Permpuan rentan gangguan jiwa

spiderman

New member
Hati-hati jika ada anggota keluanga terdekat yang melakukan bunuh diri. Pasalnya, tindakan itu bisa diturunkan.

Setiap orang punya ambang toleransi akan masalah yang dihadapi. Dalam beberapa kasus, terutama yang memiliki ambang toleransi rendah, ketika ada masalah terjadi, pemecahan masalah atau solusi dianggap tidak ada. Jalan yang dipilih kemudian melakukan bunuh diri. Nah, ambang toleransi itulah yang bisa diturunkan.

“Seolah-olah gagal pilkada jadi penyebab. Padahal itu hanya pencetus, karena pada dasarnya ada bakat gangguan jiwa. Gara-gara ada peristiwa, jadi tercetus, kata Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) Tun Kuniarsih kepada wartawan.

Dia memberikan contoh pencetus terjadinya bunuh diri atau masuk ke rumah sakit jiwa. Ia menambahkan, perempuan lebih berisiko mengalami gangguan kesehatan jiwa ringan dibandingkan laki-laki. Perempuan yang mengalami gangguan jiwa ringan dua kali lebih banyak dari laki-laki, sehingga perempuan digolongkan sebagai kelompok rentan. Tapi untuk gangguan jiwa berat seperti psikosis, rasio laki-laki dan perempuan satu banding satu.

Hasil Riset Kesehatan Dasar 2007 menunjukkan, jumlah perempuan berusia lebih dari 15 tahun yang mental emosionalnya terganggu ringan sebanyak 16 persen, sementara lain-lain antara 8-9 persen.

Tun mengatakan, budaya yang menempatkan perempuan pada posisi sulit sehingga mereka seolah tak berdaya merupakan salah satu faktor yang menyebabkan perempuan lebih rentan terganggu jiwa ringan seperti depresi dan cemas.

“ini membuat perempuan merasa tak berdaya, perempuan jadi lemah daya tahan mentalnya dan jadi rentan melakukan aksi bunuh diri,” katanya.

Angka bunuh diri pada perempuan juga lebih tinggi dari pada laki-laki. “Penyebab yang lain adalah perubahan biologis pada tubuh perempuan. Perubahan hormonal membuat kondisi emosional perempuan, misalnya saja pada saat hamil, setelah melahirkan serta sebelum dan selama menopause” katanya lagi.

Dan jika ditelusuri pada kasus bunuh diri, lebih dari 90 persen menderita gangguan jiwa. Terlebih ketika orang menderita gangguan jiwa berat, harus menyandang stigma di masyarakat sehingga seringkali disembunyikan keluarganya karena dianggap aib.

Sementara gangguan jiwa ringan ditandai dengan jantung berdebar atau deg-degan, cemas. Misalnya, ketika sedang menghadapi ujian, deadline. Gangguanjiwa ringan terjadi peningkatan karena adanya stres, depresi, tuntutan hidup yang lebih tinggi. “Disebut gangguanjiwa jika sudah mengurangi produktivitas,” katanya.

Dibutuhkan deteksi serta perhatian lebih cepat akan adanya gangguan jiwa ini. Namun, untuk gangguan jiwa berat, tidak terjadi peningkatan karena ada mekanisme biologinya. Selain itu, jarang terjadi pula adanya perubahan dari gangguan jiwa ringan menjadi berat.

Untuk mengatasi gangguan jiwa ini dibutuhkan layanan, baik akurasi atau pengobatan dan juga rehabilitasi, serta konseling genetik. Namun, sayangnya tenaga ahli spesialis kedokteran jiwa masih sedikit. Saat ini baru mencapal 600 orang di 22 cabang, sebagian besar berada di kota besar.



Sumber : Warkot
 
Bls: Permpuan rentan gangguan jiwa

biasanya karna permasalahan cinta & keluarga.
-ingatlah bahwa masih bnyk yang menyayangi kita ddunia ini, tetaplah smngat jlani hdup-

nice info

=b=
 
50-50.
ga kurang laki2 yg ga waras. suka ngumpulin hak2 orang lain. mwski tubuhnya nampak sehat pakai jas berdasi tapi jiwanya kek sampah. 75 % rasa2 neraka besok isinya laki-laki.

- n1 -
 
50-50.
ga kurang laki2 yg ga waras. suka ngumpulin hak2 orang lain. mwski tubuhnya nampak sehat pakai jas berdasi tapi jiwanya kek sampah. 75 % rasa2 neraka besok isinya laki-laki.

- n1 -
ada yg bilang malah wanita yg banyak masuk neraka non ningsih, karena kebanyakan yang jadi jablay itu wanita???
 
kalo yang aku baca sih, emang wanita lebih gampang stress karena selalu mengaitkan satu hal dengan yang lainnya. Kalo laki-laki nggak, soalnya mereka udah punya semacam box masing-masing untuk masing-masing hal, makanya logika mulu kan kalo cowok
 
kalo yang aku baca sih, emang wanita lebih gampang stress karena selalu mengaitkan satu hal dengan yang lainnya. Kalo laki-laki nggak, soalnya mereka udah punya semacam box masing-masing untuk masing-masing hal, makanya logika mulu kan kalo cowok
aku setuju sama non... karena wanita itu selalu memikirkan banyak hal
 
Back
Top