

Menurut dia, ada dua alasan MUI mengecam serangan yang dilakukan tentara Israel ini. Pertama, kapal berada di laut internasional. Kedua, kapal sedang membawa bantuan, Selain itu, MUI juga mengutuk blokade yang dilakukan di jalur Gaza.


Sumber : Sindo
 
Back
Top