Teori Difraksi

Takoyaki

New member
Difraksi


Bragg_diffraction.png


diffraction.jpg

Difraksi (dan Lat.: diffringere; pematahan). Pembelokan cahaya oleh penghalang. Bila seberkas gelombang dengan sinar sejajar melalui suatu celah, maka sinar akan melebar karena terjadi difraksi oleh celah tersebut. Difraksi terjadi dengan kuat bila lebar celah tak banyak berbeda dengan panjang gelombang. Difraksi terjadi pada semua gelombang, yaitu gelombang pada permukaan air, gelombang bumi, cahaya, gelombang mikro, dan sebagainya. Karena gelombang bunyi mempunyai panjang gelombang antara 2 cm dan 20 m, yaitu kira-kira sama dengan ukuran benda yang ada di sekitar kita, maka gelombang bunyi terdi fraksi dengan kuat. Difraksi pada gelombang cahaya oleh celah sempit, dapat diamati dengan mudah bila digunakan cahaya dengan sinan-sinar yang sejajan dan kuat, misalnya sinar laser, dan digunakan celah sempit kira-kira sepersepuluh milimeter, kemudian cahaya yang keluar dan celah ditangkap dengan layan pada jarak 5 m dan celah. Difraksi seperti mi disebut difnaksi Fraunhofer atau difnaksi medan jauh. Bila jarak antara sumber dan celah, celah dan layar, atau keduanya tak tenlalu besar, akan kita dapatkan pola bayangan yang lain danipada difraksi Fnaunhofen. Difraksi yang terjadi pada keadaan terakhir disebut difraksi Fresnel, diambil dan nama Augustin Jaan Fresnel, yang pertama kali membahasnya secara kuantitatif pada 1818. Peristiwa difraksi terjadi karena penjumlahan atau interferensi gelombang-gelombang yang berasal dari titik-titik di dalam celah. Bila celah sempit, maka pengaruh titik bagian tepi adalah kuat, sehingga memberikan sinar arah yang masuk daerah bayangan, yaitu membelok.
 
Bls: Teori Difraksi

Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Hal ini bisa diterangkan oleh prinsip Huygens. Pada animasi pada gambar sebelah kanan atas terlihat adanya pola gelap dan terang, hal itu disebabkan wavelet-wavelet baru yang terbentuk di dalam celah sempit tersebut saling berinterferensi satu sama lain.

Untuk menganalisa atau mensimulasikan pola-pola tersebut, dapat digunakan Transformasi Fourier atau disebut juga dengan Fourier Optik.

Difraksi cahaya berturut-turut dipelajari antara lain oleh:

  • Isaac Newton dan Robert Hooke pada tahun 1660, sebagai inflexion dari partikel cahaya yang sekarang dikenal sebagai cincin Newton.
  • Francesco Maria Grimaldi pada tahun 1665 dan didefinisikan sebagai hamburan fraksi gelombang cahaya ke arah yang berbeda-beda. Istilah yang digunakan saat itu mengambil bahasa Latin diffringere yang berarti to break into pieces.
  • James Gregory pada tahun 1673 dengan mengamati pola difraksi pada bulu burung yang kemudian didefinisikan sebagai diffraction grating.
  • Thomas Young pada tahun 1803 dan sebagai fenomena interferensi gelombang cahaya. Dari percobaan yang mengamati pola interferensi pada dua celah kecil yang berdekatan, Thomas Young menyimpulkan bahwa kedua celah tersebut lebih merupakan dua sumber gelombang yang berbeda daripada partikel.
  • Augustin Jean Fresnel pada tahun 1815 dan tahun 1818, dan menghasilkan perhitungan matematis yang membenarkan teori gelombang cahaya yang dikemukakan sebelumnya oleh Christiaan Huygens pada tahun 1690 hingga teori partikel Newton mendapatkan banyak sanggahan. Fresnel mendefinisikan difraksi dari eksperimen celah ganda Young sebagai interferensi gelombang dengan persamaan:

    mλ = dsinθ​

    dimana d adalah jarak antara dua sumber muka gelombang, θ adalah sudut yang dibentuk antara fraksi muka gelombang urutan ke-m dengan sumbu normal muka gelombang fraksi mula-mula yang mempunyai urutan maksimum m = 0. Difraksi Fresnel kemudian dikenal sebagai near-field diffraction, yaitu difraksi yang terjadi dengan nilai m relatif kecil.
  • Richard C. MacLaurin pada tahun 1909, dalam monographnya yang berjudul Light, menjelaskan proses perambatan gelombang cahaya yang terjadi pada difraksi Fresnel jika celah difraksi disoroti dengan sinar dari jarak jauh.
  • Joseph von Fraunhofer dengan mengamati bentuk gelombang difraksi yang perubahan ukuran akibat jauhnya bidang pengamatan. Difraksi Fraunhofer kemudian dikenal sebagai far-field diffraction.
  • Francis Weston Sears pada tahun 1948 untuk menentukan pola difraksi dengan menggunakan pendekatan matematis Fresnel. Dari jarak tegak lurus antara celah pada bidang halangan dan bidang pengamatan serta dengan mengetahui besaran panjang gelombang sinar insiden, sejumlah area yang disebut zona Fresnel atau half-period elements dapat dihitung.
Difraksi Fresnel

Difraksi Fresnel adalah pola gelombang pada titik (x,y,z) dengan persamaan:

3477d00b43bc850e21a60a724177dc68.png


di mana

7c3121dad09df8f380056b2b4ea3f244.png


dan
66c1e9c9357288ba6a1a52d275a97896.png
adalah satuan imajiner.

Difraksi Fraunhofer

Dalam teori difraksi skalar, Difraksi Fraunhofer adalah pola gelombang yang terjadi pada jarak jauh menurut persamaan integral difraksi Fresnel sebagai berikut:

8a0d6dcee2e9f870add88a4fd0906168.png


Persamaan di atas menunjukkan bahwa pola gelombang pada difraksi Fresnel yang skalar menjadi planar pada difraksi Fraunhofer akibat jauhnya bidang pengamatan dari bidang halangan.

Difraksi celah tunggal

Sebuah celah panjang dengan lebar infinitesimal akan mendifraksi sinar cahaya insiden menjadi deretan gelombang circular, dan muka gelombang yang lepas dari celah tersebut akan berupa gelombang silinder dengan intensitas yang uniform.

Secara umum, pada sebuah gelombang planar kompleks yang monokromatik
36647c302760d14e1f03294c40c12de0.png
dengan panjang gelombang &lambda yang melewati celah tunggal dengan lebar d yang terletak pada bidang x′-y′, difraksi yang terjadi pada arah radial r dapat dihitung dengan persamaan:

cf39a7cc43de5ca625ca70a496bedbf9.png


dengan asumsi sumbu koordinaat tepat berada di tengah celah, x′ akan bernilai dari
c1dcdcba826354cdea252d718ddec07f.png
hingga
d9e2e885c0783eb5dae593c5e1875af4.png
, dan y′ dari 0 hingga
d245777abca64ece2d5d7ca0d19fddb6.png
.

Jarak r dari celah berupa:

ceefdb50dc974ffb16a88444adb229f2.png

cc5c6854d087350780a2f2618e594f68.png


Sebuah celah dengan lebar melebihi panjang gelombang akan mempunyai banyak sumber titik yang tersebar merata sepanjang lebar celah. Cahaya difraksi pada sudut tertentu adalah hasil interferensi dari setiap sumber titik dan jika fasa relatif dari interferensi ini bervariasi lebih dari 2π, maka akan terlihat minima dan maksima pada cahaya difraksi tersebut. Maksima dan minima adalah hasil interferensi gelombang konstruktif dan destruktif pada interferensi maksimal.

Difraksi Fresnel/difraksi jarak pendek yang terjadi pada celah dengan lebar empat kali panjang gelombang, cahaya dari sumber titik pada ujung atas celah akan berinterferensi destruktif dengan sumber titik yang berada di tengah celah. Jarak antara dua sumber titik tersebut adalah λ / 2. Deduksi persamaan dari pengamatan jarak antara tiap sumber titik destruktif adalah:

a0099dab7909b559f827d0b48e598ad2.png

Minima pertama yang terjadi pada sudut &theta minimum adalah:

67f5bc6fee42657094a4bbdfa9007590.png


Difraksi jarak jauh untuk pengamatan ini dapat dihitung berdasarkan persamaan integral difraksi Fraunhofer menjadi:

a6a48aa7d28d10fd0b77b4480a8de5ad.png


Difraksi celah ganda

Pada mekanika kuantum, eksperimen celah ganda yang dilakukan oleh Thomas Young menunjukkan sifat yang tidak terpisahkan dari cahaya sebagai gelombang dan partikel. Sebuah sumber cahaya koheren yang menyinari bidang halangan dengan dua celah akan membentuk pola interferensi gelombang berupa pita cahaya yang terang dan gelap pada bidang pengamatan, walaupun demikian, pada bidang pengamatan, cahaya ditemukan terserap sebagai partikel diskrit yang disebut foton.

Pita cahaya yang terang pada bidang pengamatan terjadi karena interferensi konstruktif, saat puncak gelombang berinterferensi dengan puncak gelombang yang lain, dan membentuk maksima. Pita cahaya yang gelap terjadi saat puncak gelombang berinterferensi dengan landasan gelombang dan menjadi minima. Interferensi konstruktif terjadi saat:

2ae79b81235034128fe4167752e7699e.png


dimana

λ adalah panjang gelombang cahaya
a adalah jarak antar celah, jarak antara titik A dan B pada diagram di samping kanan
n is the order of maximum observed (central maximum is n = 0),
x adalah jarak antara pita cahaya dan central maximum (disebut juga fringe distance) pada bidang pengamatan
L adalah jarak antara celah dengan titik tengah bidang pengamatan

Persamaan ini adalah pendekatan untuk kondisi tertentu. Persamaan matematika yang lebih rinci dari interferensi celah ganda dalam konteks mekanika kuantum dijelaskan pada dualitas Englert-Greenberger.

Difraksi celah majemuk

Difraksi celah majemuk secara matematis dapat dilihat sebagai interferensi banyak titik sumber cahaya, pada kondisi yang paling sederhana, yaitu yang terjadi pada dua celah dengan pendekatan Fraunhofer, perbedaan jarak antara dua celah dapat dilihat pada bidang pengamatan sebagai berikut:

471b8fc0401b70b5902f9ac7f41d44af.png


Dengan perhitungan maksima:

0f0dcbd6c67adf5a7756d5197be48028.png


dimana

95ae10911ccd94b57da5535ac94fec03.png
adalah urutan maksima
34712be3047d3330d96255b65d24a76f.png
adalah panjang gelombang
c7e68f7a515a9521684d0ecd46aaa6b4.png
adalah jarak antar celah
dan
1e5f4524228e7fbe821213ee3ea49ff4.png
adalah sudut terjadinya interferensi konstruktif

Dan persamaan minima:

a33e7e1a03a4986e56b27d914733fd8d.png


Pada sinar insiden yang membentuk sudut θi terhadap bidang halangan, perhitungan maksima menjadi:

f2500a56f877cd53d2b91d5784035d21.png


Cahaya yang terdifraksi dari celah majemuk dapat dihitung dengan penjumlahan difraksi yang terjadi pada setiap celah berupa konvolusi dari pola difraksi dan interferensi.


-dipi-
 
Back
Top