Beluntas-Pereda TBC Kelenjar Leher

nurcahyo

New member
Beluntas-Pereda TBC Kelenjar Leher


Pada saat ini obat-obatan dan produk perawatan tubuh untuk mengatasi bau mulut (halitosis) dan keringat mudah ditemui di pasaran. Pemasarannya pun menggunakan cara-cara penawaran yang menarik, di antaranya lewat iklan yang menarik pula. Di tengah gencarnya tawaran produk hasil teknologi mutakhir, ada sebagian masyarakat yang dengan setia memakai cara-cara tradisional untuk menuntaskan bau mulut dan keringat yang menyengat.

Cara tradisional tersebut adalah minum air cucian beras, atau air hasil saringan daun beluntas yang dihaluskan. Beluntas (Pluchea indica) tanaman perdu yang termasuk dalam suku sembung-sembungan. Tumbuhan ditanam sebagai tumbuhan pagar dengan cara stek batang. Tingginya dapat mencapai tiga meter. Daunnya berbentuk bulat lonjong dan berbulu halus. Bila diremas, daun mengeluarkan bau tak enak. Bunganya berwarna keunguan dengan bulu berwarna putih.

Tanaman ini banyak dijumpai liar, terutama di daerah dekat pantai yang kering dan berbatu. Belutas dapat tumbuh subur di tempat terbuka yang banyak sinar mataharinya, dan di tanah liat, atau tanah yang mengandung garam. Di Jawa beluntas ditemukan di sepanjang pantai utara dan sering ditanam sampai ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Daunnya dipakai sebagai pengganti teh. Beluntas juga kerap berkhasiat untuk melancarkan datang bulan yang tidak teratur, dan sebagai obat demam.

Khasiat yang terdapat pada beluntas ini didapatkan dari kandungan alkaloid dan minyak atsiri di dalamnya. Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan seluruh tanaman segar atau dikeringkan, dan dari daunnya. Daun mudanya bisa dijadikan lalapan dan disayur. Mengonsumsi daunnya dapat menambah nafsu makan dan membantu pencernaan. Bahkan, dengan melalap daun beluntas muda, bau badan bisa dihilangkan. Daun beluntas juga dimanfaatkan untuk anak-anak yang terganggu pencernaannya.

Caranya, daun beluntas dicampurkan pada bubur saring atau nasi tim. Bila daunnya direbus atau diseduh sebagai teh dan diminum, beluntas dapat berkhasiat sebagai peluruh keringat, meredakan nyeri rematik, dan menurunkan panas. Mereka yang menderita tuberkulosis (TBC) kelenjar leher, ekstrak batang dan daun beluntas bisa dimanfaatkan untuk meredakannya. Caranya, dua bahan tadi dicampur dengan ekstrak gelatin kulit sapi, dan rumput laut lalu ditim sampai lunak dan dimakan. (wed)

Sumber: Republika Online Selasa, 04 Mei 2004
 
Saya Butuh Obat Beluntas Tersebut Untuk Anak Saya Yang Usianya 5th, Belum Sembuh Sembuh Dgn Perawatan Dari Dokter, Apakah Ada Obat/jamu Yg Praktis Dari Beluntas Ini Karena Kalo Cari Beluntas + Gelatin Kulit Sapi + Rumput Laut Dll + Diolah, Repot , Ada Yg Praktis, Tolong Pak
 
Beluntas-Pereda TBC Kelenjar Leher


Pada saat ini obat-obatan dan produk perawatan tubuh untuk mengatasi bau mulut (halitosis) dan keringat mudah ditemui di pasaran. Pemasarannya pun menggunakan cara-cara penawaran yang menarik, di antaranya lewat iklan yang menarik pula. Di tengah gencarnya tawaran produk hasil teknologi mutakhir, ada sebagian masyarakat yang dengan setia memakai cara-cara tradisional untuk menuntaskan bau mulut dan keringat yang menyengat.

Cara tradisional tersebut adalah minum air cucian beras, atau air hasil saringan daun beluntas yang dihaluskan. Beluntas (Pluchea indica) tanaman perdu yang termasuk dalam suku sembung-sembungan. Tumbuhan ditanam sebagai tumbuhan pagar dengan cara stek batang. Tingginya dapat mencapai tiga meter. Daunnya berbentuk bulat lonjong dan berbulu halus. Bila diremas, daun mengeluarkan bau tak enak. Bunganya berwarna keunguan dengan bulu berwarna putih.

Tanaman ini banyak dijumpai liar, terutama di daerah dekat pantai yang kering dan berbatu. Belutas dapat tumbuh subur di tempat terbuka yang banyak sinar mataharinya, dan di tanah liat, atau tanah yang mengandung garam. Di Jawa beluntas ditemukan di sepanjang pantai utara dan sering ditanam sampai ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Daunnya dipakai sebagai pengganti teh. Beluntas juga kerap berkhasiat untuk melancarkan datang bulan yang tidak teratur, dan sebagai obat demam.

Khasiat yang terdapat pada beluntas ini didapatkan dari kandungan alkaloid dan minyak atsiri di dalamnya. Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan seluruh tanaman segar atau dikeringkan, dan dari daunnya. Daun mudanya bisa dijadikan lalapan dan disayur. Mengonsumsi daunnya dapat menambah nafsu makan dan membantu pencernaan. Bahkan, dengan melalap daun beluntas muda, bau badan bisa dihilangkan. Daun beluntas juga dimanfaatkan untuk anak-anak yang terganggu pencernaannya.

Caranya, daun beluntas dicampurkan pada bubur saring atau nasi tim. Bila daunnya direbus atau diseduh sebagai teh dan diminum, beluntas dapat berkhasiat sebagai peluruh keringat, meredakan nyeri rematik, dan menurunkan panas. Mereka yang menderita tuberkulosis (TBC) kelenjar leher, ekstrak batang dan daun beluntas bisa dimanfaatkan untuk meredakannya. Caranya, dua bahan tadi dicampur dengan ekstrak gelatin kulit sapi, dan rumput laut lalu ditim sampai lunak dan dimakan. (wed)

Sumber: Republika Online Selasa, 04 Mei 2004

selain daun bluntas, da lg ga obat tradisional laennya...
 
bagus deh..klw dah da obat untuk nyembuhin penyakit ini...tp ada daun (obat) tradosinil laen da?? truzzz apa penyebab /pemicu penyakit ini??



TQFYA
 
belakangan ini saya ada pembengkakan di belakang leher, yah.. kadg2 bikin pusing tp sekarang dah lumayan, bdw itu termasuk akategori penyakit yang di sebabkan oleh kelejat TBC bukan?
 
Back
Top