[R.STORY] BANJIR DARAH DI LOSARI -end-

Pantai losari hari itu telah menjadi saksi peristiwa hebat,deru ombak bergulung-gulung dan tiupan angin pantai yang di iringi dengan bentakan-bentakan dan suara beradunya senjata menjadi satu,terdengar pula suara erangan kesakitan serta pekik kematian yang mengerikan dan dentuman-dentuman pukulan sakti yang saling beradu,

pada hari itu telah terjadi pertempuran hebat para tokoh-tokoh dunia persilatan antara golongan hitam dan golongan putih,peristiwa itu di picu oleh rencana para tokoh golongan hitam yang hendak menyerbu kesultanan makassar,dan kabar itu telah terdengar sampai ke delapan penjuru angin,sehingga pihak kota raja yang mengetahui hal ini segera mengutus beberapa orang dari golongan putih untuk membantu menggagalkan penyerangan yang akan terjadi di kesultanan makassar,

sebagian tokoh dari golongan putih dunia persilatan dari tanah jawa sudah menuju ke sebrang,dan ketika mereka berpapasan langsung dengan orang-orang dunia persilatan dari golongan hitam di pantai losari,maka pertempuranpun tak bisa di hindari lagi.

di salah satu sudut terlihat Empu lokajaya sedang berhadapan dengan jaka,orang tua itu terus menggempur jaka habis-habisan,bahkan terlihat kambratnya yaitu iblis penebar maut hendak membantunya untuk mengeroyok sang pemuda,tapi untunglah ada tokoh golongan putih lain yang menyadari kelicikkan iblis penebar maut itu,sehingga setiap kali iblis penebar maut hendak membantu empu lokajaya selalu saja di gagalkan oleh kakek sakti yang berjuluk setan mabuk itu,

sementara di sudut lainnya wirya atau yang dikenal juga sebagai pendekar dari gunung halimun berhadapan dengan salah satu tokoh silat dari golongan hitam yang berjuluk raja tombak dari andalas,keduanya mengeluarkan jurus-jurus yang hebat,sesekali mereka terlihat menjaga jarak lalu memasang kuda-kuda dan kembali bertarung,

dan terlihat pula tapak baja yang sedang berhadapan dengan nyai kalaswengi,nenek-nenek satu itu adalah tokoh silat dari golongan putih yang memang di utus oleh sribaginda untuk membantu melenyapkan para pemberontak yang hendak menyerang kesultanan,

sementara beberapa orang lainnya telah menemui ajal lebih dahulu,sehingga suasana pantai yang indah mendadak berubah menjadi angker dan menggidikkan di tambah lagi dengan bau anyir darah dan mayat yang bergelimpangan,layaknya ladang pembantaian.

Sebenarnya jaka,atau dikenal juga sebagai pendekar pedang naga ungu tidak di perintah langsung oleh sribaginda untuk menggagalkan pemberontakan,yang mengutus adalah gurunya sendiri yaitu kiyai telingsing untuk menggantikannya sebagai salah satu utusan dari kota raja,karena kiyai telingsing sudah memutuskan untuk tidak ikut campur lagi urusan dunia persilatan,jadi jakalah yang harus turun tangan untuk menghormati sribaginda,

jurus demi jurus telah di lalui oleh jaka yang berhadapan dengan empu lokajaya,senjata keris naga kuning milik empu lokajaya beradu dengan pedang naga ungu milik jaka,sehingga kedua orang itu merasakan tangannya kesemutan dan berdenyut,itulah akibatnya bila dua senjata mustika saling beradu,

"edan,gila betul keris kuning itu,untung pedang ini bisa mengimbangi,kalau tidak bisa celaka aku",keluh jaka,

empu lokajaya yang sedari awal hanya memandang jaka dengan bengis dan garang mengacungkan keris miliknya kepada jaka,

"anak setan,kalau aku tidak bisa membunuh gurumu,maka hari ini akan kucincang muridnya sebagai pengganti",

di masa lalu empu lokajaya pernah di kalahkan oleh kiyai telingsing,itulah sebabnya kenapa empu lokajaya sangat bernafsu ingin membunuh jaka.

Sementara itu terlihat setan mabuk yang sedang menghadapi iblis penebar maut,pada masa itu di kenal beberapa tokoh persilatan yang gemar mabuk dan meminum arak diantaranya adalah dewa tuak,

"buk",satu hantaman mendarat di dada setan mabuk,cepat-cepat kakek tua ini mundur lalu bersila untuk mengatur jalan pernafasan dan tenaga dalam,agaknya dia terluka sebelah dalam oleh hantaman tadi,

"ha..ha...ha,,ha,,,ha,,,,hei setan mabuk!sebentar lagi kau akan menyusul dua kambratmu itu dan kau akan menjadi setan sungguhan di neraka,ha...ha...ha..ha,,,ha",

iblis penebar maut tertawa mengejeknya,sebelumnya iblis penebar maut telah lebih dulu membunuh dua tokoh silat dari golongan putih yang lain,namun setan mabuk hanya cengar-cengir di ejek begitu rupa oleh lawannya itu,lalu dengan sebat dia hantamkan pukulan tangan kosong yang di aliri dengan tenaga dalam ke arah iblis penebar maut,

sesiur angin deras melesat dengan cepat ke arah iblis penebar maut,namun pukulannya itu hanya mengenai tempat kosong karena berhasil dihindari,

"puah..,hanya pukulan seperti itu saja diandalkan",kata iblis penebar maut dengan ponggahnya,

Pertempuranpun berlanjut kembali,iblis penebar maut yang mengandalkan kukunya yang beracun dan panjang itu terus menggempur setan mabuk,kedua orang sakti itu saling berkelebat kian kemari,setan mabuk lalu meminum beberapa teguk anggur miliknya sambil terus mengelak menghindari serangan lawan,

"puahh,,,",,setan mabuk semburkan anggur yang telah diminumnya,laksana jarum air-air anggur yang keluar dari mulutnya merobek-robek pakaian iblis penebar maut bahkan sampai membuat beberapa luka gores,iblis penebar maut terkejut lalu dengan geramnya dia hantamkan kuku-kuku beracun ke arah leher setan mabuk,

tapi dengan hanya mengandalkan ilmu meringankan tubuh yang dimilikinya setan mabuk berhasil menghindari serangan berbahaya itu,sehingga kuku-kuku iblis penebar maut menancap pada sebuah batu setinggi manusia yang tepat berada di belakang setan mabuk,rupanya ini memang sudah di rencanakan oleh setan mabuk,dia sengaja memancing lawannya agar kukunya menancap.

ketika iblis penebar maut hendak menarik kuku-kukunya yang menancap itu mendadak satu hantaman mendarat di kepalanya,"hek...",tak ampun lagi iblis penebar maut mati dengan kepala rengkah,lalu sambil meneguk anggurnya setan mabuk menginjak-injak mayat iblis penebar maut dengan tertawa terkekeh-kekeh.

"hehehehehe,,,,dasar goblok,ceroboh,rupanya otakmu tidak sebesar namamu di dunia persilatan,,,lihat sekarang kau mati konyol,,,hehehehehe"



BERSAMBUNG
 
Last edited:
BANJIR DARAH DI LOSARI (bagian 2)

"Bukk",dua pukulan saling beradu,nyai kalaswengi terpental beberapa tombak sedangkan tapak baja hanya tergontai-gontai sesaat lalu berdiri lagi sambil menyeringai,

"kalaswengi,akan ku bobol dadamu dengan tanganku ini,dahulu kau bisa selamat karena ada ronggo seta,tapi sekarang jangan harap kau bisa selamat dari tanganku!",

setan mabuk yang melihat hal itu bergerak melesat ke arah nyai kalas wengi lalu berbisik,

"heh nenek keriput,apa perlu aku turun tangan?agaknya kau terluka dalam,naga-naganya kau bisa celaka nanti,hik..hik..hik..hik....",

di ejek begitu rupa marahlah nyai kalas wengi,sambil pelototkan mata dia mendumel kepada setan mabuk,

"cuihh,tak sudi,aku masih sanggup menghadapi orang itu,sebaiknya kau urus saja dirimu sendiri",

belum lama dia selesai berbicara satu jotosan mengarah ke kepala nyai kalas wengi,melihat hal itu setan mabuk segera hantamkan bumbung anggurnya untuk menangkis hantaman itu,"brakkk",bumbung anggur itu hancur berantakan,

"walah,,,walahh,,,bumbung anggur kesayangan ku,,,",

setan mabuk menjadi kesal dan marah karena benda kesayangannya itu telah hancur,lalu dengan sebat setan mabuk segera menyerang tapak baja,sementara si nenek yang menyadari bahwa dia terluka sebelah dalam segera duduk bersila untuk mengatur jalan nafas,begitu hebatnya pukulan tapak baja sehingga membuat si nenek terluka cukup parah dan muntah darah.

Tapak baja terus hantamkan tangannya yang kuat laksana besi itu ke arah setan mabuk,sementara si kakek hanya mengelak sambil sesekali menyerang dari arah yang tak terduga,sebenarnya setan mabuk merasa jerih juga melihat kehebatan tangan lawannya itu,tak disangkanya lawannya itu luar biasa kemampuan tangannya,

"tua bangka busuk,apa kau mau kubuat seperti kawan mu itu?",

yang di maksud adalah nyai kalas wengi,tapi si kakek hanya tertawa terkekeh-kekeh mendengar ancaman lawan,

"terhadap manusia sepertimu aku tak perlu takut,pantasnya tanganmu itu di jadikan alat pemecah batu saja,he..he,,he,,he,,he,,,"

merasa di ejek begitu rupa berubahlah paras tapak baja,rahangnya menggembung dan emosinya meluap,giginya bergemeletakkan menahan amarah yang luar biasam

"#######..mampuslah kau setan tua!",

lalu tapak baja hantamkan tangannya yang laksana godam itu dengan kalap kian kemari,sementara si setan mabuk hanya mengandalkan ilmu meringankan tubuhnya untuk menghindar,namun tetap saja pada akhirnya setan mabuk berhasil di buat celaka bajunya robek di sebelah dada terkena sambaran angin pukulan tapak baja,

kini setan mabuk terpojok,tapak baja segera lancarkan satu hantaman,lalu setan mabuk pejamkan mata dan dalam hati dia berkata,

"matilah diri buruk ini",

rupanya dia sudah pasrah karena memang sudah terdesak oleh serangan-serangan tapak baja yang ganas itu.

Tapi ketika tinggal sejengkal lagi hantaman tapak baja akan mengenai setan mabuk,tiba-tiba selarik sinar merah menggidikkan menghantam ke arah lengan tapak baja,"crass",tangan itu kutung sebatas siku sehingga tapak baja menjerit kesakitan,

menyadari hal itu setan mabuk tidak menyia-nyiakan kesempatan dan segera lancarkan tendangan telak yang dialiri dengan tenaga dalam dan tepat mengenai dada tapak baja,tubuh tapak baja mencelat mental dan jatuh bergedebugan di tanah lalu mati dengan dada ambrol,

setelah itu setan mabuk segera menghampiri nyai kalas wengi karena dia tau yang melepaskan pukulan tadi adalah si nenek itu,

"heh nenek keriput,kenapa tidak dari setadi kau keluarkan pukulan api kilat?apa kau memang sengaja mau membuatku celaka?heh",

yang di tanya hanya menyeringai,

"tua bangka geblek,sudah di bantu bukannya berterimakasih malah memaki-maki,tau begitu aku biarkan saja kau mampus di tangannya tadi",

sebenarnya bisa saja nyai kalas wengi melesatkan pukulan api kilat sewaktu bertarung dengan tapak baja tadi,tapi sedari awal pertarungan si tapak baja tidak memberikan kesempatan kepada si nenek untuk melancarkan pukulan-pukulan sakti,malah nyai kalas wengi berhasil di buatnya kewalahan dan cidera,dan kebetulan pada saat si nenek melihat tapak baja yang hendak membunuh setan mabuk,itulah saat yang tepat untuk lancarkan pukulan saktinya itu.

Di lain jurusan terlihat raja tombak yang sedang berhadapan dengan wirya,tongkatnya itu berputar-putar menderu sangat cepat,anginnya sampai membuat rontok dedaunan pohon nyiur,itulah kehebatan dan kelihaian jurus-jurus yang dilancarkan raja tombak,

wirya tidak mau bertindak gegabah karena dia tau betul kehebatan tongkat lawannya itu,salah-salah bisa celaka dia kalau sampai salah langkah atau lengah sedikit,

"hai anak muda,kenapa kau hanya diam saja?apa kau takut?kalau kau takut sebaiknya kau berlutut minta ampun di hadapanku,dan aku akan mengampuni selembar nyawa busukmu itu,ha..ha..ha..ha",

dengan ponggahnya raja tombak dari andalas terbahak-bahak mengejek lawannya itu,wirya sadar bahwa lawannya bukanlah orang sembarangan,selama ini dia hanya mendengar kehebatan lawannya itu dari gurunya saja,namun kini dia berhadapan langsung dengan si raja tombak dari andalas,

tapi wirya tidak mau mundur dan gentar,karena jiwa kesatrianya yang tinggi dia harus berani dan mampu untuk menghadapi lawannya,kalau pun nanti dia tewas toh dia mati dalam menjalankan tugas sebagai seorang kesatria,sebab percuma saja gelar yang di sandangnya sebagai pendekar dari gunung halimun kalau harus mundur begitu saja,

lalu dengan hati teguh dia maju menghadapi si raja tombak dengan mengandalkan senjata berupa golok emas yang gagangnya terbuat dari gading gajah pemberian gurunya,golok ini adalah salah satu dari pusaka yang di takuti oleh tokoh-tokoh dari golongan hitam dalam dunia persilatan.

Pertarunganpun berlangsung kembali,raja tombak hantamkan tongkatnya dengan sebat,sementara wirya lancarkan serangan-serangan kilat sembari menangkis,memang kalau dilihat antara tombak dan golok jelaslah bahwa tombaklah yang lebih kuat,

tapi senjata wirya bukanlah senjata sembarangan,golok saktinya itu telah di rendam dan di tempa sedemikian rupa di kawah gunung halimun selama bertahun-tahun,sehingga jangankan batu,karang yang atos sekali pun akan terbelah di buatnya,itulah alasan kenapa golok emas ini ditakuti.

kedua senjata beradu menimbulkan bunga api,jurus demi jurus telah di lalui,kedua belah pihak sama kuat dan hebat,sesekali mereka hendak lancarkan pukulan-pukulan sakti jarak jauh namun tetap saja tidak bisa karena jarak yang terlalu berdekatan,sehingga pertempuran hanya mengandalkan senjata masing-masing,ini membuat debu-debu dan pasir pantai berhamburan saking hebatnya angin yang di hasilkan dari kedua senjata mustika yang saling beradu itu.



BERSAMBUNG
 
Last edited:
BANJIR DARAH DI LOSARI (bagian 3)

Wirya sudah mulai kelelahan menghadapi raja tombak dan hampir saja dia kena hantam,tapi sehebat-hebat nya orang pasti ada kelemahan nya juga,sedari awal pertarungan wirya terus memperhatikan jurus-jurus yang di mainkan lawan,rupanya wirya sudah menyadari bahwa kelemahan raja tombak terletak pada kakinya,

itu artinya satu-satunya jalan untuk mengalahkan raja tombak adalah menyerang bagian bawah,tapi itu tidaklah mudah karena raja tombak begitu lihai dan cepat gerakannya,wirya coba pergunakan akalnya dan dengan sengaja memperlambat gerakan,

ketika ujung tongkat menuju kepadanya segera saja dia pegang badan tongkat itu,lalu wirya bergerak menunduk dan segera sabatkan goloknya ke arah kaki si raja tombak dari andalas,"aaarrrrrgghh",raja tombak memekik kesakitan karena kakinya sebatas lutut terluka,

namun raja tombak masih sempat hantamkan satu pukulan yang di aliri tenaga dalam dan telak mengenai dada wirya sehingga dia terpental beberapa tombak kebelakang,sambil pegangi dadanya yang terasa remuk wirya segera aliri tangan yang sedang memegang golok dengan setengah tenaga dalamnya dan segera dia lemparkan goloknya itu,

melesatlah golok itu ke arah raja tombak yang masih mengerang kesakitan,"crass",kepala raja tombak yang terduduk itu buntung mencelat,setelah itu wirya pun melosoh tak berdaya,ini karena dia alirkan setengah tenaga dalamnya tadi dalam keadaan yang terluka parah.

Sesosok bayangan yang tidak lain setan mabuk adanya melesat cepat ke arah wirya yang terjatuh,dia pegangi urat nadi pemuda itu,

"he,,.he,,,,he,,,murid sahabatku ini memang luar biasa,daya tahan tubuhnya bagus,dalam keadaan terluka parah begini saja masih bisa bertahan,nasibmu sungguh beruntung anak muda,kau masih di beri kesempatan hidup oleh gusti allah,he...he,,,he,,,,he",

setan mabuk segera alirkan tenaga dalamnya untuk mengobati wirya,terdengar suara erangan wirya dan hendak bangkit tapi cepat-cepat setan mabuk berkata,

"anak muda,sebaiknya kau jangan bergerak dulu,biar aku mencoba untuk membantu mengobatimu,kau tetap lah berbaring",

lalu si setan mabuk segera memanggil nyai kalas wengi,maksudnya adalah untuk membantunya mengobati wirya,kemudian nyai kalas wengi menghampiri mereka,dia periksa luka di dada wirya,sambil geleng-geleng kepala dia bertanya kepada setan mabuk,

"kalau dia tidak punya tenaga dalam yang tinggi,sudah pasti dia bakal tewas,heh tua bangka,apakah dia muridnya si golok emas?",

"memang betul dia adalah murid si golok emas,sudah-sudah jangan banyak tanya,hayo segera bantu aku",

kembali di pertarungan antara Empu loka jaya yang berhadapan dengan jaka,pedang naga ungu milik jaka dan keris milik empu loka jaya beradu,pemuda yang di hadapi empu loka jaya itu ternyata tidak mudah dikalahkan,baru kali ini dia menghadapi lawan yang sehebat jaka,

namun dia tak mau menunjukan rasa takjubnya itu,empu loka jaya memutuskan untuk pergunakan ilmu pamungkas simpanannya,dia mundur beberapa tombak dan mulutnya mulai komat-kamit lalu perlahan-lahan tubuhnya di gulung asap hitam pekat,seketika itu juga empu loka jaya berubah menjadi sesosok mahluk menyeramkan berupa leak,jaka terkesiap melihat keanehan itu,

"edan,mahluk apa itu?dedemit di siang bolong kah?",

belum habis rasa terkejutnya mahluk itu tiba-tiba menyerang jaka dengan cakarnya yang panjang kemerahan,"wutt",serangan itu berhasil di elakkan namun angin serangannya terasa panas membara,lalu jaka menyerang dengan hantamkan pedang naga ungunya tapi kasip serangan itu tak berarti apa-apa terhadap mahluk itu,jaka coba keluarkan jurus-jurus andalannya namun tetap saja sia-sia belaka,malah mahluk itu semakin gesit dan ganas menyerangnya.

Jaka mulai kewalahan menghadapi mahluk itu dan hanya bisa menghindar dari serangan-serangan mematikan dari mahluk itu,kini hanya tinggal satu ilmu simpanan jaka yang belum di keluarkan,yaitu jurus delapan naga mengurung bukit,gurunya berpesan jika suatu saat dirinya benar-benar terdesak,maka dia boleh mempergunakan jurus simpanannya itu,

tanpa pikir-pikir lagi jaka segera pasang kuda-kuda dan alirkan tenaga dalamnya,tubuhnya laksana di gulung dan dilindungi angin topan prahara dan di tambah gerakannya yang menjadi lebih cepat dan enteng,pedang naga ungu di tangan jaka kini bersinar berkilauan,lalu jaka menyerang mahluk itu dari delapan penjuru dengan gerakan yang gesit dan tak terduga,

usahanya tidak sia-sia,mahluk itu mengerang kesakitan,ini adalah kehebatan dari pedang naga ungu yang di padukan dengan jurus delapan naga mengurung bukit,lama kelamaan mahluk itu mengeluarkan asap hitam yang mengepul-ngepul dan tubuhnya berubah kembali menjadi empu lokajaya adanya,

keadaannya mengerikan karena sekujur tubuhnya penuh luka sayat,lalu darah kental berbuku-buku mulai keluar dari mulut empu loka jaya dan tak berapa lama diapun terjatuh megap-megap beberapa saat lalu akhirnya meregang nyawa,jaka menghela nafas panjang dan menyarungkan pedangnya kembali,

jaka melihat sekeliling area pantai,betapa mengerikan pemandangan di pantai losari pada hari itu,mayat-mayat bergelimpangan di mana-mana,pasir pantai memerah bercampur dengan darah,dan bau anyir mewarnai keadaan pantai,kemudian jaka segera menghampiri tiga sosok di sebelah timur.

Tiga sosok itu yang tak lain adalah setan mabuk,nyai kalas wengi,dan wirya adanya,lalu jaka segera menjura hormat dalam-dalam,

"kiranya aku yang muda dan masih hijau ini bertemu dengan dua orang sakti dari dunia persilatan",

"hik..hik..hik..tak usah kau pakai peradatan segala anak muda",sahut si setan mabuk,

lalu jaka perhatikan sosok wirya yang terluka,dan segera dia ambil satu butir pil dari pinggangnya,

"minumlah pil ini sobat,kasiatnya bisa mengurangi rasa sakit",

jaka membantu meminumkan pil itu kepada wirya,sesaat kemudian dia berdiri kembali lalu bertanya kepada setan mabuk dan nyai kalas wengi,

"kek,nek,apakah kalian hendak meneruskan perjalanan ke kesultanan makassar sekarang juga?",

nyai kalas wengi menjawab,

"tidak sekarang,mungkin besok sebab aku harus memulihkan dulu keadaan ku ini",

si setan mabuk pun ikut menyahuti,

"benar anak muda,aku rasa sebaiknya kita beristirahat dulu hari ini,toh para sahabat segolongan yang lain juga ada yang sedang menuju kesana,biar nanti kita menyusul saja,lagi pula aku harus mencari anggur baru,tenggorokanku sudah kering betul,he...he,,,he,,,he",

jaka terdiam sesaat dan berkata,

"kalau begitu kita segera menuju kekedai dan penginapan terdekat,sewaktu aku menuju kesini aku melihatnya,biar wirya aku yang menggendongnya,",

semuanya menyetujui saran jaka lalu merekapun bergegas meninggalkan tempat itu.




TAMAT
 
Last edited:
Bls: BANJIR DARAH DI LOSARI (bagian 3)

[lang=en]I hope you can create many story about your real story. :)) I'm very impressed with your column. Many thanks pal[/lang]
 
Bls: BANJIR DARAH DI LOSARI (bagian 3)

I hope you can create many story about your real story. :)) I'm very impressed with your column. Many thanks pal

wah justru saya lebih suka mengarang mas ..ehehehehehe..tapi kalau mau kisahnyata saya nanti saya coba tulis
 
Back
Top