kedekatan antara Israel dan Turki mengendur

Administrator

Administrator
Kurang dari tiga tahun silam, Shimon Peres memberikan pidatonya di Parlemen Turki. Sebuah keistimewaan ketika pertama kali Presiden Israel itu berbicara di forum resmi para wakil rakyat di sebuah negara mayoritas Muslim. Pemandangan ini tentu menggambarkan bagaimana kedekatan antara Israel dan Turki.

Dua negara itu juga menyatakan diri mereka sebagai sekutu. Kemesraan antara Turki dan Israel telah terjalin sejak berdirinya negara Yahudi itu. Di antara negara-negara Muslim di Timur Tengah, Turki merupakan negara

yang memiliki ikatan perdagangan yang kuat dengan Israel. Turki membeli senjata dan kereta dari Israel. Pada 2008 Turki bahkan menerima kunjungan lebih dari setengah juta turis Israel.

Namun, sejak insiden penembakan kapal kemanusiaan Mavi Marmara, kerukunan itu sepertinya bakal sirna. Semua kerjasama militer antara Istambul dan Tel Aviv dibekukan. Sekitar 50.000 wisatawan Israel pun mengurungkan niat berlibur di Istambul. Israel pun bakal kehilangan sekutu dekat dari kalangan Muslim itu.

Hingga kemarin ribuan warga Turki membanjiri konsulat Israel di Istambul. Pekikan, “AllahAkbar” menggema.

Bendera Israel dibakar. “Kita seharusnya membatalkan semua persetujuan dengan Israel,” ujar pria muda bernama Benyamin. “Israel tidak akan pernah menjadi teman kita. Mereka musuh kita yang paling besar,” Imbuhnya.

Padahal, aksi kecaman terhadap Israel seperti itu jarang sekali terjadi di Turki.

Perdana Menteri (PM) Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut aksi penyerbuan Israel ke kapal kemanusiaan sebagai “terorisme negara tak berperikemanusiaan”.

Sumber : Sindo
 
Back
Top