Anak Kecanduan Rokok

Megha

New member
anak20rokok.gif


ANAK & ROKOK

Sempet gemes sama pemberitaan 6 anak yang kecanduan rokok beberapa waktu lalu, sampai-sampai saya dan kerabat saya yang juga ikut melihat berita ini di kantor jadi geleng-geleng tak kepayang. Inikah efek dari perdagangan bebas rokok, kelalaian orang tua atau pengaruh dari iklan rokok yang menggiurkan dengan kata Nikmat? Yuk tanya langsung sama pakarnya ;)

Menurut om Seto Mulyadi, Ketua Dewan konsultatif Komnas Anak, berita tentang 6 balita yang kecanduan rokok di Indonesia, menyedot perhatian masyarakat internasional. “Kolega saya di Swedia dan Belanda merasa heran dan menanyakan perihal baby smoker ini.” ck ck ck bikin geleng-geleng kepala ya om? lantas salah siapa dong?

Fenomena balita yang kecanduan rokok merupakan bukti kelalaian pemerintah dalam menjamin hak hidup dan tumbuh kembang anak yang diamanatkan Undang-Undang.

Nah kalo kata om Arist Merdeka Sirait, Ketua Komnas Perlindungan Anak berkata Karena anak-anak mengenal rokok dari iklan <- tuh inget dari iklan!! <3D. Maka tidak ada alasan pemerintah untuk menolak pelarangan seluruh iklan rokok. Komnas PA akan terus berjuang agar pelarangan iklan rokok pada RPP tembakau ini segera disahkan. Sebab bukan tidak mungkin akan timbul kembali balita yang akan mengalami kasus yang sama.”

mungkin temen-temen forum udah bosen yah mendengar nasihat larangan merokok dan efeknya terhadap tubuh, jika dihisap oleh orang dewasa saja dapat menyebabkan berbagai gangguan pernafasan, lantas bagaimana degan kesehatan anak-anak?

Menurut Menkes (Menteri kesehatan), anak-anak lebih mudah terkena bronchitis, infeksi saluran pernapasan dan telinga, serta asma. Selain itu, kondisi kesehatan yang buruk pada usia dini akan berimplikasi pada kesehatan yang buruk pula saat beranjak dewasa.

Oleh karena itu, Menkes menyarankan agar masyarakat menghindarkan diri dari kebiasaan merokok, terutama di tempat-tempat umum, sarana kesehatan, tempat kerja, dan berbagai sarana publik lainnya.


Wekekekekek ih serem yah, masa adik kecil kita udah ngisep-ngisep rokok? gak pantas banget kan
kita dukung usahanya om Arist dan Om seto yah​


Dari om Hilman, Nakita & beberapa sumber
 
Last edited:
Bls: Anak Kecanduan Rokok

Kasian juga melihat anak2 kecil segitu udah merokok. Dan aku nggak abis pikir gimana cara berpikir dari orang tuanya.

Anyway, ada puisi bagus soal rokok karya Taufik Ismail :
Tuhan Sembilan Senti


Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok, tapi tempat siksa
tak tertahankan bagi orang yang tak merokok,

Di sawah petani merokok, di pabrik pekerja merokok, di kantor pegawai
merokok, di kabinet menteri merokok, di reses parlemen anggota DPR
merokok, di Mahkamah Agung yang bergaun toga merokok,
hansip-bintara-perwira nongkrong merokok, di perkebunan pemetik buah kopi
merokok, di perahu nelayan penjaring ikan merokok, di pabrik petasan
pemilik modalnya merokok, di pekuburan sebelum masuk kubur orang merokok,

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na'im sangat ramah bagi perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok,

Di balik pagar SMU murid-murid mencuri-curi merokok, di ruang kepala
sekolah ada guru merokok, di kampus mahasiswa merokok, di ruang kuliah
dosen merokok, di rapat POMG orang tua murid merokok, di perpustakaan
kecamatan ada siswa bertanya apakah ada buku tuntunan cara merokok,

Di angkot Kijang penumpang merokok, di bis kota sumpek yang berdiri yang
duduk orang bertanding merokok, di loket penjualan karcis orang merokok,
di kereta api penuh sesak orang festival merokok, di kapal penyeberangan
antar pulau penumpang merokok, di andong Yogya kusirnya merokok, sampai
kabarnya kuda andong minta diajari pula merokok,

Negeri kita ini sungguh nirwana kayangan para dewa-dewa bagi perokok, tapi
tempat cobaan sangat berat bagi orang yang tak merokok,

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru, diam-diam menguasai kita,

Di pasar orang merokok, di warung Tegal pengunjung merokok, di restoran di
toko buku orang merokok, di kafe di diskotik para pengunjung merokok,

Bercakap-cakap kita jarak setengah meter tak tertahankan abab rokok,
bayangkan isteri-isteri yang bertahun-tahun menderita di kamar tidur
ketika melayani para suami yang bau mulut dan hidungnya mirip asbak rokok,

Duduk kita di tepi tempat tidur ketika dua orang bergumul saling
menularkan HIV-AIDS sesamanya, tapi kita tidak ketularan penyakitnya.
Duduk kita disebelah orang yang dengan cueknya mengepulkan asap rokok di
kantor atau di stopan bus, kita ketularan penyakitnya. Nikotin lebih jahat
penularannya ketimbang HIV-AIDS,

Indonesia adalah sorga kultur pengembangbiakan nikotin paling subur di
dunia, dan kita yang tak langsung menghirup sekali pun asap tembakau itu,
bisa ketularan kena,

Di puskesmas pedesaan orang kampung merokok, di apotik yang antri obat
merokok, di panti pijat tamu-tamu disilahkan merokok, di ruang tunggu
dokter pasien merokok, dan ada juga dokter-dokter merokok,

Istirahat main tenis orang merokok, di pinggir lapangan voli orang
merokok, menyandang raket badminton orang merokok, pemain bola PSSI
sembunyi-sembunyi merokok, panitia pertandingan balap mobil, pertandingan
bulutangkis, turnamen sepakbola mengemis-ngemis mencium kaki sponsor
perusahaan rokok,

Di kamar kecil 12 meter kubik, sambil 'ek-'ek orang goblok merokok, di
dalam lift gedung 15 tingkat dengan tak acuh orang goblok merokok, di
ruang sidang ber-AC penuh, dengan cueknya, pakai dasi, orang-orang goblok
merokok,

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na'im sangat ramah bagi orang
perokok, tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok,

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru, diam-diam menguasai kita,

Di sebuah ruang sidang ber-AC penuh, duduk sejumlah ulama terhormat
merujuk kitab kuning dan mempersiapkan sejumlah fatwa. Mereka ulama ahli
hisap. Haasaba, yuhaasibu, hisaaban. Bukan ahli hisab ilmu falak, tapi
ahli hisap rokok. Di antara jari telunjuk dan jari tengah mereka terselip
berhala-berhala kecil, sembilan senti panjangnya, putih warnanya, ke
mana-mana dibawa dengan setia, satu kantong dengan kalung tasbih 99
butirnya,

Mengintip kita dari balik jendela ruang sidang, tampak kebanyakan mereka
memegang rokok dengan tangan kanan, cuma sedikit yang memegang dengan
tangan kiri. Inikah gerangan pertanda yang terbanyak kelompok ashabul
yamiin dan yang sedikit golongan ashabus syimaal?

Asap rokok mereka mengepul-ngepul di ruangan AC penuh itu. Mamnu'ut
tadkhiin, ya ustadz. Laa tasyrabud dukhaan, ya ustadz. Kyai, ini ruangan
ber-AC penuh. Haadzihi al ghurfati malii'atun bi mukayyafi al hawwa'i.
Kalau tak tahan, di luar itu sajalah merokok. Laa taqtuluu anfusakum.

Min fadhlik, ya ustadz. 25 penyakit ada dalam khamr. Khamr diharamkan. 15
penyakit ada dalam daging khinzir (babi). Daging khinzir diharamkan. 4000
zat kimia beracun ada pada sebatang rokok. Patutnya rokok diapakan?

Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz. Wa yuharrimu 'alayhimul khabaaith.
Mohon ini direnungkan tenang-tenang, karena pada zaman Rasulullah dahulu,
sudah ada alkohol, sudah ada babi, tapi belum ada rokok.

Jadi ini PR untuk para ulama. Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok,
lantas hukumnya jadi dimakruh-makruhkan, jangan,

Para ulama ahli hisap itu terkejut mendengar perbandingan ini. Banyak yang
diam-diam membunuh tuhan-tuhan kecil yang kepalanya berapi itu, yaitu
ujung rokok mereka. Kini mereka berfikir. Biarkan mereka berfikir. Asap
rokok di ruangan ber-AC itu makin pengap, dan ada yang mulai
terbatuk-batuk,

Pada saat sajak ini dibacakan malam hari ini, sejak tadi pagi sudah 120
orang di Indonesia mati karena penyakit rokok. Korban penyakit rokok lebih
dahsyat ketimbang korban kecelakaan lalu lintas, lebih gawat ketimbang
bencana banjir, gempa bumi dan longsor, cuma setingkat di bawah korban
narkoba,

Pada saat sajak ini dibacakan, berhala-berhala kecil itu sangat berkuasa
di negara kita, jutaan jumlahnya, bersembunyi di dalam kantong baju dan
celana, dibungkus dalam kertas berwarni dan berwarna, diiklankan dengan
indah dan cerdasnya,

Tidak perlu wudhu atau tayammum menyucikan diri, tidak perlu ruku' dan
sujud untuk taqarrub pada tuhan-tuhan ini, karena orang akan khusyuk dan
fana dalam nikmat lewat upacara menyalakan api dan sesajen asap
tuhan-tuhan ini,

Rabbana, beri kami kekuatan menghadapi berhala-berhala ini.

-dipi-
 
Bls: Anak Kecanduan Rokok

Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok, tapi tempat siksa
tak tertahankan bagi orang yang tak merokok

hihi bener banget tuh non.. makasih atas partisipasinya ;)
 
Bls: Anak Kecanduan Rokok

ngerokok sih ngerokok.. tapi kalo kayak gini dilarang dong..
 
Last edited by a moderator:
Bls: Anak Kecanduan Rokok

ada baik nya rokok di larang beredar,kasihan melihat orang yang tidak merokok bisa kena akibat nya

orang yang merokok pasif lebih rentan terkena penyakit akibat rokok

dari pada orang yang merokok aktif
 
Bls: Anak Kecanduan Rokok

Semua saling menyalahkan
Tetapi tidak satupun
Menggugat "sumber" nya
Kayak Lapindo saja
 
Bls: Anak Kecanduan Rokok

Perokok hendaknya menghormati yang bukan perokok
Ortu Perokok jangan tulari anak anda

Anak2 bisa merokok bukanlah sesuatu yang membanggakan tapi sesuatu yang memprihatinkan >:'(
 
Bls: Anak Kecanduan Rokok

Perokok hendaknya menghormati yang bukan perokok
Ortu Perokok jangan tulari anak anda

/QUOTE]

sangat setuju,orang yang tidak merokok lebih rentan terkena penyakit akibat asap rokok

dari pada yang perokok aktif

bagi para perokok ada baik nya hormati yang bukan perokok

kalaupun mau merokok harus lihat situasi dan kondisi di mana dia berada

jangan merokok di dekat ibu ibu dan anak anak

perda merokok harus segera di terapkan di seluruh indonesia,khusus nya daerah gue

jangan hanya pajak aja yang di perda kan
 
Back
Top