Puisi Hati Seorang Pilihan

ahmady

New member
Bahtera Kehidupan Alam Dunia

Bila manusia tak mampu menjual dirinya maka pasti sulit akhirnya,
duhai manusia betapa kerdilnya dirimu di hadapan Allah Yang Mulia.
Luka di hati tak dapat diobati oleh obat dunia,
luka dunia sebaliknya dapat disembuhkan oleh Dia Yang Maha Bijaksana,

Apakah musuh yang nyata bagi manusia?
di kala sekarat manusia hanya lupa pada dirinya.
Siapa yang dapat menolong lupa pada diri manusia?
tak ada satu pun bila bukan Allah Azza wa Jalla.

Bahtera bukan satu-satunya yang dapat memuat manusia,
sekali berlabuh pasti hanya lekas berada di ujung dunia.
Akankah bahtera kehidupan manusia mengantarkan ke hadirat Tuhannya?
hanya Dia yang menentukan nasib umat manusia.

Duhai anak Adam yang penuh durhaka,
sudahkah dirimu berubah laksana bahtera yang berlabuh di dermaga?
Sulit bagimu jika tak ada kata tulus dalam terjaga hatinya,
sipunya keburukan hanya dapat tertawa akan dua dusta, bohong dan tawarnya yang hampa.

Bila sudah begitu adanya akan lari ke mana?
abu sulit kembali jadi kayu yang sama bentuknya.
Segera bergegas adalah jawabnya,
Bila akan menuju Allah Azza wa Jalla.

Ahmad [<:)
 
Menangislah

Alangkah bahagia bila kudapat menjadi hamba yang menangis,
bukan karena duka tapi merasakan nikmatnya bersahaja di hadapan-Mu.
Tubuhku hanyalah seonggok daging yang tak bernilai apa-apa selain kumis,
pun itu hanya sebatas hiasan diri yang tak juga berarti bila tiada
kehadiran-Mu.

Sajadah bukan tak menyanjung bila diriku merendah penuh isak tangis,
sujud adalah bukti kerendahan diri yang patut mengagungkan nama-Mu.
Seluruh bagian dari tubuhku merunduk takut bila sadar ada Dia Yang Aziz,
Adakah manusia sedemikian perkasa sebagaimana wujud-Mu?

Sadari bahwa solatmu adalah kerendahanmu di sehelai serabut tipis,
anugerah bila kau mengerti bahwa dirimu tak berdaya di sisi Tuhanmu.
Masih adakah bahwa kau tak berangan-angan selain kulitmu sangat tipis?
maka sanggupkah bila kelak kau menerima amalmu dihisab oleh Tuhanmu?

Wahai manusia yang mengaku beriman kepada Allah tapi tak menangis,
alangkah angkuhnya dirimu yang merasakan lemahnya jiwa tapi tak akui
salahmu.
Saat bagimu untuk menangis di sisi Allah tanda tak kuasanya dirimu tuk
menepis,
justru adalah kebahagiaan senantiasa sapa dirimu di hadirat Allah Tuhanmu.

(dari Blog: Puisi Hati Seorang Pilihan)
 
Last edited:
Mulia

Lupakan masa lalu yang buruk lagi menyesatkan,
tiada guna hanya menyesali tanpa mau memperbaiki kebiasaan.
Ada pintu untukmu bertobat yang dimaafkan,
asal kau betul-betul menyesali dosa semua perbuatan .

Manusia bagai ombak bergulung ke tepian,
lalu bergerak menuju pusaran.
Jangan lupa dunia yang tak punya belas kasihan,
segeralah sucikan jiwa yang tak asal-asalan.

Reguklah air yang menyegarkan,
jangan kau minum racun yang mematikan.
Sambutlah masa depan yang menggembirakan,
tiada kata yang membosankan.

Jika kau pertaruhkan raga jadi pintu harapan,
maka sungguh mulia nasibmu kawan.
Maka semua yang menjadikan hidup terasa banyak beban,
akan sirna bila kau menjadi manusia pilihan.

Mulia adalah tumpuan orang yang beriman,
bila dia mengikuti jalan menuju Allah Yang Memberimu makan,
Wahai sahabat yang dirindukan oleh segenap penghuni alam keabadian,
jangan biarkan dirimu menjadi lawan yang merugikan.

(dari Blog: Puisi Hati Seoran Pilihan)
 
Do'a

Hakikat bukan kewajiban yang diperintahkan,
justru kesungguhan yang dicari.
Meski bukan wajib yang melandasi, do’a sangat menentukan,
dalam mencari kehidupan sejati.
Manusia tak dapat pungkiri kebahagiaan dalam pelukan,
sebab hidup di dunia takkan abadi.
Munajat sang hamba orang pilihan senantiasa mengadukan,
berbagai pernak-pernik yang menghampiri.
Bukan tak ada persoalan yang membingungkan,
setiap jiwa pasti mengalami silih berganti.
Jika bukan do’a yang dipanjatkan, apalagi yang ingin disebutkan,
hanya itu senjata yang dijadikan perisai diri.

Dari blog: Puisi Hati Seorang Piliahan
 
Janji Allah

Lalai adalah sifat yang berlaku bagi manusia karena ujian dunia,
Harta benda bukanlah satu-satunya yang menjanjikan kesenangan.
Janji dunia adalah palsu, tapi manusia sangat menyenanginya,
Kesenangan manusia hidup di dunia karena mudah dijanjikan.

Sudah lama manusia berlaku demikian untuk mengejar hawa nafsunya,
Lihatlah bagaimana mereka kesudahannya karena cinta kepalsuan.
Tak mungkin sama janji dunia dengan janji Allah Yang Maha Mulia,
Pasti itu berlaku bagi janji-Nya, tapi palsu adalah tabiat kejahatan.

Adakah manusia mulia karena mengejar janji yang ditawarkan dunia?
Kebohongan adalah wujud asli setiap janji yang ditawarkan.
Mengapa manusia tidak mau menerima janji Allah yang sebenarnya?
Janji-Nya adalah kebenaran-Nya, sungguh tak ada kebohongan.

Dari blog: Puisi Hati Seorang Pilihan
 
Allah Ada Adakah Dia?

Allah adalah Tuhan Yang Maha Ada,
tetapi adakah Dia Yang Ada?
Allah pasti Ada,
namun bagaimanakah Dia tanpa Ada-Nya Allah?

Mustahil bila tak ada Dia tapi Allah Ada!
yang selalu ada adalah Allah, bukan anda!
Ada-Nya adalah pasti Dia Yang mengadakan adanya manusia,
bukan ada tapi tiada.

Sungguh mulia Dia Yang Maha Ada!
pasti Dia adalah Allah Yang Maha Bijaksana,
Sekiranya ada Dia lalu tiada Allah,
maka bukan Dia Yang Maha Ada!

Dari blog: Puisi Hati Seorang Pilihan
 
Perlukah Allah Bersemayam di Hatiku?

Andai aku dapat berada di dalam Allah patutkah diriku?
Andai aku sudah tiba di hadapan-Nya dapatkah aku bicara?
Andai aku ada dalam genggaman-Nya dapatkah mulutku tersenyum?
Andai aku sudah pandai berjumpa dengan-Nya bagaimanakah aku?

Saat ini hatiku diliputi suka dan bahagia adakah Dia situ?
Saat ini aku sangat berarti bagi diriku adakah Dia di hatiku?
Saat ini Dia selalu menyapaku adakah Dia mencintaiku?
Saat ini Dia ada dalam jiwaku patutkah aku menghindari-Nya?

Tidak ada aku dalam Dia selain karena Dia Maha Penyayang!
Tidak akan mungkin aku bersama-Nya jika bukan karena Dia Maha Bijaksana!
Tidak mungkin aku senantiasa berjumpa kalau bukan karena Dia Ada di diriku!
Tidak mungkin tanpa Allah Yang Maha Kuasa atas seluruh ciptaan-Nya!

Patutkah aku mendambakan Dia dalam diriku?
Dapatkah aku mengundang Dia untuk bersemayam di hatiku?
Adakah Dia mengakui panggilanku sebagai apa adanya?
Duhai kerinduanku aku memang perlu Diri-Mu hadir di hatiku!

Dari blog: Puisi Hati Seorang Pilihan
 
Andai aku Tahu Siapa diriku

Andai aku tahu siapa diriku maka aku ada,
Andai aku tak tahu siapa diriku maka aku tak ada,
Andai aku tahu tetapi tidak tahu maka aku pun tiada,
Andai aku tahu tetapi tetap tahu maka aku bukan apa-apa.

Apa pun yang ada adalah pasti karena Dia,
Apa pun yang tidak ada adalah juga karena Dia,
Apa pun yang ada dan tidak ada pasti karena Dia juga,
Apa pun yang serba ada dan tiada, Dia adalah penentunya.

Duhai Sang Penentu yang ada dan tiada,
Dalam kesendirian aku berkata adakah Engkau di situ?
Duhai Yang Senantiasa Ada di manakah aku menemukan-Mu?
Duhai Yang Pasti Ada di manakah aku tahu bahwa diriku juga ada?

Ada-Nya Engkau sudah pasti bagaimana dengan adanya aku?
Adanya aku tak mungkin tak Ada-Nya Dia,
Adakah Ada-Nya menjadikan diriku juga ada di Diri yang satu?
Andai aku tahu siapa diriku maka aku pasti tiada kalau bukan Dia Ada.

Dari blog: Puisi Hati Seorang Pilihan
 
Pilihan Allah

Lama sudah ku menunggu pastikah aku ada?
Lama sudah diriku menggapai hati pastikah ada-Nya?
Lama sudah jiwaku merintih dalam pelukan-Nya haruskah merana?
Lama sudah aku menanti belas kasihan-Nya adakah kehebatan-Nya?

Pujian bagi-Nya sudah kubuktikan adakah menunggu jawaban-Nya?
Pujian jiwa sudah kurengkuh adakah Dia menyukai sapaan hamba?
Pujian hati senantiasa bergetar memandang wajah-Nya adakah Dia?
Pujian lama tak berarti bila tiada kata pasti bagi tak memahami-Nya!

Pilihan-Mu pasti adakah yang meragukan?
Pilihan-Mu adalah kebijaksanaan adakah diriku menjadi dambaan?
Pilihan-Mu sudah dapat diabadikan bagaimanakah ya Rahman?
Pilihan-Mu sangat dibutuhkan oleh yang mengandalkan!


Dari blog: Puisi Hati Seorang Pilihan
 
Kuingin Mengabdi Kepada-Mu

Patutkah duhai Allah bila diriku mengabdi kepada-Mu?
Patutkah duhai Allah diriku menginginkan belas kasihan dari-Mu?
Patutkah duhai Allah diriku mengikuti perintah-Mu?
Patutkah duhai Allah diriku mengabdi demi akhirat-Mu?

Akankah diriku Engkau terima sebagai hamba-Mu?
Akankah diriku menjadi pengabdi di keluasan kasih sayang-Mu?
Akankah diriku Engkau ajukan sebagai hamba yang patuh dan ta'at kepada-Mu?
Akankah diriku adalah pujaan bagi seluruh makhluk-Mu?

Asma-Mu kusebut di sepanjang waktu!
Asma-Mu menjadi seakan ada-Nya diri-Mu!
Asma-Mu merupakan ketenangan jiwaku bila kusebut rindu!
Asma-Mu menjadi dambaanku tuk meraih dekatnya dengan-Mu!


Dari blog: Puisi Hati Seorang Pilihan
 
Last edited:
Kuingin Mengabdi Kepada-Mu

Patutkah duhai Allah bila diriku mengabdi kepada-Mu?
Patutkah duhai Allah diriku menginginkan belas kasihan dari-Mu?
Patutkah duhai Allah diriku mengikuti perintah-Mu?
Patutkah duhai Allah diriku mengabdi demi akhirat-Mu?

Akankah diriku Engkau terima sebagai hamba-Mu?
Akankah diriku menjadi pengabdi di keluasan kasih sayang-Mu?
Akankah diriku Engkau ajukan sebagai hamba yang patuh dan ta'at kepada-Mu?
Akankah diriku adalah pujaan bagi seluruh makhluk-Mu?

Asma-Mu kusebut di sepanjang waktu!
Asma-Mu menjadi seakan ada-Nya diri-Mu!
Asma-Mu merupakan ketenangan jiwaku bila kusebut rindu!
Asma-Mu menjadi dambaanku tuk meraih dekatnya dengan-Mu!


Dari blog: Puisi Hati Seorang Pilihan

good :):):):):)
 
Diri-Mu dalam Asmaraku

Aduhai alangkah bahagianya bila Diri-Mu tertambat di asmaraku!
Aduhai alangkah indahnya bila kudapat tatap wajah-Mu!
Aduhai alangkah melankolisnya diriku bila itu terjadi!
Aduhai alangkah damainya jiwaku bersama-Mu!

Sering kudapati diriku menjadi seolah berada di dalam Diri-Mu!
Sering kusadari betapa luar biasanya Dikau Tuhanku!
Sering kusandarkan pundakku kepada kasih sayang-Mu!
Sering kumenangis bila Kau tak sapa diriku!

Adakah damai di hati adalah pertanda Engkau hampiri diriku?
Adakah dulu aku tak sedamai kini oh Tuhanku?
Adakah aku menyadari begitu damai dan bahagianya bila bersama-Mu?
Adakah kini aku selalu merindu kepada-Mu?

Adalah benar ada-Nya Diri-Mu!
Adalah salah orang-orang yang mendurhakai-Mu!
Adalah tidak patutnya sang makhluk tiada malu kepada-Mu!
Adalah betapa Diri-Mu sangat didambakan oleh diriku ya Allahku!


____________________
Ditulis ulang dari puisiku: Puisi Hati Seorang Pilihan
 
Diri-Mu dalam Asmaraku

Aduhai alangkah bahagianya bila Diri-Mu tertambat di asmaraku!
Aduhai alangkah indahnya bila kudapat tatap wajah-Mu!
Aduhai alangkah melankolisnya diriku bila itu terjadi!
Aduhai alangkah damainya jiwaku bersama-Mu!

Sering kudapati diriku menjadi seolah berada di dalam Diri-Mu!
Sering kusadari betapa luar biasanya Dikau Tuhanku!
Sering kusandarkan pundakku kepada kasih sayang-Mu!
Sering kumenangis bila Kau tak sapa diriku!

Adakah damai di hati adalah pertanda Engkau hampiri diriku?
Adakah dulu aku tak sedamai kini oh Tuhanku?
Adakah aku menyadari begitu damai dan bahagianya bila bersama-Mu?
Adakah kini aku selalu merindu kepada-Mu?

Adalah benar ada-Nya Diri-Mu!
Adalah salah orang-orang yang mendurhakai-Mu!
Adalah tidak patutnya sang makhluk tiada malu kepada-Mu!
Adalah betapa Diri-Mu sangat didambakan oleh diriku ya Allahku!


____________________
Ditulis ulang dari puisiku: Puisi Hati Seorang Pilihan

>:'(>:'(>:'(>:'(>:'(
 
Ada Dia di Mana-mana

Anda hai suara yang selalu bergemuruh pada pagi, siang, dan malam hari,
Sudahkan kau tahu seperti apa suaramu, kau hanya bersuara?
Gula kau memang manis tapi kau yang bisa meracuni, sakit, lalu mati,
Sudahkah kau tahu bagaimana rasa manismu?
Api hai kau yang menjadikan semua benda hangus terbakar, lukai dan mati,
Sudahkan kau tahu bagaimana rasa panasmu?
Tak ada satu pun yang tahu walau dia berada di dalam diri sendiri,
Apa pun itu hanya tahu karena Dia memberi tahu.
Dia ada di mana-mana dari pagi kembali lagi pagi,
Kemanakah kau berlari, Dia takkan lari jauh bersamamu.
Dia Ada sebagaimana Ada-Nya yang takkan ada yang mau mengerti,
Kalau kau tahu bagaimana Dia berada, maka pasti kau tahu.
Bala tentara makhluk yang selalu mengajak diri pasti,
Mengapa kau selalu mau ditipu, dirayu, dan kau tak tahu?
Pikirlah dirimu hai makhluk yang selalu menguasai diri-diri,
Apa dirimu tahu Dia tahu siapa kamu?
Dia berada di manapun yang Dia adalah Yang Maha Terpuji,
Aku kata-Nya akan senantiasa berlaku untuk semua makhluk-Ku.
Ada Dia kini di hatimu bila kau sebut nama-Nya dalam diri,
Salam buat kamu yang masih ragu dan tak mau tuk bertemu.
 
Dunia Laksana Buaian Mimpi

Apa pun yang kau dapati di dunia tak lebih bagaikan mimpi,
Alangkah rugi bila kau jauhkan dirimu dalam keaslian sejati,
Amat keliru dalam memilih hidup bila dunia kau idamkan setiap hati,
Adakah amal yang terbaik untuk hidup abadi di hari nanti?

Andai dunia tawarkan senyum berseri, adakah itu hakiki?
Adalah palsu selalu menghibur hati yang sunyi sepi penuh hi hi hi,
Aduhai ruginya dirimu yang tak sadarkan diri,
Adakah kau berhati yang paling setia menemani diri sejati?

Jangan kau berduka bila suatu saat nanti diminati oleh hi hi hi,
Aduhai betapa kelirunya kau pilih teman sendiri dalam sunyi sepi?
Adakah kau sudah menghindari dari si hi hi hi di dalam hati?
Segeralah bahagiakan hati dengan lingkungan yang penuh ilahi Robbi.


________________
Ditulis ulang dari blogku: Puisi Hati Seorang Pilihan
 
Adakah Allah di dalam diri Setiap diri?

Adakah Allah di dalam diri anda sang pendobrak waktu?
Duhai Tuhanku Yang Maha Pencipta di manakah Kau berada?
Adakah di dalam diriku yang fana?
Dalam Dia adakah aku sebagai diriku yang berada di Diri-Nya?

Ada Aku di dalam Diri-Nya adakah Dia di dalam diriku?
Sungguh Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana!
Sudahkah diriku menjadi seorang diri yang bijaksana?
Sekiranya Diri-Mu sudah menjadi Engkau adakah Dia dalam diriku duhai Allahku?

Adakah aku sebagai diri yang Engkau berkenan hadir di dalam jiwaku?
Andaikan diriku bukan sebagaimana yang dituju oleh Diri-Mu berkenankah?
Sudahkah patut diriku menjadi sebagaimana yang Kau kehendaki?
Duhai Allah sungguh diriku sangat mendambakan kehadiran-Mu dalam diriku!


______________________
Ditulis ulang dari blogku: Puisi Hati Seorang Pilihan
 
Masihkah diriku Menjadi Seorang Hamba

Adakah diriku ini seorang hamba-Mu ya Allah?
Duhai Allah sejak Kau hidupkan diriku tidak pernah aku menemui-Mu!
Sejak diriku menjadi manusia aku hanya tahu Allah itu ada!
Saat aku menjadi dewasa diriku tetap saja hanya seorang manusia biasa.

Dapatkah diriku menuju ke hadirat-Mu ya Ilahi?
Deras tangisku takkan menguasai diriku kecuali Engkau ridoi!
Salahkah bila aku memohon kepada-Mu ya Robbi?
Andai kutahu bagaimana seharusnya mengabdi pasti hatiku berseri.

Sadarkah diriku bila memohon kepada-Mu menjadi seorang hamba-Mu?
Duhai Ilahi aku hanya seorang makhluk yang telah menipu diriku
Akankah aku sanggup sebagai hamba yang patuh kepada-Mu?
Sadar kini bahwa diriku sangat membutuhkan-Mu.



____________________
Ditulis ulang dari blogku: Puisi Hati Seorang Pilihan
 
Pelita Hati

Asmara hati tak terobati oleh kilau duniawi,
Dunia hanya serpihan tak begitu berarti,
Asmara hati tak pungkiri indahnya hakiki,
Dunia hanya fatamorgana yang tak abadi.

Pelita hati semakin bercahaya di balik diri insani,
Kulihat Ilahi yang senyum berseri,
Adakah kini yang ingin menemui Ilahi?
Pijarkan pelita di dalam hati kau pasti ditemui.

Dunia tak berarti bila sudah menghadap Ilahi Robbi!
Ajaklah hati agar mau menemani menuju Allah Robbul 'Izzati!
Biarkan diri agar menjadi insan sejati!
Asmarakan hati pada Gusti yang bersemayam di hati!



___________________
Ditulis ulang dari blogku: Puisi Hati Seorang Pilihan
 
Cahaya-Mu

Alangkah indahnya cahaya itu!
Sinar yang jernih nan menyejukkan hati!
Begitu terasa membekas dalam keheningan!
Cahaya-Mu tak dapat terkalahkan oleh sinar manapun!

Alangkah bahagia saat kutatap indah kemilau cahaya-Mu!
Aduhai beruntungnya diriku karena kemuliaan-Mu!
Sungguh tak kan terlupakan bila diriku menatap cahaya-Mu
Selalu rindu bila lama tak jumpa cahaya-Mu itu!

Aduhai betapa meruginya bila kuabaikan akan kasih sayang-Mu!
Adakah yang dapat menghalangi kehendak-Mu?
Oh Tuhanku Engkau kerinduanku!
Sunyi sepi bila ku jauh dari-Mu!

____________________
Ditulis ulang dari blogku: Puisi Hati Seorang Pilihan
 
Suci Hati Raih Cahaya-Nya

Engkau kehendaki siapa pun yang Engkau cintai!
Hati yang suci andalan yang pasti!
Adakah Engkau kehendaki hati yang suci?
Aduhai sungguh beruntunglah siapa yang hatinya suci!

Engkau bimbing kepada cahaya-Mu siapa yang Engkau kehendaki!
Alangkah bahagianya dia yang meraih cahaya-Mu yang suci!
Kemilau cahaya-Mu pasti menuai bukti yang hakiki!
Beritakah ini atau memang janji-Mu yang pasti?

Sekiranya itulah kepastian adakah Engkau beri bukti?
Alangkah beruntungnya jika ku nanti mendapati bukti yang pasti!
Adakah aku pasti menjadi manusia suci?
Cahaya-Mu pasti suci, maka siapa pun suci hati itu pasti!

Adakah aku dapat menyucikan hati dengan pasti?
Jika Engkau kehendaki itu pasti aku dapati!
Alangkah bahagianya bila itu memang terjadi!
Suci hati raih cahaya yang pasti abadi!

___________________
Ditulis ulang dari blogku: Puisi Hati Seorang Pilihan
 
Back
Top