FIFA anti tekhnologi

Administrator

Administrator
Jabulani yang digunakan sebagai bola resmi Piala Dunia 2010 di - Afrika Selatan (Afsel) diklaim sebagai bola berteknologi tinggi. Namun, bagi sejumlah ilmuwan dan Meksiko, Jabulani yang berarti ‘untuk merayakan’ dianggap sebagai bola biasa.

Para ilmuwan di Meksiko ternyata berhasil menemukan bola yang berteknologi tinggi. Bola tersebut bisa mengirimkan sinyal bila sudah melewati garis lapangan atau mengeluarkan bunyi jika sudah melewati garis gawang sebagai tanda terjadinya gol.

Bila bola temuan para ilmuwan Meksiko ini diterapkan di Afrika Selatan, tentu kejadian dianulirnya gol gelandang Inggris Frank Lampard atau gol Carlos Teves ke gawang Meksika tidak terjadi. Jadi, tidak seperti Jabulani yang dianggap berteknologi tinggi, ternyata malah mengundang kontroversi selama Piala Dunia.

Alberto Villarreal, seorang desainer industri asal Meksiko, mengatakan bola cerdas ini di dalamnya ditanam sejumlah perangkat elektronik. Dalam bola, terdapat kamera yang bisa mengirimkan gambar ke monitor bila sudah melewati garis gawang dan lapangan. Tak itu saja, di dalamnya ada perangkat sistem cahaya dan
CPS “Apa yang kami inginkan dengan bola ini adalah untuk memperlihatkan bahwa sebuah produk bersejarah tak sekedar berbeda, tapi berisi inovasi dan benar-benar baru. Benar-benar berbeda dengan yang lain,” kata Villarreal, dilansir Reuters.

Villarreal bersama timnya yang beranggotakan lima desainer muda berusaha membuat bola cerdas ini agar bisa digunakan dalam pertandingan resmi. Mereka menanamkan kamera, sensor, chip, dan sumber energi di dalam bola dan beratnya hanya 450 gram.

Mereka pun membuat perangkat lunak untuk menstabilkan gambar yang dihasilkan kamera dalam bola. Hal itu untuk mengantisipasi efek dan gerakan bola yang cepat dan berputar.

Sejauh ini mereka belum memutuskan menggunakan material jenis apa untuk pelapis bagian luar bola. Pelapis berfungsi untuk melindungi perangkat lunak di dalam bola dan tak meagganggu pemain saat menendang bola.

Perusahaan pembuat bola asal Meksiko, Voit, optimistis bola ini bisa digunakan di ajang resmi. “Untuk mendapat persetujuan FIFA, bola ini masih harus memenuhi beberapa persyaratan yang sudah ditentukan,” ajar Carla Colombo,Voit’s Marketing Director.

Villarreal terus menyempurnakan penemuan bola cerdasnya ini dan dia menargetkan dalam waktu dua tahun. bisa mewujudkannya.

Tentu dia berharap FIFA mau menerimanya dan tidak alergi dengan teknologi sehingga mau mengubah kebiasaannya menggunakan bola tradisional.

“FIFA selama ini selalu menolak masuknya teknologi dalam sepak bola. Hal itu berbeda dengan cabang olahraga lain,” pungkasnya.




Sumber : Sindo
 
Bls: FIFA anti tekhnologi

mungkin kurang berasa klo pake teknologi di bola...
soalnya sebelumnya juga sudah mengundang beberapa kontroversi untuk masalah ini...
 
Bls: FIFA anti tekhnologi

lebih bgusnya kalau teknologi di sepak bola tdk usah di gunakan, karena itulah permainan selalu ada yang salah, selalu ada yang kalah akibat dari kesalahan itu dan menguntungkan lawan, dan udah lama sepakbola juga udah dari dulu udah brjalan tapi seru juga walaupun ngga pakai teknologi,,,,
 
Bls: FIFA anti tekhnologi

Jabulani yang digunakan sebagai bola resmi Piala Dunia 2010 di - Afrika Selatan (Afsel) diklaim sebagai bola berteknologi tinggi. Namun, bagi sejumlah ilmuwan dan Meksiko, Jabulani yang berarti ‘untuk merayakan’ dianggap sebagai bola biasa.

Para ilmuwan di Meksiko ternyata berhasil menemukan bola yang berteknologi tinggi. Bola tersebut bisa mengirimkan sinyal bila sudah melewati garis lapangan atau mengeluarkan bunyi jika sudah melewati garis gawang sebagai tanda terjadinya gol.

Bila bola temuan para ilmuwan Meksiko ini diterapkan di Afrika Selatan, tentu kejadian dianulirnya gol gelandang Inggris Frank Lampard atau gol Carlos Teves ke gawang Meksika tidak terjadi. Jadi, tidak seperti Jabulani yang dianggap berteknologi tinggi, ternyata malah mengundang kontroversi selama Piala Dunia.

Alberto Villarreal, seorang desainer industri asal Meksiko, mengatakan bola cerdas ini di dalamnya ditanam sejumlah perangkat elektronik. Dalam bola, terdapat kamera yang bisa mengirimkan gambar ke monitor bila sudah melewati garis gawang dan lapangan. Tak itu saja, di dalamnya ada perangkat sistem cahaya dan
CPS “Apa yang kami inginkan dengan bola ini adalah untuk memperlihatkan bahwa sebuah produk bersejarah tak sekedar berbeda, tapi berisi inovasi dan benar-benar baru. Benar-benar berbeda dengan yang lain,” kata Villarreal, dilansir Reuters.

Villarreal bersama timnya yang beranggotakan lima desainer muda berusaha membuat bola cerdas ini agar bisa digunakan dalam pertandingan resmi. Mereka menanamkan kamera, sensor, chip, dan sumber energi di dalam bola dan beratnya hanya 450 gram.

Mereka pun membuat perangkat lunak untuk menstabilkan gambar yang dihasilkan kamera dalam bola. Hal itu untuk mengantisipasi efek dan gerakan bola yang cepat dan berputar.

Sejauh ini mereka belum memutuskan menggunakan material jenis apa untuk pelapis bagian luar bola. Pelapis berfungsi untuk melindungi perangkat lunak di dalam bola dan tak meagganggu pemain saat menendang bola.

Perusahaan pembuat bola asal Meksiko, Voit, optimistis bola ini bisa digunakan di ajang resmi. “Untuk mendapat persetujuan FIFA, bola ini masih harus memenuhi beberapa persyaratan yang sudah ditentukan,” ajar Carla Colombo,Voit’s Marketing Director.

Villarreal terus menyempurnakan penemuan bola cerdasnya ini dan dia menargetkan dalam waktu dua tahun. bisa mewujudkannya.

Tentu dia berharap FIFA mau menerimanya dan tidak alergi dengan teknologi sehingga mau mengubah kebiasaannya menggunakan bola tradisional.

“FIFA selama ini selalu menolak masuknya teknologi dalam sepak bola. Hal itu berbeda dengan cabang olahraga lain,” pungkasnya.




Sumber : Sindo
lebih bgusnya kalau teknologi di sepak bola tdk usah di gunakan, karena itulah permainan selalu ada yang salah, selalu ada yang kalah akibat dari kesalahan itu dan menguntungkan lawan, dan udah lama sepakbola juga udah dari dulu udah brjalan tapi seru juga walaupun ngga pakai teknologi,,,,
 
Bls: FIFA anti tekhnologi

gue sangat tidak setuju kalau sepakbola dan teknologi di satukan

karena para pemain bola akan seperti robot

dan sepakbola tidak menjadi indah dan atraktif lagi
 
Bls: FIFA anti tekhnologi

gue sangat tidak setuju kalau sepakbola dan teknologi di satukan

karena para pemain bola akan seperti robot

dan sepakbola tidak menjadi indah dan atraktif lagi

sip bos....entar mlah bkan org yg main bola tapi robot yg main......
 
Back
Top