What Should Church Of Hkbp Ciketing Do ?

alanlejac

New member
What Should Hkbp Church Of Ciketing Bekasi Do ?

Minggu lalu masih dalam suasana hari raya Idul Fitri dari saudara-saudara muslim kita, dan baru saja beberapa hari kembali ke "fitrah yang suci" setelah 1 bulan berpuasa, kita dikejutkan oleh berita mengenai penganiayaan dan tindak kekerasan atas nama agama yaitu, penusukan terhadap seorang majelis atau tua-tua beserta pemukulan terhadap pendeta dari jemaat HKBP Ciketing, dimana mereka dilarang untuk beribadah.

Masalah yang memicu keributan diatas sebenarnya adalah masalah "klasik" bagi umat Kristen di Indonesia, terutama umat Kristen yang menjadi minoritas diantara mayoritas muslim, yaitu "semakin sulitnya membangun gereja untuk tempat beribadat " dengan berbagai macam alasan dan peraturan seperti SKB dua menteri dsbnya. Oleh karena itu tidaklah heran kalau kemudian banyak gereja gereja terutama yang beraliran kharismatik yang kemudian mengadakan kebaktian di ruang pertemuan hotel atau tempat lainnya, demi alasan pragmatisme. Tetapi hal ini menjadi berbeda, ketika yang mengalami kesulitan untuk melakukan pembangunan tempat peribadatan adalah gereja HKBP, yang merupakan salah satu gerfeja protestan yang tertua di Indonesia yang memiliki kaitan dan hubungan emosional dengan masyarakat batak. sehingga peristiwa ini akhirnya juga menyebabkan presiden SBY "turun tangan" memberikan instruksinya.

Tulisan ini tidak dimaksud untuk berpolemik dan berdebat mengenai siapa yang benar dan siapa yang salah baik dari sisi pribadi, organisasi dan agama ! Tulisan ini hanya berusaha merefleksikan, bagaimana seharusnya gereja atau jemaat Kristen bersikap terhadap tindakan kekerasan dan penganiayaan yang mereka alami berdasarkan apa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus Sendiri dan juga para rasulNya.

Kembali ke kasus HKBP, maka ada beberapa pilihan yang bisa mereka ambil atas solusi yang ditawarkan oleh pemda Bekasi, yaitu :

1.Menerima tawaran untuk melakukan kebaktian sementara di gedung serbaguna yang disiapkan pemerintah dan juga menerima lokasi baru yang ditawarkan untuk menggantikan lokasi di ciketing.
2. Menolak tawaran baik untuk melaksanakan kebaktian sementara di gedung yang ditawarkan dan juga lokasi baru yang ditawarkan dan tetap beribadat di lokasi yang sekarang diributkan.

Untuk pilihan pertama akan ada dua kemungkinan akibat :
(i ) mungkin masalah yang ada akan selesai untuk " sementara" waktu sampai kemudian dilupakan oleh pers dan masyrakat dan kemudian jemaat HKBP akan juga mengalami kesulitan untuk beribadat dan membangun gedung peribadatan di tempat / lokasi baru yang ditawarkan.
(ii) Mungkin masalah ini akan memberikan solusi yang terbaik, dimana pemda Bekasi menepati janjinya dengan memberikan kemudahan baik untuk beribadat sementara dan juga izin untuk membangun gedung di lokasi yang baru.

untuk pilihan yang kedua akan ada dua kemungkinan akibat :
(i) Mungkin akan membangkitkan militanisme dan radikalisme dari pihak masyarakat yang menolak dengan memakai tameng agama tertentu, sehingga bisa jadi kekerasan dan penganiayaan "atas nama agama " akan terjadi kembali dengan lebih brutal.
(ii) Mungkin dengan tetap ngotot beribadat di lokasi yang diributkan dengan mengatasnamakan hak azasi manusia dan warganagera yang dijamin undang-undang, maka pemerintah berusaha untuk menekan pihak-pihak yang menentang dengan berbagai cara sehingga peribadatan dan pembangunan gereja bisa dilaksanakan.

Lalu, apa yang dikatakan oleh Alkitab untuk menjawab permasalahan ini ? sebelum menjawabnya, ada baiknya kita kembali merefleksikan apa yang dimaksud dengan "Gereja" ?

Sekarang ini, masyarakat baik kristen dan non kristen umumnya selalu mengasosiasikan gereja dengan dua hal utama, kalau tidak golongan atau denominasi ( gereja Protestan, Gereja Katolik, Gereja pentakosta, dsbnya ) dan yang berikutnya dengan "Gedung" atau " Bangunan". Padahal yang dimaksud dengan gereja yang sebenarnya adalah " Kumpulan orang yang percaya kepada Yesus Kristus". Jadi gereja bukanlah gedung, aliran, denominasi, tetapi adalah sekumpulan orang yang lebih dari satu orang, dimana kuasa Yesus dinyatakan dan Dia Hadir. Oleh karena itu, secara ekstrim, satu keluarga sudah bisa disebut "gereja" apaabila ada lebih dari 1 orang dan minimal dua orang dan secara rutin mengadakan ibadah keluarga yang memuliakan nama Tuhan Yesus serta selalu merenungkan Firman Tuhan, karena Yesus sendiri berkata, "Aku Hadir apabila dua orang berkumpul atas namaKu"

Dari awal perkembangan kekristenan, sejak Yesus naik ke surga dan turunnya Roh Kudus atas para rasul dan orang-orang percaya, "gereja" atau kumpulan orang-orang percaya berkembang dalam tekanan dan penganiayaan selama kuarng lebih 400 tahun dibawah kekaisaran Roma dan selama masa itu gereja berkembang dari "rumah" ke "rumah" atau dari "gua-gua" persembunyian, dimana mereka berkumpul untuk memecahkan roti perjamuan dan memuliakan nama Tuhan Yesus ! Apakah kemudian dalam penganiayaan itu kekristen menjadi habis dan mati ? tidak ! justru semakin berkembang, bahkan dalam penganiayaan yang paling kejam dibawah Kaisar Nero, yang mana sampai-sampai pada waktu itu Rasul petrus hampir frustasi dan hendak meninggalkan Roma dan kemudian di tengah jalan tanpa disadarinya dia bertemu dengan sesorang yang ketika ditanya berkata, " aku akan masuk ke roma untuk disalibkan kedua kalinya, " yang kemudian disadari oleh rasul petrus orang itu adalah Yesus sendiri ! sehingga hal ini kemudian menguatkan kembali tekad Petrus untuk tetap tinggal di Roma dan membangun Kekristenan dari sana !
Selama 400 tahun banyak martir yang dikorbankan di pembakaran, di stadium yang ,menjadi santapan singa-singa yang kelaparan, yang semuanya dihadapi mereka dengan ketabahan dan senyum tanpa rasa takut, justru kebahagian dan kegembiraan yang terpancar dari wajah mereka ketika ajal menjemput mereka ! dari sana kekristenan atau "gereja" berkembang dengan istilah " dibabat tetapi merambat ! "

Lalu di abad ke 20 ini dimana hak azasi manusia salah satu nya adalah hak untuk beribadah, justru di beberapa negara dimana kekristenan dilarang seperti di arab saudi, iran dsbnya, hukuman mati dan pancung menjadi resiko bagi mereka yang mengabarkan injil dan juga mereka yang menerima kekristenan, justru gereja gereja rumah yang berkembang dan dipakai oleh Roh Kudus untuk mencari orang-orang pilihan, demikian juga di beberapa negara dimana kekristenan dan gereja dibatasi, seperti di china, vietnam, dan beberapa negara dimana fundamentalisme islam sangat berpengaruh dan berkuasa seperti di pakistan, afghanistan, dsbnya. Ini ada salah satu video dari youtube bagaimana kekristenan berkembang di iran melalau gereja-gereja rumahan :
http://www.youtube.com/watch?v=C0NS8gQYKHw&NR=1

YouTube - House Churches Growing in Iran
http://www.youtube.com/watch?v=BmUxJb0mE6o&feature=related
http://www.youtube.com/watch?v=BmUxJb0mE6o&feature=related


Melihat kebangkitan golongan fundamentalisme, radikalisme dan militanisme Islam di negara kita yang telah menyusup kesegenap lapisan masyrakat dan pemerintah, tidaklah mustahil bahwa di masa yang akan datang, tidak mustahil apa yang terjadi di Iran dan negara-negara lainnya akan terjadi, dimana hanya gereja gereja aliran tertentu yang berafiliasi atau menyetujui garis yang ditetapkan pemerintah yang boleh melaksanakan ibadah sementara kegiatan gereja lain yang berseberangan akan dilarang terlebih lagi atas pembangunan gedung-gedung gereja yang baru.

Oleh karena itu dari refleksi atas gereja diatas, maka menurut pendapat penulis adalah pihak HKBP menerima tawaran yang diberikan oleh pemerintah, karena biarbagaimanapun, jemaat dan pengurus gereja HKBP adalah warganegara Indonesia yang harus taat kepada pemerintah seperti yang diperintahkan oleh Rasul Paulus, sekejam apapun pemerintahan yang ada, termasuk di dalamnya apabila mengalami ketidak adilan dalam masalah hukum !

Dengan menerima tawaran dari pemerintah, juga berarti bahwa jemaat HKBP mentaati apa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus sendiri, yaitu, " apabila ditampar pipi kiri berikan juga pipi kanan " ! Ketaatan mutlak dari prinsip kasih memang sulit terlebih lagi di zaman sekarang dimana harga diri merupakan segalanya ! Tetapi dengan prinsip ketaatan mutlak dan kerendahan hati sama seperti ketaatan yesus kepada Allah Bapa dan kerendahan hati untuk membasuh kaki para muridNya, akan bisa membantu untuk menerapkan prinsip kasih, walaupun jemaat HKBP mungkin merasa dizalimi !

Dengan ketaatan mutlak tersebut, biarkan kemudian Tuhan Yesus sendiri melalui Roh Kudus berkarya di kemudian hari bagi jemaat HKBP, karena hanya Dia yang mengetahui apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, kita sebagai manusia umumnya lebih sering merasa khawatir dan merekakan atau membayangkan peristiwa buruk yang akan terjadi, sehingga akhirnya memakai cara-cara "manusia" untuk mempertahankan hak kita, dimana justru dengan ini karya Allah tidak mungkin bisa bekerja !

Tulisan ini tidak bermaksud untuk menggurui, karena biar bagaimanapun kita tetap harus prihatin dengan peristiwa jemaat HKBP ciketing yang menjadi preseden buruk yang lebih melukai muka pluralisme bangsa Indonesia yang memang sudah babak belur selama ini, tetapi sekali lagi, tulisan ini hanya sekedar untuk merefleksikan apa yang diajarkan oleh Alkitab dan juga bagaimana sejarah gereja berkembang mula-mula berikut di zaman modern di abad 20 ini, dimana kekristenan dilarang, tetapi Kuasa Roh Kudus tetap bisa bekerja tanpa bisa dihalang-halangi untuk menjangkau orang-orang pilihanNya.

Semoga Tulisan ini bermanfaat..! Wassalam..! Tuhan Yesus memberkati..


Note :
Tulisan ini dibuat tanpa mencantumkan referensi kitab, pasal dan ayat, sehubungan ditulis di rs saat menunggu istri yang sedang tepar kena db, sehingga Alkitab tidak dibawa ...semoga ada saudara seiman yang bersedia melengkapi..thanks GBU
 
Last edited:
Bls: What Should Church Of Hkbp Ciketing Do ?

[lang=en]wow, your writing is very weighty, I as a religious community does not approve of violence. I don't look at it in terms of religion, but violence is not justified by any religion. Thanks for your clarification. Peace...[/lang]
 
Back
Top