Dinasti Mughal, Penguasa Muslim di Tanah India

jmw01

New member
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--India masa kini memang dihuni mayoritas penduduk beragama Hindu. Namun, sejarah berkata tanah itu dahulu kala pernah dipimpin oleh penguasa Muslim. Begitu panjang rentang waktu kekuasaan Islam di tanah India.

taj_mahal_100713112022.jpg

Taj Mahal

Islam diperkirakan masuk ke India pada abad ke-7 Masehi melalui jalur perdagangan. Sejarah mencatat sejumlah penguasa Islam yang pernah berkuasa di wilayah anak benua India. Salah satunya adalah Kesultanan Delhi (1206-1556). Pada masa Kesultanan Delhi ini tercatat ada beberapa dinasti yang berkuasa dan salah satunya, Dinasti Lody (1451-1526).

hatehpur_sikri_100713112056.jpg

Hatehpur Sikri

Penguasa terakhir Dinasti Lody, Ibrahim Lody, tidak dapat mempertahankan kekuasaannya dari berbagai pemberontakan dan pertentangan internal keluarga. Penguasa Kabul, Babur, saat itu berhasil memanfaatkan dan menyelesaikan kericuhan dalam Dinasti Lody, sehigga pada 1526 ia berhasil menegakkan Dinasti Mughal atau Mogul di anak benua India. Dinasti ini berkuasa dari abad ke-16 hingga abad ke-19 M.

Asal-usul Mughal
Mughal adalah sebuah dinasti yang diperintah oleh raja-raja yang berasal dari Asia Tengah, keturunan Timur Lenk, penguasa Islam asal Mongol. Dinasti ini berkuasa di India antara tahun 1526-1858.

benteng_merah_100713112113.jpg

Benteng Merah

Dalam Ensiklopedia Tematis Dunia Islam: Khilafah disebutkan bahwa Timur Lenk pertama kali melakukan penyerangan ke India pada tahun 1398. Meskipun begitu ia tidak berambisi untuk menguasainya. Namun, sebagai wakilnya untuk India, ia menunjuk Khizer Khan sebagai gubernur di Multan. Setelah Timur Lenk meninggal pada usia 70 tahun (1405), anaknya, Syah Rukh Mirza, menjadi penggantinya.

Penaklukan India yang sesungguhnya baru dilakukan oleh Zahiruddin Muhammad Babur (1482-1530), salah seorang keturunan Timur Lenk, pada tahu 1503. Babur adalah generasi ke-5 Timur Lenk dari pihak bapaknya, Umar Sheikh Mirza yang merupakan penguasa Farghana di Turkistan. Sementara dari garis ibunya, Qatlak Nigar Khanam binti Yunus Khan, Babur merupakan keturunan ke-14 Jengis Khan, penguasa Mongol yang telah masuk Islam dan pernah berkuasa di Asia Tengah pada abad ke-15 M.

masjid_badsyahi_100713112145.jpg

Masjid Badsyahi

Begitu banyak peninggalan yang diberikan Dinasti Mughal. Lihat saja, istana atau kota Fatehpur Sikri, bangunan bersejarah yang bercorak Hindu dan Islam yang dibangun Sultan Akbar Syah I pada 1569. Bangunan ini didirikan untuk mengenang seorang sufi dan wali Allah bernama Hazrat Salim Christi. Di kota ini terdapat sebuah masjid agung dan Pintu Tinggi (Buland Darwaza) yang dikenal sangat indah.

Lantas, siapa yang tak kenal Taj Mahal. Bangunan yang sangat indah ini dibangun oleh Syah Jehan selama dua belas tahun dari 1631 sampai 1643. Berdiri di tepi Sungai Jamuna di Agra, di Taj Mahal inilah dimakamkan istri Syah Jehan, Mumtaz Mahal.

Dinasti Mughal juga meninggalkan Benteng Merah atau Lal Qila. Dibangun pada 1638, Syah Jehan merancangnya sebagai benteng, istana, sekaligus dihiasi taman yang indah. Di dalam benteng itu terdapat bangunan istana raja yang berhiaskan aneka lukisan dan ornamen kaca, paviliun, jalanan lebar, pasar, tempat ibadah, tempat tinggal istri raja, tempat pemandian anggota keluarga raja, dan taman.

Masjid yang terkenal di dalam Benteng Merah adalah Masjid Moti atau Masjid Mutiara. Masjid itu dibangun pada 1659 oleh Aurangzeb, penerus Syah Jehan. Masjid Moti memiliki tiga buah kubah berukuran kecil berhiaskan marmer putih. Arsitektur lain yang menonjol dari bangunan masjid ini adalah desain lengkung yang menghiasi tiga buah lorong yang meghubungkan bagian ruang utama masjid dengan halaman.

Aurungzeb juga membangun Masjid Badsyahi yang terletak di sebelah barat Benteng Lahore. Pintu besarnya terletak di bagian timur yang terbuat dari batu merah. Untuk mencapai pintu ini, harus melalui 22 anak tangga. Di setiap sudut masjid terdapat empat menara. Di dalam setiap menara tersebut terdapat 204 anak tangga. Masjid terbesar yang kini berada di Pakistan ini mampu menampung sekitar 75 ribu jamaah.
 
Back
Top