4 Alasan Buruk Untuk Mengakhiri Hubungan

Kalina

Moderator
Hubungan yang terjalin dengan baik kadang berakhir karena masalah sepele. Ketahuilah masalah-masalah yang sebaiknya tidak menjadi alasan untuk mengakhiri hubungan.

Saat menjalin hubungan, kadang masalah kecil bisa menjadi besar dan berakhir pada putusnya hubungan. Hal-hal seperti itu seharusnya tidak memisahkan dua orang yang saling mencintai.

Jika Anda membenci satu atau dua sifat pasangan, sadarilah bahwa hal tersebut merupakan kekurangan yang dimilikinya. Hindari kebenciannya menguasai diri sehingga membuat Anda mengakhiri hubungan yang sudah terjalin dengan baik.

Lantas, masalah-masalah apa saja yang seharusnya tidak membuat sebuah hubungan berakhir? Berikut ini alasan-alasan buruk untuk mengakhiri sebuah hubungan, seperti yang dikutip dari eharmony.

Tidak menyukai hal yang sama
Seperti kodratnya, pria dan wanita memiliki sifat yang berbeda. Jangan jadikan hobinya menonton bola di malam minggu dan menolak ajakan Anda untuk menonton film romantis sebagai alasan untuk mengakhiri hubungan.

Perbedaan seperti ini justru yang membuat sebuah hubungan menjadi sehat karena memungkinkan Anda untuk melakukan hal yang Anda sukai dan memberikan hubungan ruang untuk bernapas. Hal ini juga dapat meningkatkan kedewasaan masing-masing individu untuk saling mengalah satu sama lain sehingga bisa lebih toleransi.

Mengagumi wanita lain
Mencintai seseorang bukan berarti pasangan Anda menjadi buta dengan orang lain yang menarik. Ada begitu banyak wanita cantik di dunia ini dan akan terasa aneh jika pasangan Anda tidak menyadarinya.

Pasangan Anda mungkin pernah menggoda wanita lain, namun bukan berarti Anda harus mengakhiri hubungan ini. Hal tersebut justru menjadi tantangan bagi Anda untuk menanganinya daripada mengakhirinya. Jika Anda dan pasangan berkomitmen bersama, maka kalian akan tahu batasan-batasan dan bagaimana cara menangani masalah ini.

Terlalu sibuk
Merasa terlalu sibuk dan tidak memiliki waktu untuk cinta? Pikirkan lagi! Anda bisa melihat orang-orang sukses di luar sana, mereka memiliki pasangan. Jadi, sesibuk apapun Anda, pasti ada ruang untuk orang lain dalam hidup.

Beban

Orang yang sudah berusia diatas 25 tahun biasanya terbebani oleh tekanan keluarga dan target diri terhadap pernikahan. Beban ini kadang menjadi kekhawatiran terhadap hubungan di masa datang, khususnya jika hubungan yang sedang dijalankan belum menandakan kemajuan.

Hal ini kadang dijadikan alasan seseorang untuk memutuskan hubungan dengan pasangannya. Ia berharap mendapatkan hubungan yang lebih serius, padahal langkah yang telah ia ambil merupakan satu kemunduran.


Sumber : Wolipop
 
Last edited by a moderator:
ia,... dapatkan yg baru rasanya jauh lebih mudah...


mempertahankan yang amat sangat sulit.. trus nanti ada deh kata "menyesal" dari bbrp mulut yang berhasil "tidak bisa lebih bersabar untuk tetap mempertahankan".
 
nah, kalo setelah beberapa saat dia balik lagi gmn tu non?

maka dari itu.. mau putus harus berpikir dan berpikir.. mempertimbangan masak-masak, tapi jangan ampe gosong.. tentang baik dan buruknya keputusan untuk putus tersebut. jangan sampai membuat penyesalan ke depannya :)
 
kalo aku gak nyari pacar kok, nyari pendamping, jadi mungkin gak kan ada kata putus,,hehehehe

siapa bilang gak ada kata putus. apa kamu gak pernah tau, kalau yang menikah pun bisa bercerai ?? :)
kita harus pasrahkan jodoh kita di tangan Tuhan, karena emang Dia yang menentukan apakah nantinya akan lanjut sampai maut memisahkan atau berpisah dengan menyakitkan :)
kita harus siap dari awal, bila suatu terburuk terjadi :)
 
siapa bilang gak ada kata putus. apa kamu gak pernah tau, kalau yang menikah pun bisa bercerai ?? :)
kita harus pasrahkan jodoh kita di tangan Tuhan, karena emang Dia yang menentukan apakah nantinya akan lanjut sampai maut memisahkan atau berpisah dengan menyakitkan :)
kita harus siap dari awal, bila suatu terburuk terjadi :)

kalo kita mikirnya cerai atau putus, kita gak akan pernah menemukan siapa jodoh kita, tapi kalo kita selalu berpikir positive dan menerima segala sesuatu dengan ikhlas n sabar mungkin kita akan selamanya dengan orang yang kita sayang, dan yang jadi masalah adalah apakah pasangan kita sekarang berpikir seperti itu atau gak...:)
 
kalo kita mikirnya cerai atau putus, kita gak akan pernah menemukan siapa jodoh kita, tapi kalo kita selalu berpikir positive dan menerima segala sesuatu dengan ikhlas n sabar mungkin kita akan selamanya dengan orang yang kita sayang, dan yang jadi masalah adalah apakah pasangan kita sekarang berpikir seperti itu atau gak...:)

maka dari itu.. berpikir pun harus seimbang.. yang positif & negatifnya. kalau kita mikirin positifnya, tatkala mendapat negatif, akan gak siap :) keduanya selalu ada di mana pun, kapan pun, dan pada siapapun :)
 
berarti kan lebih baik punya pikiran positive, berpikir positive aja kadang dapat negatif, apalagi berpikir negatif,,:D
 
Back
Top