Anarki Kiri di Balik Paket Bom Kedubes?

Kalina

Moderator
0648584620X310.jpg

Suasana Kedutaan Besar Chilie di Roma, Italia setelah ledakam bom dari paket yang dikirim ke kantor itu, 23 Desember 2010, setelah ledakan serupa di Kedutaan Besar Swiss di Roma pada hari yang sama.

Pejabat Kota Roma, Italia, menduga, paket berisi bom yang meledak di Kedutaan Besar Cile dan Swiss hingga melukai dua pegawainya, Kamis (23/12/2010), dikirim oleh kelompok anarkis yang memakai cara serupa di Yunani.

Ada beberapa kelompok yang sangat keras juga di Spanyol dan Yunani dan punya hubungan dekat dengan mereka.
-- Gianni Alemanno, Wali Kota Roma

Menteri Luar Negeri Franco Frattini mengatakan, serangan itu menunjukkan adanya ancaman serius terhadap kedutaan-kedutaan besar. Sementara itu, Oscar Godoy Arcaya selaku Duta Besar Cile untuk Italia mengutuknya dengan menyebut hal itu sebagai "aksi terorisme yang sangat tidak masuk akal dan brutal."
Polisi Roma mulai memberlakukan siaga darurat di semua kedutaan besar di ibu kota Italia tersebut. Adapun, Gianni Alemanno, Wali Kota Roma, menyatakan bahwa penyelidikan melibatkan jaringan internasional dan hal itu sedang dilakukan.
Adapun Menteri Dalam Negeri Roberto Maroni mengatakan, tim penyelidik mencurigai jaringan kaum anarkis di balik serangan yang menurutnya serupa dengan insiden di Yunani, November lalu.
"Ada beberapa kelompok yang sangat keras juga di Spanyol dan Yunani yang memiliki hubungan dekat dengan mereka," kata Maroni.
Sementara itu, sebuah kelompok yang menyebut dirinya Federasi Informal Anarki (FAI) mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Demikian sebagaimana dilaporkan ANSA.
"Kami memutuskan agar suara kami didengar dengan kata-kata dan perbuatan. Biarkan kami merusak sistem dominasi. Jayalah FAI," demikian pernyataan yang ditemukan di sebuah kotak kecil dekat korban luka, menurut ANSA.
Dalam plot serangan kelompok anarkis kiri di Yunani pada bulan lalu, bom dikirim ke kedutaan besar di Athena dan para pemimpin Eropa, termasuk Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi dan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy.
Lusinan paket berisi bahan peledak dikirim berdasarkan rencana itu. Kondisi ini membuat Yunani menangguhkan pengiriman surat internasional selama dua hari. Setidaknya ada empat paket bom dinyalakan atau diledakkan dan membuat satu orang luka ringan.
Kelompok anarkis juga diyakini berada di balik serangkaian serangan paket bom yang diberi sandi operasi "Santa Klaus" di Italia, Desember 2003, dengan sasaran utama Ketua Komisi Eropa Romano Prodi.
 
Back
Top