Kampus adalah bapak bangsa

lala_lulu

New member
Didirikan pada 1911, HKU telah meluluskan sejumlah nama penting di negeri itu. Sun Yat Sen adalah seorang di antaranya. Tidak berlebihan bila kini orang-orang Hong Kong kerap menyebut universitas dengan moto Sapientia et Virtus—dalam bahasa Latin yang berarti Kebijaksanaan dan Kebajikan ini sebagai kampusnya bapak bangsa.

Pada 2008-2009. tercatat 21.652 mahasiswa yang menimba ilmu di kampus ini terdiri atas 11.962 mahasiswa program sarjana dan 9.690 mahasiswa pascasarjana. Kurikulum HKU program sarjana mendorong mahasiswa untuk membangun pemahaman dari masalah dan memformulasikan solusi untuk skenario masalah dunia nyata melalui cara-cara seperti Problem-Based Learning (PBL).

Problem-Based Learning— yang juga sudah diterapkan di Universitas Indonesia sejak tahun 2004 memungkinkan mahasiswa bekerja dalam tim dan latihan untuk mengembangkan penelitian, mengasah kemampuan komunikasi, berpikir kritis, dan kemampuan mengintegrasikan informasi di domain yang berbeda.

Senat HKU juga telah mendukung kurikulum baru yang dirancang untuk memungkinkan mahasiswa mengembangkan kemampuan dalam mengejar akademis atau keunggulan profesional dan menjunjung tinggi etika profesional. Kurikulum dirancang agar mahasiswa memiliki pemahaman antarbudaya dan global, kewarganegaraan, kepemimpinan, dan advokasi bagi perbaikan kondisi manusia.

Untuk merealisasikan hal tersebut, unsur-unsur kunci dan struktur kurikulum baru disusun dengan membuat pengembangan HKU Common Core Curriculum. Dengan memperkenalkan aspek kurikulum baru tahun 2010, mahasiswa akan dapat memperoleh manfaat dan banyak elemen baru sebelum reformasi akademis yang luas pada tahun 2012.

Semua upaya itu, pada ujungnya, berbuah pengakuan dari Asian University RankingsQS.com dan Quacquarelli Symonds (QS). Prof Lap-Chee Tsui, wakil rektor dan presiden Universitas Hong Kong, pun patut mensyukurinya.



Sumber : Republika
 
Back
Top