Serdadu Penumpas Kanker

nurcahyo

New member
Serdadu Penumpas Kanker
Oleh trubus



?Kanker paru-paru?. Mendengar hasil diagnosis dokter itu, kesedihan menohok Michael F Tikung. Tiba-tiba saja bayangan ayah mertuanya yang meninggal karena penyakit itu terlintas di benaknya. Kematian seperti di depan mata.

Kanker paru-paru itu buah dari kebiasaan Michael F Tikung merokok sejak usia 11 tahun. Dalam sehari ia menghabiskan 2 bungkus. Ketika ayah mertuanya meninggal akibat kanker paru-paru, ia seperti disadarkan bahaya merokok. Makanya, ayah 4 anak itu menghentikan kebiasaan yang telah dijalaninya selama 27 tahun. Toh dampak buruk akibat mengisap lintingan daun tembakau itu sulit terelakkan.

Penyakit maut itu datang dengan isyarat batuk-batuk tak kunjung reda. Mantan pegawai Angkatan Darat itu bergegas ke dokter. Michael hanya didiagnosis batuk biasa. Obat antibiotik yang diberikan pun tokcer menghilangkan batuknya. Sayang, itu cuma berlangsung singkat, 4 hari. Begitu obat-obatan habis, penderitaan itu kembali menghampirinya.

Awal Februari 2006, batuk sekaligus sesak napas memaksanya terbaring di rumahsakit. Dokter mendiagnosis penyakit kolesterol. Hasil tes darah memang membuktikan, angka total trigliserida 188 mg/dl, jauh di atas ambang batas Sinse

Tiga kali bolak-balik ke rumahsakit dengan keluhan sama, dokter tetap bersiteguh penyebabnya kolesterol. Pemeriksaan tak menemukan adanya kelainan pada paru-paru. Hanya saja, hasil rontgen menunjukkan organ pernapasan sebelah kiri berkabut. Namun, dokter berpendapat itu hanyalah angin yang mengendap di dalam paru-paru. Michael tetap diberi obat hanya untuk menurunkan kolesterol.

Lantaran ingin cepat sembuh, Michael memeriksakan diri ke laboratorium. Atas saran kerabat, hasil laboratorium dibawa ke ahli pengobatan cina. Betapa kagetnya Michael ketika sinse mendiagnosis sebaran kanker menjalar di paru-parunya. Setelah rutin mengkonsumsi obat-obatan tradisional yang diberikan sinse, justru bobot tubuh Michael turun 10 kg dalam satu bulan. Selain itu, ia kerap mual ketika mencium bau sesuatu.

Untuk kesekian kalinya Michael ke rumahsakit. Kali ini dokter mengatakan, kanker menutup seluruh paru-paru sebelah kiri. Kadar keganasannya perlu diuji dengan CT Scan. Namun, apa pun hasilnya, Michael mesti dikemoterapi. Itulah yang disangsikan keberhasilannya oleh Michael. Makanya, ia mencoba lari ke obat alternatif sarang semut.

Setiap hari Michael minum seduhan obat asal Papua itu. Satu sendok makan bubuk sarang semut direbus dalam dua gelas air. Setelah dingin disaring dan diminum. Dosisnya 3 kali sehari. Hasilnya, tak sampai sebulan energi kembali pulih. Batuk yang kerap muncul pada malam hari telah sirna. Yang menggembirakan hasil rontgen menunjukkan, kabut yang menutupi paru-paru kiri kini tinggal seperenam. Dokter yang memeriksa pun terheran-heran dan meyakinkan kesembuhan Michael akan didapat secepatnya.
Kaya antioksidan

Menurut Prof Sumali Wiryowidagdo, guru besar Jurusan Farmasi Universitas Indonesia, fenomena kesembuhan Michael berkat antioksidan seperti flavonoida, glikosida, dan polifenol di dalam sarang semut. ?Flavonoid merupakan salah satu zat antikanker yang ditemukan hampir pada semua tanaman,? kata Sumali.

Kadar antioksidan sarang semut dengan IC50 (inhibition consentrate) sekitar 40%. Artinya, dengan antioksidan 40 ppm dapat menangkal radikal bebas 50%. Sedangkan menurut Dr Subagus Wahyuono Apt MSc dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, glikosida berfungsi sebagai imunostimulan atau peningkat kekebalan tubuh.

Penyebab penyakit maut itu antara lain karena radikal bebas. ?Kanker terjadi karena sel muda berubah menjadi sel ganas. Itu akibat adanya translokasi seperti perubahan bentuk dan perubahan tempat,? kata dr Dewata Dermawan SpPD, ahli penyakit dalam di Rumahsakit Internasional Bintaro, Tangerang. Perubahan disebabkan oleh polusi, paparan radiasi matahari, asap rokok, ozon berlubang, dan makanan tinggi zat kimia.

Itu semua berpengaruh pada proses oksidasi dalam tubuh. Proses itu meningkatkan jumlah molekul oksigen nonstabil yang disebut radikal bebas. Jika tidak dikendalikan, radikal bebas dapat menyerang DNA dan merusak struktur dan fungsi membran sel. Maka terbentuklah kanker.

?Perang terhadap radikal bebas itu, tubuh kita diwakili oleh antioksidan,? kata dr Willie Japaries MARS, pengobat komplementer alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Antioksidan yang diperoleh melalui konsumsi makanan atau food suplement untuk melawan kelebihan radikal bebas disebut antioksidan eksogen.

Dipaparkan Phyllis A Balch, Cnc & James F. Balch, MD dalam bukunya Prescription for Nutritional Healing, antioksidan eksogen antara lain alpha lipoic acid (ALA), karotenoid, flavonoids, alkaloida, vitamin A, vitamin C, dan vitamin E berupa tokoferol. Menurut dr Dewata, antioksidan bersifat imunomodulator, penguat sel-sel menghadang kanker, bukan penyembuh kanker. Oleh karena itu penderita tetap saja harus menggunakan obat-obatan kimia yang selektif dan cepat membunuh sel kanker. ?Pasien yang memadukan antioksidan dan obat kimia dokter lebih cepat sembuh daripada hanya menggunakan obat kimia,? kata alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.
Buah merah dan VCO

Herbal lain yang terbukti secara empiris membantu penyembuhan kanker adalah buah merah. Hasil penelitian Mappiratu, dosen Universitas Tadulako, Palu, zat antikanker dalam buah merah tidak lain xantofil. Kadarnya mencapai 25.000 ppm. ?Dalam beberapa penelitian memang terungkap xantofil dapat mencegah sel kanker,? ujar Dr Ahmad Sulaiman, ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor.

Sejatinya xantofil pigmen dalam kelompok karotenoid pemberi warna cokelat, krem, kuning, jingga, dan merah. Buah berbentuk bulat panjang itu juga mengandung 58% asam oleat dan 7,8% asam linoleat. Kedua asam lemak esensial itu mudah dicerna dan berfungsi memperlancar metabolisme. Kandungan omega 3 yang tinggi pada buah merah itu berfungsi untuk memperbaiki jaringan yang rusak sehingga melibas kanker. ?Kandungan semua antioksidan itu sebetulnya cukup untuk membunuh kanker secara efektif dan cepat,? kata Sumali.

Harapan kesembuhan bagi penderita kanker juga disandarkan pada virgin coconut oil (VCO) alias minyak kelapa murni. Menurut Dr Robert L. Wickresinghe, kepala Divisi Serologi, Medical Research Insitute di Sri Lanka mengungkap VCO bersifat antikarsinogenik. Minyak perawan itu menghambat munculnya agen karsinogenik penyebab kanker kolon atau tumor payudara pada binatang percobaan.

Yang paling berpengaruh dalam VCO adalah asam lemak rantai sedang, biasa disebut medium chain fatty acid (MCFA). MCFA mempunyai pengaruh antioksidan pencegah reaksi radikal bebas. Peran lain, meningkatkan kekebalan tubuh penderita kanker, ia membantu melindungi tubuh dari serbuan bakteri patogen dan bersama sel darah putih membersihkan sel kanker.
Pilih mana?

Pengidap kanker banyak pula yang berharap pada teripang. Itu setelah Prof Aleli Gana dan Dr Florinia Merca dari Fakultas Kimia, University of the Philippines, Filipina menemukan senyawa aktif penghambat pertumbuhan sel kanker. Senyawa itu bernama lektin. Penelitian itu mengungkap, teripang pada konsentrasi 50 mikrogram menggumpalkan dan menghadang pertumbuhan sel kanker.

Hal serupa dibuktikan Jaime Rodriguez, Rita Castro, dan Ricardo Riguera dari Departemen Kimia, Universidad de Santiago de Compostela, Spanyol. Hasil penelitian mereka menunjukkan, teripang dengan senyawa aktif triterpen glikosida menghambat pertumbuhan tumor pada sel limfoid, sel tumor paru manusia, sel tumor serviks, dan melanoma tikus pada kisaran konsentrasi 0,38-0,46 mg/ml.

Itulah 4 panasea alias obat mujarab yang menjadi pilihan penderita kanker. ?Herbal apa pun boleh, asal cocok,? kata dr Willie Japaris MARS. Obat dikatakan cocok jika perkembangan sel kanker terhambat atau mengecil. Makanya, perlu pengecekan secara internsif terhadap perkembangan sel mematikan itu. Parameter kecocokan juga diukur dari SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) dan SGPT (Serum Glutamic Pyruvic transaminase), parameter kerusakan hati.

Dalam sebulan, tubuh akan merespon. Jika tak cocok, hati rusak dan tubuh menguning. Selain itu, nilai kreatinin pada ginjal juga harus dihitung. Jika teracuni, tubuh langsung merespon dengan sakit pinggang, pertanda ginjal kotor. Menurut Dr Suprapto Maat, ahli patologi klinis, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, obat kanker dikatakan bekerja jika tidak menimbulkan rasa lelah, tetapi mampu memberi kebugaran, meningkatkan nafsu makan, mengurangi komplikasi terhadap organ lain, dan membuat tidur lebih nyenyak lantaran radang dan demam terkendali
 
Back
Top