"Tentang Cinta"

robz_drumaholics

New member
“Greeeng….greeeng….” Suara motor Brian terdengar diteras rumah Anisa. Anisa kemudian turun dan lansung memulai pertengkaran kecil dengan Brian, “Kamu masih sayang ngak ma aku?”



“Aku tetap sayang ma kamu,Nis. Aku ngak akan pergi ninggalin kamu!” Jawab Brian.



“Tapi Kamu terima ajakan mereka kan?” Timbal Anisa dengan nada marah.



Brian menjawab dengan kepala tertunduk tak berani memandang Anisa,”Iya,Nis. Karena mer…..”



“Kalau gitu kamu ngak sayang sama aku.” Potong Anisa sebelum mendengarkan lanjutan jawaban Brian.



Brian tampak terdiam dan bingung dengan memikirkan apa seharusnya yang dia katakan kepada Anisa,kekasihnya itu.



“Kenapa Diam?” tambah Anisa agar suasana tak hening.



“Bukannya begitu,Nis… Kamu dengarin penjelasan aku dulu dong..! Mereka udah sering ngajakin aku,tapi aku selalu menolaknya. Please…., (memegang tangan Anisa) Cuma sekali ini aja,Nis. Aku janji ngak akan terima tantangan mereka lain kali. Aku juga udah terlanjur menerimanya,Nis. Ntar kalau aku balik tolak lagi,aku bakal malu,Nis..!” jelasan Brian pada Anisa.



“Okay., Aku bolehin,tapi ada syaratnya.” Sahut Anisa. “Apa syaratnya,Nis?” tanya Brian dengan tersenyum.



“Kamu harus bawa aku. Itu syaratnya.” Jawab Anisa.



“Aku ngak bisa bawa kamu Nis.! Ini terlalu bahaya buat kamu dan aku,udah biar aku sendiri aja yah.!” Brian menolak syarat Anisa.



“Up to you,Kalau kamu sendiri berarti kamu udah ngak sayang ma aku,dan itu berarti kita putus,atau kita berdua bersama?” Sahut Anisa.



Brian tampak bingung, lalu menjawab, “Baiklah kita berdua dan kamu harus diam aja nanti.”



“Siap,Tuan.” Canda Anisa pada Brian. “Udah kamu masuk sana. Ntar malam aku jemput kamu.” Kata Brian.



“Aku ngak mau masuk akh.!” Kata Anisa. “Kenapa?” Tanya Brian. “Habisnya ada yang lupa sih.” Jawab Anisa.

“Apa lagi?” Tanya Brian.

“Ngak dianterin nih?” tanya Anisa.



“Oh iya yah…..,huh dasar manja…!” Sahut Brian lansung mengantar Anisa kedalam rumah.



“Biarin aja manja..,ntar kalau ada yang nyulik aku,gimana? Kamu rela?” Kata Anisa sisepan pintu rumahnya. “Akh kamu sih emang gitu dari dulu.” Jawab Brian santai.









Saat malam tiba,Brian dengan berat hati menjemput Anisa kerumahnya. Saat Bria tiba didepan rumah Anisa,Anisa telah menunggunya didepan pagar. Lalu mereka bergegas lansung pergi ke tempat tujuan. Brian dan Anisa sampai ditujuan. Mereka melihat ada 9 orang. 4 pasangan yang akan ikut pertandingan dan 1 orang yang akan menjadi juri dalam balapan ini. Setelah sekitar 15 menit bersiap – siap,mereka lansung berderet rapih di depan garis start. Pada hitungan ke-3 maka bendera akn dilambaikan dan merupakan tanda start.



“1……….…..2…………….3…………� �� daaan mulai……….!!!”



Mereka semua memacu motor mereka agar melesat secepat mungkin. Pertandingan itu telah dipimpin oleh Brian dan Anisa. Pada jalan didepan Brian ada persimpangan, pada saat Brian akan melintasi persimpangan itu,dia tidak sadar ada mobil yang hendak menyebrang dari kiri ke kanan. Dan dengan seketika Brian yang membawa Anisa tertabrak mobil tersebut. Mobil tersebut pergi begitu saja meninggalkan Brian dan Anisa yang terluka parah Lalu teman-teman Brian lansung membawa Brian dan Anisa kerumah sakit.





Setelah 1 Bulan tak sadarkan diri,Brian akhirnya perlahan membuka matanya dan melihat seorang wanita yang menundukkan kepalanya disamping Brian. Brian bingung siapa wanita itu.Kemudian dia membangunkan wanita itu dan bertanya,



“Siapa anda?”



“Ini Ibumu. Kamu tidak kenal Ibu,Brian?” Jawab wanita yang tadi disamping Brian. Ibu Brian pergi keluar memanggil dokter. 5 menit kemudian Ibu Brian datang bersama dengan dokter. Segera dokter tersebut memeriksa Brian. Lalu mengatakan kepada Ibu Brian bahwa dia mengalami amnesia.

Sekitar 1 minggu kemudian,Brian dibawa pulang oleh Ibunya. Ayah Brian sudah lama meninggal ketika Brian duduk dikelas 3 SMP. Ayah Brian meninggal karena kecelakaan mengendarai sepeda motor saat akan pulang kerja, oleh sebab itu ibunya sangat mengkwatirkan keadaan Brian saat mendengar Brian kecelakaan.

Berhari-hari Ibu Brian mencoba untuk memulihkan ingatan Brian dengan berbagai cara,Ibunya membawa Brian ke psikiater,lalu mencoba untuk membawa Brian ketempat tempat yang Brian dulu sukai,tapi Ibunya tidak menunjukkan kenangan-kenangan Brian bersama dengan Anisa. Kemudian perlahan ingatan Brian yang telah lama mulai pulih,namun ingatannya saat bersama Anisa tidak ia ingat. Tapi muncul berbagai pertannyaan dalam benak Brian.



‘‘ Mengapa aku kecelakaan? Bersama siapa aku kecelakaan? Apakah ada yang disembunyikan Ibu dariku? ‘‘







Suatu saat Brian pergi kepantai yang dekat dari kota itu. Dia memandangi indahnya pantai itu. Lalu matahari menunjukkan akan hadinya malam. Brian bergegas untuk pulang kerumah. Saat dia berjalan,tak sengaja ia melihat sebuah pohon yang tertulis :

“BRIAN & ANISA,,4EVER”



Dia penasaran, selalu bertanya dalam hati,



”Apa benar itu namaku? Kalau benar,Siapa wanita itu?”



Brian secepatnya pulang kerumah.Saat Brian tiba dirumah.



Brian bertanya pada ibunya, “Bu., Ibu tau siapa wanita yang bernama Anisa? Jawab jujur,Bu..!” Namun ibunya semakin gugup karena apa yang disembunyikan selama ini terungkap juga.



Ibunya menjawab dengan gugup, “Anisa itu adalah pacarmu sejak kau SMA. Kalian sudah lama berpacaran,hingga terakhir kau kecelakaan bersamanya. Kalian memiliki foto-foto kenangan bersama,sebentar ibu ambilkan.”



Ibunya lansung pergi kekamar dan mengambil sebuah kotak yang berisi foto-foto Brian dan Anisa dan membawanya kepada Brian.



“Tapi mengapa ibu sembunyikan ini semua dariku?” tanya Brian saat ibunya datang membawa kotak tersebut.



“Ibu tidak mau kau merasa dirimu sangat bersalah.!” Jawab Ibunya.



“Tapikan hal ini membuat aku semakin bersalah karena aku tak mencari tau keadaanyha sekarang bu.” tegas Brian.



“Ya sudah., Ibu yang memang bersalah,maafkan ibu.” Kata Ibunya. “Ibu tau dimana dia sekarang,Bu?” tanya Brian sambil memandangi foto-foto kenangannya.

“Ibu tidak tau dimana dia sekarang. Ibu juga tidak pernah dengar kabarnya ketika kamu kecelakaan bersamanya.” Jawab ibunya jujur.



“Ya sudah,Bu.” Kata Brian sambil pergi kekamar membawa kotak tersebut.



Brian selalu memandangi foto-foto tersebut dan kemudian muncul tekad dalam hati Brian untuk mencari tau dimana Anisa berada.







Saat Brian jenuh,dia pergi ketempat penyelenggaraan pameran lukisan. Saar tiba disana, dia terpaku melihat lukisan wajah pria yang dia yakin bahwa itu adalah lukisan wajahnya. Dan dia membaca nama pelukisnya :



“Anisa Davonar,Italia.”



Brian terkejut dan lansung menawar lukisan tersebut. Kemudian lukisan Itu dibelinya dengan harga yang sangat tinggi. Lalu membawa lukisan itu pulang.



Sampai dirumah,Brian lansung teringat akan seorang temannya yang tinggal di Italia. Brian yakin jika pelukis itu adalah Anisa. Dia lansung mengirim pesan melalui internet yang sering disebut e-mail kepada temannya tersebut. Brian menerima balasan e-mail dari temannya tersebut. Akhirnya 5 Hari kemudian Brian berangkat ke Italia.



Saat Brian sampai disana, dia disambut dengan sangat baik oleh temannya itu.



“Brian yah? Dari Indonesia?” tanya seorang lelaki.



“Yah saya Brian. Anda Mathew yah?” tanya Brian.



“Yah, saya,Mathew. Wah….,kamu banyak berubah yah ,Brian..!!” Jawab temannya sambil memeluk Brian.



“Wah….Biasa aja deh….,kamu yang banyak berubah,tuh buktinya nada bahasa sudah hampir orang italia.” Jawab Briansambil tertawa kecil.



“Yah, lagian udah sering pake bahasa Italia sih,jadi rada berubah dikit deh… Oia, besok ja yah kita cari Anisa,keliatannya kamu cape banget tuh.” Kata temannya.



“Yah deh….,tapi janji yah bantu aku….!” Jawab Brian sambil jalan membawa koper menuju mobil temannya tersebut.



“Siap,Bos….!” Jawab temannya sambil membukakan pintu mobil untuk Brian.







Mereka sampai di apartemen temannya dan lansung menyuruhnya untuk istirahat karena telah melewati perjalanan panjang dipesawat dari Indonesia ke Italia.



Keesokan harinya, Brian bersiap-siap untuk pergi mencari alamat Anisa. Brian sangat bersemangat hari ini.



“Serapan dulu dong biar kuat..!” seru Mathew ketika melihat Brian keluar dari kamar.



“Okay,deh..” jawab Brian sambil duduk di meja makan.”Oia,kita cari Anisa darimana dulu?”



“Tenang aja.! Aku udah siapin rencananya koq..!” jawab Mathew. “Nanti kita cari ketaman yang dikota ini.,kita tanya aja kesetiap orang disana,mungkin aja mereka tahu.” Sambil menikmati sarapan paginya.



“Trus?” tanya Brian penasaran.



“Kita cari kesetiap tempat wisata.Trus kesetiap lapangan olahraga yang ada di kota ini. Oia yang kamu tahu pekerjaan terakhirnya apa?” kata Mathew.



“Kalau tidak salah dia melukis.” Jawab Brian.



“Kenapa mesti ada kata-kata kalau tidak salah?” tanya Mathew pada Brian.



“Yah,soalnya aku masih ragu kalau dia atau bukan yang melukis wajah aku hingga dipamerkan di Indonesia.” Tegas Brian.



“Owh gitu…..” sahut Mathew.







Mereka selesai sarapan lansung bergegas pergi ke taman yang dimaksud oleh Mathew. Sesampai ditaman.,mereka lansung bertanya pada setiap orang yang berjalan dan duduk disana sambil menunjukkan foto Anisa. Namun tak seorangpun yang pernah melihat wanita tersebut. Mereka juga lansung pergi ke tempat wisata,namun hasilnya sama. Mereka pergi kelapangan olahraga,namun hasil yang mereka terima sama saja. Namun 1 harian mereka mencari tetap saja tidak ada yang pernah melihat,lalu mereka pulang ke apartemen dan beristirahat,dan akan melanjutkan pencariannya esok pagi.



Keesokan harinya mereka pergi lagi mencari ke pusat penjualan. Namun tidak ada juga yang tahu.



“Bagaimana dong?” sahut Mathew pada Brian sambil beristirahat dalam mobil.



“Bagaimana kalau kita cari ketempat dimana ada pagelaran lukisan?” jawab Brian.



“Boleh juga tuh…!!” sahut Mathew,”kenapa Ngak bilang dari tadi?”



“Yah,aku juga baru teringat..!!” jawab Brian.



“ya sudah kita cari pagelaran lukisan didekat sini.” Kata Mathew.



Mereka lansung pergi mencari tempat pagelaran lukisan yang dekat. Namun hasilnya juga sama,mereka tidak menemukan orang yang pernah melihat Anisa.



“Wah…,cape nih..!” kata Mathew, “Kita makan siang dulu yuk.”



“Ya udah…!!” jawab Brian.



Mereka pun pergi kesebuah restoran masakan Indonesia yang sangat terkenal dikota itu.



“Nih masakan Indonesia semua.” Sahut Mathew sambil menunjuk restoran tersebut dari dalam mobil sambil menuju tempat parkir mobil.



“Mau makan apa?” tanya Mathew setelah duduk dimeja dalam restoran tersebut.



“Ayam goreng ada ngak?” tanya Brian.



“Ya ada dong.” Jawab Mathew,”mau ayam goreng?”



“Ya deh.” Jawab Brian.



“Mas….,mas…..” panggil Mathew pada seorang Pramusaji.



“Pesan apa Mas?” tanya Pramusaji itu.



“Ayam goreng satu porsi , ayam gulai satu porsi , nasi putih dua , jus jeruknya dua trus sama kentang goreng satu porsi.” Jawab Mathew.



“Sebentar yah mas…..” sahut Pramusaji itu sambil meninggalkan mereka berdua.



Mathew dan Brian ngobrol sambil menunggu datangnya pesanan mereka. Namun setelah 10 menit menunggu,seorang Pramusaji wanita datang mengantarkan makanan mereka. Namun tanpa sengaja Brian meletakan foto Anisa di atas meja makan tersebut. Sehinga tak sengaja Pramusaji wanita itu melihat foto tersebut.
 
"Tentang Cinta" part II(End)

“Itu Nona Anisa bukan?” tanya wanita itu pada mereka berdua.



“Anda kenal dengan wanita ini?” tanya Mathew kembali pada pramusaji itu.



“Yah saya kenal,karena saya pernah bekerja dirumahnya..” jawab Pramusaji itu.



“Apakah kamu bisa mengantar kami kerumahnya sekarang,setelah kami makan?” tanya Brian pada pramusaji tersebut.



“Saya tidak bisa sekarang,ini masih jam kerja saya. Jika nanti sore setelah saya pulang kerja,saya pasti bisa.” Jawab Pramusaji itu ragu.



“Saya akan meminta ijin pada pemilik restoran ini agar kamu boleh keluar.” Sahut Mathew,”Saya akan bayar harga kerjamu hari ini.”



“Saya bersedia tapi….” Jawab Pramusaji itu. “Udah tunjukkan dimana ruangan pemilik restoran ini?” potong Mathew.



“Ada disebelah sana.”jawab Pramusaji itu sambil menunjukkan dimana ruangannya.





Mathew dan Brian segera keruangan itu bersama dengan Pramusaji itu.



“Bos., Permisi…” kata Mathew pada pemilik restoran itu.



“Ada apa?” tanya pemiliknya.



“Saya mau minta ijin agar memberikan waktu agar wanita ini di ijinkan membantu kami selama satu hari ini.” Jawab Brian.



“Mau bantu apa?” tanya orang itu.



“Membantu kami dalam satu masalah, saya akan bayar kerugian yang anda terima jika dia tidak ada.Bagaimana?” Sahut Mathew.



“Kalian sanggup bayar 100 Lire?” tanya orang itu.



“Saya akan bayar.” Sahut Brian cepat.



“Okay.,saya setuju.” Jawab orang itu.





Lalu pemilik restoran itu dengan persetujuan harga yang di tawarkan oleh pemilik restoran itu.





Mereka pun akhirnya lansung pergi tanpa memakan pesanan mereka dan membayarnya. Tak sabar Brian ingin bertemu dengan Anisa. Dia pun menyuruh Mathew agar mempercepat kecepatan Mobil yang mereka kendarai.



“Stop….,Ini rumahnya….!!!” Sahut wanita itu sambil menunjuk rumah yang ada disebelah kanan mereka.



“Benar,ini rumahnya?” tanya Mathew.



“Benar.” Jawab Wanita itu.



Brian segera keluar dan menuju ke pelataran rumah itu.,dan tanpa sengaja dia melihat seorang wanita yang sedang menata bunga-bunga indah di halaman rumah itu. Wanita yang berkulit putih,tinggi dan berambut panjang tapi kulit sudah keriput itu tidak sadar akan kedatangan Brian.



“Kring,Kring….!!!” Suara bel yang di tekan Brian.



Seketika wanita itu lansung melihat dan tampak kaget melihat siapa yang hadir didepan rumahnya. Dia kaget melihat Brian bisa hadir kembali dihadapannya setelah kurang lebih setengah tahun tidak bertemu. Tak pernah dia menduga jika Brian akan mengetahui keadaannya di negara yang cukup jauh itu.



“Brian?” tanya wanita itu dalam hati,”Mau apa dia mencari Anisa? Apa belum cukup dia menyakiti Anisa?”



“Apa benar ini rumah Anisa,tante?” tanya Brian pada wanita itu karena dia belum ingat bahwa wanita itu adalah ibu Anisa dengan sebutan tante.



“Mau apa kamu kesini?” tanya ibu Anisa dengan nada marah.



“Saya mau ketemu Anisa,biarkan saya ketemu Anisa untuk meminta maaf atas apa yang telah saya lakukan.” Brian memohon pada ibu Anisa.



“Anisa tidak mau lagi bertemu denganmu.” Jawab wanita itu.



“Tolong….,Please…..,ijinkan saya untuk bertemu dia, Tante…..” Mohon Brian dengan sangat sambil membuka pintu gerbang rumah itu.



“Kau masih belum puas menyakiti dia?” sahut Ibu Anisa sambil menangis.



“Aku bukan mau menyakiti dia,Tante….!!!” Jawab Brian.



“Terus kau mau apa lagi? Mau menghina keadaanya sekarang?” tanya wanita itu dengan sedikit menjerit.



“Aku tidak bermaksud jahat,Tante….,Aku hanya ingin menemui dia dan meminta maaf atas semuanya.” Sahut Brian.



“Biarkan dia masuk,Tante. Dia datang jauh-jauh dari Indonesia hanya untuk menemui Anisa….,Apa tante tidak kasihan melihat dia?” sahut Mathew yang sedari tadi berdiri diluar pagar bersama pramusaji tadi kepada ibu Anisa.



“Baiklah….,saya akan perbolehkan kau menemui Anisa.,tapi tolong…,jangan buat dia sedih lagi….” Sahut ibu Anisa pada Brian sambil membukakan pintu.



“Tunggu sebentar disini.” Sahut ibu Anisa, ”Saya panggilkan Anisa keluar.”



Namun Brian tidak sabar sehingga dia memaksa untuk ikut masuk.,lalu ibu Anisa mengijinkannya. Mereka berdua memasuki rumah dan menuju kedalam kamar Anisa.



“Tok….Tok….!!” suara pintu kamar Anisa diketuk oleh ibu Anisa.



“Anisa…..,ada yang mau bertemu dengan mu,Nak…!!” Sahut ibu Anisa dari luar.



“Siapa,Ma?” tanya Anisa dari dalam.



“Kamu lihat aja nanti….” Sahut ibunya.



“Ya sudah……Bilang aja dia masuk,Ma…!” sahut Anisa yang penasaran.



Pintu kamar Anisa terbuka,namun Anisa tak menghiraukan siapa yang membuka pintu tersebut, dia terfokus pada lukisannya yang hampir selesai.







Saat pintu terbuka terdengar lagu kesenangan Anisa..(simple plan - untitle)



"Anisa?",sahut Brian.



"Brian?",sahut anisa yang mungkin mengenali suara brian,"Itu kamu,Brian?"



"Yah..,ini aku,Anisa..! Kamu masih mengenali aku,Anisa?",tanya Brian.



"Untuk apa kau kesini? Apakah kau belum puas menyakitiku? Sekarang kau mau menyakitiku lagi? Iyah? Hah?? Jawablah,Brian.." Ujar Anisa sambil menangis.



"Bukannya begitu,Anisa..! Aku datang kemari hanya untuk bertemu denganmu..! Aku merindukanmu,Anisa..!",sahut Brian sambil berjalan menuju ke arah Anisa.



"Jangan mendekat,Brian..!",sahut Anisa dengan nada marah,"Pergilah untuk selamanya,Brian..!"



"Mengapa,Anisa???",jawab Brian,"mengapa kau mengatakan itu??"



"Aku sudah hampir bisa melupakanmu,Brian.! Aku tak ingin kau menggangu kebahagiaanku lagi..! Dan kini kau datang lagi..,Untuk apa,Brian???",jelas Anisa dengan nada tangis.



"Coba dengar dulu penjelasanku..",sahut Brian.



"Penjelasan pa? Penjelasan jika kau belum puas menyakiti aku... Iyakan,Brian??",kata Anisa



"Sungguh,Anisa..,aku tak pernah bermaksud begitu.. Aku hanya ingin.."



"Ingin apa? Ingin menyakitiku lagi? Iyah?",sahut Anisa memotong penjelasan Brian yang sedang menundukkan kepalanya dan menghusap matanya yang mengeluarkan air mata.



"Aku hanya ingin memperbaiki hubungan kita lagi..",jawab Brian.



"Hubungan apa? Bukannya hubungan kita telah berakhir?",sahut Anisa sambil membalikkan kursi rodanya.



"Hubungan yang lama kita jalani dahulu,apakah harus berakhir karena sebuah tragedi?? Sungguh mudah bagimu untuk melupakanku,tapi bagiku ini tak mudah begitu saja,Anisa..! Hingga kini tak pernah aku mencari pengganti isi hatiku ini.. Karna hanya kau yang mampu membuatku bahagia.! Memang menurutmu hubungan kita telah berakhir,tapi hatiku tak pernah berhenti untuk mencintaimu..!",ujar Brian.



"Apa? Mencintaiku? Bukan mencintaiku,tapi kau hanya ingin menyakitiku lagikan.",jawab Anisa.



"Menyakitimu? Untuk apa aku jauh-jauh dari Indonesia jika hanya untuk menyakitimu. Aku sangat mencintaimu,Anisa..",jawab Brian.



"Tapi aku tidak mencintaimu lagi..!",jawab,Anisa dengan nada ragu.



Kau jangan membohongi perasaanmu,Anisa. Aku tau kau masih mencintaiku kan?",sahut Brian sambil menatap mata Anisa.



"Dari mana kau tau jika aku masih mencintaimu?",tanya Anisa yang masih menangis.



"Aku tau dari matamu,Anisa.. Matamu memperlihatkan kebohonganmu.. Dan aku juga tau dari lukisan itu.. Kau melukis wajahku.",sahut Brian sambil melihat lukisan yang dia yakin itu lukisan wajahnya.



"Apa hanya wajahmu yg mirip dengan lukisan ini? Banyak pria lain diluar sana yang mirip dengan lukisan ini..!",jawab Anisa yang tetap menangis.



"Tapi aku yakin jika kau masih mencintaiku,Anisa..! Jujurlah,Anisa..! Jangan bohongi hatimu..! Katakan yang sejujurnya,Anisa..! Katakan..! Katakan padaku...",sahut Brian sambil berjalan menuju Anisa.



"Baiklah aku jujur..! Aku memang tidak bisa membohongi perasaanku padamu,jika aku masih mencintaimu..,tapi aku tak yakin jika kau masih mau menerima keadaanku seperti ini..!",sahut Anisa yang menangis sambil menundukkan kepalanya.



"Cintaku tulus padamu,Anisa.., Aku akan selalu menerimamu apa adanya,Anisa.. Karna bagiku bersamamu adalah kebahagiaan yang kuharapkan,Anisa..!",sahut Brian sambil memelu Anisa.



"Aku masih mencintaimu,Brian..!",jawab Anisa.



"Aku juga masih dan sangat mencintaimu,Anisa..!",jawab Brian yang masih memeluk Anisa untuk melepas kerinduannya,"Anisa,maukah kau menikah dan hidup bahagia denganku?"



"Aku mau,Brian.. Dan maafkanku jika aku berprasangka buruk padamu...",sahut Anisa yang sangat senang...



"Aku akan segera membawamu kembali ke Indonesia untuk melaksanakan pernikahan kita..!",jawab Brian...











Akhirnya 2 bulan kemudian mereka ke Indonesia dan melaksanakan pernikahan mereka. Dan mereka hidup bahagia...





("Maaf jika ada kesamaan cerita,nama tokoh..,cerita ini hanya karangan sebuah karangan yang ada dalam imajinasi saya...")





Beri komentar yah...:)(;)
 
Back
Top