"Tata Cara Shalat Hajat"

jamil

New member
Bilangan rakaat shalat sunnat hajat itu sedikitnya 2 rakaat dan sebanyak-banyaknya adlah dua belas rakaat. Adapun waktu mengerjakannya dapat dikerjakan dimalam hari juga dapat dikerjakan di siang hari.

Sedangkan cara mengerjakannya itu pada dasarnya sama dengan shalat-shalat sunnat lainnya, hanya saja niatnya yang berbeda. Adapun lafazh niat shalat hajat itu adalah sebagai berikut :

“Ushalli sunnatal haajati rak’ataini lillahi ta’aalaa”. Allahu Akbar.

Artinya : “Saya berniat shalat sunnat hajat dua rakaat karena Allah Ta’ala”. Allahu Akbar

Namun, shalat sunnat hajat ini tidak cukup hanya dikerjakan satu kali saja, melainkan hendaknya dikerjakan sampai tiga kali atau bahkan sampai tujuh kali, tergantung penting dan tidaknya perkara hajat yang sedang dihadapi.

Setelah selesai mengerjakan shalat sunnat hajat, handaknya memperbanyak membaca dzikir terutama bacaan istighfar minimal 100 kali. Adapun bacaan istighfar adalah sebagai berikut :

“Astagfirullahal ‘azhiima rabbi min kulli dzanbin-wa atuubu ilaih”.

Artinya : “Saya memohon ampunan kepada Allah Tuhan Yang Maha Agung, dari setiap dosa dan saya bertaubat kepada-Nya”.

Setelah membaca istighfar, kemudian membaca shalawat atas Nabi Muhammad SAW minimal 100 kali yaitu sebagaimana berikut :

“Allahumma shalli ‘alaa sayyidinaa muhammadin shalaatar ridhaa wardha ‘an ashhaabir ridhar ridhaa”.

Artinya:”Wahai Tuhanku limpahkanlah kesejahteraan kepada junjungan kami nabi Muhammad SAW kesejahteraan yang diridhai, dan ridhailah dari pada shahabat-shahabat beliau semuanya.”

Setelah membaca shalawat tersebut diatas, lalu membaca do’a sebagai berikut :

“Bismillahir rahmaanir rahiim. Laa ilaaha illallahul haliimul kariim. Subhaanallahi rabbil ‘asryil ‘azhiim. Alhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin. As-aluka muujibati rahmatika wa ‘azaa-ima maghfiratika wal ‘ishmata min kulli dzanbin wal ghaniimata min kulli birrin was salaamata min kulli itsmin laa tada’lii dzanban illaa-ghafartahuu walaa hamman illaa farrajtahu walaa haajatan hiya laka ridhan illaa qadhaitaha yaa arhamar raahimiin”.

Artinya : “ Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Tidak ada Tuhan yang patut disembah melainkan hanya Allah Yang Maha Penyantun lagi Maha Pemurah. Maha Suci Allah Tuhan pemelihara ‘Arsy yang agung. Segala puji bagi Allah saru sekalian alam. Saya memohon kepada-Mu sesuatu yang mewajibkan rahmat-Mu, sesuatu yang mendatangkan ampunan-Mu, mendapatkan perlindungan dari tiap-tiap dosa dan mendapat keuntungan dari tiap-tiap kebajikan serta selamat dari tiap-tiap perbuatan dosa. Janganlah Engkau biarkan dosa daripada diriku kecuali Engkau ampuni dan tidak ada sesuatu kepentingan kecuali Engkau beri jalan keluar dan tidak pula sesuatu hajat yang Engkau ridhai kecuali Engkau kabulkan. Wahai Dzat Yang Paling Belas Kasih di antara semua yang belas kasih”.

Setelah itu sampaikan atau mohonlah apa yang menjadi kebutuhan atau hajat kita kepada Allah dengan penuh kekhusyu’an sambil bersujud, serta memperbanyak :

“Laa ilaaha illaa anta subhaanaka inni kuntu minazh zhaalimiin”

Artinya : “Tiada tuhan yang patut disembah melainkan hanya Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku ini adalah dari golongan orang-orang yang berbuat aniaya.”

Demikianlah bimbingan ini saya buat, Saya tidak lupa memohon maaf yang sebesar-besarnya, apabila ada kesalahan ..sungguhnya itu karena kebodohan hamba…semoga Allah mengampuni dosa-dosa hamba dan seluruh ummat yang mau bertobat kepada-MU…dan berikanlah kebaikan-Mu ya Allah pada kami semua..Amien Yaa Robbal Alamin

M.Nurjamil
 
Back
Top