Sejarah Samurai & Ninja

Status
Not open for further replies.
re: Sejarah Samurai & Ninja

  • Mochizuki Chiyome (1540-1580)

    Seorang ninja yang dikenal juga dengan sebutan Lady Chiyome, Mochizuki Moritoki adalah samurai dari provinsi Shinani dan juga merupakan raja dari Istana Mochizuki. Di awal tahun 1550, Daimyo Takeda Shingen menduduki Shinano dan mengasingkan Murakami Yoshiharu dan Ogasawara Nagatoki dan menjadikan klan Mochizuki sebagai bagian dari pemerintahannya. Yoshiharu dan Ogasawara berpaling membantu Takeda Shingen. Pada tanggal 10 september 1561 terjadi pertempuran paling membahayakan dimana Mochizuki Moritoki terluka parah dan Shingen menggantinya dengan Nobumasa untuk memimpin klan Mochizuki, tetapi dia juga kalah dalam pertempuran tersebut dan akhirnya ini menjadi akhir dari klan Mochizuki.

    Lady Chiyome merupakan istri dari Moritoki. dan aslinya berasal dari desa Koga dan mempunyai hubungan dengan ninja disana. Memang di desa tersebut jarang terdengar tentang ninja wanita (kunoichi) tetapi mereka mempunyai banyak wanita yang mau berusaha keras berlatih untuk bertarung layaknya seorang pria di desa tersebut. Setelah kematian suaminya Chiyome ditemui oleh Takeda yg ingin membentuk kelompok ninja wanita yang dijadikan sebagai mata-mata, informan, dan pembawa pesan. Hal ini karena bila wanita menjadi ninja akan lebih mudah melakukannya karena tidak dicurigai oleh pihak lawan. Dia meminta Chiyome untuk membentuk kunoichi yang bisa berarti bunga beracun/mematikan.

    Lady Chiyome membentuk pasukannya di desa Nazu provinsi Shinano dan mulai mencari kandidat untuk mencari calon kunoichi. Setelah mendapatkan pelatihan dari Chiyome mereka ditempatkan di kuil sebagai Miko untuk menyamar. cara melatih Chiyome berbeda terhadap kunoichi, dia lebih menitikberatkan pada penggunaan bentuk tubuh wanita yang cenderung kecil dengan menyerang titik lemah lawan dengan menggunakan senjata yang umum digunakan wanita seperti kuncir rambut yang berbentuk seperti jarum, dan sebagainya. Keberadaan Lady Chiyome hilang dari sejarah tetapi ada cerita bahwa dia menurunkan jabatan sebagai ketua Kunoichi kepada Kosuke Anayama yang bekerja dengan Momichi Sandayu yang merupakan Ninja dari Iga.


-dipi-
 
re: Sejarah Samurai & Ninja

  • Togakure Daisuke (1161-1200)

    Seorang ninja yang biasanya dipanggil dengan nama Nishina Daisuke. Nishina Yukihiro merupakan seorang samurai yang mempunyai kedudukan yg tinggi di bawah raja Minamoto Yoshinaka di tahun 1161, Yukihiro mempunyai seorang anak bernama Nishina Daisuke. Daisuke lahir di desa Togakure yang dekat dengan kuil budha di gunung Hiei-zan yang terkenal karena pelatihan ttg kesabaran dan kerja keras dalam hidup. Daisuke berlatih di kuil itu untuk mempelajari jalan Shugendo, dia berlatih disana bersama Minamoto Yoshinaka yang telah berlatih 7 tahun sebelum Daisuke, ketika latihan Minamoto Yoshinaka selesai dia mengganti namanya menjadi Kiso Yoshinaka.

    D tahun 1180, Nishina Daisuke menjadi bawahan dan mengabdi pada Yoshinaka. Ketika klan minamoto dipanggil untuk berperang di peperangan Genpei untuk mengumpulkan pasukan melawan klan Taira. Yoshinaka yang sukses pada pertempuran tersebut ingin menguasai daerah yang seharusnya menjadi milik klan Minamoto, tetapi dia mengadakan perjanjian damai dengan sepupunya yg menguasai daerah tersebut yang menyebabkan dia harus menyerah dan tunduk kepada sepupunya tersebut. Karena tidak ingin hidup yang seperti itu dia berniat menyerang sepupunya di Kyoto dan mengalahkan Taira sendirian dan mengambil kontrol atas klan nya sendiri.

    Nishina Daisuke dan ayahnya ada disaat pertempuran terakhir Yoshinaka (Azawa no Kassan). Ayah Daisuke meninggal dan dia dipersilahkan untuk melakukan seppuku, tetapi dia melarikan diri ke gunung dekat kyoto dan pergi ke desa Iga. Di tahun 1184 dia bertemu dengan orang yg bernama Doshi, ada yg berkata dia bertemu Kain Doshi yg merupakan seorang biksu petarung yang melarikan diri dari china karena masalah politik dan militer. Dikatakan juga Daisuke bertemu dengan ketua ninja generasi ketiga Soke aliran Hakkun-ryu bernama Kagakure Doshi (disebut-sebut sebagai paman dari Daisuke). Dia mempelajari banyak konsep baru dalam peperangan berdasarkan pemikiran dari china dan tibet mengenai kekuatan alam di dunia ini. Dia berlatih keseimbangan dalam menjaga kekuatan tubuh, dalam peperangan, dan juga emosi. Setelah menyelesaikan semua latihan dia berganti nama menjadi Togakure Daisuke berdasarkan nama desa tempat lahir. Togakure merupakan pendiri aliran Ninjutsu pertama Soke aliran Togakure-ryu. dalam pertempuran Awaza no Kassan dia berteman baik dengan Shima, Shima pada waktu itu terluka parah. Dia kembali ke Desa Iga bersama temannya dan menjadikan nya Soke kedua dan juga menjadikan anaknya Togakure Goro Soke ketiga yang mematenkan Gaya Togakure-ryu menjadi seperti sekarang ini.Aliran Togakure-ryu juga mempelajari banyak senjata dalam aliran ninja seperti yang lainnya. Tetapi ada 4 rahasia seni ninja dalam aliran ini, diantaranya shuko dan ashiko (cakar pada kaki dan tangan untuk memanjat dinding), senban shuriken (shuriken ninja yang bersudut empat), shinodako (snorkel untuk menyelam, dan Kyoketsu shoge ( pedang yang berbentuk seperti cincin untuk menyerang lawan).


-dipi-
 
re: Sejarah Samurai & Ninja

  • Momochi Sandayu Tensho (1525-1585)

    Momochi Sandayu dikenal juga dengan nama Momochi Tanba no Kami dan Momochi Tanba Yasumitsu. Sandayu dikenal sebagai pendiri awal aliran ninjutsu Iga-ryu dan telah melatih banyak ninja yang nantinya terkenal (diantaranya Hattori Hanzo, Ishikawa Goemon). Dia menjadi legenda sebagai pemimpin ninja diseluruh jepang di masanya. Momochi juga dikenal sebagai Fujibayushi Nagato yang menguasai aliran Ninjutsu Koga seperti juga Iga. Momochi Sandayo menguasai semua ilmu aliran ninjutsu baik dari Koga maupun Iga, tetapi sebenarnya dia berasal dari Ryuguchi di kota Nabari di provinsi Iga. dan juga ada yg mengatakan dia memiliki rumah di daerah Takiguchu-jo dan mempunyai tempat latihan ninja di Hojiro di kota Ueno.

    Provinsi Iga dikuasai oleh 3 ketua ninja diantaranya Fujibayashi di utara, Hattori di tengah, dan Momochi di selatan provinsi. di kamp Hojiro dia melatih banyak ninja iga dan menguasai wilayah selatan provinsi iga. Oda Nobunaga memakai kekuatan Ninja dari Iga untuk membantunya dalam perang nasional dan karena hal ini juga yang menyebabkan ninja iga terkenal di jepang dan kalangan samurai. Karena takut akan pengaruh Ninja Iga, Oda Nobunaga mengirim anaknya Oda Nobuo untuk pergi ke provinsi Iga dan membunuh semua ninja yang ada disana. Karena tempat dan wilayah yg lebih dikuasai oleh ninja Iga, anak Nobunaga mengalami kekalahan yang memalukan. Oda Nobunaga marah dan mengirimkan 10.000 pasukan pada tahun 1581 untuk menghancurkan desa Iga beserta ninja nya. Banyak ninja Iga yang mati akhirnya banyak ninja Iga yang bergabung dengan Tokugawa Ieyashu. Nama momochi Sandayu tidak pernah tertulis dalam sejarah jepang, tetapi keluarga Momochi memang berpartisipasi dalam pertempuran Tensho Iga no Ran di tahun 1581. Selama hidupnya, Sandayu yang merupakan pendiri dari Iga-ryu, yang juga merupakan soke dari Momochi-ryu, Koto-ryu, Gyokko-ryu. dan fakta bahwa dia juga dikenal dengan nama Fujibayushi Nagato, berarti dia juga soke dari Koga-ryu.
  • Hachiryu Nyudo (1100-1155)

    Hanya sedikit cerita yang diketahui mengenai Hachiryu Nyudo selain dia ada hubungan darah dengan aliran ninjutsu pada awal kebangkitannya. dia dilatih oleh Garyu Doshi dan kemudian dia melatih Tozawa Hakuunsai sebagai soke pertama dari Gyokko-ryu Ninjutsu. Hachiryu mengembangkan alat ninja bernama Kyoketsu-shogei, alat yg berbentuk rantai dengan ujung satunya berisi pisau dan ujung satunya seperti cincin, senjata ini digunakan dengan cara melempar ujung satunya (pisau) dan menjadikan cincin satunya sebagai alat untuk bertahan dari serangan musuh.
  • Kato Danjo (1530-1575)

    Tobikato atau Kato Danjo, merupakan seorang master Kumogakure-ryu ninjutsu yg mempelajari teknik melompat dan berlari. Dia telah menjadi bawahan dari beberapa daimo, diantaranya Uesugi Kenshin kemudian dia juga pernah mengabdi pada Takeda Shingen. masih banyak misteri yang menyelimuti bagaimana ninja ini mati dan cerita ttg dia tidak pernah tertulis dalam catatan sejarah jepang. Dikatakan dia pernah mengabdi di bawah klan Oda. Kato Danjo disejajarkan dengan ninja dari desa Iga karena dia mempunyai hubungan dengan provinsi Omi. Dia dipekerjakan di bawah klan Oda dan menikah dengan anak perempuan dari Toyotomi Hideyoshi.

-dipi-
 
re: Sejarah Samurai & Ninja

  • Kumogakure Hoshi (1510-1550)

    Kumogakure Hoshi atau biasa dipanggil dengan nama Heinaizaemon Ienaga Iga, lahir di awal tahun 1500. Dia mempunyai hubungan dekat dengan para ninja Iga, dan dikatakan juga dia merupakan salah satu pendiri Iga-ryu. Di tahun 1532 dia mengembangkan aliran ninjutsu Kumogakure-ryu dan menjadi soke pertama dalam aliran tersebut dari 1532-1534.

    Banyak elemen dari aliran ini yang berasal dari banyak ilmu lainnya. Salah satunya dalam penggunaan Kamayari, senjata berupa sabit yang digunakan untuk memanjat dinding kapal maupun untuk menyerang lawan dan juga penggunaan lompatan yg tinggi untuk menghindari serangan lawan. pelatihan ninja aliran ini lebih menitik beratan pada taijutsu dan filosofi serta cara menghindari dan melarikan diri dari lawan. Salah satu yg unik adalah penggunaan topeng berwajah setan oleh para anggota aliran ninjutsu ini.
  • Ukifune Jinnai (1555-1590)

    Ukifune sering dipanggil sebagai Kempati Dzinnai. dia sering dianggap sebagai dwarf karena tingginya yang kurang dari satu meter, dan juga karena keterlibatannya dalam pembunuhan Uesugi Kenshin. Dimana dia dikatakan pernah menunggu di kamar mandi Uesugi untuk membunuhnya. Dalam masanya Nobunaga dan Kenshin saling berebut kekuasaan menggunakan kekuatan ninja, suatu ketika Oda Nobunaga mengirimkan sepasukan ninja yg dipimpin oleh Ukifune kenpachi untuk membunuh Uesugi Kenshin. pada tanggal 14 april 1578 mereka berhasil masuk ke dalam kediaman Kenshin dan segera menuju ke kamar Uesugi Kenshin, dalam penyerangan tersebut kelompok ninja ternyata hanya sebagai umpan untuk dapat memasukkan pembunuh sebenarnya (Ukifune Jinnai) yang bersembunyi di kamar mandi Uesugi Kenshin. Pagi harinya ketika Kenshin hendak mandi dia diserang dan mengalami luka yg serius, walau tidak membunuhnya tetapi dalam 4 hari Kenshin akhirnya meninggal dunia.
  • Fujibayashi Nagato (1560-1610)

    Fujibayashi juga dikenal dengan nama Momichi Tanbo seorang jonin dari ninja Koga. Dia dan para ninjanya mengabdi pada Sasaki Rokkaku yang merupakan Daimyo yg melawan Oda Nobunaga. Banyak yg berpendapat bahwa Fujibayushi merupakan nama lain dari Momochi Sandayu, walaupun tidak ada bukti yg kuat mengenai hal ini. Dia merupakan soke pertama dalam Ninja Koga.
  • Gamon Doshi (1030-1100)

    Gamon Doshi dikenal juga dengan nama Fujiwara Tikata. Dikatakan bahwa Gamon Doshi merupakan biksu petarung dari china yang pergi ke jepang dan bertemu dengan jendral Ikai (berasal dari china juga). Dia berlatih di bawah jendral Ikai mengenai strategi perang,teknologi militer, dan mempelajari ilmu Kpshijutsu (ilmu menotok otot dan titik lemah di tubuh) dan Hityo no Kakuregata ( kamuflase di dalam kegelapan). Gamon mengajarkan semua ilmu yg didapatkannya kepada muridnya Garyu Doshi. Gamon Doshi dianggap sebagai bapak dari ilmu ninjutsu karena dia telah menyumbangkan peningkatan ilmu dalam aliran ninjutsu yg telah ada.


-dipi-
 
re: Sejarah Samurai & Ninja

Desa-Desa Para Ninja

  • Iga-ryū

    Iga-ryu (harfiah "Sekolah Iga") adalah sebuah sekolah ninjutsu. Desa ini menjadi salah satu dari dua sekolah ninja yang paling terkenal di Jepang, bersama dengan Koga-ryu. Iga-ryu yang berasal dari Provinsi Iga di daerah sekitar kota Iga dan Ueno (kota Iga modern di Prefektur Mie). Iga-mono adalah sinonim untuk sebutan bagi ninja Iga.

    Sejak periode Nara, distrik/desa Iga telah banyak memberi dukungan, dalam suplai kayu, untuk jisha ( istilah generik dari bentuk agama dan suku di Jepang). Namun dalam periode Kamakura, pengaruh Jisha menyusut sementara Shugo (gubernur) dan Jito (administrator manor) tumbuh dominan. Hal ini mempengaruhi juga keadaan di Iga dan pada saat itu kebutuhan akan prajuritlah yang paling utama. Lalu kemudian orang2 di Iga mulai mengembangkan pelatihan2 untuk seorang prajurit dengan taktik gerilya dan ketrampilan khusus. Sekolah Koga-ryu dimulai dengan cara yang sama.

    Selama periode Muromachi awal, orang-orang dari Iga menjadi independen dari tuan feodal mereka dan mendirikan semacam republik - Iga Sokoku Ikki dalam bahasa Jepang. Iga-mono pertama kali muncul dalam catatan sejarah pada 1487 ketika Shogun Ashikaga Yoshihisa menyerang Rokkaku Takayori, daimyo Provinsi Omi selatan dari klan Rokkaku. Baik ninja Iga dan Koga bertempur di pihak Rokkaku, membantu dari serangan Shogun.

    Pada tahun 1579, putra panglima perang Oda Nobunaga, Oda Nobukatsu melancarkan serangan kepada Republik Iga, namun mengalami kegagalan. Tahun 1581, Oda Nobunaga turun tangan sendiri menyerang Iga dari enam arah dengan kekuatan 40 sampai 60 ribu orang, dengan rasio kekuatan 10 berbanding satu, dan banyak membunuh ninja Iga dan keluarga mereka. Iga hanya bisa mempertahankan dua benteng ketika Nobunaga mengumumkan gencatan senjata dan membiarkan beberapa ninja melarikan diri.

    Pada 1582, selama kekacauan setelah kematian Oda Nobunaga, Hattori Hanzo disarankan Tokugawa Ieyasu untuk melarikan diri dari Mikawa ke daerah Koga dan Iga. Ieyasu, ketika ia menjadi shogun, ninja digunakan untuk menjaga Edo Castle - markas besar Keshogunan Tokugawa - dan untuk memasok intelijen. Dia menggunakan 200 orang dari Iga-ryu di lingkungan Yotsuya Edo (Tokyo).

    Putera Hattori Hanzo, Hattori Mazanari, mengepalai benteng Iga tapi terbukti tidak sesukses ayahnya. Pada 1606, orang-orang Iga memberontak karena perlakuan kasar. Mereka terus melayani Keshogunan Tokugawa sampai Yoshimune (memerintah 1716-1745) menghentikan semua ninja dari jaringan intelijen dan menggantikan mereka dengan orang-orang dari provinsi Kii.

    Ninja Iga dilatih menyamar, melarikan diri, bersembunyi, penggunaan bahan peledak, obat-obatan dan racun, pertempuran bersenjata, dan banyak metode persenjataan. Mereka menggunakan kait untuk memanjat dan diduga mempunyai metode dan cara khusus untuk berjalan di atas air dengan menggunakan sepatu khusus ( saat ini ditampilkan di museum ninja Iga Ryu).

    Ninja dari Iga-ryu terbagi menjadi tiga kelas: ninja kelas atas (Jōnin), ninja tengah (Chunin) dan ninja rendah (Genin).


-dipi-
 
re: Sejarah Samurai & Ninja

  • Kōga-ryū

    Koga-ryu ("Sekolah Koga" (ryu berarti sekolah atau gaya) dan awalnya diucapkan koku-ryu) adalah sekolah ninjutsu. Desa ini berasal dari wilayah Koka ( Prefektur Shiga). Munculnya aliran Koga diperkirakan terjadi pada akhir periode Muromachi. Saat itu kota Koka berada di bawah yurisdiksi klan Rokkaku.

    Sasaki Rokkaku dari Provinsi Omi, menggunakan puri Kannonji sebagai markas untuk membangun kekuatan militer. Dia sedikit mengabaikan perintah dari Keshogunan Ashikaga, dan akhirnya mulai mengabaikan shogun sama sekali. Pada tahun 1487, Jenderal Ashikaga Yoshihisa membawa pasukan untuk membasmi pemberontakan ini, dan pertempuran antara Ashikaga dan klan Rokkaku pun terjadi. Ashikaga mengerahkan para daimyo dari beberapa provinsi untuk menyerbu kastil Kannonji, markas besar Rokkaku, sebagai akibatnya, Rokkaku Masayori dan Rokkaku Takayori (putra Masayori) terpaksa mengungsi ke benteng Koka. Bukti soal mereka melarikan diri, sendiri masih diperdebatkan dan kemungkinan bahwa mereka menyerahkan kota untuk menghindari konfrontasi langsung sebagai gantinya.

    Ashikaga kemudian memindahkan markasnya ke Anshiyoji di distrik Kurita dan menyerang benteng Koka. Koka jatuh, namun duo Rokkaku lolos dan memerintahkan para prajurit Koka yang mengikuti mereka untuk meningkatkan perlawanan terhadap Ashikaga dengan cara menggunakan perang gerilya. Memanfaatkan keunggulan geografis mereka di pegunungan, para prajurit Koka meluncurkan berbagai serangan mendadak terhadap pasukan Ashikaga, dan menyiksa mereka dengan menggunakan api dan asap di kamp Ashikaga saat malam hari. Pertempuran gerilya terus dikobarkan hingga akhir, sampai Ashikaga tewas dalam pertempuran pada tahun 1489, mengakhiri konflik tiga tahun dan menyelamatkan kehidupan duo Rokkaku.

    Taktik gerilya yang digunakan para ninja koga dengan efektif dan membingungkan musuh pada akhirnya menjadi terkenal dan masyhur seantero Jepang. Hal ini juga menandai pertama kalinya bahwa ninja dari Koga yang dirancang sebagai tentara reguler oleh junjungan mereka. Sebelumnya, para ninja Koga ini bertempur dibawah perintah pihak yang membayar, dan tidak jarang ditemui para ninja Koga bertempur sendiri pada 2 pihak yang berlawanan.

    Ninja Koga dilatih seni ninjutsu sama seperti rekan-rekan mereka di Iga. Hanya saja, di Koga para ninja dilatih untuk masing-masing punya keahlian khusus, yang nantinya bisa digabungkan untuk suatu kombinasi pertempuran yang mematikan.

    Keahlian khusus itu diantaranya:

    * Angou: Keahlian memberikan sinyal dan kode
    * Bajutsu: keahlian mengendarai kuda
    * Bōjutsu: keahlian menggunakan tongkat
    * Boryaku: keahlian dalam strategi militer
    * Chimon: Keahlian memahami geografi lokasi perang
    * Choho: keahlian spionase
    * Gokui atemi sakkatsuho zukai: Keahlian serangan rahasia dalam membunuh
    * Goton-no-jutsu: metode 5 elemen melarikan diri
    * Hensōjutsu: seni kamuflase
    * Hichojutsu: keahlian meloncat
    * Hojōjutsu: keahlian mengikat dan menggunakan tali
    * Hojutsu: keahlian menggunakan bahan peledak
    * Kusarigamajutsu: seni kusarigama
    * Kyushojutsu: Keahlian dalam melumpuhkan lawan lewat titik vital
    * Iaijutsu: keahlian menggunakan pedang
    * Intonjutsu: Keahlian menyembunyikan diri
    * Jōjutsu: Keahlian menggunakan tongkat pendek
    * Jouhou kaishuu: keahlian mengumpulkan informasi
    * Karumijutsu: ilmu meringankan tubuh
    * Kenjutsu: Ilmu pedang
    * Kukushi bukijutsu: keahlian menggunakan senjata rahasia
    * Kyuba: Keahlian memanah sambil berkuda
    * Kyujutsu: seni memanah
    * Naginatajutsu: seni naganata
    * Shinobi-irijutsu: Seni menyusup
    * Seishin teki kyoko: Ahli spiritual
    * Shurikenjutsu: Seni melontarkan Shuriken
    * Sojutsu: Ahli menggunakan tombak
    * Suijutsu: Keahlian Berenang
    * Suirenjutsu: Keahlian untuk bertahan hidup di air
    * Taihenjutsu: Keahlian gerakan badan yang gesit
    * Taijutsu: Keahlian gulat
    * Tenmon: Keahlian membaca cuaca
    * Zanshin: Ahli jiwa


-dipi-
 
re: Sejarah Samurai & Ninja

Seratus Perang, Seratus Kemenangan


ninja.jpg

"Lahir di tengah puncak nyala, dan mati di tengah puncak kegelapan". Itulah jalan ninja. Ajaran lisan yang diturunkan dari mulut ke mulut itu memperkenalkan dasar filsafat ninja. Kurang jelas kapan pandangan hidup yang menyeramkan itu dibuat. Diperkirakan pada masa yang amat tragis seperti zaman sengoku -- perang saudara misalnya pada tahun 1467 ketika terjadi Perang Onin. Di abad ke-15 itu, muncul banyak pimpinan kelompok samurai di pelbagai daerah di Jepang, untuk meneruskan perang saudara selama 100 tahun lebih hingga terbentuk pemerintah keshogunan pada 1605 di Edo (kini Tokyo) oleh Tokugawa Iyeyasu.

Ninjutsu -- seni ninja -- menurut ahli sejarah Jepang, telah sempurna sebagai seni bela diri dan menyerang sekitar abad ke-6 ketika agama Budha masuk ke Jepang melalui Cina dan Korea. Bahkan menurut Hichichiro Okuse, 79 tahun -- bekas wali kota Iga-Ueno yang menyelidiki ninja dan ninjutsu selama 43 tahun -- ninja tidak orisinal Jepang. Itu barang impor dari negeri Cina yang datang pada pertengahan abad ke-6, bersamaan dengan masuknya agama Budha, di zaman Asuka. "Seorang ahli kemiliteran bernama Zhongwu -- 403-221 SM -- menulis buku ilmu strategi berjudul Zhongzi. Dalam buku itu, Zhongwu memperkenalkan teori "Seratus Perang Seratus Kemenangan'. Teorinya sangat sederhana: "Berperanglah jika yakin mengalahkan musuh, dan jangan berperang dengan musuh yang lebih kuat". Orang yang memenangkan "Perang Perdamaian" adalah pemenang sebenarnya. Perang Perdamaian, menurut Zhongzi, adalah usaha membedakan musuh yang lemah dan yang kuat tanpa berperang. Di situlah sebenarnya terdapat falsafah dasar seni ninja. "Pendek kata, Zhongwu menunjuk penggunaan mata-mata untuk membedakan kekuatan militer milik musuh," kata Okuse, yang pernah menulis puluhan buku mengenai ninja. Ia boleh disebut sebagai "ninja" terakhir di Jepang pada zaman ini.

Dalam jilid ke-13 (terakhir), Zhongzi menyimpulkan betapa pentingnya peranan mata-mata untuk mengorek kekuatan lawan. "Perlu diketahui kekuatan negara dan kekuatan militer musuh secara obyektif. Perlu senantiasa memperbandingkan daya gempurnya. Untuk itu harus menggunakan jiandie -- spion. Kalau musuh lebih kuat secara keseluruhan, lebih baik berdamai atau lebih baik menunggu diam-diam hingga siap menantang." Teori yang disusun sekitar 2.400 tahun lalu itu masih tetap berfungsi di zaman sekarang ini. Tak bisa disangkal, betapa pentingnya usaha mengumpulkan pelbagai data dan informasi tentang lawan. Buktinya, militer dari negara mana saja pasti punya badan intelijen. Bahkan raksasa seperti AS dan Uni Soviet punya ninja yang bernama CIA dan KGB, seperti ajaran Zhongwu. Ninja harus mengumpulan informasi dan membuat komplotan. Mereka harus menghancurkan. Tak berbeda dengan praktek CIA dan KGB sekarang. "Sayangnya, teori Zhongwu tak menunjukkan cara intelijen dan komplotan itu mencapai tujuan. Tapi nenek moyang Jepang berhasil mengembangkan, menciptakan cara praktek yang kongkret untuk merealisasikan usaha intelijen itu," ujar Okuse.

Yang ikut mengembangkan praktek ninja, menurut Okuse, adalah para pemeluk agama Shinto dan Budha. "Perang saudara yang pertama dalam sejarah Jepang adalah serangkaian perang antara pemeluk agama Shinto dan pemeluk agama Budha yang terjadi pada abad ke-7, kira-kira 100 tahun setelah agama Budha masuk ke Jepang. Melalui perang itu, teori Zhongwu mulai diuji coba hingga kemudian hari membuahkan taktik gerilya, yakni mengalahkan pasukan besar dengan tenaga kecil," kata Okuse. Dari perang antar-agama itu, muncul seorang pertapa ternama yang mengimbau perlunya kombinasi agama Shinto dan Budha. Dialah En-No-Ozuno atawa En-No-Gyosha. Dia dianggap sebagai pendiri Shugendo --perkawinan Shinto-Budha -- yang membangun pertapaan di gunung. Sering konflik atau tabrakan dengan pihak pemerintah. Pemeluk agama Shugendo berangsur-angsur berhasil mengembangkan seni bela diri dan taktik ketentaraan. "Oleh sebab itu, boleh dikatakan pula bahwa ninjutsu bermula dari gerakan perlawanan oleh rakyat kecil terhadap pihak otorita," ujar Okuse.

Agama Shugendo berkembang di sekitar Nara dan Kyoto -- keduanya ibu kota kuno Jepang pada Era Nara, antara tahun 710 dan 734. Daerah sekitar Iga dan Koka kemudian hari menjadi pusat ninja. Pada abad ke-8, ketika ibu kota ditempatkan di Kota Nara, kombinasi agama Shinto dan Budha ditentukan sebagai dasar negara. Pemeluk Shugendo pun ikut membantu membangun kedua kuil "Mikkyo" -- kuil Enryakuji yang dibangun oleh aliran Mikkyo yang bemama "Tendai-Shu" di bawah pimpinan biarawan besar Kukai pada tahun 816. Mereka lama-lama menjadi pengawal yang profesional di kedua kuil yang terletak di sekitar Kyoto dan Nara itu. Iga dan Koka terletak di lokasi strategis -- sekitar 50 km di arah timur Kyoto maupun Nara. Dipangku lembah yang dikelilingi bukit-bukit ideal sebagai tempat latihan, tak heran bila kedua daerah itu melahirkan banyak pemeluk agama Shugendo yang otomatis menjadi pabrik ninja, yang kelak melahirkan ninjutsu aliran Iga dan Koka. Kedua aliran yang menggetarkan Negeri Sakura.

Pada era perang saudara, Ninja dari Koka maupun Iga diklasifikasi dengan tiga pangkat, yakni Jonin (Ninja atas), Chunin (Ninja menengah), dan Genin (Ninja bawah). Jonin merupakan orang nomor satu yang memimpin organisasi. Misalnya Hattori Hanzo alias Chigaji Hanzo, dan Momoji Tanbanokami, dan Fujibayashi Nagato semuanya yang berasal daerah Iga. Sementara itu, ke-53 keluarga yang mewakili ninja aliran Koka diklasifikasi sebagai Chunin. Sedang Genin adalah anak buah Jonin dan Chunin. Tapi di antara Genin ada tokoh ninja yang amat terkenal di dalam sejarah Jepang. Namanya Ishikawa Goemon, salah seorang anak buah Momoji Tanbanokami. Ishikawa Goemon diperintah Momoji agar membunuh Oda Nobunaga, seorang penguasa ternama dari zaman perang saudara, di samping mencuri uang dari pengusaha-pengusaha demi kepentingan organisasi Momoji. Ishikawa gagal membunuh Oda, tapi pencuriannya amat sukses, sehingga kemudian hari disebut dengan julukan "maling terbesar".


Bersambung


-dipi-
 
re: Sejarah Samurai & Ninja

Kata ninja sebenarnya terdiri dari dua huruf Kanji, yakni Nin dan Ja yang berarti "orang dalam". Ninja berarti orang Nin. Kata Nin mempunyai tiga arti. Pertama, ketahanan atau kesabaran. Kedua, kekejaman. Dan ketiga, sembunyi. Maka, Ninja secara harfiah boleh disebut sebagai "orang yang bergerak secara rahasia, yang selalu menahan diri, dan kejam". Tak jauh dari praktek ninja yang sebenarnya. Peran yang diwajibkan bagi ninja memang persis apa yang ditunjuk huruf "Nin". "Untuk menjadi seorang ninja, orang harus dapat menahan diri dari latihan-latihan yang berat sejak kecil. Apabila ia mengabdi seorang daimyo (penguasa di daerah pada zaman Samurai, semacam gubernur kini), ia harus berani mempertaruhkan jiwa. Apabila disandera musuh dan dipaksa menerima siksaan, ia pantang membuka mulut, apalagi membocorkan ilmu ninjutsu. Kalau sudah yakin akan disandera, harus membakar muka. Bila tak ada api, harus melukai muka dengan menggunakan pisau atau pedang, agar dapat menyembunyikan keterangan pribadi. Itulah jalan ninja sejati.

Memang kata Nin memiliki arti yang mengerikan. Tapi ada juga pandangan lain mengenai kata "Nin". Kata "Nin" terdiri dari huruf "Yaiba" yang berarti pedang, dan huruf "Kokoro" yang berarti hati atau jiwa. "Nin" adalah jiwa pedang. Itulah nindo -- jalan ninja -- yang sebenarnya. Ninja melakukan pencurian atau pembunuhan sebagai tugas. Dari sudut itu, beralasan mengapa ninja disebut sebagai maling atau penjahat. Pedang kadang bisa menjadi pedang demi keadilan, atau pedang demi kejahatan. Siapa yang menentukan pedang itu akan adil atau jahat? Itu bergantung pada orang yang memegang pedang. Ketika seorang samurai membunuh lawan, ia selalu memperkenalkan diri sebelum bertindak, itu adalah upacara. Lain dengan ninja. Ninja diperbolehkan membunuh lawan tanpa memperkenalkan diri kendati samurai menuduhnya tidak jantan. Soalnya, tugas ninja memang begitu. "Bagi ninja yang tahu yaiba no kokoro -- hati pedang -- kendati cara pengunaan pedang dianggap orang lain terlalu kejam atau terlalu tak jantan, apabila mereka menggunakan pedang, itu langsung berarti pergunakan pedang demi keadilan," kata Shunichiro Yunoki, 39 tahun, penyelidik sejarah ninja, keturunan ninja aliran Koka.

Yunokiu kini mengelola "kampung ninja" -- sejenis taman hiburan rakyat di kota-kota provinsi Shiga, sebelah timur Provinsi Kyoto. Pada abad ke-15 sampai dengan 16 ketika Jepang masuk era perang saudara, Koka (kini tergolong dalam Provinsi Shiga) menjadi pusat penyuplai kaum ninja bagi para daimyo. Di daerah Koka waktu itu, tercatat sebanyak 53 keluarga ninja ternama. Keluarga masing-masing mendirikan hubungan persekutuan sanak-saudara di bawah nama keluarga yang sama. Dan ninjutsu ke-53 kelompok itu diwariskan kepada keturunan berikut. Menurut buku sejarah kuno, 53 kelompok ninja Koka memiliki 50 ribu orang personel. "Karena ninjutsu adalah seni taktik yang amat konfidensial bagi kelompok, maka satu keturunan berikut diperbolehkan mewarisi teknik yang rahasia itu. Pada zaman perang saudara, banyak ninja dari daerah Koka dan Iga dikirim ke semua wilayah Jepang, disewa oleh para daimyo. "Demikianlah ninja, waktu itu berperan sebagai mata-mata sewaan," kata Heishichiro Okuse, bekas wali kota Ueno -- dulu Iga. Menurut Okuse, di Iga semula hanya tercatat satu keluarga ninja yang bernama Hattori alias Chigaji. Keluarga Hattori merupakan keluarga ninja yang paling ternama dalam sejarah Jepang. Keluarga itulah kemudian hari dipakai sebagai pucuk organisasi ninja resmi oleh Shogun Tokugawa Iyeyasu, pada zaman keshogunan Tokugawa (1603-18678) yang menempatkan ibu kota Jepang di Kota Edo, kini Tokyo.

Sebelumnya, pada zaman Kamakura (1192-1333), ada dua keluarga ninja yang tersohor, yakni keluarga Momoji dan keluarga Fujibayashi. Ketiga keluarga ninja inilah, sepanjang zaman perang saudara, sebagai wakil aliran Iga. Kendati di daerah Koka ada 53 keluarga, apabila dilihat dari sejarah ninja Jepang, aliran Koka tak banyak melahirkan tokoh-tokoh terkemuka. Sebaliknya aliran Iga subur. Antara lainnya Hattori Hanzo dari keluarga Hattori yang kemudian diangkat sebagai pemimpin kelompok mata-mata oleh Shogun Tokugawa Iyeyasu. Juga Momoji Tanbanokami alias Momoji Sandayu dari keluarga Momoji, dan Fujibayashi Nagato dari keluarga Fujibayashi. Keduanya pernah disebut sebagai presiden kelompok ninja Iga. Kelompok masing-masing membangun kubu pertahanan besar di lembah Iga. Tapi keduanya tak pernah berselisih, tapi juga tak pernah bekerja sama untuk satu sasaran. Mereka dilarang bertempur oleh Momoji Tanbanokami dan Fujibayashi Nagato, meskipun boleh bersaing jasa tugas.

. Pada tahun 1570-an ketika Oda Nobunaga penguasa besar yang berhasil meruntuhkan pemerintahan Muromachi -- menantang pada agama Budha dan membakar Kuil Enryakuji, Momoji dan Fujibayashi memerintahkan anak buahnya bersaing untuk membunuh Oda Nobunaga. Gagasan kedua presiden organisasi ninja itu tak terwujud. Kalau dilihat dari sudut pimpinan, kompetisi kedua organisasi ninja klop dengan strategi ninja. Soalnya, Momoji Tanbanokami dan Fujibayashi Nagato, sebenarnya, orang yang sama. Momoji yang berasal Desa Hoojiro (sekitar 10 km ke arah timur dari Kota Iga Ueno), di samping membangun benteng besar di Desa Hoojiro, sekaligus mendirikan benteng besar di lembah Iga yang lain. Di situ, Momoji menyebut dirinya Fujibayashi Nagato. Baik anak buah Momoji maupun Fujibayashi tak dapat menyadari bahwa pimpinan mereka sebenarnya orangnya satu. Momoji alias Fujibayashi itu begitu pandai menyamar. Dan memang penyamaran merupakan salah satu seni ninja yang amat penting. Aliran Koka -- Koka-Ryu dan aliran Iga Iga Ryu, meski berdekatan -- cuma 10 km -- dipisahkan bukit-bukit. Satu-satunya konfrontasi kedua kelompok ninja ini, terjadi pada tahun 1581.


Bersambung


-dipi-
 
re: Sejarah Samurai & Ninja

Ketika pasukan Oda Nobunaga bersama kelompok aliran Koka menyerbu daerah Iga. Konon, organisasi aliran Iga melalui perang antarninja itu dihancurkan. Baik keluarga Momoji maupun keluarga Fujibayashi yang bergengsi itu terpaksa dibubarkan. Mereka lari ke Gunung Koya -- ke kuil Budha Shugenco yang bernama Kongoubuji. Aliran Iga -- Momoji dan Fujibayashi -- terpaksa menghilang dari sejarah. Aliran Koka juga akhirnya mengalami nasib sama. Soalnya, kelompok ninja yang dipimpin Hattori Hanzo dari aliran Iga, sebelum Momoji dan Fujibayashi dibubarkan pasukan Oda Nobunaga, ikut masuk payung Tokugawa Iyeyasu. Dan Tokugawa yang kemudian hari memerintah seluruh wilayah Jepang, menggunakan Hattori Hanzo untuk menguasai aliran Koka. "Tokugawa Iyeyasu membawahkan sebanyak 700-an ninja, 200 di antaranya dari aliran Koka, sisanya dari aliran Iga. Sementara daerah Iga ditunjuk Iyeyasu sebagai kantung ninja.

Dengan terbentuknya organisasi mata-mata yang amat besar di dalam pemerintah keshogunan Tokugawa, Iyeyasu dapat menyingkapkan rencana komplotan para daimyo, sekaligus menghancurkannya. Iyeyasu memang pandai memanfaatkan kemampuan ninja. Boleh dikatakan keselamatan pemerintah keshogunan Tokugawa yang bertahan selama 300 tahun itu, berkat terbentuknya organisasi ninja," kata Heishichiro Okuse, yang awal November lalu genap berusia 79 tahun. Tugas ninja ada pada masa perang, atau pada masa keadaan politik dan masyarakat tak stabil. Ninja butuh kekacauan untuk eksis. Sebaliknya, penguasa butuh ninja demi keselamatan dan demi kestabilan pemerintahan. Apabila keadaan politik dan sosial masuk era stabil dan aman, apa nasib ninja? Jelas, tugasnya menghilang. Dan itu terjadi pada awal pemerintahan Tokugawa. Ketiga Shogun Tokugawa -- dari Tokugawa Iyeyasu sampai Tokugawa Iyemitsu -- memobilisasi jaringan ninja. Tapi setelah pemerintah keshogunan Tokugawa masuk ke era stabil, peranan dan jasa Ninja mendadak berkurang.

Demikianlah para ninja akhirnya terpaksa masuk ke bawah payung organisasi kepolisian samurai. Di situ, mereka diberi tugas sebagai mata-mata polisi -- samurai. "Setelah pemerintahan Samurai Tokugawa runtuh dengan restorasi Meiji (tahun 1868), lucunya banyak keturunan ninja direkrut sebagai anggota polisi di bawah pemerintah Meiji. Maka, tak salah juga, kalau menyebut sang polisi kini sebagai keturunan ninja," ujar Okuse sambil tertawa.


Source


-dipi-
 
re: Sejarah Samurai & Ninja

Musashi vs Kojiro


Sasaki+Kojiro+vs+Miyamoto+Musashi.gif


Sasaki Kojiro ( disebut juga Ganryu Kojiro ) lahir tahun 1585 – 13 April 1612. Seorang samurai jepang yang lahir di daerah Fukui yang hidup dari jaman Sengoku sampai awal jaman Edo. Pertarungan dia dengan Miyamoto Musashi di Ganryu Island menjadi sejarah sampai sekarang.

Sasaki Kojiro beraliran pedang Ganryu yang juga dijadikan nama sebuah dojo yang dia dirikan. Dikatakan bahwa Sasaki Kojiro belajar gaya berpedang Chujo-ryu dari Kanemaki Jisai (murid Toda Seigen). Kanemaki Jisai sendiri adalah master menggunakan kodachi ( pedang kecil yang digunakan sebagai pendamping pedang katana ).

Kojiro menjadi lawan tanding bagi gurunya karena gurunya sendiri memakai kodachi sedangkan kojiro menggunakan nodachi atau pedang panjang, karena ini lah mereka semakin terasah dalam menggunakan masing2 senjatanya. Setelah Kojiro mengalahkan adik termuda gurunya dia pergi dari dojo dan mendirikan dojonya sendiri yang bernama Ganryu.

Karena kepopuleran dojo dan banyaknya duel yang dimenangkan ( salah satunya ketika bertahan dari 3 orang sekaligus yang menyerang dia hanya dengan kipas kertas ), Kojiro diberi kehormatan oleh Lord Hosokawa Tadaoki sebagai kepala persenjataan dari Hosokawa Fief di utara Kyushu. Kojiro di kenal mahir menggunakan Nodachi ( pedang jepang dua tangan ) dan menggunakan salah satu pedangnya yang bernama “The Laundry-Drying Pole” sebagai senjata utamanya.

Musashi+Vs+Kojiro.jpg


Sasaki Kojiro menjadi rival dari Musashi Miyamoto yang menurut Miyamoto Musashi sendiri mengakui kalau Sasaki Kojiro adalah lawan yang tangguh, ada banyak pertarungan antara mereka berdua tetapi yang paling banyak dijadikan cerita pada saat di Pulau Ganryu.

Awalnya Musashi Miyamoto mendengar kepopuleran Kojiro dan Miyamoto Musashi meminta Lord Hosokawa Tadaoki untuk mengatur duel antara mereka berdua.

Pertarungan disiapkan pada tanggal 13 April 1612 di Pulau Ganryujima of Funashima (Pulau antara Honshu dan Kyushu). Menurut sejarah Musashi datang terlambat sekitar 3 jam dan ketika Kojiro berteriak marah kepada Musashi hanya tersenyum. Karena marah Kojiro langsung bertarung dengan dipenuhi amarah, dengan teknik andalannya “Swallow Blade Cut’s” dia berusaha mengalahkan Musashi.

Sayangnya Musashi lebih dulu memukul iga kiri Kojiro yang menyebabkan patah dan menusuk paru-parunya yang menyebabkan kematian bagi Kojiro. Sebuah patung didirikan di jembatan kintai antara iwakuni dan shinwakuni.


-dipi-
 
re: Sejarah Samurai & Ninja

Shinsengumi

Shinsengumi adalah sebuah kesatuan polisi khusus pada masa keshogunan terakhir.

Latar Belakang Sejarah

Setelah Jepang membuka diri pada dunia Barat mengikuti kunjungan perwira AS Komodor Matthew Perry pada 1853, situasi politik secara bertahap menjadi makin keras. Negara terbagi menjadi beberapa garis pendapat politik; satu dari beberapa kelompok pemikiran ini (yang telah ada sejak kedatangan Perry) sonnō jōi: "Hormati Kaisar, Usir Orang Asing." Pengikut radikal dari ideologi ini mulai melakukan kegiatan pembunuhan dan kekerasan di Kyoto, ibukota kerajaan. Pada 1963, dalam usaha menjawab keadaan ini, Keshogunan Tokugawa membentuk Roshigumi, satu kelompok yang terdiri dari 234 samurai tak bertuan (rōnin), dibawah komando hatamoto Matsudaira Tadatoshi dan pimpinan Kiyokawa Hachirō (seorang ronin dinamis dari Shonai). Misi formal kelompok adalah bertindak sebagai pelindung Tokugawa Iemochi, shogun ke-14, yang mempersiapkan diri untuk mengadakan perjalanan ke Kyoto.

Rōshigumi, sebagaimana dinyatakan di atas, dibentuk oleh rejim Tokugawa. Meski demikian, tujuan Kiyokawa Hachirō, yang diungkapkannya menyusul kedatangan kelompok itu di Kyoto, adalah untuk mengumpulkan rōnin untuk bekerja dengan imperialis. Sebagai jawaban, tigabelas anggota Rōshigumi menjadi tigabelas anggota pendiri Shinsengumi. Anggota lain yang setia pada pemerintahan Tokugawa kembali ke Edo dan membentuk Shinchōgumi, yang mengikuti bentuk wilayah Shōnai.

Anggota Shinsengumi aslinya dikenal sebagai Miburō, artinya "ronin dari Mibu," Mibu adalah wilayah kumuh di pusat Kyoto di mana mereka ditempatkan. Kendatipun, reputasi Shinsengumi menjadi kusam dengan cepat, dan panggilan mereka kemudian berubah menjadi “Serigala Mibu" (sama pengucapannya). Shinsengumi bisda diartikan "Kesatuan Pilihan Baru" (Shinsen berarti “baru dipilih," sementara "gumi" diartikan sebagai “kelompok," "tim," atau "pasukan"). Komandan asli Shinsengumi adalah Serizawa Kamo, Kondō Isami, and Shinmi Nishiki. Awalnya, kelompok dibagi dalam tiga faksi utama: kelompok Serizawa, kelompok Kondo, kelompok Tonouchi (daftar anggota di bawah). Meski demikian, Tonouchi dan Iesato dibunuh tak lama setelah pembentukannya.

Faksi Serizawa:
  • Serizawa Kamo
  • Niimi Nishiki
  • Hirayama Gorou
  • Hirama Juusuke
  • Noguchi Kenji
  • Araya Shingorou
  • Saeki Matasaburou

Faksi Kondo:
  • Kondo Isami
  • Hijikata Toshizo
  • Inoue Genzaburō
  • Okita Souji
  • Nagakura Shinpachi
  • Saito Hajime
  • Harada Sanosuke
  • Todo Heisuke
  • Yamanami Keisuke

Faksi Tonouchi:
  • Tonouchi Yoshio
  • Iesato Tsuguo
  • Abiru Aisaburo
  • Negishi Yuuzan

Setelah hilangnya Tonouchi Yoshio dan faksi ketiganya, kelompok kemudian terdiri dari dua faksi: kelompok Mito Serizawa dan anggota Shiekan Kondō Isami, keduanya berpusat di lingkungan Mibu Kyoto. Kelompok menyerahkan sebuah surat ke klan Aizu memohon ijin ke polisi Kyoto, dan membalas para revolusioner yang mendukung kaisar melawan keshogunan Tokugawa. Permohonan mereka dikabulkan.

Pada 30 September (kalender bulan 18 Agustus), klan Chōshū dipaksa keluar dari dewan Kekaisaran oleh rejim Tokugawa, klan Aizu dan klan Satsuma. Semua anggota Mibu Rōshigumi dikirim untuk membantu Aizu dan membantu menghadang Chōshū dari dewan kekaisaran dengan mengawal gerbang-gerbangnya. Ini menyebabkan perpindahan kekuasaan di dunia politik di Kyoto, dari kekuatan ekstrem Chōshū yang anti-Tokugawa ke kekuatan Aizu yang pro-Tokugawa. Nama baru "Shinsengumi" disebutkan telah diberikan ke kelompok ini oleh Dewan Kekaisaran atau Matsudaira Katamori (daimyo klan Aizu) atas pekerjaan mereka dalam mengawal gerbang.

Musuh terbesar Shinsengumi adalah ronin samurai klan Mori dari Chōshū yang mendukung imperialis (dan kemudian, mantan sekutu Klan Shimazu dari Satsuma).

Ironisnya, tindakan gegabah Serizawa dan Shinmi, berimbas pada nama Shinsengumi, menyebabkan kelompok ini ditakuti di Kyoto ketika tugas mereka adalah untuk menjaga kedamaian. Pada 19 Oktober 1863, Shinmi Nishiki, yang diturunkan menjadi wakil komandan karena sebuah perkelahian dengan pegulat, dipaksa melakukan seppuku oleh Hijikata dan Yamanami. Kurang dari dua minggu kemudian, Serizawa dibunuh oleh faksi Kondō atas perintah Matsudaira Katamori.

Kasus Ikedaya Affair pada 1864, di mana mereka mencegah pembakaran Kyoto, membuat Shinsengumi terkenal dalam semalam; mereka mendapat banyak anggota baru.

Shinsengumi tetap setia ke Tokugawa Bakufu, dan meninggalkan Kyoto dengan damai di bawah pengawasan wakadoshiyori Nagai Naoyuki, tak lama setelah pengunduran diri Tokugawa Yoshinobu. Meski demikian, sebagaimana mereka ditempatkan sebagai kesatuan keamanan di Fushimi, mereka segara ikut ambil bagian dalam Perang Toba-Fushimi. Kemudian, ketika melanjutkan pertempuran di luar Edo, Isami Kondō tertangkap dan dipenggal oleh pemerintahan Meiji. Sekelompok anggota Shinsengumi di bawah Saitō Hajime bertempur dalam melindungi wilayah Aizu, dan banyak di antara mereka yang pergi ke wilayah utara di bawah Hijikata, bergabung dengan kesatuan dari Republik Ezo. Selama masa ini, Shinsengumi mampu mengembalikan kekuatanya, hingga mencapai angka di atas 100. Secara umum, kematian Toshizō Hijikata pada 20 Juni (kalender bulan 11 Mei) 1869 dilihat sebagai tanda berakhirnya Shinsengumi, meski ada sekelompok yang bertahan, di bawah Sōma Kazue, yang sebelumnya berada di bawah pengawasan Nagai Naoyuki di Benten-daiba, menyerah secara terpisah.

Sedikit dari anggota inti, seperti Nagakura Shinpachi, Saito Hajime, dan Shimada Kai, bertahan dari bubarnya kelompok. Anggota lainnya, seperti Takagi Teisaku, malah menjadi tokoh terkemuka di masyarakat.


Bersambung


-dipi-
 
re: Sejarah Samurai & Ninja

Anggota-anggota Kelompok

Pada puncaknya, Shinsengumi memiliki sekitar 300 anggota. Mereka adalah golongan samurai pertama masa Tokugawa yang memperbolehkan mereka yang bukan berasal dari golongan samurai seperti petani dan pedagang untuk bergabung. Sebelumnya, Jepang memiliki system hierarki golongan yang ketat. Banyak yang bergabung dengan kelompok ini karena keinginan untuk menjadi samurai dan terlibat di dunia politik. Meski demikian, adalah anggapan yang salah bahwa sebagian besar anggota Shinsengumi berasal dari golongan bukan samurai. Dari 106 anggota Shinsengumi (dari total 302 anggota saat itu), terdiri atas 87 samurai, 8 petani, 3 pedagang, 3 dokter, 3 pendeta, dan 2 tukang kayu. Beberapa pemimpin, seperti Yamanami, Okita, Nagakura, dan Harada, terlahir sebagai samurai.

Susunan Shinsengumi setelah Ikedaya
  • Komandan: Kondō Isami, penerus keempat Tennen Rishin Ryū
  • Sekretaris Jenderal (Wakil Komandan): Yamanami Keisuke
  • Wakil Komandan: Hijikata Toshizō
  • Penasihat Militer: Ito Kashitarō
  • Kapten Pasukan:
  • Okita Sōji
  • Nagakura Shinpachi
  • Saitō Hajime
  • Matsubara Chūji
  • Takeda Kanryūsai
  • Inoue Genzaburō
  • Tani Sanjūrō
  • Tōdō Heisuke
  • Suzuki Mikisaburō
  • Harada Sanosuke
  • Mata-mata: Shimada Kai, Yamazaki Susumu
Peraturan Shinsengumi

Inti dari Peraturan Shinsengumi sebagian besar ditulis oleh Hijikata Toshizo. Intinya termasuk lima pasal, melarang tindakan sebagai berikut:
  1. Melarang menghindar dari nilai-nilai samurai (Bushido)
  2. Melarang meninggalkan Shinsengumi
  3. Melarang mengumpulkan uang sepihak
  4. Melarang ikut campur dalam urusan orang lain
  5. Melarang maju dalam pertarungan pribadi
Hukuman dari pelanggaran atas salah satu aturan ini adalah seppuku. Sebagai tambahan, Shinsengumi mempunyai aturan-aturan ini:
  1. Jika pimpinan unit terluka di pertempuran, seluruh anggota unit harus bertempur dan mati di tempat.
  2. Meski dipertempuran di mana tingkat kematiannya tinggi, tidak diperbolehkan untuk menarik jasad yang meninggal, kecuali jasad pimpinan unit.
Yang paling terkenal di antaranya adalah: "Jika seorang anggota Shinsengumi maju ke pertempuran melawan seorang asing, apakah sedang bertugas atau tidak, jika dia terluka dan tidak dapat membunuh musuhnya, membiarkan dia melarikan diri, meski hanya terluka di punggung, seppuku tetap diperintahkan."

Hijikata memaksa mereka untuk mengikuti aturan-aturan yang sangat keras untuk membuat kelompok menjiwai semangat bushido (atau samurai), dan untuk menciptakan ketakutan dalam kelompok sehingga mereka mau mematuhi perintah-perintah Hijikata and Kondo secara mutlak. Aturan-aturan ini adalah alasan utama mengapa mereka tumbuh menjadi sebuah kekuatan yang tangguh dan ditakuti, yang terdiri dari ratusan ahli ilmu pedang, masing-masing dibebani dengan sanksi resmi dan kesiapan untuk membunuh yang tak tergoyahkan.

Ada beberapa anggota yang dipaksa melakukan seppuku karena pelanggaran aturan, atau terbunuh karena menjadi mata-mata.

Seragam

Anggota Shinsengumi sangat mencolok dalam peperangan karena seragam mereka yang berbeda. Mengikuti perintah dari kapten Shinsengumi Serizawa Kamo, seragam standar terdiri dari haori dan hakama di atas kimono, dengan tali putih yang disebut tasuki mengelilingi dada dan diikat di belakang. Fungsi tasuki adalah untuk mencegah lengan kimono dari menghalangi pergerakan tangan. Keunikan seragam yang paling utama adalah pada haori, yang berwarna asagiiro (umumnya biru muda, tapi bisa juga kuning muda). Lengan haori dihiasi dengan "garis-garis gunung putih," menghasilkan pakaian yang sangan cerah, sangat berbeda dengan yang umum coklat, hitam, dan abu-abu yang ditemukan pada pakaian pejuang. Di tengah pertempuran, seragam Shinsengumi menyediakan tidak hanya berarti memudahkan identifikasi, tapi juga merupakan ancaman yang mudah terlihat oleh musuh.


-dipi-
 
Ninjutsu Bandung adalah sebuah klub beladiri yang mempelajari berbagai macam Ryuha dalam Ninjutsu seperti Togakure-Ryu, Gyokko Ryu, Kukishinden Ryu, Gikan Ryu dll.

Kontak info selengkapnya 081227350007 PinBB: 32988bc9
Kami bukanlah grup kostum (Cosplay) namun kami berisikan anggota yang mendedikasikan dirinya kepada seni beladiri.Bujinkan Indonesia Ninjutsu Bandung klub latihan yang berafiliasi kepada Hombu Dojo di Jepang yang dipimpin langsung oleh Soke Masaaki Hatsumi murid terakhir dr "The Real Ninja" Toshitsugu Takamatsu. Bujinkan sendiri mempelajaran 6 aliran Samurai dan 3 aliran Ninjutsu, yang terdiri dari Gyokko Ryu Koppojutsu, Koto Ryu Koshijutsu, Takagi Yoshin Ryu Jutaijutsu, Kukishinden Ryu Kenjutsu, Togakure Ryu Biken Jutsu, Togakure Ryu Taijutsu dsb. Sedangkan Dojo pusat di Indonesia sendiri ada di pulau Bali. Kunjungi website kami untuk lebih jelasnya http://togakure-ryu.org/a/

Jelajahi Tradisi Klasik Ribuan Tahun Para Samurai & Ninja di ...
"Hati Prajurit Murni & Penuh Kepastian"

1549498_10203146792529452_1369553648_n.jpg
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top