Frans Magnis: Intoleransi di Indonesia Meningkat

Kalina

Moderator
40061_144804222206669_124968387523586_306199_6346766_n.jpg


JAKARTA, KOMPAS.com - Rohaniawan Romo Frans Magnis Suseno, pada acara Renungan Kemerdekaan ke-65 RI, Jumat (13/8/2010) di Jakarta, mengaku khawatir dengan iklim kebebasan beribadah di Indonesia akhir-akhir ini.
"Ada keprihatinan, kok masih banyak orang yang tidak bisa beribadat tanpa rasa takut. Apa dalam bangsa ini, setiap orang tidak berhak mengikuti apa yang menjadi keyakinannya? Apakah seseorang tidak bisa berdoa tanpa rasa takut? Saya melihat intoleransi bertambah terus di dalam masyarakat. Dulu, orang bisa hidup berdampingan dengan baik, namun sekarang mereka terpenuhi dengan kebencian," kata Romo Magnis.

Turut hadir dalam acara renungan itu tokoh Nadhlatul Ulama KH Solahudin Wahid atau Gus Solah, ekonom Rizal Ramli, dan lainnya..

Selain kebebasan beragama yang terancam, Romo Magnis memaparkan dua tendensi bahaya lainnya yang dapat mengancam eksistensi bangsa Indonesia, yaitu masih banyaknya masyarakat Indonesia yang masih hidup di bawah garis kemiskinan, serta praktik korupsi yang terus terjadi.

Sementara itu, Gus Solah mengatakan, ada kesan pemerintah melakukan pembiaran terhadap kelompok-kelompok radikal yang melakukan pengrusakan rumah ibadah umat lain.

"Pemerintah harus tegas, dan tidak boleh pilih kasih. Yang berbuat anarkis harus ditindak. Soal kasus HKBP, mestinya pemerintah daerah memberikan pinjaman tempat beribadah, sambil dalam waktu singkat, menentukan dimana mereka bisa beribadah. Kebebasan beridah harus dijamin dan diberi izin," katanya.


semoga cocok ditaruh di sini :)
yuk, kita saling menghargai perbedaan keyakinan :)
 
lebay.. namanya juga minoritas, selalu saja merasa terancam dan ingin dihargai.. dimana2 juga begitu
 
ya tapi mau minor atau nggak, kalau belum makmur pasti emosi mulu gak pada mikir jernih. mikirin perut dulu yang penting
 
Sementara itu, Gus Solah mengatakan, ada kesan pemerintah melakukan pembiaran terhadap kelompok-kelompok radikal yang melakukan pengrusakan rumah ibadah umat lain.
Pertanyaannya sampe kapan pembiaran itu terjadi? Kasus terakhir adalah kekerasan thd warga Ahmadiyah dan Syiah. Pada saat itu pemerintah tdk berbuat banyak, malah kesannya tdk bertaji utk melindungi kaum minoritas yg tertindas.
 
sebenarnya di lingkungan tmpat tia tinggal juga tidak di izinkan membangun bangunan non islam, tapi nyatanya sampai sekarang tempat itu berdiri tanpa ada yang mengusik :D
 
Pertanyaannya sampe kapan pembiaran itu terjadi? Kasus terakhir adalah kekerasan thd warga Ahmadiyah dan Syiah. Pada saat itu pemerintah tdk berbuat banyak, malah kesannya tdk bertaji utk melindungi kaum minoritas yg tertindas.
Atas nama Pemerintah Indonesia, Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri, dan Jaksa Agung Indonesia pada tanggal 9 Juni 2008 telah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama, yang memerintahkan kepada penganut Ahmadiyah untuk menghentikan kegiatannya yang bertentangan dengan Islam.


itu bahaya,,memang harus di hentikan,,
 
kalau ada yang meresahkan masyarakat banyak kan memang pasti negara ikut campur tangan. demi terciptanya kedamaian :)
 
Back
Top