HADITS HADITS RASULULLAH share disini

Bani Ishaq Pasukan Penakluk Konstantinopel Di Akhir Zaman

Bani Ishaq Pasukan Penakluk Konstantinopel Di Akhir Zaman

Salah satu isyarat dari Rasulullah saw tentang akhir zaman adalah penaklukkan Konstantinopel untuk yang terakhir kalinya. Setelah itu, negeri Turki akan kembali kepada kekuasaan umat Islam hingga terbitnya matahari dari barat.

Bila penaklukkan Konstantinopel pada masa sultan Muhammad Al-Fatih di era khilafah Utsmaniyah terjadi lewat peperangan yang dahsyat, dengan mengerahkan pasukan besar yang didukung oleh peralatan perang yang paling modern di zamannya; tidak demikian halnya dengan penaklukkan Konstantinopel di akhir zaman yang kelak terjadi di era imam Al-Mahdi. Penaklukan Konstantinopel pasca al-malhamah al-kubra merupakan kejadian yang di luar kebiasaan manusia. Penaklukan yang unik ini dilakukan oleh 70.000 Bani Ishaq, tanpa menggunakan pedang dan tombak, apalagi senjata-senjata berat. Mereka hanya menggunakan takbir dan tahlil, maka terbukalah benteng Konstantinopel. Di saat tentara Al-Mahdi tengah mengumpulkan ghanimah, tiba tiba terbetik kabar bahwa Dajjal telah muncul.

Rasulullah Saw bersabda, “Apakah kalian pernah mendengar suatu kota yang terletak sebagiannya di darat dan sebagiannya di laut? Mereka (para sahabat) menjawab: Pernah wahai Rasulullah. Beliau Saw bersabda: Tidak terjadi hari kiamat, sehingga ia diserang oleh 70.000 orang dari Bani Ishaq. Ketika mereka telah sampai di sana, maka mereka pun memasukinya. Mereka tidaklah berperang dengan senjata dan tidak melepaskan satu panah pun. Mereka hanya berkata Laa Ilaha Illallah Wallahu Akbar, maka jatuhlah salah satu bagian dari kota itu. Berkata Tsaur (perawi hadits): Saya tidak tahu kecuali hal ini ; hanya dikatakan oleh pasukan yang berada di laut. Kemudian mereka berkata yang kedua kalinya Laa Ilaha Illallah Wallahu Akbar, maka jatuh pula sebagian yang lain (darat). Kemudian mereka berkata lagi Laa Ilaha Illallah Wallahu Akbar, maka terbukalah semua bagian kota itu. Lalu mereka pun memasukinya. Ketika mereka sedang membagi-bagikan harta rampasan perang, tiba-tiba datanglah seseorang (setan) seraya berteriak : Sesungguhnya dajjal telah keluar. Kemudian mereka meninggalkan segala sesuatu dan kembali.” HR. Muslim, Kitabul Fitan wa Asyratus Sa’ah

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Rasulullah Saw pernah ditanya, “Kota manakah yang lebih dahulu ditaklukkan, Konstantin atau Roma? Maka beliau Saw menjawab,”Kota Heraklius akan ditaklukkan pertama kali.[1]

Siapakah yang dimaksud dengan Bani Ishaq pada riwayat di atas ? Para penulis tentang fitnah akhir zaman berbeda pendapat tentang siapakah yang dimaksud dengan Bani Ishaq. Ada yang menyebutkan bahwa mereka adalah Bangsa Romawi yang masuk Islam di akhir zaman, namun sebagian mengatakan bahwa bani Ishaq adalah keturunan Al Aish bin Ishaq bin Ibrahim as. Pendapat ini dipilih oleh Al Hafidz Ibnu Katsir.[2]

Mengenal Lebih Detil Tentang Bani Ishaq

Untuk mengetahui siapakah sebenarnya Bani Ishaq, perlu menelaaah kembali buku-buku sejarah masa silam, terutama tentang perjalanan Nabi Ibrahim. Sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Katsir, bahwa Bani Ishaq adalah keturunan Al-Aish bin Ishaq bin Ibrahim as. Maka sangat keliru orang yang menyebutkan bahwa bani Ishaq adalah bangsa Rum atau keturunan Yahudi yang masuk Islam. Untuk bangsa Rum Rasulullah Saw menyebut mereka sebagai bani Ashfar, sebagian mereka ada yang masuk Islam di zaman Al-Mahdi, sehingga membuat kawan-kawan yang setanah air dengan mereka menjadi marah dan menginginkan agar kaum muslimin menyerahkan mereka kembali. Namun kaum muslimin tidak menyerahkan sebagian Bani Asfar yang masuk Islam itu kepada bangsa Rum. Bani Ishaq juga bukan keturunan Israel. Sebab Bani Israel kemunculannya adalah setelah nabi Ishaq.

Bani Ishaq yang disebutkan Rasulullah Saw sebagai pembebas Konstantin adalah keturunan Ish bin Ishaq bin Ibrahim. Sedangkan Bani Israel adalah keturunan Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim. Mereka adalah sisa-sisa pasukan Islam dari Madinah yang menang dalam pertempuran terdahsyat melawan Bangsa Rum dalam Malhamah Kubra. Mereka inilah yang dikatakan oleh Rasulullah Saw sebagai pasukan “tidak akan terkena fitnah selamanya atau tidak akan tersesat selamanya”. Maka, sangat keliru jika Bani Ishaq adalah mereka bangsa Eropa yang masuk Islam lalu bergabung dengan pasukan Al-Mahdi.

Kemungkinan yang paling logis adalah keturunan Ish ini kemudian menyebar di wilayah Khurasan (Afghanistan, Pakistan, Kashmir, Iraq dan Iran). Mereka adalah kaum muslimin yang ketika berita Al-Mahdi telah datang segera menyambutnya dan memberikan pertolongan kepadanya. Mereka adalah pasukan berbendera hitam (ashhabu rayati Suud) yang membai’at Al-Mahdi dan menjadi pengikutnya. Sebelum terjadinya penaklukan Konstantin, mereka adalah umat Islam yang selalu menyertai Al-Mahdi dalam semua penaklukannya, termasuk dalam penaklukan Jazirah Arab.

Pengikut Al-Mahdi bukan hanya dari ashhabu rayati suud, banyak umat Islam lain yang turut bergabung pada awal kemunculannya. Namun seiring perjalanan waktu, sebagian mereka ada yang tidak sanggup bertahan menjalani kehidupan bersama Al-Mahdi, karena beratnya beban jihad yang harus dipikul. Puncak pengkristalan pasukan Al-Mahdi adalah dalam peristiwa perang Malhamah Kubra di A’maq dan Dabiq, dimana 1/3 pasukan Al-Mahdi murtad dan mundur dari peperangan, 1/3 pasukan mendapatkan syahadah, dan sisanya adalah 1/3 pasukan. Sisa pasukan itulah yang terus bertahan bersama Al-Mahdi dalam pertempuran berikutnya. Jumlah 1/3 pasukan itulah yang disebutkan oleh Rasulullah Saw sebagai manusia terbaik yang hidup di dunia. Mereka datang dari kota Madinah. Namun, mereka bukan penduduk Madinah asli, mereka adalah umat Islam yang datang dari arah Timur (Khurasan). Dalam penaklukan Jazirah Arab, mereka terus-menerus mendapatkan kemenangan, hingga akhirnya selama beberapa waktu mereka tinggal di Madinah.

Jadi Bani Ishaq adalah penduduk Madinah / penduduk Hijaz yang setia menemani Al-Mahdi sejak mereka memba’iatnya. Mereka adalah pemilik bendera hitam yang datang dari Khurasan untuk mengukuhkan kekuasaan Al-Mahdi dan membebaskan Jazirah Arab lalu menetap di dalamnya selama beberapa masa. Mereka inilah yang kelak menaklukkan negri Konstantinopel dengan 70.000 pasukan.

Ada beberapa nash yang mengisyaratkan hal itu, dimana penduduk Khurasan (Persia) kelak akan menggantikan orang-orang Madinah asli. Mereka akan menggapai apa yang dijanjikan oleh Rasulullah Saw kepada mereka. Bukankah beliau pernah bersabda: ‘Seandainya ilmu (agama) itu berada di bintang Tsuraya, niscaya akan menggapainya orang-orang dari keturunan Persia.” [3]

Prediksi bahwa penduduk Arab akan digantikan oleh bangsa lain telah disebutkan oleh Rasulullah Saw dalam beberapa riwayat, di antaranya sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Tirmidzi dalam Al Miskat:

Ketika turun ayat 38 surah Muhammad, “Jika kamu berpaling (dari agama), niscaya Dia (Allah) akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu”, maka sebagian sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, jika kita berpaling, siapakah yang akan menggantikan tempat (kedudukan) kita?” Nabi meletakkan tangannya yang penuh berkah ke atas bahu Salman al-Farisi dan bersabda, “Dia dan kaumnya (yang akan menggantikan kamu). Demi Zat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, jika agama ini bertaburan di ‘Tsurayya’, maka sebagian dari orang Persia akan mencarinya dan memegangnya.”

Dalam riwayat di atas, para sahabat khawatir setelah turunnya surah Muhammad ayat 38. Mereka khawatir bila diganti oleh kaum lain. Sehingga, para sahabat bertanya pada Rasululllah “Bila kami diganti kaum lain, siapakah mereka, ya Rasulullah?” Maka, Rasulullah menjawab, “Sebagian kaum Persia.” Nash di atas menunjukkan bahwa yang akan menggantikan bangsa Arab adalah sebagian penduduk Persia, bukan seluruh Persia. Bisa jadi Persia Iran, atau Persia Afghan atau Persia Pakistan atau Persia Kashmir. Wallahu ‘alam

Merekalah yang akan menggantikan kedudukan orang Arab di Jazirah, sampai akhirnya mereka menjadi penduduk terbaik di bumi yang berasal dari Madinah. Melalui tangan mereka Rum dikalahkan dan Konstantin ditaklukkan.

Bilakah peristiwa itu Terjadi ?

Besar kemungkinan peristiwa tersebut terjadi pada zaman Al-Mahdi, dimana kemunculan Al-Mahdi adalah saat manusia berselisih dan bertikai, kondisi umat Islam secara umum dalam puncak kehinaan dan terus didzalimi. Sementara penduduk Arab justru terbuai dengan dunia karena kemewahan hidup dan melimpahnya kekayaan mereka. Agama sudah banyak ditinggalkan dan perwalian mereka sudah digadaikan kepada bangsa barat.

Akibatnya, Allah mengganti mereka dengan kaum lain yang tidak seperti mereka. Berdasarkan hadits tersebut, maka orang-orang keturunan Arab di Jazirah akan digantikan kedudukannya oleh sebagian orang Persia (kemungkinan adalah sebagian penduduk Khurasan dari wilayah Afghanistan, Pakistan, Kashmir dan Iraq). Hal ini akan terjadi pada zamannya Al-Mahdi. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Ashabu Rayati Suud, Rasulullah Saw bersabda, “Akan berperang tiga orang di sisi perbendaharaanmu. Mereka semua adalah putra khalifah. Tetapi, tak seorangpun di antara mereka yang berhasil menguasainya. Kemudian muncullah bendera-bendera hitam dari arah Timur, lantas mereka memerangi kamu (orang Arab) dengan suatu peperangan yang belum pernah dialami oleh kaum sebelummu. Maka jika kamu melihatnya, berbaiatlah walaupun dengan merangkak di atas salju, karena dia adalah khalifah Allah Al-Mahdi.” (HR. HR. Ibnu Majah: Kitabul Fitan Bab Khurujil Mahdi no. 4074)

Jadi, bani Ishaq adalah orang Persia (Khurasan). Imam Nawawi dalam syarahnya tentang 70 ribu bani Ishaq berpendapat bahwa, “Penduduk (Farisi) Persia adalah orang-orang yang dimaksud dengan keturunan Ishaq”. Al-Mas’udi dalam kitabnya yang berjudul Muruj adz-Dzahab berpendapat, “Orang-orang yang mengerti tentang jalur-jalur nasab orang Arab dan para hukama menetapkan bahwa asal-usul orang Persia adalah dan keturunan Ishaq putra Nabi Ibrahim.

Wallahu a’lam bish shawab.

[1] HR. Ahmad

[2] Lihat : An Nihayah fil Fitan Wal Malahim.

[3] HR. Bukhari dan Muslim.
 
Bls: MUKJIJAT & HADIST2 RASULULLAH share disini

Mohon maaf jika ada yg dobel tulisan :)

Menjaga Sunnah – Sunnah Nabi SAW

Sunnah Nabi / Rosul merupakan hal yang selayaknya kita contoh dan ita amalkan, karena kesunnahan salah satu hal yang sangat disukai Alloh SWT. Berikut ini adalah beberapa sunnah rosul yang diambil dari terjemahan kitab Riyadhus Shalihin

Riyadhus Shalihin
Allah Ta’ala berfirman : ”Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya maka tinggalkanlah”
QS Al-Hasyr : 7.

Allah Ta’ala berfirman : ”Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)” QS An-Najm : 3-4.

Allah Ta’ala berfirman : ”Katakanlah jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu” QS Ali Imran : 31.

Allah Ta’ala berfirman : ”Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat” QS Al-Ahzab : 21.

Allah Ta’ala berfirman : ”Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya” QS An-Nisa’ : 65.

Allah Ta’ala berfirman : ”Jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikan ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian” QS : An-Nisa’ : 59.

Allah Ta’ala berfirman : ”Siapa saja yang menta’ati Rasul itu, sesungguhnya ia telah menta’ati Allah” QS : An-Nisa’ : 80.

Allah Ta’ala berfirman : ”Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus yaitu (agama Islam)” QS : Asy-Syuura : 52.

Allah Ta’ala berfirman : ”Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih” QS : An-Nuur : 63.

Allah Ta’ala berfirman : ”Dan ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu dari ayat-ayat Allah dan hikmah (sunnah Nabimu)” QS : Al-Ahzab : 34.

1. Dari Abu hurairah ra. Dari Nabi SAW beliau bersabda : “Biarkanlah jangan kalian pertanyakan suatu hukum meninggalkannya (selagi aku tidak menerangkan hukumnya) pada kalian. Sebab, orang-orang sebelum kalian celaka, karena banyaknya bertanya dan perselisihan mereka dengan para Nabi. Jadi, apabila aku mencegah sesuatu kepada kamu, maka jauhilah, dan apabila aku memerintahkan kamu sesuatu maka kerjakanlah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

2. Dari Abu Najih Al-‘Irbadh bin Sariyah ra., ia berkata : Rasulullah SAW memberi nasihat kepada kami. Nasihat itu menggetarkan hati dan mencucurkan air mata kami. Maka kami bertanya: “Wahai Rasulullah, nasihat itu seakan-akan merupakan nasihat merupakan nasihat yang terakhir, maka berilah kami wasiat.” Beliau bersabda :”Aku wasiatkan kepadamu agar tetap selalu bertakwa kepada Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Mulia, serta tetap mendengar perintah dan taat, walaupun yang memerintah kalian itu seorang budak. Sesungguhnya orang yang masih hidup diantaramu, akan melihat banyak perselisihan. Maka wajib atasmu memegang teguh akan sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang diberi petunjuk oleh Allah. Dan berpegang teguhlah pada sunnah itu dan jauhilah urusan-urusan yang dibuat-buat (bid’ah) sesungguhnya setiap bid’ah itu sesat.”(HR Abu Daud dan At-Tirmidzi).

3. Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : “Rasulullah SAW bersabda : “Semua umatku masuk surga, kecuali orang-orang yang berpaling.” Ada yang bertanya : “Wahai Rasulullah, siapa saja mereka?” Rasulullah SAW bersabda :”Siapa saja yang taat kepadaku pasti masuk surga. Dan siapa saja mendurhakaiku dialah termasuk orang-orang yang berpaling.” (HR Bukhari).

4. Dari Abu Muslim, ada yang mengatakan Abu Iyas Salamah bin ‘Amr Al-Akwa’ra., ia berkata : Ada seorang laki-laki makan di hadapan Rasulullah SAW dengan tangan kirinya, kemudian beliau bersabda : ”Makanlah dengan tangan kananmu!” Ia menjawab : “Saya tidak dapat makan dengan tangan kanan.” Beliau bersabda lagi : “Tidak, sebenarnya kamu bisa, yang menyebabkanmu tidak mau menggunakan tangan kanan karena kesombonganmu.” Akhirnya, ia tidak dapat mengangkat tangannya ke mulutnya.” (HR. Muslim).

5. Dari Abu Abdullah Nu’man bin Basyir ra’, ia berkata :”Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda :”Luruskanlah dan samakanlah barisan shalatmu, atau kalau tidak, niscaya Allah akan benar-benar merubah bentuk wajahmu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam riwayat Muslim dikatakan :”RasulullahSAW Senantiasa meluruskan shaf-shaf kami, seakan-akan beliau meluruskan kayukayu panah. Kemudian ketika beliau menganggap bahwa kami sudah mengerti, pada suatu hari beliau keluar langsung siap untuk salat, tetapi beliau melihat ada seseorang yang dadanya menonjol ke depan, kemudian beliau bersabda : ”Wahai hamba Allah, kamu semua harus benar-benar meluruskan barisanmu, atau kalau tidak, niscaya Allah akan benar-benar merubah bentuk wajahmu.”

6. Dari Abu Musa ra’, ia berkata :”Pada suatu malam di Madinah ada satu rumah terbakar disebabkan penghuninya lalai. Ketika peristiwa tersebut diceritakan kepada Rasulullah SAW, beliau bersabda : ”Sesungguhnya api ini bisa menjadi musuh bagi kalian, maka dari itu, jika kalian tidur, padamkanlah api itu (lampunya).” (HR Bukhari dan Muslim).

7. Dari Abu Musa ra., ia berkata :Rasulullah SAW bersabda : ”Sesungguhnya perumpamaan petunjuk dan ilmu yang ditugaskan oleh Allah untukku menyiarkannya adalah bagaikan hujan yang jatuh ke bumi. Sebagian bumi ada yang baik, sehingga dapat menerima air dan menyimpannya kemudian menumbuhkan rerumputan dan tetumbuhan yang lain. Sebagian ada yang kering tapi dapat menyimpan air lalu Allah memberikan manfaat kepada manusia dengan bumi yang kering yang mengandung air itu, sehingga manusia minum, menyiram dan bertanam darinya. Sebagian lagi adalah tanah berbatu yang tidak bisa menyimpan air dan tidak dapat pula menumbuhkan rerumputan. Demikianlah perumpaman orang yang pandai dengan agama Allah dan ilmu atau petunjuk-petunjuk dari Allah yang bisa memberi manfaat pada dirinya, dia belajar hingga pandai lalu mengajarkan ilmunya (kepada orang lain). Demikian pula perumpamaan orang yang tidak peduli yang tidak dapat menerima petunjuk ajaran Allah yang diutuskan untukku.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Sunnah Rasul
8. Dari Jabir ra., ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Perumpamaan diriku di antara kalian adalah bagaikan seorang laki-laki yang menyalakan api, lalu mulailah laron-laron dan serangga-serangga mengerumuni api. Sementara itu, laki-laki tersebut mencegat laron dan serangga-serangga itu, jangan sampai tercebur ke dalam api. Saya akan selalu menarik kalian dari belakang,jangan sampai kalian tercebur kedalam api, tetapi (diantara) kalian memberontak lepas dari tanganku.” (HR Muslim).

9. Dari Jabir ra., ia berkata :”Sesungguhnya Rasulullah SAW menyuruh untuk membersihkan tangan dan piring ketika makan. Beliau bersabda : “Sesungguhnya kalian tidak tahu dimana letak keberkahan makanan itu.” (HR. Muslim).

Dalam riwayat lain dikatakan, Rasulullah SAW bersabda : “Jika makanan salah seorang di antara kamu jatuh, hendaklah ia mengambilnya dan membersihkan kotoran yang melekat kemudian makanlah, dan jangan biarkan makanan itu untuk setan. Dan janganlah kamu membersihkan tangan dengan sapu tangan sebelum membersihkan jari-jari tangan dengan mulut, karena sesungguhnya ia tidak tahu di mana letak keberkahan makanan itu.”

Dalam riwayat lain dikatakan, Rasulullah SAW bersabda : “Setan itu selalu hadir menyertai salah seorang di antara kalian dalam segala hal, juga ketika ia makan. Oleh sebab itu, jika makanan salah seorang di antara kalian itu terjatuh, maka hendaklah ia membersihkan kotoran yang melekat kemudian makanlah dan janganlah ia meninggalkan makanan itu untuk setan.”

10. Dari Ibnu Abbas ra’, ia berkata : ”Rasulullah SAW berdiri di tengah-tengah kami untuk memberi nasihat : “Hai sekalian manusia, sesungguhnya kalian akan dikumpulkan di hadapan Allah Ta’ala dalam keadaan telanjang bulat dan tidak beralas kaki sebagaimana pertama kali kita diciptakan. Itu adalah janji Allah untuk kita dan sesungguhnya janji itu pasti akan dilaksanakan. Ingatlah! Sesungguhnya pertama kali makhluk yang diberi pakaian kelak di hari kiamat adalah Nabi Ibrahim as. Ingatlah! Sesungguhnya nanti akan ada dari umatku yang didatangkan dari sebelah kiri dan mereka akan disiksa, kemudian aku berkata : “Wahai Tuhanku, mereka itu adalah umatku.” Allah berfirman : “Sesungguhnya kamu tidak mengetahui apa yang diperbuat mereka sepeninggalanmu.” Maka saya berkata sebagaimana perkataan Nabi yang lain : “Sesungguhnya saya menjadi saksi mereka selama saya berada di sisi mereka dan sesudah saya mati, Engkau pulalah yang mengetahui segala sesuatuanya. Apabila engkau menyiksa mereka maka sesungguhnya mereka adalah hamba-Mu dan jika Engkau mengampuni mereka maka sesungguhnya engkau adalah Zat Yang Maha Mulia lagi Maha Bijaksana.” Kemudian aku diberitahu :”Sesungguhnya mereka itu murtad dari agama Islam semenjak engkau tinggalkan mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim).

11. Dari Abu Said Abdullah bin Mughaffal ra’, ia berkata : “Rasulullah SAW melarang bermain ketepil dan bersabda : “Ketepil itu tidak dapat membunuh binatang buruan, dan tidak dapat untuk melukai musuh, hanya saja ia akan mencukil mata dan mematahkan gigi.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat lain. Rasulullah SAW bersabda : “Kerabat Ibnu Mughaffal ada yang bermain ketepil kemudian ia dilarangnya dan dikatakan, bahwa Rasulullah SAW melarang untuk bermain ketepil, dan ia mengatakan pula bahwa ketepil itu tidak dapat digunakan untuk berburu. Setelah itu mereka masih tetap terus bermain ketepil. Akhirnya ia berkata : “Kata telah saya beri tahu, bahwa Rasulullah SAW melarang bermain ketepil, oleh sebab itu saya tidak akan berbicara lagi denganmu selamanya.”

12. Dari ‘Abbas bin Rabi’ah, ia berkata : “Saya pernah melihat Umar bin Khattab ra. Mencium Hajar Aswad, seraya berkata: “Aku tahu engkau adalah batu, engkau tidak bisa memberi manfaat dan tidak pula membahayakan. Seandainya aku tidak pernah dan tidak pula membahayakan. Seandainya aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW menciummu, tentu akupun tidak menciummu.” (HR Bukhari dan Muslim)

diambil dari:kitab RIYADHUS SHALIHIN
(TAMAN ORANG-ORANG SHALIH)
 
Bls: MUKJIJAT & HADIST2 RASULULLAH share disini

Di mana seseorang hamba Allah yang diserahi memimpin rakyat oleh Allah kemudian orang itu mati, dalam berbuat khianat terhadap rakyatnya, maka pasti Allah haramkan ia masuk surga..

H. R. Bukhary
 
Bls: MUKJIJAT & HADIST2 RASULULLAH share disini

Orang yang meminta kembali barang pemberiannya, sama halnya seperti seekor anjing yang memakan kembali muntahannya sendiri.

H. R. Bukhary
 
Bls: MUKJIJAT & HADIST2 RASULULLAH share disini

"Abu Hurairah r.a. : Nabi Muhammad SAW bersabda : Orang yang bersuci di rumahnya lalu pergi ke masjid, langkah pertama menghapus dosanya, langkah-langkah yang lain mengangkat derajatnya"

HR. Muslim
 
Bls: l. Dari Alqamah bin Waqash al-Laitsi, ia berkata, "Saya mendengar Umar ibnu

ass...semua...moga kita semua dalam lindungan allah...

saya membuka trhead ini karena ingin tahu tentang mukjijat2 dan hadist2 rasulullah.... tujuan saya disini ingin sharing dengan teman2 mod di forum ini untuk saling membagi informasi tentang mukjijat2 dan hadist2 rasulullah yang kalian semua ketahui...
bisa di share disini...

ok aku mulai deh duluan...
sebuah mukjijat Rasulullah yang di riwayatkan oleh :
Bukhari dari anas ra. berkata :
aku pernah melihat rasulullah saw, ketika waktu shalat ashar tiba beliau meminta air untuk di pakai berwudhu, akan tetapi tidak di dapatkan air, lalu beliau air yang sekedar cukup untuk berwudhu, Kemudian beliau memasukan tangany ke dalam bejana yang berisi air tadi, lalu beliau memerintahkan orang banyak untuk berwudhu dengan air yang memancar dari jari-jarinya, sehingga semua orang berwudhu dengan air yang memancar dari jari-jari Rasulullah, sampai orang yang terakhir kali...



di dalam kitab diba di sebutkan : Bahwa semua binatang telah beriman kepadanya, pohon-pohon kayu memberikan salam kepadanya, batu-batu pun mengucapkan sesuatu kepadanya, batang kurma senantiasa meratapinya, bagaikan ratapan orang yang sedih merintih karena rasa cintanya kepada nabi muhamad saw.

Demikianlah, di antara mukjijat2 beliau dimana rasulullah mampu mendengarkan salam pepohonan dan batu, serta dapat berdialog dengan benda-benda mati dan berdialog dengan makhluk yang tidak berakal seperti binatang...



silahkan ada yang tahu tentang mukjijat2 rasul lainya tolong share disini....

satu mukjijat rasul di share disini aku kasih bintang.....
Assalamualaikum war.wab. maaf saya baru gabung di forum ini.....mungkin saya bisa beri masukkan untuk hadits2 Rasulullah sprti di bawah ini :

l. Dari Alqamah bin Waqash al-Laitsi, ia berkata, "Saya mendengar Umar ibnul Khaththab r.a. (berpidato 8/59) di atas mimbar, 'Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda, '(Wahai manusia), sesungguhnya amal-amal itu hanyalah dengan niatnya (dalam satu riwayat: amal itu dengan niat 6/118) dan bagi setiap orang hanyalah sesuatu yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya (kepada Allah dan Rasul Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul Nya. Dan, barangsiapa yang hijrahnya 1/20) kepada dunia, maka ia akan mendapatkannya. Atau, kepada wanita yang akan dinikahinya (dalam riwayat lain: mengawininya 3/119), maka hijrahnya itu kepada sesuatu yang karenanya ia hijrah."
 
Bls: MUKJIJAT & HADIST2 RASULULLAH share disini

Kitab Wudhu




Bab Ke-1: Apa-apa yang diwahyukan mengenai wudhu dan firman Allah, "Apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuhlah) kakimu sampai dengan kedua mata kaki." (al-Maa'idah: 6)


Abu Abdillah berkata, "Nabi saw. menjelaskan bahwa kewajiban wudhu itu sekali-sekali.[1] Beliau juga berwudhu dua kali-dua kali.[2] Tiga kali-tiga kali,[3] dan tidak lebih dari tiga kali.[4] Para ahli ilmu tidak menyukai berlebihan dalam berwudhu, dan melebihi apa yang dilakukan oleh Nabi saw."




Bab Ke-2: Tiada Shalat yang Diterima Tanpa Wudhu


90. Abu Hurairah r.a. berkata, "Rasulullah saw bersabda, 'Tidaklah diterima shalat orang yang berhadats sehingga ia berwudhu.' Seorang laki-laki dari Hadramaut bertanya, "Apakah hadats itu, wahai Abu Hurairah?" Ia menjawab, "Kentut yang tidak berbunyi atau kentut yang berbunyi."




Bab Ke-3: Keutamaan Wudhu dan Orang-Orang yang Putih Cemerlang Wajah, Tangan, serta Kakinya karena Bekas Wudhu


91. Nu'aim al-Mujmir r.a. berkata, "Saya naik bersama Abu Hurairah ke atas masjid. Ia berwudhu lalu berkata, 'Sesungguhnya aku pernah mendengar Nabi bersabda, 'Sesungguhnya pada hari kiamat nanti umatku akan dipanggil dalam keadaan putih cemerlang dari bekas wudhu. Barangsiapa yang mampu untuk memperlebar putihnya, maka kerjakanlah hal itu.'"[5]




Bab Ke-4: Tidak Perlunya Berwudhu karena Ada Keragu-raguan Saja Hingga Dia Yakin Sudah Batal Wudhunya


92. Dari Abbad bin Tamim dari pamannya, bahwa ia mengadu kepada Rasululah saw. tentang seseorang yang membayangkan bahwa ia mendapat sesuatu (mengeluarkan buang angin) dalam shalat, maka beliau bersabda, "Janganlah ia menoleh atau berpaling sehingga ia mendengar suara, atau mendapatkan baunya."

(Dan dalam riwayat mu'allaq : Tidak wajib wudhu kecuali jika engkau mendapatkan baunya atau mendengar suaranya 3/5).[6]




Bab Ke-5: Meringankan dalam Melakukan Wudhu


93. Ibnu Abbas r.a. berkata, "Pada suatu malam saya menginap di rumah bibiku, yaitu Maimunah [binti al-Harits, istri Nabi saw, 1/38] [dan pada malam itu Nabi saw berada di sisinya karena saat gilirannya. Lalu Nabi saw mengerjakan shalat isya, kemudian pulang ke rumah, lalu mengerjakan shalat empat rakaat]. [Saya berkata, "Sungguh saya akan memperhatikan shalat Rasulullah saw.." 5/175]. [Kemudian Rasulullah saw bercakap-cakap dengan istrinya sesaat, lantas istrinya melemparkan bantal kepada beliau], [kemudian beliau tidur 5/174]. [Kemudian saya berbaring di hamparan bantal itu, dan Rasulullah saw. berbaring dengan istrinya di bagian panjangnya bantal itu, lalu Rasulullah saw tidur hingga tengah malam, atau kurang sedikit atau lebih sedikit 2/58]. Kemudian Nabi saw bangun malam itu (dan dalam satu riwayat: Kemudian Rasulullah saw bangun, lalu duduk, lantas mengusap wajahnya dengan tangannya terhadap bekas tidurnya [lalu memandang ke langit], kemudian membaca sepuluh ayat dari bagian-bagian akhir surah Ali Imran). (Dan pada suatu riwayat: Yaitu ayat "Inna fii khalqis samaawaati wal-ardhi wakhtilaafil-laili wannahaari la-aayaatin li-ulil albaab"). Lalu beliau menyelesaikan keperluannya, mencuci mukanya dan kedua tangannya, kemudian tidur]. Pada malam harinya itu Nabi saw. bangun dari tidur. Setelah lewat sebagian waktu malam (yakni tengah malam), Nabi saw. berdiri lalu berwudhu dari tempat air yang digantungkan dengan wudhu yang ringan -Amr menganggapnya ringan dan sedikit [sekali 1/208]. (Dan pada satu riwayat disebutkan: dengan satu wudhu di antara dua wudhu tanpa memperbanyak 7/148), [dan beliau menyikat gigi], [kemudian beliau bertanya, "Apakah anak kecil itu sudah tidur?" Atau, mengucapkan kalimat lain yang serupa dengan itu]. Dan (dalam satu riwayat: kemudian) beliau berdiri shalat [Lalu saya bangun], (kemudian saya membentangkan badan karena takut beliau mengetahui kalau saya mengintipnya 7/148]. Kemudian saya berwudhu seperti wudhunya. Saya datang lantas berdiri di sebelah kirinya (dengan menggunakan kata "yasar")- dan kadang-kadang Sufyan menggunakan kata "syimal". [Lalu Rasulullah saw. meletakkan tangan kanannya di atas kepalaku, dan memegang telinga kanan saya sambil memelintirnya]. (Dan menurut jalan lain: lalu beliau memegang kepala saya dari belakang 1/177. Pada jalan lain lagi, beliau memegang tangan saya atau lengan saya, dan beliau berbuat dengan tangannya dari belakang saya 1/178). Lalu, beliau memindahkan saya ke sebelah kanannya,[7] kemudian beliau shalat sebanyak yang dikehendaki oleh Allah. (Dan menurut satu riwayat : lalu beliau shalat lima rakaat, kemudian shalat dua rakaat. Pada riwayat lain lagi, beliau shalat dua rakaat, dua rakaat, dua rakaat, dua rakaat, dua rakaat, dan dua rakaat lagi, kemudian shalat witir. Dan dalam satu riwayat, beliau mengerjakan shalat sebelas rakaat). (Dan pada riwayat lain disebutkan bahwa sempurnalah shalat nya tiga belas rakaat). Kemudian beliau berbaring lagi dan tidur sampai suara napasnya kedengaran. (Dalam satu riwayat: sehingga saya mendengar bunyi napasnya) [dan apabila beliau tidur biasa berbunyi napasnya]. Kemudian muazin (dalam satu riwayat: Bilal) mendatangi beliau dan memberitahukan bahwa waktu shalat telah tiba, [lalu beliau mengerjakan shalat dua rakaat yang ringan/ringkas, kemudian keluar]. Kemudian Nabi pergi bersamanya untuk shalat, lalu beliau mengimami [shalat Subuh bagi orang banyak] tanpa mengambil wudlu yang baru." [Dan beliau biasa mengucapkan dalam doanya:
 
Bls: MUKJIJAT & HADIST2 RASULULLAH share disini

dari Anas bin Malik ; Rasulullah SAW bersabda ; "Di antara tanda-tanda hampir kiamat ialah ; Terhapusnya ilmu Islam, ramainya peminum arak, dan perzinaan yang dilakukan terang-terangan"

HR. Bukhari / Muslim
 
Bls: MUKJIJAT & HADIST2 RASULULLAH share disini

Rasulullah bersabda : " Pulanglah pada istrimu, bila engkau tergoda oleh seorang wanita"

HR. Muslim
 
Bls: MUKJIJAT & HADIST2 RASULULLAH share disini

Setiap pekerjaan (urusan) yang mempunyai kebaikan yang tidak dimulai dengan menyebut "Bismillahirrahmaanirrahiim", maka pekerjaan (urusan) tersebut akan terputus dari rahmat Allah SWT.

HR. Ibnu Hibban
 
Bls: MUKJIJAT & HADIST2 RASULULLAH share disini

Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku

HR. Ibnu Majah
 
Bls: MUKJIJAT & HADIST2 RASULULLAH share disini

“Tiga manusia yang Alloh pasti akan menolong mereka, -diantaranya adalah-, orang yang menikah
karena ingin menjaga kehormatannya.”

HR Tirmidzi
 
Bls: MUKJIJAT & HADIST2 RASULULLAH share disini

“Seorang wanita dinikahi karena empat hal:
1. Hartanya,
2. nasab (keturunan)-nya,
3. kecantikannya dan
4. agamanya.
Maka pilihlah yang taat beragama niscaya kamu akan beruntung.”

HR Bukhari
 
Bls: MUKJIJAT & HADIST2 RASULULLAH share disini

Assalamualaikum war.wab. maaf saya baru gabung di forum ini.....mungkin saya bisa beri masukkan untuk hadits2 Rasulullah sprti di bawah ini :

l. Dari Alqamah bin Waqash al-Laitsi, ia berkata, "Saya mendengar Umar ibnul Khaththab r.a. (berpidato 8/59) di atas mimbar, 'Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda, '(Wahai manusia), sesungguhnya amal-amal itu hanyalah dengan niatnya (dalam satu riwayat: amal itu dengan niat 6/118) dan bagi setiap orang hanyalah sesuatu yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya (kepada Allah dan Rasul Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul Nya. Dan, barangsiapa yang hijrahnya 1/20) kepada dunia, maka ia akan mendapatkannya. Atau, kepada wanita yang akan dinikahinya (dalam riwayat lain: mengawininya 3/119), maka hijrahnya itu kepada sesuatu yang karenanya ia hijrah."

hai salam kenal den....

terima kasih hadistny sangat bermanfaat,,,,

terima repuny yah....


“Seorang wanita dinikahi karena empat hal:
1. Hartanya,
2. nasab (keturunan)-nya,
3. kecantikannya dan
4. agamanya.
Maka pilihlah yang taat beragama niscaya kamu akan beruntung.”

HR Bukhari

Terima Kasih kepada kawan2 semua yang sudah berbagi hadist2 rasul yang kalian ketahui disini,,,,,

Alhamdulillah saya jadi banyak tahu hadist2 rasul,,,,

Saya kasih Reppu untuk semua yang sudah memasukan hadist2ny.....

mudah2han Thread ini bisa bermanfaat untuk pengunjungnya......
 
Bls: MUKJIJAT & HADIST2 RASULULLAH share disini

Doa Orang Yang Teraniaya

Jagalah dirimu dari (Do'a) pengaduan orang yang teraniaya, walau pun ia seorang kafir, karena perngaduannya itu tidak ada halangan yang merintang.

H. R. Muslim
 
Bls: MUKJIJAT & HADIST2 RASULULLAH share disini

Menjaga Lidah dan Tangan

Orang yang sempurna Islamnya, ialah orang yang menyelamatkan orang Islam yang lainnya dari gangguan lidah dan tangannya.

H. R. Muslim
 
Bls: MUKJIJAT & HADIST2 RASULULLAH share disini

Takabbur

Tidak akan masuk syurga orang yang ada menyelinap dalam hatinya sedikit takabbur. Orang bertanya, "Bagaimana seandainya seorang ingin memakai baju yang indah dan sepatuh yang bagus?" Nabi menjawab, "Sesungguhnya Allah itu Indah dan suka kepada keindahan." Sifat takabbur itu ialah menolak haq kebenaran, dan menganiaya orang serta merendahkannya.

H. R. Muslim
 
Bls: MUKJIJAT & HADIST2 RASULULLAH share disini

“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholihah.”

- HR Muslim -
 
Bls: MUKJIJAT & HADIST2 RASULULLAH share disini

“Sebaik-baik wanita adalah yang jika engkau melihatnya akan senang, jika engkau memerintahkannya ia akan mentaatimu, jika engkau memberinya maka ia akan berterima kasih dan jika engkau tidak ada di sisinya, maka ia akan menjagamu dan hartamu.”

- HR. Nasa’i -
 
Bls: MUKJIJAT & HADIST2 RASULULLAH share disini

"Wanita yang paling agung barakahnya, adalah yang paling ringan maharnya".

- HR. Ahmad, Al Hakim dan Al Baihaqi -
 
Back
Top