nurcahyo
New member
KY Turuti Keinginan MA
Kapanlagi.com - Komisi Yudisial (KY) menuruti keinginan pimpinan Mahkamah Agung (MA) untuk mengadakan pertemuan guna membahas seleksi calon hakim agung tahap kedua, pada 8 Desember 2006 di MA.
"Kita tidak ada masalah jika KY yang datang ke MA. Yang penting, kita bertemu dengan pimpinan MA," kata Ketua KY Busyro Muqoddas, di Jakarta, Senin (04/12).
Sebelumnya, KY melayangkan surat undangan kepada pimpinan MA untuk mengadakan pertemuan membahas seleksi calon hakim agung di KY pada 5 Desember 2006.
Namun, MA membalas surat KY itu dengan mengatakan, pimpinan MA tidak berada di tempat pada 5 Desember 2006, dan sebaliknya meminta KY yang bertandang ke MA pada 8 Desember 2006.
Dalam suratnya, MA juga memberi pilihan untuk tidak perlu mengadakan pertemuan lagi dengan KY, asalkan KY memegang kesepakatan pertemuan antara MA dan KY pada April 2006 untuk merekrut enam calon hakim agung dengan komposisi satu hakim agama, satu hakim Tata Usaha Negara (TUN) dan empat hakim peradilan umum.
Surat MA tersebut diterima oleh KY pada 1 Desember 2006.
Busyro mengatakan pertemuan dengan MA untuk membahas seleksi calon hakim agung tetap penting sehingga KY memutuskan untuk mengikuti keinginan MA menggelar pertemuan pada 8 Desember di MA.
Namun, ia menambahkan, KY masih akan menggelar rapat Pleno pada Selasa, 5 Desember 2006, untuk membahas permintaan MA itu.
KY memutuskan untuk menggelar seleksi calon hakim agung kedua, setelah Badan Musyawarah (Bamus) DPR meminta KY menambah 12 calon lagi di luar enam yang sudah ada.
Kapanlagi.com - Komisi Yudisial (KY) menuruti keinginan pimpinan Mahkamah Agung (MA) untuk mengadakan pertemuan guna membahas seleksi calon hakim agung tahap kedua, pada 8 Desember 2006 di MA.
"Kita tidak ada masalah jika KY yang datang ke MA. Yang penting, kita bertemu dengan pimpinan MA," kata Ketua KY Busyro Muqoddas, di Jakarta, Senin (04/12).
Sebelumnya, KY melayangkan surat undangan kepada pimpinan MA untuk mengadakan pertemuan membahas seleksi calon hakim agung di KY pada 5 Desember 2006.
Namun, MA membalas surat KY itu dengan mengatakan, pimpinan MA tidak berada di tempat pada 5 Desember 2006, dan sebaliknya meminta KY yang bertandang ke MA pada 8 Desember 2006.
Dalam suratnya, MA juga memberi pilihan untuk tidak perlu mengadakan pertemuan lagi dengan KY, asalkan KY memegang kesepakatan pertemuan antara MA dan KY pada April 2006 untuk merekrut enam calon hakim agung dengan komposisi satu hakim agama, satu hakim Tata Usaha Negara (TUN) dan empat hakim peradilan umum.
Surat MA tersebut diterima oleh KY pada 1 Desember 2006.
Busyro mengatakan pertemuan dengan MA untuk membahas seleksi calon hakim agung tetap penting sehingga KY memutuskan untuk mengikuti keinginan MA menggelar pertemuan pada 8 Desember di MA.
Namun, ia menambahkan, KY masih akan menggelar rapat Pleno pada Selasa, 5 Desember 2006, untuk membahas permintaan MA itu.
KY memutuskan untuk menggelar seleksi calon hakim agung kedua, setelah Badan Musyawarah (Bamus) DPR meminta KY menambah 12 calon lagi di luar enam yang sudah ada.