lala_lulu
New member
Gedung Pengadilan Negeri (PN)Jakarta Selatan yang selama ini sering menggelar kasus-kasus yang menarik perhatian masyarakat, rupanya dimanfaatkan oleh penjahat untuk menyasar pengunjung yang datang. Seperti yang terjadi, Rabu (9/6), Sulis Setywati, seorang pengacara, menjadi korban pencopetan saat sedang mendampingi Kliennya yang menjadi terdakwa kasus Sistem Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum).
Dompet mewah, Louis Vuitton berisi uang tunai Rp 6 juta, enam kartu kredit, dua buah flash disc yang menyimpan data beberapa perkara penting kartu advokad serta surat-surat penting lainnya raib digasak pencopet. “Saya lemas dan pusing, di pengadilan sangat rapuh pengamannya” ujarya ketika dihubungi Berita Kota.
Menurut korban, saat itu dia akan memasuki ruang sidang kasus Sisminbakum dengan terdakwa Zulkarnaen Yunus. Sidang yang dipimpin hakim Taksim itu mengagendakan saksi ahli komputer, Budi Santoso. Setelah memasuki ruang sidang, pengacara itu menaruh tas dan berkas perkara di atas meja, sedangkan dompet dan bawaan lain ditaruh di kolong meja.
Setelah sidang ditutup, wanita ini bersiap-siap meninggalkan ruang sidang. “ Saya baru sadar setelah mau mengambil uang parkir, dompet saya hilang. Saya langsung lemas deh,” ujarnya.
Pengacara itu segera menghubungi petugas pengadilan untuk memantau lewat CCTV. Menurut keterangan Agung, petugas pengadilan, ternyata CCTV yang ada di ruangan sidang itu tidak bisa merekam dan hanya bisa melihat saat sidang berlangsung saja. “Saya kecewa betul, apalagi ketika hanya disarankan lapor polisi, itu sih sudah prosedur,” katanya lagi.
Sementara itu, Jumat (4/6), wartawan Berita Kota juga menjadi korban pencopetan di PN Jakarta Selatan, saat mengikuti sidang kasus pelanggaran lalulintas (tilang). Balikan, saat sidang kasus mantan Ketua KPK, Antasari Azhar, beberapa waktu lalu, ada tujuh tersangka pencopet yang ditangkap dan dihajar pengunjung sidang. “Kami akan segera pasang CCTV untuk mengawasi gerak-gerik pencopet,” ujar seorang petugas di pengadilan.
Sumber : Berkot
Dompet mewah, Louis Vuitton berisi uang tunai Rp 6 juta, enam kartu kredit, dua buah flash disc yang menyimpan data beberapa perkara penting kartu advokad serta surat-surat penting lainnya raib digasak pencopet. “Saya lemas dan pusing, di pengadilan sangat rapuh pengamannya” ujarya ketika dihubungi Berita Kota.
Menurut korban, saat itu dia akan memasuki ruang sidang kasus Sisminbakum dengan terdakwa Zulkarnaen Yunus. Sidang yang dipimpin hakim Taksim itu mengagendakan saksi ahli komputer, Budi Santoso. Setelah memasuki ruang sidang, pengacara itu menaruh tas dan berkas perkara di atas meja, sedangkan dompet dan bawaan lain ditaruh di kolong meja.
Setelah sidang ditutup, wanita ini bersiap-siap meninggalkan ruang sidang. “ Saya baru sadar setelah mau mengambil uang parkir, dompet saya hilang. Saya langsung lemas deh,” ujarnya.
Pengacara itu segera menghubungi petugas pengadilan untuk memantau lewat CCTV. Menurut keterangan Agung, petugas pengadilan, ternyata CCTV yang ada di ruangan sidang itu tidak bisa merekam dan hanya bisa melihat saat sidang berlangsung saja. “Saya kecewa betul, apalagi ketika hanya disarankan lapor polisi, itu sih sudah prosedur,” katanya lagi.
Sementara itu, Jumat (4/6), wartawan Berita Kota juga menjadi korban pencopetan di PN Jakarta Selatan, saat mengikuti sidang kasus pelanggaran lalulintas (tilang). Balikan, saat sidang kasus mantan Ketua KPK, Antasari Azhar, beberapa waktu lalu, ada tujuh tersangka pencopet yang ditangkap dan dihajar pengunjung sidang. “Kami akan segera pasang CCTV untuk mengawasi gerak-gerik pencopet,” ujar seorang petugas di pengadilan.
Sumber : Berkot