festival Cisadane memecahkan rekor Muri

lala_lulu

New member
Wali Kota Tangerang, Wahidin Halim, membuka Festival Cisadane, Rabu (16/6). Festival budaya itu berlangsung selama sepekan di Sungai Cisadane (belakang Robinson Dept Store).

Pada acara itu juga diadakan pemecahan rekor Muri untuk jumlah bacang dan peletakan telur secara berdiri.

“ini adalah acara budaya etnis Tionghoa. Kami coba menampilkan kepada masyarakat bahwa di Tangerang ini terdapat aneka ragam budaya,” ucap Wahidin.

Acara Festival Cisadane diawali dengan ritual sembahyang bagi umat Konghucu. Karena acara itu bertepatan dengan pembukaan budaya makan bacang bagi etnis Tionghoa atau biasa disebut acara Pekcun.

Pada pembukaan festival itu juga dipecahkan rekor Muri untuk peletakan telur secara berdiri sebanyak 690 butir. Peletakan telur secara berdiri dilakukan pada siang hari, karena adanya gravitasi bumi.

Selama itu juga dipecahkan rekor makan bacang sebanyak 1.000 buah. Bacang itu dibagikan kepada para pengunjung acara.

“Perayaan ini bersamaan dengan hari kebersihan. Kebersihan telah menjadi budaya yang harus ditanamkan sejak dini bagi warga Tangerang. Bahwa bumi ini harus dijaga keindahannya,” ucap Johannes Susanto, Ketua Yayasan Boen Tek Bio.

Karena itu, lanjut Susanto, etnis Tionghoa di Tangerang sangat mendukung program kebersihan dan penghijauan yang didengungkan oleh Wali Kota Tangerang, seiring diraihnya penghargaan Adipura.


Sementara itu, menurut WS Asyuntapura dan Matakin (Majelis tinggi Umat Konghocu— Red), perayaan Pekcun perlu dilestarikan karena memiliki makna yang positif.




Sumber : Warkot
 
Back
Top