[cerbung] SI CANTIK DARI GUNUNG SLAMET -end-

Desa kecil itu terletak di sekitar kaki gunung slamet,di salah satu rumah yang paling besar terlihat seorang laki-laki separuh baya memakai belangkon mundar-mandir di teras,ia adalah lurah desa tersebut,raut wajahnya menggambarkan kecemasan dan rasa takut,apa yang di khawatirkannya?,kita kembali ke tiga hari lalu di mana desa itu di datangi oleh dua orang penunggang kuda,keduanya adalah lelaki berpakaian serba merah dan masing-masing membawa golok,kedua orang itu berhenti di rumah yang terlihat paling besar yang tidak lain adalah rumah milik ki lurah,salah seorang dari penunggang kuda itu kemudian membentak,"ki lurah!cepat keluar!",dari dalam rumah muncul seorang lelaki yang tidak lain adalah ki lurah sendiri adanya,melihat tamu yang datang itu sontak ki lurah menjadi kaget,nampaknya dia mengenali siapa adanya kedua orang itu,lalu dia memberanikan diri untuk bertanya,"mau apa kalian datang kemari?",salah satu dari kedua orang itu tersenyum sinis lalu berkata,"kau jangan pura-pura tidak tau ki lurah,sudah dua bulan terakhir desamu belum memberikan upeti kepada kami,dan itu sudah melewati batas yang di tentukan",lelaki yang satu lagi menyambung,"ingat ki lurah,tiga hari lagi kami akan datang kembali ke sini,jika tiga hari kemudian warga desa belum juga menyediakan apa yang kami minta,maka kami akan hancurkan desa ini dan bunuh semua warga desa".

Tercekatlah ki lurah mendengarkan ucapan ke dua orang itu dan membantah,"tapi itu tidak mungkin,hasil panen kami sedang tidak bagus dan ternak-ternak banyak yang mati karena penyakit,sementara kalian dengan seenaknya membuat peraturan yang jelas-jelas kami tidak mampu untuk memenuhinya",mendengar ucapan ki lurah marahlah lelaki yang di sebelah kanan,dia turun dari kudanya dan menampar pipi ki lurah hingga giginya tanggal dan darah segar muncrat dari mulut dan hidungnya,ki lurah berusaha menahan rasa sakit itu,sebenarnya ingin sekali dia melawan kedua orang itu namun tingkat kepandaian beladirinya jauh di bawah mereka,jadi akan sia-sia saja dia kalau melawan,"dengar ki lurah!aku tidak suka dengan ucapanmu barusan,pokoknya warga desa ini harus menyerahkan upeti kepada kami dua kali lipat tiga hari di muka,atau kau akan rasakan sendiri akibatnya!",setelah itu lelaki tadi naik kembali ke punggung kudanya dan memberi isyarat pada kambratnya,lalu mereka membedal kuda masing-masing dan berlalu dari tempat itu,tak lama datanglah seorang gadis berparas cantik berlari ke arah rumah ki lurah,"ayah!",gadis itu berseru lalu segera menghampiri ki lurah yang terluka,"ayah,apakah mereka yang membuat ayah begini rupa?,kalau benar biar aku hadapi mereka dan bunuh mereka kalau perlu!".

Ki lurah menahan anak gadisnya itu,"wulan,kau jangan bertindak ke susu dan gegabah,mereka bukan orang-orang sembarangan,salah-salah kau akan di buat celaka",mendengar ucapan ayahnya sang dara yang ternyata bernama wulan menyahuti,"tapi ayah,mereka itu sudah meresahkan warga desa kita,manusia-manusia laknat macam mereka memang pantas untuk di musnahkan",ki lurah hanya gelengkan kepala melihat tekad anaknya itu,"tidak nak,jangan sekali-kali kau berurusan dengan mereka,aku takut terjadi apa-apa padamu,sekarang sebaiknya kau bantu mengobati ayah",dengan setengah menggerendeng wulan akhirnya membatalkan niatnya dan membantu mengobati luka ayahnya,wulan memang bersifat pemberani dan di bekali ilmu beladiri,gurunya adalah seorang kiyai yang tinggal di gunung slamet,dengan berbekal ilmu yang dia pelajari dan di tambah keyakinan yang kuat wajar saja tadi kalau dia berani untuk berhadapan dengan dua penunggang kuda itu,adapun kedua penunggang kuda itu adalah para rampok sakti yang di kenal dengan julukan sepasang golok maut,mereka berdua adalah kakak beradik yang malang melintang dengan membuat peraturan pada desa-desa kecil agar menyerahkan upeti kepada mereka,kalau itu tidak di laksanakan maka mereka tidak segan-segan untuk menghancurkan desa tersebut.

Hari itupun telah tiba,ki lurah yang mundar-mandir di teras karena was-was kemudian duduk untuk mencoba menenangkan diri,dari dalam rumah wulan muncul dan berkata,"ayah,aku tau hari ini mereka akan datang untuk mengambil upeti,namun desa kita sedang mengalami masa paceklik,itu artinya mereka akan menghancurkan desa kita,tidak ada jalan lain selain harus melawan mereka",ki lurah menghela nafas panjang lalu berkata,"ayah sudah memikirkannya semalaman,memang benar katamu tidak ada jalan lain lagi,tapi sebaiknya kau pergilah yang jauh dari desa ini,biarlah ayah sendiri yang berhadapan dengan mereka",wulan kaget mendengar ucapan ayahnya itu,"tidak ayah!aku lebih baik mati melawan mereka daripada melihat ayah celaka dan desa ini hancur",ki lurah sudah menyadari kalau anaknya itu akan menolak untuk pergi,dia tau betul kalau anak gadisnya itu berhati teguh dan pemberani,tak lama kemudian terdengar derap kaki kuda mendekati rumah ki lurah,ketika sampai di halaman rumah kuda itu pun berhenti,yang datang tidak lain adalah sepasang golok maut adanya,kemudian salah satu dari sepasang golok maut berkata,"ki lurah!kami sudah peringatkan agar segera memenuhi persyaratan dari kami,sekarang lekas serahkan hasil panen dan ternak sebagai upeti untuk kami".

Ki lurah hendak menjawab namun wulan segera memotong,"cuih..hei dua kunyuk kesasar!jangan harap kami akan patuhi segala persyaratan busuk kalian,sebaiknya kalian lekas pergi dari sini dan jangan ganggu desa kami lagi atau aku akan membunuh kalian!",sepasang golok maut tertawa gelak-gelak mendengar ucapan wulan,"gadis tolol,berani-beraninya kau menghina kami!apa kau mau ku buat celaka?,sudahlah,kami tidak punya banyak waktu untuk meladeni gadis macam dirimu,ki lurah!cepat serahkan apa yang kami minta",ki lurah menyahuti,"tidak ada upeti untuk kalian",marahlah sepasang golok maut mendengar ucapan ki lurah itu,"apa katamu?,tidak ada upeti?baiklah kami akan hancurkan desa ini,tapi sebelumnya kau harus mampus lebih dulu!",lalu salah satu sepasang golok maut turun dari kudanya dan segera menyerang ki lurah,namun dia tarik mundur serangannya kembali karena wulan sudah menghadangnya dengan pedang terhunus,"gadis cantik,daripada aku kesalahan tangan terhadapmu sebaiknya kau ikut aku untuk bersenang-senang,ha..ha..ha..",merasa di lecehkan marahlah wulan,lalu dengan gerakan kilat dia menyerang lelaki itu sementara ki lurah maju menerjang melawan lelaki yang berada di atas kuda.



BERSAMBUNG
 
SI CANTIK DARI GUNUNG SLAMET (Bagian 2)

Sepasang golok maut yang menghadapi wulan bersikap tidak serius,ini terlihat dari gerakannya yang hanya menghindari sabetan pedang sang dara,rupanya dia hanya mempermainkan wulan dan kalau pun menyerang hanya akan berusaha untuk menyentuh bagian-bagian tubuh wulan,"ha..ha...ayo gadis manis serang lah aku sesukamu",merasa di lecehkan wulan semakin geram dan lipat gandakan tenaga dalamnya untuk menyerang,sebenarnya tingkat kepandaian wulan berada jauh di bawah sepasang golok maut,hanya saja wulan lebih lincah dan gesit gerakannya,"brett",pakaian sepasang golok maut yang menghadapi wulan robek sebelah dada dan membuat luka gores,ini membuat sepasang golok maut yang bernama warok seta itu menjadi marah,"perempuan bangsat!kali ini aku tidak akan main-main lagi denganmu,kau rasakan sabetan golok ku ini",lalu dengan bengisnya warok seta menerjang wulan dengan goloknya itu,"trang,,trang",dua senjata saling beradu hingga bunga api bergemericikan,wulan coba lancarkan tendangan ke arah selangkangan warok seta namun berhasil di tepis dengan hantaman tangan kosong,lalu warok seta mencoba untuk menyerang dengan sikut tapi dia tarik mundur serangannya kembali karena wulan hendak pergunakan gagang pedangnya untuk menangkis.

Pada saat pertarungan antara wulan dan warok seta sedang berlangsung sengit terdengar pekik kematian yang mengidikkan,rupanya ki lurah telah menemui ajal di tangan sepasang golok maut yang bernama warok rampe,ki lurah mati karena dadanya tertembus golok warok rampe,"ayah...",melihat hal itu wulan segera hentikan serangannya dan menjadi lengah,warok seta tidak sia-siakan kesempatan itu dan hantamkan pukulan yang tepat mengenai dada wulan,sang dara mengeluh tinggi lalu mencelat mental beberapa tombak dan jatuh,sempat dia mencoba untuk bangkit sambil pegangi dadanya yang sakit itu,darah kental berbuku-buku keluar dari mulutnya dan pandangannya mulai berkunang-kunang,warok seta datang menghampiri wulan dan menjambak rambutnya seraya berkata,"gadis tolol,kau lihat ayahmu sudah menemui ajalnya,sekarang giliranmu yang akan aku kirim ke neraka!",warok seta hendak hujamkan goloknya ke arah wulan,sang dara sudah pasrah atas apa yang akan terjadi dan pejamkan matanya,namun ketika sejengkal lagi golok warok seta mengenai tubuh wulan selarik sinar biru menggebu ke arah warok seta,menyadari akan datangnya bahaya warok seta lepaskan sang dara lalu jatuhkan diri untuk menghindar,sinar biru itu menembus mengenai pepohonan hingga tumbang dan hancur.

Berubahlah paras sepasang golok maut karena melihat kehebatan pukulan tadi,kalau saja warok seta tak segera menghindar sudah pasti dia akan mati mengerikan,"bangsat penguntit!cepat keluar dan tunjukkan dirimu!",yang berkata adalah warok rampe,sementara warok seta mencoba untuk bangkit dan berdiri kembali,namun belum habis rasa terkejut sepasang golok maut mereka di buat heran karena wulan sudah tidak ada di tempatnya tadi,nyatalah ada seseorang yang membawa lari gadis itu dengan kecepatan yang luar biasa dan pastilah dia yang telah melancarkan pukulan tadi,warok rampe terdiam sesaat lalu berkata,"seta,sebaiknya kita segera tinggalkan tempat ini",warok seta yang mendengar perkataan kakaknya itu membantah,"tidak,aku harus mencari tau siapa penguntit itu",mendengar ucapan adiknya warok rampe mendengus kesal lalu mendamprat warok seta,"dasar bodoh!kita masih harus mendatangi desa lainnya,urusan kita sudah selesai di desa ini!",mau tak mau dengan setengah kesal warok seta menuruti juga kata-kata saudaranya itu,tapi sebelum sepasang golok maut pergi dari desa tersebut mereka membakar dan menghancurkan rumah-rumah penduduk bahkan tega membunuh semua warga desa,sehingga dari kejauhan hanya nampak kobaran api dan asap hitam mengepul.

Apa yang terjadi dengan wulan?,pada saat sepasang golok maut tercekat melihat pukulan yang tiba-tiba datang melesat ke arah warok seta,muncullah bayangan putih yang berkelebat ke arah wulan lalu membopong gadis itu dengan gerakan yang sangat enteng,nyatalah bahwa orang itu seorang yang mempunyai ilmu meringankan tubuh cukup tinggi,sang penolong masih membopong wulan sambil sesekali dia melihat-lihat keadaan sekitar,lewat sepeminuman teh dia hentikan langkahnya lalu menyandarkan wulan di pohon besar yang daunnya rindang,di perhatikannya keadaan wulan yang terluka,lalu dia mengambil sebuah pil dari balik pakaiannya dan mencoba untuk meminumkannya kepada wulan,kemudian dia memegangi pergelangan tangan sang dara yang pada saat itu masih pingsan,"alhamdullilah,,masih bisa di selamatkan",kata si penolong,mengenai siapa adanya yang menolong wulan ternyata adalah seorang pemuda berwajah cakap berkulit putih,rambutnya yang panjang seleher dan mengenakan ikat kepala berwarna ungu,di punggungnya terselip sebilah pedang yang gagangnya terukir seekor naga melingkar berlapis emas,pemuda itu tidak lain adalah jaka adanya atau di kenal dengan pendekar pedang naga ungu yang sedang melakukan pengembaraan.

Hari sudah larut malam,di depan perapian jaka sedang menikmati daging burung panggang sambil sesekali memperhatikan keadaan wulan yang masih terpejam,jaka termenung sesaat lalu bergumam,"gadis ini begitu cantik,aku jadi teringat prameswari di sana,,hmmm",jaka jadi senyum-senyum sendiri teringat akan masa-masa indah bersama kekasihnya yang berada di tanah parahyangan itu,lalu pemuda itu menghela nafas dan geleng-geleng kan kepalanya,"tapi sayang kau bernasib buruk saudari",jaka berkata kepada wulan yang masih terpejam,lalu tak lama kemudian terdengar suara erangan dari mulut wulan,rupanya gadis itu sudah mulai tersadar dari pingsan dan mencoba untuk duduk,"dimana aku?dan siapa engkau?",jaka garuk-garuk kepalanya lalu menjawab,"saudari,terus terang aku juga tidak tau ini di mana,karena aku hanya seorang pengembara,,,,,kau boleh panggil aku jaka,oh yah kalau boleh tau siapa namamu?",wulan memandangi jaka sesaat lalu menjawab,"namaku wulan,tunggu,,bukankah aku seharusnya berada di desa,,,,aku ingat,,ayahku terbunuh dan aku pun hendak di bunuh,,lalu kenapa aku berada disini?,,atau jangan-jangan,,,,kau yang telah menolongku?",jaka mengangguk lalu menyahuti,"benar,,aku kebetulan lewat dan secara tak sengaja melihat dirimu yang hendak di bunuh,untung belum terlambat",wulan hanya terdiam mendengar penjelasan jaka,wajahnya tampak murung dan terlihat sedih.



BERSAMBUNG
 
SI CANTIK DARI GUNUNG SLAMET (Bagian 3)

Lalu wulan menangis sesengukan,jaka hanya tertegun melihat sang dara menitikkan air matanya,dia menjadi serba salah dan bingung sendiri apa yang harus di lakukan atau paling tidak bisa menghibur,akhirnya jaka mencoba untuk menguatkan wulan dan memegangi bahunya,"sudahlah wulan,semua sudah menjadi suratan takdir,kau harus tegar dan tabah menghadapi ini semua",perlahan tangis wulan berhenti lalu pandangi jaka,meskipun wulan terlihat kuyu dan lesu namun kecantikkannya tetap nampak sehingga jaka jadi terpana dan segera saja dia lepaskan pegangannya pada wulan,suasana hening sesaat lalu jaka bertanya,"kalau aku boleh tau siapa adanya kedua orang itu?dan kenapa mereka menyerangmu?",wulan menghela nafas panjang lalu menjawab,"mereka berdua adalah sepasang golok maut,,mereka mendatangi desa-desa kecil untuk merampas hasil bumi sebagai upeti ,,jika ada yang menolak apa yang mereka minta maka desa tersebut akan di bumi hanguskan dan para penduduk akan di bunuhnya,,ayah ku adalah lurah di desa,,tiga hari lalu mereka datang untuk meminta upeti dari desa kami,,tapi kami sedang mengalami masa paceklik,,jadi kami tidak bisa menyediakan apa yang mereka mau,,karena tidak ada jalan lain akhirnya aku dan ayah berusaha untuk melawan sampai akhirnya ayhku terbunuh".

Jaka mengepalkan tangannya mendengar cerita wulan,"benar-benar biadab,manusia seperti mereka harus di lenyapkan dari muka bumi ini',tiba-tiba wulan berdiri dan berkata,"terimakasih atas pertolonganmu jaka,sekarang aku harus pergi",ketika wulan hendak beranjak jaka menghalangi,"tunggu dulu,kau mau kemana?","aku akan mencari sepasang golok maut untuk membalaskan sakit hatiku",jaka geleng-gelengkan kepala sambil garuk kepalanya,"jangan bertindak gegabah wulan,hari masih larut dan lukamu belum pulih benar,sebaiknya kau beristirahat dulu malam ini,ada baiknya tunggu sampai besok pagi saja",namun wulan tetap pada pendiriannya,"tidak aku harus pergi sekarang,kau jangan coba menghalangiku jaka",ketika wulan melangkahkan kakinya mendadak tubuhnya jadi kaku tak bisa di gerakkan,rupanya jaka telah menotok jalan darah gadis itu hingga mematung,hanya jalan suaranya saja yang tidak di tutup,"maaf wulan aku terpaksa menotokmu,lukamu belum sembuh benar,kau harus beristirahat malam ini",wulan menjadi gemas dan kesal,"cepat kau lepaskan totokkanmu,jangan coba-coba halangi aku",jaka gelengkan kepalanya,"tidak,aku tidak akan lepaskan sampai besok pagi,begini saja wulan,aku berjanji akan membantumu mencari mereka,tapi tidak malam ini".

Wulan hanya menggerutu dan mendumel,namun pada dasarnya wulan senang bisa seperjalanan dengan jaka,agaknya gadis itu ada rasa tertarik kepada pemuda itu,"baiklah aku menurut,tapi lekas kau lepaskan dulu totokkan ini",jaka melepaskan totokkan di tubuh wulan,"nah sekarang kau tidurlah,biar aku berjaga malam ini",wulan melangkah menuju pohon besar di dekat perapian lalu bersandar,sebelum dia memejamkan matanya wulan berkata kepada jaka,"tapi ingat,kau jangan berbuat yang macam-macam terhadapku jaka",pemuda jaka tertawa mendengar kata-kata wulan,"halah,,halahh,,pikiranmu itu sempit betul wulan,kalau memang aku hendak berbuat macam-macam terhadapmu,sudah dari tadi aku lakukan",wulan menyahuti,"apa kau bisa di percaya?",jaka kernyitkan kening lalu segera dia cabut pedang naga ungu di punggungnya dan menyodorkannya ke arah wulan,"jika kau tidak percaya silahkan kau pegang pedang ini,kalau toh nanti aku berbuat yang tidak baik terhadapmu silahkan kau tusuk aku dengan pedang ini",wulan tertawa geli melihat jaka sedangkan jaka menjadi terheran-heran,"hei,,kenapa kau malah tertawa?","aku tidak menyangka ada saja pemuda polos sepertimu,baiklah aku percaya padamu",lalu wulan mulai pejamkan matanya dan mulai terlelap,sedangkan jaka berjaga di depan perapian sambil meneruskan makan daging burung panggangnya.

Matahari sudah nampak di ufuk timur,wulan terbangun dari tidurnya karena terpaan sinar sang surya,dia melihat berkeliling dan pandangannya tertuju pada jaka yang sedang berdzikir memegang seuntai tasbih,jaka duduk bersila di atas sebuah batu besar,lalu tak lama dia masukkan tasbihnya ke balik pakaiannya dan melontarkan senyuman ke arah wulan,"kau sudah bangun rupanya",jaka berdiri lalu menghampiri wulan,"sesuai janjiku semalam,aku akan membantumu mencari sepasang golok maut,tapi kita harus mencari dari mana?",wulan merenung sesaat,"kita jalan ke arah selatan saja,biasanya mereka sering terlihat di daerah selatan",jaka menyetujui saran wulan,setelah mereka mencuci muka di sungai terdekat maka mereka segera pergi dari tempat itu,sepanjang perjalanan mereka lalui dengan bercanda,gurauan-gurauan jaka dan kekonyolannya membuat sang dara tertawa gembira,jaka senang bisa menghibur wulan bahkan bisa membuat sang dara tertawa lebar,terlihat semakin cantik wajah wulan yang berseri-seri ketika tersenyum,sesekali mereka saling pandang dan jika sudah begitu wajah mereka bersemu memerah,tiba-tiba langkah mereka terhenti ketika melihat sebuah perkampungan yang sudah hancur,"kau lihat sendiri jaka,ini pasti perbuatan dua iblis itu",yang berkata adalah wulan,jaka gelengkan kepala lalu mereka melanjutkan perjalanan kembali.

Kedai makan itu cukup besar dan ramai pengunjung,jaka mengajak wulan untuk masuk ke kedai itu,"wulan,sebaiknya kita beristirahat sejenak,lagi pula perutku sudah lapar,ayo kita masuk ke sana",wulan menyetujui saran jaka lalu mereka segera masuk ke dalam kedai,seorang pelayan datang menyambut mereka dengan ramah,"silahkan tuan ambil tempat duduk",jaka melihat berkeliling lalu mengajak wulan duduk di sebelah ujung agar bisa bersandar,tak lama pelayan datang membawa pesanan makanan dan minuman,ketika mereka sedang menikmati makanan dua penunggang kuda datang lalu masuk ke dalam kedai,para pengunjung yang melihat kedatangan mereka lari tunggang langgang,sementara sang pelayan dan pemilik kedai tampak ketakutan dan wajah mereka berubah pucat,tapi jaka tidak perdulikan keadaan sekitar seolah tak terjadi apa-apa,dia terus melahap makanannya sedangkan wulan hentikan makannya lalu berkata kepada jaka,"hei,,orang yang kita cari ada disini",jaka perhatikan kedua pendatang itu,"yah aku tau,tapi sebaiknya kau habiskan saja dulu makanmu itu",wulan gelengkan kepala melihat jaka,dia heran melihat pemuda itu yang acuh tak acuh sedangkan musuh berada di depan mata,kedua pendatang itu yang memang tidak lain adalah sepasang golok maut adanya.



BERSAMBUNG
 
SI CANTIK DARI GUNUNG SLAMET (Bagian 4)

Sang pelayan menghampiri sepasang golok maut dengan ketakutan,si..silahkan..tuan-tuan..duduk,namun mereka tidak perdulikan kata-kata si pelayan itu,sepasang golok maut melihat keadaan sekitar kedai itu dan pandangannya tertuju kepada jaka dan wulan yang berada di ujung,warok seta berkata kepada saudaranya,"rampe,bukankah gadis itu anak ki lurah?",warok rampe perhatikan gadis itu dengan seksama,"betul,tapi siapa pemuda yang sedang makan itu?mungkinkah pemuda itu yang kemarin melemparkan pukulan ke padamu?",warok seta tertawa mendengar ucapan saudaranya itu,"mana mungkin,kau lihat saja tampang pemuda itu,masih ingusan dan tampak seperti pemuda biasa saja",warok rampe menyahuti,"tapi kau perhatikan pedang di punggungnya itu,kalau dia bukan orang dunia persilatan mana mungkin membawa-bawa senjata seperti itu",warok seta termenung sesaat,memang benar apa yang dikatakan saudaranya itu,tapi dia masih tidak percaya karena bagaimana mungkin pemuda ingusan itu yang melepaskan pukulan kepadanya kemarin,"kalau begitu aku akan menghabisi gadis itu sekarang,dia harus membayar luka yang dia buat kemarin,aku juga akan melihat sehebat apa pemuda ingusan itu",yang berkata adalah warok seta,sementara warok rampe hanya berdiam diri untuk melihat apa yang akan di lakukan si pemuda ketika saudaranya itu menyerang.

Warok seta bermaksud untuk menjambak rambut wulan namun sebelum niatnya itu terlaksana jaka melempar gelasnya,"arrghh,,,",tangan warok seta terluka akibat pecahan gelas yang d ilemparkan oleh jaka,"pemuda bangsat!kau rasakan golokku ini",warok seta cabut goloknya lalu sebatkan ke arah jaka,sang pemilik kedai menjadi cemas melihat hal itu,"haduhh biyungg,,,kedai ku bisa hancur berantakan kalau begini",katanya,jaka yang melihat datang nya serangan menggebrak meja sehingga semua makanan berhamburan dan mengenai wajah warok seta,"wulan,kau tunggulah di luar",yang berkata adalah jaka,lalu wulan melompat keluar dari kedai itu,namun baru saja dia menginjakan kaki di tanah warok rampe sudah berdiri di hadapannya,"kau mau kemana gadis manis?ha..ha..ha..ha..",wulan yang melihat orang yang telah membunuh ayahnya itu menjadi geram,"kau akan membayar kematian ayahku dengan nyawa busukmu!",lalu wulan menyerang warok rampe dengan jurus-jurus andalannya,sementara itu warok seta sibuk membersihkan mukanya yang terkena tumpahan makanan,sebaliknya jaka malah tertawa geli melihat lawannya itu,"pemuda ingusan,jangan harap kau bisa hidup!",warok seta kertakan rahangnya tanda emosinya sudah meluap,lalu dia kembali menyerang jaka dengan golok di tangannya.

"wuutt",golok itu hampir saja mengenai kepala jaka karena dia merunduk,pada saat yang sama jaka hantamkan tinjunya ke arah perut lawan namun warok seta berhasil menangkisnya dengan tangan kosong,kini giliran warok seta yang lancarkan tendangan ke muka jaka yang masih dalam posisi merunduk,tapi jaka dengan gesitnya berhasil berkelit dengan jungkir balik kebelakang,warok seta semakin penasaran dengan si pemuda,lalu dia kembali menyerang jaka dengan jurus golok maut menghujam lautan,tiba-tiba permainan golok warok seta berubah menjadi lebih cepat dan sebat,angin serangan golok warok seta begitu terasa mengerikan,jaka menjadi terkagum-kagum melihat jurus yang di mainkan lawannya itu,untuk menghadapi serangan yang mematikan itu jaka pergunakan jurus naga menangkis badai untuk menghindar,warok seta yang menyerang jaka menjadi kesal karena serangannya tidak berhasil mengenai lawannya itu,tak disangkanya pemuda yang di anggap remeh olehnya bukanlah pemuda sembarangan,apalagi jaka pergunakan jurus naga menangkis badai yang membuat gerakannya semakin gesit dan cepat,ketika lewat dua puluh jurus serangan warok seta semakin mengendur dan gerakannya melambat,jaka yang melihat hal itu segera pergunakan jurus naga menghantam karang,"bukk",serangan gesit jaka berhasil mengenai dada lawan,warok seta mengeluh tinggi lalu melosoh dan mati dengan dada jebol,itulah kehebatan jurus naga menghantam karang.

Di luar kedai wulan yang menghadapi warok rampe terlihat kewalahan,biasanya wulan pergunakan pedangnya namun karena dia pergunakan tangan kosong kehebatan serangannyapun berkurang,hanya mengandalakan kegesitannya ditambah tekad yang kuat untuk membalas dendam yang membuat wulan tidak jerih,sementara warok rampe menghadapi wulan dengan main-main,tingkat kepandaian warok rampe memang berada jauh di atas wulan dan saudaranya warok seta,ketika serangan wulan sudah mulai mengendur warok rampe segera hantamkan pukulan dan berhasil mengenai tangan lawannya,wulan tersurut mundur sambil pegangi tangannya yang kesakitan di tambah tenaganya yang sudah hampir habis karena terkuras dalam pertarungan,"ha..ha..ha..,gadis cantik sebaiknya kau menyerah saja dan ikut bersamaku untuk bersenang-senang",pada saat warok rampe hendak menotok wulan sesuatu melayang ke arahnya,warok rampe segera menghindar dan ketika benda itu terjatuh di hadapannya terkejutlah dia,dilihatnya sosok mayat warok seta yang mati mengerikan dengan dada jebol,berubahlah paras warok rampe,rahangnya menggembung dan amarahnya menjadi-jadi,pandangannya tertuju kepada jaka yang sedang berdiri di depan kedai,"pemuda haram jadah!kau harus membayar nyawa adikku",lalu warok rampe maju menyerang jaka dengan kalap.

Golok warok rampe menusuk ke seluruh tubuh jaka tapi dengan mudah si pemuda berhasil menghindar,melihat serangannya tidak membuahkan hasil warok rampe pergunakan jurus memapas bayu,seperti tadi serangan goloknya berubah menjadi lebih gesit,jaka masih tetap pergunakan tangan kosong untuk menepis serangan lawan yang sangat berbahaya itu,lima belas jurus telah di lalui hingga akhirnya jaka memutuskan untuk mundur beberapa tombak ke belakang,dia pasang kuda-kuda lalu tangannya di majukan kedepan,tiba-tiba selarik sinar biru menggidikkan melesat ke arah warok rampe,rupanya jaka telah melancarkan pukulan naga biru,warok rampe berusaha untuk menghindar namun ketika dia berhasil lolos dari pukulan mematikan itu sebilah golok berhasil menusuk dadanya hingga tembus ke punggung,rupanya wulan telah pergunakan golok milik warok seta yang tergeletak,pada saat warok rampe sekarat pegangi dadanya wulan lancarkan tendangan ke arah kepalanya,terdengar pekik kematian yang menggidikkan,lalu wulan menghela nafas dan menghampiri jaka,"setelah ini kau mau pergi kemana?",jaka menjawab,"aku akan melanjutkan pengembaraan",wulan palingkan wajahnya ke jurusan lain dan wajahnya bersemu merah,"apakah aku boleh ikut denganmu?",jaka merunduk karena dia bingung dan serba salah,ketika jaka hendak mengatakan sesuatu wulan sudah tidak ada di dekatnya lagi,tiba-tiba pandangan jaka tertuju pada sebuah tulisan di tanah di mana wulan berdiri tadi,"anak muda kau tidak perlu hawatir,gadis ini ada bersamaku dan akan ku ambil sebagai murid,tertanda : setan mabuk",jaka tersenyum lega dan melanjutkan perjalanannya kembali.




TAMAT
 
Back
Top