Korsel menghembuskan hawa panas peperangan

Administrator

Administrator
Korea Selatan (Korsel) kemarin menggencarkan kampanye untuk meminta pertanggungjawaban Korea Utara (Korut) atas tenggelamnya kapal Cheonan pada Maret lalu.

Strategi itu bertujuan agar Korut mendapatkan sanksi keras dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB). Kampanye Seoul itu dilakukan ketika menerima para pakar dari Rusia dan mengirimkan seorang utusan ke Amerika Serikat (AS).

Sebuah tim pakar dan Angkatan Laut (AL) Rusia pada Senin lalu, mengkaji penemuan hasil penyidikan tim multinasional. Di mana tim multinasional menyimpulkan bahwa kapal selam Korut menembakkan torpedo ke Cheonan yang menyebabkan 46 pelaut tewas.

Menurut pejabat Kementerian Luar Negeri Korsel, termasuk dalam tim Rusia itu merupakan pakar di bidang torpedo dan kapal selam. Mereka berada di Korsel hingga 7 Juni. Agendanya antara lain mew?*wancarai anggota penyidik multinasional, menginspeksi bangkai kapal, dan mengunjungi lokasi tenggelamnya Cheonan.

“Kajian yang dilakukan Rusia terhadap hasil penyidikan kita, akan membuat kasus ini semakin jelas. Ini merupakan dari langkah kita untuk mengumpulkan dukungan internasional,” ujar salah satu pejabatKementerian Luar Negeri Korsel kepada AFP, Pyongyang membantah keterlibatan dalam kasus Cheonan dan justru mengancam menyerang Seoul.

Korsel memang telah mendapatkan dukungan dari AS dan Jepang atas tragedi paling parah sejak perang Korea 1950—1953 itu. Namun,Seoul tetap membutuhkan dukungan dari anggota DK PBB yang memiliki hak veto, yakni Rusia dan China. Kedua negara itu memiliki kedekatan tradisional dengan Pyongyang.

Namun, Moskow cukup objektif. Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan mereka membutuhkan “100 bukti” mengenai keterlibatan Korut. Duta Besar Rusia untuk Korsel Konstantin Vnukov mengungkapkan, “Kita akan mengirimkan pakar untuk mengetahui sebenarnya apa yang terjadi, dan mengungkapkan siapa yang bertanggungjawab”.

Jika Rusia mendukung hasil temuan tim penyidik multinasional,hal ini akan menjadi kunci penting Korsel membujuk Beijing. Hingga saat ini. China tidak bersikap dan justru beretorika tentang pentingnya perdamaian.

Seoul telah menawari China untuk mengirimkan pakar mereka. Tetapi, Beijing menolak.

Di tengah ketidakjelasan China, Korsel terus melanjutkan kampanye dengan mengirimkan Wakil Menteri Luar Negeri Chun Yung woo ke AS. Untuk menggencarkan kampanye itu, pemerintah juga pun akan mengumpulkan para
blogger dan tokoh-tokoh penting yang memiliki akun Twitter. Dunia maya bagi Seoul memiiki peranan penting untuk menggaungkan isu tersebut. Komunitas teknologi di Seoul diajak mendukung kasus Cheonan dibawa ke DK-PBB.

Sementara ini, menunut Menteri Luar Negeri Korsel Yu Myunghwan, penghentian aliran dana ke Korut merupakan hukuman yang efektif.”Jika aliran dana ke Korut dilarang, saya pikir itu akan melemahkan kemungkinan mereka mengembangkan senjata nuklir dan sikap provokatif,” ujarnya dalam wawancana dengan BBC.

Korsel memperkirakan aliran dana yang dihentikan mencapai USD 260 juta hingga USD 300 juta per tahun.

Yu berspekulasi tenggelamnya kapal Cheonan merupakan hasil dari keputusan politik Pyongyang. Militer Korut, menurut Yu, memutuskan hal itu atas perintah untuk menarik perhatian dan permasalahan lain. Yu juga tidak mengkritik China karena tidak ikut mengecam tragedi Cheonan.

Presiden Korsel Lee Myungbak menginstruksikan kabinetnya untuk menyusun strategi jangka panjang reunifikasi semenanjung Korea di tengah ketegangan itu, “Keamanan Nasional menjadi tugas penting sejak insiden Cheonan,” tandas Lee. “Dengan prioritas keamanan, orang biasanya berpikir tentang konfrontasi. Pada dasarnya, bagaimana pun keadaannya, kita harus mengembangkan strategi keamanan dengan memusatkan diri menuju reunifikasi,”bebernya.

Anehnya, tak semua warga Korsel mengecam Korut. Sekelompok kecil demonstran pro-Korut kemarin menggelar demonstrasi. “Kami ingin kebenaran hasil penyidikan,” demikian salah satu bunyi spanduk mereka. “Pemerintah hanya menciptakan sentimen anti-Korut,” ujar Cho Joongyu, 32,aktivis sosial.




sumber : sindo
 
Bls: Korsel menghembuskan hawa panas peperangan

Itukah prediksi Den Lolo? Berarti perdagangan dan ujicoba senjata akan beralih ke Korea nih. Ladang perang di Palestina gimana ya?
 
Bls: Korsel menghembuskan hawa panas peperangan

iya bah,prediksi ku,kalau palestina juga akan mengalami perang juga

perang dunia ke 3 akan segera di mulai
 
Bls: Korsel menghembuskan hawa panas peperangan

Kalo Korsel ama Korut perang.. Wadu.. Kalin pasti dukung Korsel dong..
Dan.. wah wah.. pasti memeluk erat ke sembilan pacar Kalin.. T.T
Oppa.. please stop that war..
 
Bls: Korsel menghembuskan hawa panas peperangan

Oh.. Okee
Mari kita buktikan kehebatan. Hahaha di KorSel saya punya Kim Yu Shin a.k.a Uhm Tae Woong. Akan habis tuh korut diserang ama para Hwa Rang. Hehehe
 
Bls: Korsel menghembuskan hawa panas peperangan

Kok malah mendukung peperangan sih?

Kita kan cinta damai, apalagi kalau kita punya idola pujaan di salah satu negara tersebut. Kalau terjadi perang kan kesian, kegantengan mereka terancam punah.
 
Back
Top