Dapatkah Amerika bersikap tegas kepada Israel???

Administrator

Administrator
Israel sudah tiga tahun ini memblokade Gaza, akibat blokade ini warga Palestina menderita luar biasa. Penderitaan warga sipil Palestina itu mendatangkan simpati kemanusiaan yang luar biasa dari berbagai belahan dunia. Sejak Agustus 2008 aktivis pro-Palestina delapan kali melakukan pelayaran kemanusiaan. Armada Freedom Flotilla (Arnada Kebebasan) yang mengangkut 10 ribu ton bantuan kemanusiaan merupakan pelayaran kesembilan dan sekaligus terbesar ke Gaza. Kapal penumpang terbesar, Mavi Marmara,mengangkut 600 aktivis dari 50 negara.

Penyerangan terhadap konvoi misi kemanusiaan untuk Palestina ini bukan satu-satunya yang dilakukan Israel. Selama ini Israel memang sudah tidak, pernah memperhatikan sama sekali etika kemanusiaan. Kepongahan Israel seperti ini karena mereka berada “diatasangin”.Sebab,apapun yang dilakukan Israel selalu mendapat beking dan dukungan penuh dari Amerika Serikat.


Terhadap kasus penyerangan kaum relawan internasional ini, Gedung Putih memang memberikan reaksinya, menyesalkan terjadinya korban nyawa dalam peristiwa tersebut. Tetapi, agar kepongahan Israel ini tidak berlarut-larut, mestinya sudah waktunya AS mendorong PBB agar Israel diberi sanksi berat dan mendesak Israel agar membuka blokade yang dilakukan terhadap warga Palestina itu. Dunia Islam memang banyak berharap pada AS pasca-terpilihnya Barack Obama menjadi presiden AS. Obama memang sudah banyak mengumbar janji di mana-mana bahwa pihaknya akan mengambil inisiatif untuk melakukan upaya perdamaian di Timur Tengah, terutama konflik Palestina-Israel.


Jika saja Obama tidak memanfaatkan kesempatan baik ini untuk mewujudkan perdamaian di Timur Tengah, tidak saja warga AS terutama pendukung Obama yang kecewa, masyarakat dunia terutama kalangan dunia Islam bisa beranggapan tak ada bedanya Obama dengan pemimpin AS sebelumnya.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa disinyalir kepemimpinan AS sendiri selama ini dikendalikan oleh kekuatan lobi Yahudi. Maka, jika ada Presiden AS yang tidak mendukung Israel dalam pentas internasional, kalau tidak diancam dibunuh, biasanya masa kepemimpinannya tidak akan diperpanjang.

Jika kali ini Obama bisa menghapus kesan stereotip AS sebagai pelindung Israel, dia akan tercatat sebagai presiden yang lain dan berbeda dari Presiden AS sebelumnya. Dunia Islam juga akan mencatat bahwa Obama-lah yang membuka pintu perdamaian sejati di Timur Tengah, terutama mengatasi konflik Palestina-Israel.



Sumber : Sindo
 
Bls: Dapatkah Amerika bersikap tegas kepada Israel???

Ah gak mungkin Bah .. Israel kan anak emas Amrik. Posisi Israel digunakan untuk pos kontrol kawasan teluk oleh Amrik. Kalaupun bisa.. cuma panggung politik dagelan :D
Lagian gak mungkin perang2 akan berakhir, karena perang merupakan alat untuk perlombaan pembuatan senjata, penjualan senjata, pengucuran dana anggaran Hankam, penghasilan tambahan buat tentara2, perluas daerah kolonial, dll.
 
Bls: Dapatkah Amerika bersikap tegas kepada Israel???

Ah gak mungkin Bah .. Israel kan anak emas Amrik. Posisi Israel digunakan untuk pos kontrol kawasan teluk oleh Amrik. Kalaupun bisa.. cuma panggung politik dagelan :D
Lagian gak mungkin perang2 akan berakhir, karena perang merupakan alat untuk perlombaan pembuatan senjata, penjualan senjata, pengucuran dana anggaran Hankam, penghasilan tambahan buat tentara2, perluas daerah kolonial, dll.


Bukan sebaliknya den? Amerika kan anak mas nya Israel. Terpilihnya Obama jadi presiden tak lepas dari dukungan Israel juga kan.
 
Bls: Dapatkah Amerika bersikap tegas kepada Israel???

Bukan sebaliknya den? Amerika kan anak mas nya Israel. Terpilihnya Obama jadi presiden tak lepas dari dukungan Israel juga kan.

Oh gitu yaa :D Maap deh kalo salah.. tp sama aja to.. biang kerok teroris internasional wkwkwk..:))
 
Back
Top