Kondomisasi Menurut Pandangan Anda.

Status
Not open for further replies.
Bls: Kondomisasi Menurut Pandangan Anda.

pake kondom aja deh...biar lebih aman...walau enaknya berkurang sikit hehehe...( dikit saja kok repot...)
 
Bls: Kondomisasi Menurut Pandangan Anda.

Pandangan ku.. DEN , soal Kondom...........
ngak usah di publislah ...kasian ntar anak anak sekolah di negara kita yang doyan makenya ...selain murah dan gampang didapat.........mereka juga sudah dapat pikirkan bahwa kondom anti hamil....tapi pernah baca ..
70 % pelajar di INDONESIA TIDAK PERAWAN....

Jauhilah kondom dari JANGKAUAN ANAK DAN SAUDARA ANDA
 
Bls: Kondomisasi Menurut Pandangan Anda.

kondomisasi ya..?? hmmmm
kalo mau bicara dari sisi demografi seperti bjhe.. ya emang dari sisi demografi sih perlu sebagai alat kontrasepsi...
ingat.. sebagai alat kontrasepsi yaa..
tapi juga remember.. segi demografi.. apalagi tentang pembatasan populasi.. masih sangat debatable..
xixi

and.. kalo dari sisi public health seperti second sister.. sebagai pencegahan penyebaran HIV.. mungkin ya perlu juga.. walaupun sebenernya ini cuma satu bagian kecil dari pencegahan penyebaran HIV selain banyak hal lainnya..

cuma memang satria boleh dibilang bener juga kalo dia liat dari sisi akhlak generasi penerus bangsa..
akhlaknya aja yang dijaga.. dana utk kondomisasi itu.. kalo digunakan utk mendukung upaya perbaikan akhlak.. mungkin akan jauh lebih baik hasilnya.. bukan cuma HIV nya yang tuntas.. berikut juga hal hal lainnya yang sekarang mulai dirasakan kurang juga bisa beres..

gitu kali ya.. xixi.. maaf.. belum keluar opini pribadi.. cuma mau mencoba menyampaikan bahwa ada banyak sudut pandang yang sudah muncul di thread ini..

monggo.. lanjut..ngeliatin dari pinggiran aja sambil menikmati segelas teh manis hangat
 
Last edited:
Bls: Kondomisasi Menurut Pandangan Anda.

Pandangan ku.. DEN , soal Kondom...........
ngak usah di publislah ...kasian ntar anak anak sekolah di negara kita yang doyan makenya ...selain murah dan gampang didapat.........mereka juga sudah dapat pikirkan bahwa kondom anti hamil....tapi pernah baca ..
70 % pelajar di INDONESIA TIDAK PERAWAN....

Jauhilah kondom dari JANGKAUAN ANAK DAN SAUDARA ANDA

kalau misalnya gak ada yang tau cara pake kondom, banyak anak2 yang digugurin dan makin banyak anak telantar. Rada simalakama emang.

Tapi, demi kepentingan bersama, gw rasa harus ditinjau dari demografi. Kenapa? Pertama, jika tingkat natalisasi tinggi, maka makin tinggi kebutuhan. Jadi, akan berdampak ke banyak sektor. Dari sisi pekerjaan, makin banyak yang nganggur. Dari sisi ekonomi, makin terpuruk karena tidak berimbang. Dari segi sosial, karena makin banyaknya orang terlantar maka makin sulit dikendalikan alias makin rusak akhlaknya daripada generasi sebelumnya. Iya kan?

Jadi, yang namanya mengenalkan seks dan kondom harus sedini mungkin. Nah, disinilah ada peran lain dari orang lain. Seperti misalnya, keluarga terdekat. DIsini, keluarga harus bisa memberikan pendidikan moral yang lebih. Kenapa? Karena setau gw, seumur2 gw ikut seminar atau penyuluhan, topik seperti ini bukanlah hal yang menarik. Bukannya tidak ada yang menyukai, tetapi malah menjadi reverse act. Jadi, yang akan terjadi justru orang-orang akan lebih mencoba. Beda efeknya, jika mendapat peringatan dari orang tua atau orang terdekat. iya kan?

jadi, urusan perbaikan moral lebih baik ditanggungkan kepada keluarga atau orang terdekat. Sementara itu, pemerintah harus tetap mencanangkan program ini.

kondomisasi ya..?? hmmmm
kalo mau bicara dari sisi demografi seperti bjhe.. ya emang dari sisi demografi sih perlu sebagai alat kontrasepsi...
ingat.. sebagai alat kontrasepsi yaa..
tapi juga remember.. segi demografi.. apalagi tentang pembatasan populasi.. masih sangat debatable..
xixi

and.. kalo dari sisi public health seperti second sister.. sebagai pencegahan penyebaran HIV.. mungkin ya perlu juga.. walaupun sebenernya ini cuma satu bagian kecil dari pencegahan penyebaran HIV selain banyak hal lainnya..

cuma memang satria boleh dibilang bener juga kalo dia liat dari sisi akhlak generasi penerus bangsa..
akhlaknya aja yang dijaga.. dana utk kondomisasi itu.. kalo digunakan utk mendukung upaya perbaikan akhlak.. mungkin akan jauh lebih baik hasilnya.. bukan cuma HIV nya yang tuntas.. berikut juga hal hal lainnya yang sekarang mulai dirasakan kurang juga bisa beres..

gitu kali ya.. xixi.. maaf.. belum keluar opini pribadi.. cuma mau mencoba menyampaikan bahwa ada banyak sudut pandang yang sudah muncul di thread ini..

monggo.. lanjut..ngeliatin dari pinggiran aja sambil menikmati segelas teh manis hangat

wooohh. ninja is back!

subjectif dong bang, biar tahu jalan pikirannya
 
Bls: Kondomisasi Menurut Pandangan Anda.

pagi tadi ...ada yang nonton trans7....

anak sekolah SMA melakukan hub dngan cewek sekolahan yang dibayar 70 000. Dan melayani cowok sebanyak 7 orang...sama sama anak sekolahan...dan mereka menggunakan kondom satu per orang....


apakah ini yang dinamakan keuntungan dari sebuah tekhnologi...
ini terjadi karena mereka sangat paham..bahwa dg kondom tidak akan hamil......tapi...jawabannya anda semua paham
 
Bls: Kondomisasi Menurut Pandangan Anda.

pagi tadi ...ada yang nonton trans7....

anak sekolah SMA melakukan hub dngan cewek sekolahan yang dibayar 70 000. Dan melayani cowok sebanyak 7 orang...sama sama anak sekolahan...dan mereka menggunakan kondom satu per orang....


apakah ini yang dinamakan keuntungan dari sebuah tekhnologi...
ini terjadi karena mereka sangat paham..bahwa dg kondom tidak akan hamil......tapi...jawabannya anda semua paham

andaikata kondom tidak pernah tercipta, apa bisa ditanggulangi tuh dengan nilai moral saja? yang ada nanti beritanya:

anak sekolah SMA melakukan hub dengan cewek sekolahan yang dibayar 70000. dan melayani cowok sebanyak 7 orang...sama sama anak sekolahan...dan si cewek hamil kembar 7 (dramitisasi)

baik kenal maupun tidak kenal, tidak ada hubungannya dengan yang terjadi.
 
Bls: Kondomisasi Menurut Pandangan Anda.

pagi tadi ...ada yang nonton trans7....

anak sekolah SMA melakukan hub dngan cewek sekolahan yang dibayar 70 000. Dan melayani cowok sebanyak 7 orang...sama sama anak sekolahan...dan mereka menggunakan kondom satu per orang....


apakah ini yang dinamakan keuntungan dari sebuah tekhnologi...
ini terjadi karena mereka sangat paham..bahwa dg kondom tidak akan hamil......tapi...jawabannya anda semua paham
apakah dengan tidak adanya kondom, hal tersebut jadi batal dilakukan. Daku rasa tidak.
Dengan atau tanpa kondom, itu besar kemungkinan akan tetap terjadi.

Menurut daku begini, program ini dan program2 lainnya seperti penyuluhan atau ceramah2 dan pendekatan agama adalah saling menunjang untuk satu tujuan, yaitu mencegah dan membatasi peredaran virus. Kalo toh pendekatan2 seperti penyuluhan dan ceramah2 agama dapat berjalan efektif, tentu program kondomisasi ini nggak perlu ada. Tapi seberapa efektifkah pendekatan2 itu? coba kita tengok jauh ke belakang, apakah ada sebuah catatan sejarah dimana pelacuran, hubungan sex di luar nikah dll itu pernah sebentar saja hilang dari lingkungan kita?

Ada satu pertanyaan usil, Memberikan ceramah agama atau memberikan satu kondom pada seorang PSK yang lebih efektif dari sisi waktu? Apakah dengan memberi wejangan2 atau penyuluhan2 pada seorang PSK bisa dipastikan dia akan berhenti saat itu juga?

Daku bukannya mengenyampingkan pendekatan agama, tapi sembari melakukan pendekatan agama, yang daku rasa nggak akan makan waktu singkat itu, lebih baik dilakukan juga program kondomisasi.
 
Bls: Kondomisasi Menurut Pandangan Anda.

apakah dengan tidak adanya kondom, hal tersebut jadi batal dilakukan. Daku rasa tidak.
Dengan atau tanpa kondom, itu besar kemungkinan akan tetap terjadi.

Menurut daku begini, program ini dan program2 lainnya seperti penyuluhan atau ceramah2 dan pendekatan agama adalah saling menunjang untuk satu tujuan, yaitu mencegah dan membatasi peredaran virus. Kalo toh pendekatan2 seperti penyuluhan dan ceramah2 agama dapat berjalan efektif, tentu program kondomisasi ini nggak perlu ada. Tapi seberapa efektifkah pendekatan2 itu? coba kita tengok jauh ke belakang, apakah ada sebuah catatan sejarah dimana pelacuran, hubungan sex di luar nikah dll itu pernah sebentar saja hilang dari lingkungan kita?

Ada satu pertanyaan usil, Memberikan ceramah agama atau memberikan satu kondom pada seorang PSK yang lebih efektif dari sisi waktu? Apakah dengan memberi wejangan2 atau penyuluhan2 pada seorang PSK bisa dipastikan dia akan berhenti saat itu juga?

Daku bukannya mengenyampingkan pendekatan agama, tapi sembari melakukan pendekatan agama, yang daku rasa nggak akan makan waktu singkat itu, lebih baik dilakukan juga program kondomisasi.

singkat kata, kondomisasi memang dibutuhkan baik itu merupakan rencana yang berasal dari pernikahan maupun tidak (free sex). Tidak mengubah cara pandang orang, selama dia tidak mengatur nilai moralnya itu sendiri bukan?

Jika ingin, seseorang bermoral baik tentunya melalui pendekatan lain dan tidak ada sangkut pautnya moral jelek dengan program kondom.
 
Bls: Kondomisasi Menurut Pandangan Anda.

Ya terserahlah.....bagaimana anda menilai....tapi yang jelas bagiku kondomisasi secara tidak langsung mengajarkan kepada kaula muda kita untuk maksiat dan free sex...
karena semua akan mengatakan kenapa ngak mau melakukan yang enak tanpa resiko...
pantas dinegara kita tercatat lebih dari 70% pelajar tidak virgin lagi.........susah memang untuk yang baik.
 
Bls: Kondomisasi Menurut Pandangan Anda.

Ya terserahlah.....bagaimana anda menilai....tapi yang jelas bagiku kondomisasi secara tidak langsung mengajarkan kepada kaula muda kita untuk maksiat dan free sex...
karena semua akan mengatakan kenapa ngak mau melakukan yang enak tanpa resiko...
pantas dinegara kita tercatat lebih dari 70% pelajar tidak virgin lagi.........susah memang untuk yang baik.

whew, jangan gitu dong bang, namanya juga debat. Kan harus mempertahankan argumennya. . .

ya, saya juga khawatir tentang maraknya kasus aborsi dan kasus penelantaran anak. ckckckckck
 
Bls: Kondomisasi Menurut Pandangan Anda.

whew, jangan gitu dong bang, namanya juga debat. Kan harus mempertahankan argumennya. . .

ya, saya juga khawatir tentang maraknya kasus aborsi dan kasus penelantaran anak. ckckckckck

kalau gitu ,,,hentikan penjualan kondom secara bebas....dan perangi free sex...
 
Bls: Kondomisasi Menurut Pandangan Anda.

kalau gitu ,,,hentikan penjualan kondom secara bebas....dan perangi free sex...

faktanya, pada tahun 950 SM, terdapat lukisan di mesir yang menggambarkan orang menggunakan kondom. dan diproduksi secara umum (bebas) pada sekitar tahun 1700.

kalau dilihat dari jalan sejarahnya, bisa disimpulkan, bahwa kesadaran untuk mengendalikan populasi sangat penting dan semakin maraknya penyakit kelamin (HIV, Chlamydia, Gonorrhea, Syphilis dan Trichomoniasis) pada jaman eksplorasi (1490++) menambah kesadaran itu. Mengapa? Karena sex adalah kebutuhan dan saat ini, sedang menghadapi hambatan untuk mencapai kebutuhan itu (karena berbagai penyakit kelamin dan juga karena kepentingan ekonomi/sulitnya mengurus anak).

andaikata kondom dijual bebas dikaitkan dengan free sex, kan tambah lucu. Apalagi kalau mengiyakan pendapat saya tentang:
ya, saya juga khawatir tentang maraknya kasus aborsi dan kasus penelantaran anak. ckckckckck

Karena derajat sex itu sebagai kebutuhan, meski ada program kondom maupun tidak, orang tetap melakukan sex. Dan itulah cara manusia untuk mempertahankan keturunannya. alasan yang melatarbelakangi (aborsi dan penelantaran anak), bukan karena hanya malu. Bisa jadi karena tidak punya biaya, tidak memiliki tempat, belum siap, dll. Yang akhirnya, dipaksakan untuk melenyapkan beban tambahannya itu.

jadi, ketika orang butuh sex tapi ia sangat peduli dengan kesehatan maupun etika pasti ia akan menuruti norma yang ada. TAPI YANG JADI MASALAH, adalah orang-orang yang maen coblos aja. Wah, apalagi kalau misalnya kondom hanya dijual dikalangan dan tujuan tertentu, ya mereka masa bodo lah. Jadi kepedulian itu harus datang dari kita. Peduli disini, adalah generasi muda selanjutnya kta yang gak jadi anak telantar dengan keluarga yang baik. coba bayangkan lagi kalau kondom gak ada dijual bebas. Apakah itu benar-benar baik untuk teman-teman kita yang 'cuek'?

karena itu, kalau ingin menghilangkan free sex, sangat tidak efektif sekali justru "alat-nya" yang dituntaskan. kebutuhan sex terpenuhi kan bukan karena ada kondom. . .
 
Bls: Kondomisasi Menurut Pandangan Anda.

apakah dengan tidak adanya kondom, hal tersebut jadi batal dilakukan. Daku rasa tidak.
Dengan atau tanpa kondom, itu besar kemungkinan akan tetap terjadi.

Menurut daku begini, program ini dan program2 lainnya seperti penyuluhan atau ceramah2 dan pendekatan agama adalah saling menunjang untuk satu tujuan, yaitu mencegah dan membatasi peredaran virus. Kalo toh pendekatan2 seperti penyuluhan dan ceramah2 agama dapat berjalan efektif, tentu program kondomisasi ini nggak perlu ada. Tapi seberapa efektifkah pendekatan2 itu? coba kita tengok jauh ke belakang, apakah ada sebuah catatan sejarah dimana pelacuran, hubungan sex di luar nikah dll itu pernah sebentar saja hilang dari lingkungan kita?

Ada satu pertanyaan usil, Memberikan ceramah agama atau memberikan satu kondom pada seorang PSK yang lebih efektif dari sisi waktu? Apakah dengan memberi wejangan2 atau penyuluhan2 pada seorang PSK bisa dipastikan dia akan berhenti saat itu juga?

Daku bukannya mengenyampingkan pendekatan agama, tapi sembari melakukan pendekatan agama, yang daku rasa nggak akan makan waktu singkat itu, lebih baik dilakukan juga program kondomisasi.

hmm.... sisi public health..
mencegah dan membatasi peredaran virus.. ada cara lain gak selain kondomisasi..??
xixi..

terkait dengan pertanyaan usilnya... mhh... kenapa pilihannya cuma dua ya..? ceramah agama dan memberikan kondom..?? kenapa gak tiga pilihan.. menutup lokalisasinya misalnya.. ehehe..

kenapa pemerintah membiarkan mereka (para PSK) mencari nafkah dengan cara yang sangat risky seperti itu..??
tutup aja lokalisasinya.. dan para penjaja disana di beri keahlian yang sama sekali berbeda dengan keahlian mereka selama ini yang akan mampu mereka gunakan sebagai bekal hidup kedepannya.. saya kira dananya bisa di sediakan kok..

tutup aja semua lokalisasi.. gak susah..
sehingga nantinya kalo masih ada yang main main dengan prostitusi, itu udah pasti ilegal.. tindak dengan pendekatan hukum. beres..
kalau yang terjadi adalah sex bebas.. ya biarkan mereka yang menanggung akibatnya.. dan juga gunakan pendekatan hukum atas mereka.. beres.. kenapa negara harus pusing memikirkan mereka..?? ahaha

pusing dengan usul penutupan lokalisasi..?? hehehe.. ingat.. jakarta utara.. dulu ada yang namanya kramat tunggak.. (mungkin lebih besar dari dolly.. belum pernah melakukan perbandingan..) ditutup tuh.. beres beres aja.. jakarta utara tidak menjadi miskin karenanya..

Malang juga, dulu punya Kalisari.. ditutup.. beres beres aja.. malang tidak menjadi lebih miskin dari waktu kalisari masih berdiri..
so.. kenapa yang lain masih berdiri..??
 
Bls: Kondomisasi Menurut Pandangan Anda.

gw coba ikut berkomentar boleh gak?

hmm.... sisi public health..
mencegah dan membatasi peredaran virus.. ada cara lain gak selain kondomisasi..??
xixi..

ya ada lah cara lain mencegah penyebaran virus. Tapi karena ini penyakit kelamin dan kesadaran manusia bahwa sex adalah kebutuhan, tentu saja cara untuk mencegah penyebaran virus dari salah satu kebutuhan umat manusia ini, dengan kondomisasi. kondomisasi sangat efektif buat contoh kasus: jika ada dua orang kekasih yang satunya memiliki virus dan yang satunya lagi tidak ingin terjangkit, maka cara sehatnya pake kondom.

terkait dengan pertanyaan usilnya... mhh... kenapa pilihannya cuma dua ya..? ceramah agama dan memberikan kondom..?? kenapa gak tiga pilihan.. menutup lokalisasinya misalnya.. ehehe..

kenapa pemerintah membiarkan mereka (para PSK) mencari nafkah dengan cara yang sangat risky seperti itu..??
tutup aja lokalisasinya.. dan para penjaja disana di beri keahlian yang sama sekali berbeda dengan keahlian mereka selama ini yang akan mampu mereka gunakan sebagai bekal hidup kedepannya.. saya kira dananya bisa di sediakan kok..

tutup aja semua lokalisasi.. gak susah..
sehingga nantinya kalo masih ada yang main main dengan prostitusi, itu udah pasti ilegal.. tindak dengan pendekatan hukum. beres..
kalau yang terjadi adalah sex bebas.. ya biarkan mereka yang menanggung akibatnya.. dan juga gunakan pendekatan hukum atas mereka.. beres.. kenapa negara harus pusing memikirkan mereka..?? ahaha

pusing dengan usul penutupan lokalisasi..?? hehehe.. ingat.. jakarta utara.. dulu ada yang namanya kramat tunggak.. (mungkin lebih besar dari dolly.. belum pernah melakukan perbandingan..) ditutup tuh.. beres beres aja.. jakarta utara tidak menjadi miskin karenanya..

Malang juga, dulu punya Kalisari.. ditutup.. beres beres aja.. malang tidak menjadi lebih miskin dari waktu kalisari masih berdiri..
so.. kenapa yang lain masih berdiri..??

lokalisasi ditutup, tetap saja ada yang menjajakan. Kan tempat prostitusi kramat tunggak ditutup, tetap saja ada yang namanya penjualan diri. Malah merebak melebar. ke kawasan lain. Dalam artian, kalau prostitusi ditutup, malah mluber. (coba aja didata. Soalnya gw pernah wawancara sama pelaku yang dari sarkem, terus keluar merintis sendiri)

Penutupan prostitusi bukan jadi solusi, malah makin meratakan si penjual diri ini ke daerah lainnya.

kan pernah ada wacana, pemindahan lokalisasi dolly tapi gak jadi terlaksana karena pindah ke jombang. Apakah itu artinya penjaja di dolly akan berhenti? gw rasa nanti malah tumbuh di dolly dan tumbuh di jombang. Apalagi ditutup? keluar2 gak karu2an ke wilayah lain.
 
Bls: Kondomisasi Menurut Pandangan Anda.

jangan lupa saya juga memberikan solusinya.. penggunaan pendekatan hukum.. toh kalau lokalisasi ditutup.. jika dimunculkan ditempat lain.. berarti positif ilegal.. tindak aja.. gak susah..
xixi..
itunya yang kita nggak bisa.. penindakan dengan pendekatan hukumnya.. bukan kondomisasi jawabannya...
ehehehe
 
Bls: Kondomisasi Menurut Pandangan Anda.

pelajari dulu permasalahannya apa.. baru kita kasih perkiraan solusi.. xixi.. jangan permasalahannya adalah prostitusi.. solusinya kondomisasi... salah banget.. kalo permasalahannya prostitusi.. ya cari apakah diizinkan prostitusi di indonesia..?? kalo nggak. ya berarti itu pelanggaran hukum.. kalo dijawab ada kok lokalisasi.. ya tutup lokalisasinya.. setelah lokalisasi nggak ada.. gak ada alasan lagi utk bilang porstitusi tidak ilegal.. pasti ilegal.. maka.. obatnya adalah penindakan secara hukum.. sama sekali bukan kondomisasi kan..??
xixi

kalo kondomisasi itu ibaratnya orang demam tinggi akibat demam berdarah.. kita kompres jidatnya.. bisa mati tu orang.. karena kita hanya berusaha menurunkan suhunya dari luar... sama sekali tidak menjawab persoalan mendasarnya..
gitu saya rasa..

and kalo bjhe mau mengangkat sex sebagai kebutuhan.. itu udah topik lain lagi.. xixixi.. diatas kan udah dijelaskan sama om pop bahwa.. di thread ini sudah muncul beberapa jenis topik.. dari sisi demografi.. dari sisi kesehatan masyarakat.. dan dari sisi apa lagi tu.. lupa.. xixi..
sabar bos.. saya belum bahas sex sebagai kebutuhan natural manusia...
 
Bls: Kondomisasi Menurut Pandangan Anda.

pelajari dulu permasalahannya apa.. baru kita kasih perkiraan solusi.. xixi.. jangan permasalahannya adalah prostitusi.. solusinya kondomisasi... salah banget.. kalo permasalahannya prostitusi.. ya cari apakah diizinkan prostitusi di indonesia..?? kalo nggak. ya berarti itu pelanggaran hukum.. kalo dijawab ada kok lokalisasi.. ya tutup lokalisasinya.. setelah lokalisasi nggak ada.. gak ada alasan lagi utk bilang porstitusi tidak ilegal.. pasti ilegal.. maka.. obatnya adalah penindakan secara hukum.. sama sekali bukan kondomisasi kan..??
xixi

kalo kondomisasi itu ibaratnya orang demam tinggi akibat demam berdarah.. kita kompres jidatnya.. bisa mati tu orang.. karena kita hanya berusaha menurunkan suhunya dari luar... sama sekali tidak menjawab persoalan mendasarnya..
gitu saya rasa..

dan tempat prostutitusi juga bukan masalah yang diangkat disini. . .makanya itu, tempat prostitusi memang bukan dijawab dengan kondomisasi (seperti anggapan saya sebelumnya), berikut juga dengan sex bebas.

Jadi, tidak ada alasan untuk mempersatukan masalah antara kondomisasi dengan sex bebas bukan? Saya juga tidak menyinggung solusi tempat prostitusi adalah kondomisasi. Jadi, kesimpulannya tidak ada yang namanya tempat Prostitusi ditutup menjadikan sex bebas 0(nol). Pasti masih ada lah yang namanya menjajakan diri dijalan-jalan baik juga dengan para pasangan yang belum menikah.

Nah, tempat prostitusi ini adalah suatu wadah yang bisa didata, Itu saja masih ada jaminan bakal tertular penyakit kelamin. Apalagi yang bebas dipinggiran jalan jualan dirinya?

untuk itulah, program kondomisasi masuk juga. sebagai pencegahan tertular lebih jauh. Ada juga loh, para PSK yang di tempat prostitusi, dia juga seorang istri dan punya suami dan anak. Banyak PSK yang mempunyai kehidupan juga selain ditempat prostitusi itu.

Disini, ibarat sebuah kalimat:
- kondomisasi adalah imbuhan dari kata sex.
- dan tempat prostitusi sebagai keterang tempat.
- pelaku seks bebas sebagai subjek


kalaupun tidak ada keterangan tempat, dan tidak berimbuhan, tetap menjadi sebuah kalimat bukan?

meski lokalisasi ditutup, dan punya kekuatan hukum bahwa pelaku seks bebas akan masuk penjara (misalnya), tetap bakalan ada. Karena kondom hanyalah pelengkap. Dia tidak bersifat "keinginan" (melakukan seks hanya kalau ada kondom).

Lalu bagaimana bisa mengentaskan seks bebas dan memperdagangkan kondom, benar-benar tidak klop.

==============================================================================
gak ada alasan lagi utk bilang porstitusi tidak ilegal.. pasti ilegal.. maka.. obatnya adalah penindakan secara hukum.. sama sekali bukan kondomisasi kan..??

perasaan, diberita banyak banget diberitakan:
"telah ditangkap pasangan yang bukan suami istri, dihotel bla-bla-bla..."
"saat satpol pp me razia tempat itu, terjaring beberapa PSK bla-bla-bla..."

Perasaan dari dulu memang tidak pernah ada hak untuk berdirinya sebuah tempat prostitusi. Untuk alasan yang saya tidak ketahui, kenapa yang sebesar dolly bisa ada. (tapi itu sudah bukan masuk kondomisasi lagi :D )
==============================================================================
and kalo bjhe mau mengangkat sex sebagai kebutuhan.. itu udah topik lain lagi.. xixixi.. diatas kan udah dijelaskan sama om pop bahwa.. di thread ini sudah muncul beberapa jenis topik.. dari sisi demografi.. dari sisi kesehatan masyarakat.. dan dari sisi apa lagi tu.. lupa.. xixi..
sabar bos.. saya belum bahas sex sebagai kebutuhan natural manusia...

ya, soalnya yang jadi masalah itu. Itulah mengapa kondom tercipta dan mengapa ada upaya pengenalan kondom. Topiknya masih nyangkut kok karena tujuan kondom adalah ingin memuaskan kebutuhan manusia ini. Itulah mengapa saya katakan,

meski lokalisasi ditutup, dan punya kekuatan hukum bahwa pelaku seks bebas akan masuk penjara (misalnya), tetap bakalan ada. Karena kondom hanyalah pelengkap. Dia tidak bersifat "keinginan" (melakukan seks hanya kalau ada kondom).
Karena memang tidak akan terbendung lagi yang namanya seks. Itulah kebutuhan manusia. Meski itu lewat tempat prostitusi, meski itu sama saudara sendiri, meski itu sama orang tua sendiri, meski itu legal perkawinan pasutri, semua pasti butuh seks. Nah, untuk yang berlaku menyimpang, sudah pasti itu hatinya dan moralnya yang rusak. Tentu saja upaya yang terbaik adalah pendekatan secara penjiwaan dan penanaman nilai-nilai moral dan norma. Itupun masih banyak yang namanya tidak mendengarkan. Tidak akan ada obatnya, selain dari niat si pelakunya sendiri. Dan itu tidak dapat digapai dengan upaya hukum.
 
Bls: Kondomisasi Menurut Pandangan Anda.

??? tampaknya.. bos bjhe kurang memahami maksud tulisan saya... wehehe..

oke.. coba pake penjelasan yang agak lebih terstruktur deh.. mudah mudahan agak lebih jelas.

first.. di thread ini sudah muncul tiga topik.. setuju bos..??
salah satunya yang ente angkat bos.. sisi demografi.. yang anda angkat bahwa sex adalah kebutuhan manusia, dan kondom sebagai alat kontrasepsi sebagai salah satu tools utk kontrol populasi.. setuju..??

dan salah satunya dari sisi public health.. yang mengatakan kondomisasi diperlukan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus...
setuju bos..??
nah. kita bahas yang ini dulu.. xixi..
di topik ini.. menyangkut banyak hal juga bos...
hehe.. ayo kita lihat lebih dalam deh..
first.. kenapa kondomisasi..?? ..jawabannya adalah sebagai salah satu upaya penyebaran virus
kemudian.. Virus apa yang diupayakan untukdicegah oleh kondom..?? jawabannya adalah virus yang ditularkan melalui aktivitas seksual... lebih khusus lagi aktivitas seksual yang beresiko
kemudian.. seperti apa aktivitas seksual yang beresiko itu..?? sex bebas (dalam arti berganti ganti pasangan) atau sex dengan sesama jenis atau sex dengan pekerja seks komersial..
dititik ini lah bersinggungan dengan prostitusinya bos..

kemudian.. kalo prostitusi.. kan harusnya di Indonesia nggak ada ya..?? kan di Indonesia prostitusi tidak diizinkan oleh undang undang kita.. nggak ada undang undang yang menjamin kebebasan prostitusi di Indonesia.. harusnya nggak ada prostitusi doong.. setuju bos..??

ehehe.. tapi.. lagi lagi nggak semudah itu.. kenapa..?? karena ternyata di Indonesia nih ada tempat tempat lokalisasi prostitusi.. ini yang aneh..
kalo mau kita urai permasalahannya... ya lokalisasi ini juga termasuk dalam permasalahan.. yang harus di tuntaskan..
harusnya lokalisasi ya dihapuskan.. kenapa..? karena memang nggak ada aturannya prostitusi bisa ada di Indonesia.. xixi..
terkait dengan statement bahwa prostitusi akan tetap ada walaupun lokalisasi nggak ada.. ya memang bener.. tapi.. itu kan berarti prostitusi ilegal yang enak banget kalo mau ditindak. tindak aja.. tangkepin seperti yang bos bjhe bilang udah sering ada penangkapan.. ya terus aja.. tangkepin..
xixi.. itu yang kita lemah bos.. penegakan hukumnya.. kita sangat lemah.. dalam segala aspek.. bukan hanya berkaitan dengan prostitusi aja kok penegakan hukum kita lemah..
Nah.. kalo kita hidup di negara yang sama sekali tidak memiliki tempat prostitusi.. dan ada penindakan terhadap setiap bentuk prostitusi.. apakah free sex juga hilang..?? nggak juga.. tetep ada.. pasti..
tapi.. ya itu sudah resiko pribadi pribadi pelakunya lah utk tertular virus virusan.. kalo menurut saya ya biarkan saja.. kalau yang seperti itu memang pemerintah tidak bisa apa apa kan..?? xixi..

sebenernya ini mudah aja kok.. kalau mau mencegah penyebaran virus yang menular melalui perilaku sex beresiko.. ya hindari perilaku sex beresikonya..
seperti apa..??
hindari melakukan aktivitas sex yang bukan hak anda.. baik sex sebelum menikah..atau sex dengan berganti ganti pasangan.. atau tidak berganti pasangan tapi dengan psk (yang satunya ini pasti berganti ganti pasangan.. xixi)
hindari melakukan aktivitas sex yang memang dilarang (sex dengan sesama jenis)

gitu aja.. xixi.. abis.. kalo mau bilang jaga moralitas anda (seperti yang akhirnya juga disinggung oleh bos bjhe di bagian akhir tulisannya).. terdengar terlalu klise kan..?? wahahahaha

intinya bos.. kalau kita mau bicara tentang penyebaran penyakit menular melalui sexual.. kita harus menuntaskan prostitusinya dulu.. kalo prostitusinya nggak kita tuntaskan..mau program kondomisasi atau gembokisasi juga gak akan menuntaskan permasalahannya.. karena permasalahannya adalah prostitusinya itu.. xixi
ibaratnya rumah kita bos.. kalo gentengnya bocor. plafon kita bisa rusak.. ambrol.. nah.. kalo tindakan kita adalah memperbaiki plafonnya.. ya sama aja.. gak tuntas.. rusak lagi rusak lagi plafonnya sebelum bocornya diatasi...ehehe.. kira kira gitu pandangan saya tentang kondomisasi untuk topik yang ini.....
 
Bls: Kondomisasi Menurut Pandangan Anda.

??? tampaknya.. bos bjhe kurang memahami maksud tulisan saya... wehehe..

oke.. coba pake penjelasan yang agak lebih terstruktur deh.. mudah mudahan agak lebih jelas.

hehe. kan lagi belajar saling memahami :D

first.. di thread ini sudah muncul tiga topik.. setuju bos..??
salah satunya yang ente angkat bos.. sisi demografi.. yang anda angkat bahwa sex adalah kebutuhan manusia, dan kondom sebagai alat kontrasepsi sebagai salah satu tools utk kontrol populasi.. setuju..??

dan salah satunya dari sisi public health.. yang mengatakan kondomisasi diperlukan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus...
setuju bos..??
nah. kita bahas yang ini dulu.. xixi..
di topik ini.. menyangkut banyak hal juga bos...
hehe.. ayo kita lihat lebih dalam deh..
first.. kenapa kondomisasi..?? ..jawabannya adalah sebagai salah satu upaya penyebaran virus
kemudian.. Virus apa yang diupayakan untukdicegah oleh kondom..?? jawabannya adalah virus yang ditularkan melalui aktivitas seksual... lebih khusus lagi aktivitas seksual yang beresiko
kemudian.. seperti apa aktivitas seksual yang beresiko itu..?? sex bebas (dalam arti berganti ganti pasangan) atau sex dengan sesama jenis atau sex dengan pekerja seks komersial..
dititik ini lah bersinggungan dengan prostitusinya bos..

oke. Secara garis besar sama seperti apa yang oranglain katakan tentang Penyakit kelamin ditularkan karena perlakuan sex bebas.


kemudian.. kalo prostitusi.. kan harusnya di Indonesia nggak ada ya..?? kan di Indonesia prostitusi tidak diizinkan oleh undang undang kita.. nggak ada undang undang yang menjamin kebebasan prostitusi di Indonesia.. harusnya nggak ada prostitusi doong.. setuju bos..??

setuju, prostitusi memang seharusnya tidak ada.


ehehe.. tapi.. lagi lagi nggak semudah itu.. kenapa..?? karena ternyata di Indonesia nih ada tempat tempat lokalisasi prostitusi.. ini yang aneh..
kalo mau kita urai permasalahannya... ya lokalisasi ini juga termasuk dalam permasalahan.. yang harus di tuntaskan..
harusnya lokalisasi ya dihapuskan.. kenapa..? karena memang nggak ada aturannya prostitusi bisa ada di Indonesia.. xixi..
terkait dengan statement bahwa prostitusi akan tetap ada walaupun lokalisasi nggak ada.. ya memang bener.. tapi.. itu kan berarti prostitusi ilegal yang enak banget kalo mau ditindak. tindak aja.. tangkepin seperti yang bos bjhe bilang udah sering ada penangkapan.. ya terus aja.. tangkepin..
xixi.. itu yang kita lemah bos.. penegakan hukumnya.. kita sangat lemah.. dalam segala aspek.. bukan hanya berkaitan dengan prostitusi aja kok penegakan hukum kita lemah..
Nah.. kalo kita hidup di negara yang sama sekali tidak memiliki tempat prostitusi.. dan ada penindakan terhadap setiap bentuk prostitusi.. apakah free sex juga hilang..?? nggak juga.. tetep ada.. pasti..
tapi.. ya itu sudah resiko pribadi pribadi pelakunya lah utk tertular virus virusan.. kalo menurut saya ya biarkan saja.. kalau yang seperti itu memang pemerintah tidak bisa apa apa kan..?? xixi..

nah, garis besar yang ada di quote ini adalah: Walaupun tempat prostitusi gak ada, prostitusi tetap ada.

Dan solusinya menurut abang darkgrey: -tangkep aja terus

Dan kalau menurut bang darkgrey: kalau misalnya tetap ada, udah biarkan saja. Pemerintah tidak bisa apa-apa.

Diatas itu yang menjadi pertanyaan saya dan pernyataan saya. Dimanakah letak fungsi kondomisasi?? Disinilah kondomisasi mampu berperan sedikit. Karena, seperti yang saya utarakan BANYAK pekerja seks komersil yang memiliki hidup sendiri. Dalam artian, ia memiliki keluarga sendiri. Dan juga BANYAK sekali pekerja seks komersil yang tobat, namun sudah terlanjur tertular penyakit kelamin. Ketika ia berangan ingin memiliki keluarga, lalu ia harus bagaimana? LEBIH BANYAK LAGI korban pemerkosaan. Jika si pemerkosa ada penyakit kelamin, bagaimana nasib dia?

Apakah pernyataan saya memihak kepada FREE SEX harus ada? Justru tidak. Karena kondom yang notabene nya sebagai alat, ya bertindak sebagai alat. Secara tidak langsung, kondom menekan keseluruhan pelaku SEKS (khususnya ilegal) yang tidak terjangkau oleh tangan apapun (pemerintah, hukum, kerabat dekat) untuk menekan jumlah penyakit kelamin.

Sedangkan pendapat tentang lokalisasi prostitusi, ya setidaknya ada sisi mamfaatnya juga. Salah satunya yaitu mudah didata. Lokalisasi Prostitusi, sama seperti Jakarta yang menjadi pusat perekonomian. Lokalisasi Prostitusi, juga sama seperti penjara karena pelakunya hanya disitu-situ saja.

Kita beri contoh Dolly, BUANYAK BANGET yang pekerjanya berasal dari luar daerah. Sehingga sangat sulit untuk menggusur lahan tersebut. Karena orang-orang terbiasa dan mengenal tempat itu. Jika ada seseorang yang bertanya, dimanakah saya bisa mendapatkan pekerja seks? Jawabannya pasti Dolly. Inilah yang mampu membuatnya benar-benar seperti kota Jakarta yang notabenenya sebagai pusat perekonomian Indonesia (dalam artian, bukan mengisi perekonomian pemerintah; tetapi sebagai metafora saja yang 'dimana saya bisa mendapatkan ini? hanya disitu' )


sebenernya ini mudah aja kok.. kalau mau mencegah penyebaran virus yang menular melalui perilaku sex beresiko.. ya hindari perilaku sex beresikonya..
seperti apa..??
hindari melakukan aktivitas sex yang bukan hak anda.. baik sex sebelum menikah..atau sex dengan berganti ganti pasangan.. atau tidak berganti pasangan tapi dengan psk (yang satunya ini pasti berganti ganti pasangan.. xixi)
hindari melakukan aktivitas sex yang memang dilarang (sex dengan sesama jenis)

gitu aja.. xixi.. abis.. kalo mau bilang jaga moralitas anda (seperti yang akhirnya juga disinggung oleh bos bjhe di bagian akhir tulisannya).. terdengar terlalu klise kan..?? wahahahaha

kok klise? Moral itu definisi gw adalah suatu penanaman yang ada didiri sendiri sebagai nilai tolak ukur baik dan benar. Termasuk didalamnya menghindari seks yang dilarang untuk dilakukan.


intinya bos.. kalau kita mau bicara tentang penyebaran penyakit menular melalui sexual.. kita harus menuntaskan prostitusinya dulu.. kalo prostitusinya nggak kita tuntaskan..mau program kondomisasi atau gembokisasi juga gak akan menuntaskan permasalahannya.. karena permasalahannya adalah prostitusinya itu.. xixi
ibaratnya rumah kita bos.. kalo gentengnya bocor. plafon kita bisa rusak.. ambrol.. nah.. kalo tindakan kita adalah memperbaiki plafonnya.. ya sama aja.. gak tuntas.. rusak lagi rusak lagi plafonnya sebelum bocornya diatasi...ehehe.. kira kira gitu pandangan saya tentang kondomisasi untuk topik yang ini.....

Kalau misalnya saya mengatakan, nantinya akan terlambat, bagaimana? Justru dalam pengentasan prostitusi harus dibarengi "sesuatu" yang dinilai sebagai usaha pencegahan. Prostitusi bukan seperti bisnis (metafora lagi, bukan arti bisnis sebenarnya), yang take it or leave it. Prostitusi adalah gangguan kejiwaan yang sakit. Kalau kita melindungi dan mengikatnya (prostitusi) pada suatu ikatan tertentu (tempat dan golongan; lokalisasi prostitusi dan PSK) akan lebih mudah untuk mengentaskannya. Kondom inilah yang berfungsi untuk "men-stop-kan" penyakit kelamin di suatu tempat dan golongan tertentu. Selanjutnya, akan lebih mudah untuk mengentaskannya (bukan berarti kondom sebagai solusi; kondom bersifat "melindungi rakyat" juga)

jadi selain menekan si penyakit kelamin ini, kita harus tau targetnya dan kita harus tau bagaimana agar si penyakit kelamin ini terisolir dan tidak menyebar
 
Bls: Kondomisasi Menurut Pandangan Anda.

Bos bjhe.. hehe.. jangan sampe keliru membahas tentang kondom ya..
wahaha
saya juga nggak bilang nggak usah ada kondom di dunia ini kan..??
wehehe
saya juga fully aware tentang penggunaan kondom bagi para pelaku sex bebas..

kalo tentang pemerkosa.. ya mendingan ane no comment aja.. susah ngurusin orang yang memang dengan penuh kesadaran menabrak norma hukum seserius itu.. xixi..

ingat bos.. yang kita bahas adalah kondomisasi.. program.. oleh pemerintah..
xixi
titik itunya yang krusial..
program nya..
penggunaan anggarannya
penggunaan sumberdayanya

kondom + isasi..
jangan kondom doang yaa

wehehe

kalo pemerintah serius mau bergerak..
ya tuntasin permasalahannya
jangan malah bagi bagi tools doang.. itu maksud saya..
masalahnya aja yang dituntasin.. prostitusinya.. dan penyakitnya.. tuntasin..
masih banyak program pemerintah yang lain yang jauh lebih urgent daripada ngurusin ekses dari low moralitynya masyarakat aja nggak diurusin oleh pemerintah..
malah ngurusin kondomisasi..
itunya bos yang kami nggak setuju
bukan kondom sebagai alatnya.. itu mah semua setuju... wehehe

sekali lagi ah.. bukan kondom bos..tapi kondomisasi..
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top