<CERPEN> Pendekar Wanita Menuntut Balas

Malam itu adalah malam kedua setelah kematian jaka,para adik-adik nya sedang berkumpul di sebuah tenda yang terletak di luar area lapangan pertempuran,mereka adalah dewi suciwati,dewi vitryloka,dewi novyanti,dan dewi purwantili,dari keempatnya dewi purwantili di kenal paling suka melucu dan bercanda,dia pandai menghibur dengan banyolan-banyolan yang konyol,sesekali dia membuat suatu lelucon agar saudari-saudarinya bisa terhibur,sebenarnya mereka semua berkumpul untuk merencanakan bagaimana caranya membunuh prabu raksa,karena di dalam peraturan perang jika sang raja kalah atau gugur maka dinyatakan kerajaannya akan kalah pula,

"bagaimana?kalian setuju kan untuk menyusup ke perkemahan prabu raksa?lalu kita bunuh raja lalim itu",

yang berkata adalah dewi suciwati,semenjak kematian kakak nya jaka dia amat dendam terhadap prabu raksa yang jelas-jelas telah berbuat licik,semua terdiam sesaat lalu purwantili menyahuti,

"bukankah itu melanggar aturan namanya?ingat kita harus bertanding secara jujur dan adil menaati peraturan yang ada",

vitryloka angkat tangannya dan menyambung,"terhadap orang licik,kejam,dan bengis,seperti prabu raksa itu tak perlu pakai peradatan dan keadilan segala,bukankah pahalanya besar memberantas angkara murka di duniawi?",

mendengar hal itu mau tak mau purwantili menyetujui juga keputusan saudari-saudari nya itu,dewi novyanti yang sejak tadi hanya menyimak diam pun kini ikut bicara,

"niat kalian ada benarnya juga,kalau kita berhasil membunuh prabu raksa tidak ada lagi peperangan esok hari,lagipula aku tidak mau melihat korban berjatuhan lebih banyak,aku juga tidak ingin terjadi apa-apa atas diri paman patih mahesa,mari sekarang juga kita segera berangkat saja",

semua mengangguk tanda setuju,sebenarnya kalau mengikuti peraturan,besok adalah pertempuran antara patih mahesa dari pihak rahmatta melawan patih kala dari pihak raksa.dilain sisi patih mahesa sudah seperti ayahnya dewi novyanti sendiri,jadi wajar saja kalau tadi dia mencemaskan orang tua itu.

Perlu di ketahui bahwa keempat adik dari jaka itu adalah orang-orang yang memiliki ilmu beladiri dan kanuragan yang cukup tinggi,mereka semua adalah para pendekar-pendekar wanita yang tidak bisa di pandang sebelah mata dan dianggap enteng,dewi suciwati adalah murid seorang ulama dari daerah gresik,dia diwarisi senjata berupa belati yang gagangnya terbuat dari emas serta berukiran kaligrafi,dan dibekali dengan ajian dasa bayu,dewi vitryloka adalah murid seorang kiyai dari daerah bangkalan,dia diwarisi senjata berupa pedang melengkung yang memiliki kecepatan angin,dan dibekali dengan ajian panca guntur,dewi novyanti adalah murid seorang kiyai dari tanah Makassar,dia diwarisi sebuah tasbih yang terbuat dari mutiara yang dapat menghancurkan batu atau karang sekeras apapun,dia dibekalii ajian goncang bumi,sedangkan dewi purwantili adalah murid seorang kiyai sakti dari daerah jawa barat,dia diwarisi senjata berupa trisula yang dapat di jadikan seruling untuk membuat tertidur dan mengandung racun yang amat ganas,dia dibekali dengan ajian walet terbang.

sesuai dengan yang telah direncanakan malam itu juga mereka berempat segera bergerak menyusup ke tenda prabu raksa,ketika hampir sampai mereka mengendap-endap di balik pepohonan agar bisa mengintai,terlihat kira-kira dua puluh orang prajurit berjaga-jaga dan lima puluh orang prajurit yang sedang beristirahat,lalu purwantili berbisik,

”biar aku yang atasi mereka semua,kalian tunggu saja disini”,

tiba-tiba tubuhnya sudah lenyap dari tempatnya berdiri,lalu dengan mengandalkan ajian wallet terbangnya dewi purwantili berhasil menotok semua para penjaga,bahkan seluruh prajurit-prajurit prabu raksa,semuanya dibuat kaku tak bergerak bahkan berbicara,inilah kehebatan ajian wallet terbang yang bisa membuat gerakan menjadi sangat cepat dan gesit sehingga gerakan purwantili tak terduga,melihat keseluruhan prajurit seperti itu purwantili menjadi geli sendiri lalu tertawa cekikikan,ini karena sifatnya yang konyol dan suka bercanda,lalu dia segera memberi isyarat kepada saudari-saudarinya yang mengintai dari balik pepohonan.

Ketika mereka semua hendak melangkah terdengar suara lantang dari arah tenda prabu raksa,

”penyusup dari mana yang berani-beraninya datang ke sarangku?”,

seketika itu juga keluarlah tiga sosok dari dalam tenda prabu raksa,tiga sosok itu yang tidak lain adalah prabu raksa,panglima braja,dan patih kala adanya,ternyata prabu raksa memiliki pendengaran yang tajam sehingga dia sudah mengetahui kedatangan mereka semua,

”rupanya keparat-keparat dari wirasaloka”,

yang berkata adalah patih kala,lalu tanpa menunggu lebih lama lagi dewi suciwati berseru kepada saudari-saudarinya,

”kalian bertiga hadapi yang dua itu,sementara aku akan menghadapi prabu raksa!”,

berkelebatlah keempat dara itu sehingga pertempuran pun terjadi,patih kala yang menghadapi vitryloka dan novyanti di gempur habis-habisan oleh dua dara itu,pedang melengkung milik vitryloka terus menderu dengan sebatnya di bantu dengan tasbih mutiara milik novyanti yang terus mengincar senjata milik patih kala yang berupa kapak besar,karena terdesak hebat patih kala mundur beberapa tombak,lalu patih kala pergunakan ajian godam maut,laksana godam tangannya menghantam menderu ke arah vitryloka dan novyanti,

melihat hal itu mereka tidak tinggal diam dan segera berpencar untuk menghindar sehingga tangan milik patih kala yang menggunakan aji godam maut menghantam pohon besar,sehingga pohon besar itu menjadi hancur berantakan,vitryloka geleng-gelengkan kepala melihat hal itu,

”waduh,bisa mati konyol aku kalau tadi sampai kena”,

sementara dewi novyanti segera mempergunakan aji goncang jagat nya sehingga membuat patih kala terjatuh rubuh,itulah kehebatan aji goncang jagat yang dapat merubuhkan lawan seketika,pada saat patih kala hendak berdiri kembali secara tiba-tiba lima larik sinar laksana kilat menderu ke arahnya,kemudian terdengar pekik kematian yang mengerikan,tubuh patih kala hangus gosong,ternyata vitryloka telah mempergunakan aji panca guntur miliknya,,

vitryloka menghela nafas panjang dan berkata,”mampus koe kala”.

Di jurusan lain panglima braja kewalahan menghadapi purwantili,dia menjadi bulan-bulanan sang dara yang berkelebat kian kemari mempergunakan ajian wallet terbang,sehingga panglima braja selalu di buat pusing olehnya,sesekali purwantili menghantamkan trisula miliknya ke arah dada atau perut panglima braja,tapi selalu saja panglima braja berhasil menahan dan menangkis serangan-serangan yang di lancarkan purwantili,lama-lama jengah juga dara satu itu menghadapi lawan yang selalu berhasil menahan dan menangkis serangannya,

”edan,padahal sudah ku buat pusing dan kewalahan,tapi dari tadi ko seranganku gagal terus yah?”,gumamnya,

tapi purwantili tidak mau menyerah dan berotak cerdik,dia memutuskan untuk melompat setinggi sepuluh tombak lalu hantamkan pukulan tangan kosong yang di aliri dengan tenaga dalam,sesiur angin deras menghantam kearah kepala panglima braja,dari bawah terlihat panglima braja hendak menahan angin pukulan dengan tangan kanannya yang memegang pedang,tapi itulah yang di tunggu-tunggu purwantili,ketika panglima braja mengangkat tangannya untuk menahan,dengan gerakan secepat kilat purwantili melesat ke bawah lalu tusukkan trisulanya ke arah pinggang panglima braja,

”cras”,pinggang kanan panglima braja luka sobek,seketika itu juga tubuh panglima braja mulai berubah menghitam,rupanya racun jahat yang terkandung dalam trisula milik purwantili mulai menjalar,panglima braja terseok-seok sambil pegangi pinggangnya yang terluka itu,darah kental berbuku-buku mulai keluar dari mulutnya,lalu tak berapa lama asap hitam mulai mengepul dari kepalanya dan tak lama tubuhnya jatuh tersungkur,menggelepar-gelepar beberapa kali lalu tak bergerak lagi,itulah keganasan dari racun yang terkandung dalam trisula milik purwantili,melihat hal itu lagi-lagi dewi purwantili tertawa cekikikan sambil leletkan lidah.

Kini tinggal prabu raksa dan dewi suciwati yang sedang berkelahi,senjata belati emas milik suciwati berkelebat kian kemari menghantam ke bagian tubuh prabu raksa,tetapi prabu raksa adalah lawan yang tangguh dan kuat,karena lawannya tidak juga dapat di kalahkan maka suciwati mundur lima tombak dan keluarkan ajian panca bayu miliknya,angin menggebubu menyambar menghantam ke arah prabu raksa,pohon-pohon bergoyang-goyang,dedaunan berjatuhan,tubuh prabu raksa bergontai-gontai di sambar angin dahsyat itu,lalu prabu raksa memutuskan untuk mempergunakan aji triwikrama,

seketika itu juga tubuh prabu raksa berubah membesar tiga kali lipat,melihat hal itu dewi suciwati menjadi terkesiap kaget,suciwati coba mempergunakan ajain panca bayunya kembali namun tidak mempan,bahkan dia mencoba untuk membabat dengan belati emas miliknya tetapi tetap sia-sia belaka, hampir saja suciwati putus asa dibuatnya,sampai tiba-tiba dia teringat akan jurus yang telah di ajarkan almarhum jaka kepadanya yaitu jurus delapan naga mengurung bukit,segera saja suciwati menaruh kembali belati emasnya dan mencabut pedang naga ungu dari punggungnya,lalu dia mulai mempergunakan jurus delapan naga mengurung bukit warisan kakaknya,

tiba-tiba tubuhnya laksana di gulung dan dilindungi angin topan prahara di tambah lagi dengan gerakannya yang menjadi lebih cepat dan enteng,ini adalah pengaruh dan keampuhan dari pedang naga ungu yang berada dalam genggamannya,lalu suciwati menghantamkan pedang naga ungu ke arah prabu raksa dari delapan arah,saking cepat dan sebatnya gerakan suciwati,prabu raksa tak mampu untuk menangkis dan melihat dari mana datangnya serangan lawan,hingga akhirnya terdengar pekik menggidikan,tubuh prabu raksa terkoyak-koyak penuh luka,dia berguling-guling di tanah sambil melolong kesakitan,ini menambah kengerian suasana malam itu,dan tak lama kemudian tubuh prabu raksa tak bergerak lagi tanda nyawanya telah lepas.

Dewi purwantili leletkan lidah menyaksikan hal itu,

”edan,jurus yang di wariskan kakak hebat betul sampai sebegitu akibatnya”,

vitryloka dan novyanti hanya terdiam terpana,sedangkan suciwati merasakan tangannya bergetar hebat seolah tak percaya atas apa yang baru saja terjadi,menyadari sikap saudarinya itu purwantili segera mengambil pedang naga ungu dari tangan suciwati yang masih terbengong-bengong lalu menepuk pundaknya,

"hoy!!kenapa berdiri terus?semua sudah selesai,ayo kita segera pulang kalau tidak nanti kau bisa di culik dedemit,hik..hki..hik..",

tiba-tiba suciwati tersentak kaget seolah baru tersadar dan berkata sambil gelengkan kepalanya,

"hiihh..tak mau aku di culik dedemit",

purwantili dan kedua saudarinya yang lain tertawa mendengar ucapan suciwati itu,kemudian keempat dara itu beranjak meninggalkan tempat itu sambil tiada henti-hentinya mengucapkan rasa syukur kepada ALLAH.s.w.t,dengan begitu tak perlu ada lagi pertempuran esok hari dan tidak perlu lagi ada korban yang akan berjatuhan lebih banyak di lapangan pertempuran,hari ini satu keangkara murkaan di dunia telah musnah,

lalu bagaimana dengan nasib dewi prameswari?setelah kejadian dua hari yang lalu dewi prameswari terus berlari ke jurusan utara rimba belantara,sambil menangis tiada henti dia terus menyesali perbuatannya itu,dia sudah tidak perdulikan lagi segala janji yang di ucapkan prabu raksa kepadanya,dia seperti orang yang kehilangan arah dan dalam dirinya hanya ada rasa bersalah,sehingga pada akhirnya dia terperosok ke dalam jurang yang curam,entah selamat atau tidak.



TAMAT
 
Last edited:
Back
Top