Travel warning Indonesia

Megha

New member
Travel warning Indonesia

TRAVEL_WARNING.gif


Travel warning adalah himbauan untuk nggak pergi ke suatu negara yang dianggap nggak aman. Biasanya dikeluarkan pemerintah suatu negara untuk melindungi warganya dari ancaman yang mungkin terjadi di negara tersebut.

Nggak hanya urusan keamanan, ancaman wabah mematikan juga bisa bikin sebuah negara kena travel warning. Peringatan ini banyak menimpa Indonesia sejak tahun 1998 di saat situasi politik kita sedang nggak stabil. Saat itu, Amerika Serikat, Australia dan beberapa negara Eropa mengeluarken travel warning untuk Indanesia dan on-off travel warning juga mulai sering terjadi, Terutama ketika banyak pengeboman terjadi di Jakarta. Puncaknya itu ketika Bom Bali 1,12 Oktober 2002 dan Bom Bali II, pada 1 Oktober 2005 terjadi. Selain AS, tambah banyak aja negara lain yang ikut mengeluarkan warning.

Tahun 2000-2008 Indonesia memang sering banget dikenakan larangan berkunjung, Alasan terbanyaknya tiada lain adalah mengenai masalah keamanan, yaitu ancaman terorisme. Keadaan juga makin memburuk pada Juli 2007. Saat itu terbit larangan terbang bagi 51 maskapai penerbangan Indonesia ke Eropa, karena dianggap nggak memenuhi standar keamanan Internasianal.

Dampaknya
Batalnya konser musisi luar negeri dan batalnya team nasional Menchester United adalah cantoh kecil hal merugikan yang ditimbulkan isu ini. Selain bikin image Indonesia tercoreng di mata dunia, devisa negara dan pariwisata sempat turun 10-12% tahun 2003. Tahun itu jumlah wisatawan asing yang berkunjung memang menurun drastis dari 5.033.400 di tahun sebelumnya, menjadi 4.467.021 wisatawan. Fortunately, hal itu nggak bertahan lama. Indonesia bangkit dengan mengkampanyekan Visit Indonesia 2008 yang lumayan ampuh menarik wisatawan asing. Malah, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jeno Wacik seperti dikutip dari www.okezone.com mengatakan kalau travel warning nggak akan mempengaruhi jumlah angka kunjungan wisatawan.

Over Reaction
Selain pariwisata, travel warning juga bikin pemerintah kita kerja keras membenahi sistem pertahanan dan keamanan. Sejak Bom Bali, Indonesia makin meningkatkan pengawasan sebagai pencegahan agar nggak ada peristiwa yang bakal merusak nama baik Indonesia lagi. Kepolisian RI mengalami kemajuan menangani ancaman teror. Terbukti dengan tertangkapnya tersangka Bom Bali, Amrozi CS yang dieksekusi November beberapa tahun kemarin dan Dr. Azahani di bulan yang sama. Singkatnya, pemerintah Indonesia cukup sukses membongkar, menangkap dan mengadili elemen terorisme dan membuktikan bahwa Indonesia aman-aman aja ;) Hal ini bikin AS mencabut travel warning-nya 23 Mei 2008 lalu, karena mengenggap Indonesia nggak lagi mengalami serangan teroris skala besar sejak Oktober 2005. Ironisnya, Australia justru kembali memberlakukan travel warning pada level empat (ini level paling tinggi, biasanya diberlakukan pada negara konflik dan sama sekali tidak boleh dikunjungi) menjeleng eksekusi Amrozi dilaksanakan. Sempai artikel ini ditulis, Australia belum mencabut peringatan tersebut walau segala kekhawatiran mengenai aksi teror pasca eksekusi sama sekali nggak terbukti. Tapi kini dunia biasa melihat bahwa kami negara Indonesia aman-aman aja dari ancaman terorisme.

Pelajaran yang bisa kita ambil
Walau merugikan, travel warning bisa jadi pembelajaran, terutama dalam meningkatkan kualitas keamanan dan infrastruktur negara kita. Kalaupun ada yang bikin keadaan negara nggak kondusif, pemerintah harus secepatnya bertindak, to show the world that we handle every threatening movement very seriously. Kurang populernya tujuan wisata selain Bali juga menambah PR kita. Publikasi keindahan Indonesia harus lebih menonjol dibanding berita-berita bencana atau tetorisme. Let’s spread that Indaoesia is still a beautiful country with great attitude...
 
Last edited by a moderator:
Bls: [Sejarah] Travel warning Indonesia

[lang=en]travel warning could be categorized as weapons of destruction for a country in economic terms. Imagine it, if we give a negative issue against a country, then it is responded by the press, then surely fast travel warning issued.[/lang]
 
Back
Top