Penyakit anak : Difteri

Takoyaki

New member
Difteri


Difteri (Ing.: diphtheria). I) Kect: Penyakit akut, menular pada anak-anak; disebabkan oleh kuman Cory’iebacterium diphtheriae (Lat.). Ditandai gejala unium sepenti demam, nyeni kepala, lesu dan gejala khas benupa pseudomembnan (seperti suatu selaput) berwarna keputihan pada hidung, tonsil, faninks (hulu kenongkongan) dan/atau lanink (pangkal tenggonok) dan kadang-kadang menjalan ke trakea (kenongkongan). Yang paling berbahaya ialah difteri laninks, karena pseudoRongga
 
Difteri adalah penyakit akibat terjangkit bakteri yang bersumber dari Corynebacterium diphtheriae (C. diphtheriae). Penyakit ini menyerang bagian atas mukosa saluran pernapasan dan kulit yang terluka. Tanda-tanda yang dapat dirasakan ialah sakit tekak dan demam secara tiba-tiba disertai tumbuhnya membran kelabu yang menutupi tonsil serta bagian saluran pernapasan.

Pembawa kuman ini adalah manusia sendiri dan amat sensitif pada faktor-faktor alam sekitar seperti kekeringan, kepanasan dan sinar matahari. Difteri disebarkan dari kulit, saluran pernapasan dan sentuhan dengan penderita difteri itu sendiri. Tingkat kematian akibat difteri paling tinggi di kalangan bayi dan orang tua dan kematian biasanya terjadi dalam masa tiga hingga empat hari.

Perawatan bagi penyakit ini termasuk antitoksin difteri, yang melemahkan toksin dan antibiotik. Eritromisin dan penisilin membantu menghilangkan kuman dan menghentikan pengeluaran toksin. Umumnya difteri dapat dicegah melalui vaksinasi. Bayi, kanak-kanak, remaja, dan orang dewasa yang tidak mempunyai cukup pelalian memerlukan suntikan booster setiap 10 tahun.
 
Back
Top