hiperkolesterol dituntut kedisiplinan

lala_lulu

New member
Pengobatan hiperkolesterol dituntut kedisiplinan. Jika terjadi kealpaan, meski berskala kecil, bisa menimbulkan kegagalan.

Hampir 70 persen pasien hiperkolesterol di Indonesia gagal mencapai sasaran kadar kolesteml (LDL-C) sesuai panduan pengobatan. Hal mi terungkap dad studi independen Pan Asia, dikenal dengan CEPHEUS (Cent raltsed Pan Asian Survey on The Undertreatment of hypercholesterolemta). Studi ml merupakan studi berskala besar yang melibatkan delapan negara di Asia dengan total responden 7.28 1 pasien, dimana 11,5 persen di antaranya atau 834 responden merupakan sampel populasi Indonesia.

Studi itu mengungkapkan, hampir setengah dari mereka yang menjalankan terapi kerap lupa mengkonsumsi satu dosis obat dalam jangka waktu satu minggu atau lebih. Bahkan, sebanyak 65,1 persen pasien mengaku lupa mengkonsumsi obat penurun kadar kolesterol beberapa kali dan menganggap hal tersebut tidak mempengaruhi kadar kolesterol mereka. Hal ini menjadi salah satu faktor penyebab kegagalan terapi dalam mencapai target kadar kolesterol yang sesuai dengan panduan tatalaksana lipid dari NCEP ATP III. Jika hal ini terjadi pada pasien dengan resiko tinggi seperti penyakit kardiovaskular, penyakit pembuluh darah arteri perifer, penyakit pembuluh darah karotis dan diabetes, akan lebih sulit mencapai target terapi.

Dr Munawar, SpJP, koordinator Nasional CEPHEUS Indonesia mengatakan, tingkat kesuksesan terapi hiperkolesterol di Indonesia belum maksimal, bahkan menduduki peringkat terakhir di Asia. Padahal, riset secara luas membuktikan, ada korelasi antara tingginya kadar kolesterol LDL dan penyakit jantung koroner serta stroke. “Mencapai target kolesterol sesuai anjuran dan tingkat kepatuhan terapi tetap menjadi tantangan bersama bagi para dokter dan pasien,” kata Munawar saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (2/6). Ia menambahkan. pasien dan dokter dapat menjadwalkan kunjungan reguler untuk memonitor kadar kolesterol sehingga mencapai sasaran LDL-C menurut panduan pengobatan tatalaksana lipid.

Dari hasil studi itu, PT Astra Zeneca Indonesia bekerjasama dengan Yayasan Jantung Indonesia secara aktif meningkatkan advokasi dan edukasi kepada masyarakat bahwa kepatuhan menjalani terapi merupakan kunci sukses pengobatan penyakit jantung koroner.




Sumber : Warkot



Bagaimana pengalaman Anda dengan orang disekitar Anda? Sekiranya ada pelanggaran yang terjadi pada pasien tersebut, sungguh disayangkan, bukan?
 
Bls: hiperkolesterol dituntut kedisiplinan

pola hidup sehat merupakan hal yang paling baik mencegah penyakit Hiperkolesterolemia
 
Bls: hiperkolesterol dituntut kedisiplinan

sekedar nambahin..

Pengobatan Hiperkolesterol

"Dalam menangani hiperkolesterol, terlebih dahulu melakukan pengaturan makan (diet) dan olahraga. Obat untuk hiperkolesterol baru diperlukan bila setelah 1-2 bulan mengatur makan dan olahraga tidak mengalami perbaikan," ungkap dr. Samuel Oetoro, MS, Sp.GK.

Obat hiperkolesterol yang beredar di Indonesia dibagi menjadi lima, antara lain Asam Fibrat, Resin, Penghambat HMGCoa reduktase, Asam nikotinat dan Ezetimibe.

Obat yang termasuk golongan asam fibrat adalah Gemfibrozil, Fenofibrate dan Ciprofibrate. Gemfibrozil sangat efektif dalam menurunkan trigliserid plasma. Gemfibrozil meningkatkan aktivitas lipoprotein lipase sehingga bersihan partikel kaya trigliserid meningkat. Kadar kolesterol HDL juga meningkat pada pemberian Gemfibrozil.

Fibrate menurunkan produksi LDl dan meningkatkan kadar HDL. LDL ditumpuk di arteri sehingga meningkatkan resiko penyakit jantung, sedangkan HDL memproteksi arteri atas penumpukkan itu.

Obat antihiperlipidemik yang termasuk golongan resin adalah Kolestiramin (Chlolestyramine). Obat antihiperlidemik ini bekerja dengan cara mengikat asam empedu di usus dan meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.

Penghambat HMGCoa reduktase antara lain Pravastatin, Simvastatin, Rosavastatin, Fluvastatin, Atorvastatin. Golongan ini bekerja dengan cara menghambat pembentukan kolesterol dengan cara menghambat kerja enzim yang ada di jaringan hati yang memproduksi mevalonate, suatu molekul kecil yang digunakan untuk mensintesa kolesterol dan derivat mevalonate. Selain itu meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.

Asam nikotinat (nicotinic acid) atau Niasin / vitamin B3 yang larut air. Dengan dosis besar asam nikotinat diindikasikan untuk meningkatkan HDL atau kolesterol baik dalam darah. Sedangkan Ezetimibe dapat menurunkan total kolesterol dan LDL juga meningkatkan HDL dengan cara mengurangi penyerapan kolesterol di usus.

Dalam memilih obat yang tepat diantara banyaknya obat untuk menurunkan kolesterol, sebaiknya Anda memeriksakan diri dan berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan membantu Anda menurunkan kolesterol dengan memilih obat yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan Anda.

Jadi jangan takut pada kolesterol. Jika kadar kolesterol Anda sudah terlanjur agak tinggi, Anda perlu secara serius memperhatikan hal-hal di atas dan menghindari faktor-faktor yang dapat memperburuk kesehatan Anda. Selamat mencoba cara cerdas menyikapi kolesterol dan mari kita sikapi kolesterol dengan cerdas sekarang juga..!!

sumber:
http://medicastore.com/kolesterol/pengobatan_hiperkolesterol.php
 
Bls: hiperkolesterol dituntut kedisiplinan

dibedakan juga antara kolesterol dan trigliserid.. karena pemilihannya jg beda.
 
Back
Top