DirectX 11: ATI vs nVidia

Redbastard

New member
ati.jpg


ATI Radeon HD 5870

Selain lebih cepat, detail gambar dan warnanya pun lebih unggul. Setelah cukup lama tertunda, graphics card nVidia akhirnya hadir untuk merebut tahta sebagai raja di kelas high-end Direct X 11.

Persaingan ATI (AMD) dan nVidia dalam mendominasi pasar GPU graphics card telah berlangsung dalam beberapa tahun belakangan ini. Suhu persaingan di antara keduanya kembali memanas, terutama dalam mengusung graphics card terbaik pendukung API (Application Programming Interfaces) grafis terbaru Microsoft DirectX 11. Baik ATI maupun nVidia sama-sama optimis dapat meraih keuntungan besar di lahan baru graphics card tersebut. Agar Anda tidak sepenuhnya menelan “bulat-bulat” klaim keduanya, CHIP mencoba melihat secara obyektif apa saja yang ditawarkan graphics card berbasis GPU high-end terbaru mereka, ATI Radeon HD 5870 dan nVidia GeForce GTX 480.
Teknologi: bersatunya banyak core untuk menggenjot performa

Sebagai start awal, CHIP membandingkan data teknis reference card keduanya, seperti ukuran, transistor, dan clock speed. Untuk panjang card, poin plus diberikan pada nVidia GTX 480 (26,7 cm) yang lebih pendek (meskipun tidak berbeda jauh) dibanding ATI HD 5870 (28,2 cm). Keduanya dimanufaktur menggunakan teknologi pabrikasi 40 nanometer (nm). Chip graphics ATI (Cypress) berukuran 334 mm2, sedangkan nVidia (GF100) berukuran 530 mm2. Karena ukuran chip bisa dijadikan sebagai indikasi awal suhu kerja yang relatif tinggi dan biaya produksi yang kurang ekonomis (berakibat harga produk lebih mahal), poin plus diberikan untuk ATI dengan Radeon HD 5870.

CHIP beralih ke berbagai features yang ditawarkan. Chip GF100 mengusung 480 CUDA core/shader computing units (dalam konfigurasi 15×32 unit Shader multiprocessor). Adapun chip ATI Cypress (RV870) yang mengusung 1600 SP (Stream Processor) dalam 320 shader unit lebih mendapat poin plus. Ditinjau dari clock speed chip, keduanya relatif imbang. Clock speed chip ATI (850 lawan 700 MHz) lebih unggul, tapi shader clock speed nVidia (1401 lawan 850 MHz) justru jauh lebih unggul. Pada ATI, clock speed memorinya (2400 lawan 1848 MHz) kali ini lebih unggul. Meskipun demikian, CHIP memberikan poin plus untuk nVidia karena desain memori video GTX 480 yang mengusung 1.5 GB GDDR5 (HD 5870 hanya memiliki 1 GB GDDR5). CHIP berkesimpulan spesifikasi teknis kedua graphics berimbang (2:2). Dengan demikian, keputusan akhir masih bergantung pada performa, harga, konsumsi daya, dan tingkat kebisingan.


Ati-2.jpg


ati-3.JPG

Low profile Ukuran chip ATI Cypress (HD 5870) hanya sekitar 63% ukuran chip nVidia GF100.

ati-4.jpg



Performa: selamat datang untuk sang penguasa baru!

Keduanya mendukung standar terbaru API DirectX 11 dan Shader Model 5.0. Jadi, CHIP dapat melakukan perbandingan secara langsung melalui serangkaian benchmark. Pada pengujian 3DMark Vantage, GF100 meraih 16419 poin yang artinya mengungguli ATI Cypress (15112 poin).

ati-5.jpg


nVidia GeForce GTX 480

Chip nVidia kembali mengungguli ATI dalam benchmark Crysis (84 FPS lawan 79 FPS), PT Boats: Knights of the Sea (53.1 FPS lawan 48.7 FPS), dan World in Conflict (57 FPS lawan 54 FPS). Keunggulan nVidia GF100 atas ATI Cypress baru terlihat nyata pada game Unreal Tournament III (168 FPS lawan 121 FPS) dalam resolusi tinggi. Pengecualian terjadi pada benchmark Quake Wars, di mana GTX 480 takluk pada HD 5870 (117 FPS lawan 123 FPS).

Hasil yang sama didapat pada benchmark PCMark graphics test. GTX 480 meraih 28257 poin, sedangkan HD 5870 meraih 29475 poin. Merujuk Raw Computing Power (terlepas dari performa game graphics), HD 5870 berkekuatan lebih 2700 GFLOPS (giga floating point operations per second), dengan double accuracy (vital dalam perhitungan sains) hampir mencapai 550 GFLOPS. Adapun GTX 480 mengusung kekuatan 1345 GLFOP dan 672 GFLOPS (pada double accuracy).

ati-6.jpg


ati-7.jpg


Besar dan boros Chip GF100 pada GTX 480 lebih bongsor dan kurang hemat pemakaian daya.


ati-8.jpg


Konsumsi daya dan tingkat kebisingan: angkat jempol untuk ATI

Aspek lainnya yang menjadi pertimbangan adalah konsumsi daya dan tingkat kebisingan graphics card. GTX 480 mensyaratkan koneksi 6 dan 8 pin yang tidak selalu disertakan pada setiap PSU (Power Supply Unit). GTX 480 dapat mengonsumsi daya 50 Watt hanya untuk pengoperasian standar Windows. Pada load mode, konsumsinya bahkan mencapai 300 W. ATI HD 5870 lebih efisien dalam hal satu ini karena hanya membutuhkan dua koneksi 6 pin dengan konsumsi daya 20 Watt (Windows Aero) dan 190 Watt (load mode). Kondisi yang sama juga terjadi pada tingkat kebisingan. GTX 480 memiliki tingkat kebisingan 1.8 Sone (idle mode) dan melonjak pada load mode hingga 12 Sone, suatu rekor bagi graphics card yang selama ini mampir ke lab CHIP. Adapun HD 5870 hanya memiliki 0.9 Sone pada idle mode dan nilai maksimum 3.1 Sone (load mode) yang relatif masih bisa ditoleransi telinga penguna.


Moga bermanfaat
sumber : www.nvidia.com
 
Back
Top