Makin Greng Dengan Spa Vagina (Dicuci, Dipijat, Lalu Diasapi)

rosaliaslim

New member
SPA ATAU SOLUS PER AQUA (hanya dengan air) adalah terapi yang sudah ribuan tahun digunakan untuk memelihara tubuh. Sekarang, layanan spa bisa dengan mudah kita nikmati di berbagai pusat perawatan, mulai dari spa untuk tubuh, rambut (hair spa), sampai kaki (foot spa). Kini ada satu lagi: spa khusus untuk vagina.

Seorang master bioenergi, Worro Harry Soeharman, yang sejak setahun lalu mengenalkan kembali spa khusus untuk wanita ini. Worro, begitu ia biasa disapa, menegaskan bahwa terapi ini sebenarnya sudah dikenal sejak zaman kuno. “Di zaman Majapahit bangsa kita sudah menggunakannya. Hanya saja, perawatan untuk bagian ini seolah ditutup-tutupi karena dirasa tidak sopan bila digembar-gemborkan,” ungkap konseptor V-spa ini. Padahal, terapi ini selayaknya menjadi gaya hidup, seperti halnya perawatan bagian tubuh yang lain.

Kuatkan Chi Reproduksi
V-spa, nama paten yang digunakan Worro untuk terapi ini, cukup menarik untuk dicermati. Menurutnya, metode perawatan bagian reproduksi wanita yang merupakan gabungan dari berbagai terapi kuno ini sangat aman. Dinyatakan aman karena V-spa tidak menggunakan alat atau bahan yang dimasukkan ke alat kelamin. “Digunakan terapi yang bisa menstimulasi tubuh agar dengan sendirinya mengeluarkan kotoran atau racun,” kata mantan pengajar di Martha Tilaar Salon & Spa ini.

Ada teknik pengasapan atau penguapan, teknik pijat akupresur yang diterapkan pada seluruh tubuh, terutama vagina. Ada pula meditasi gerak atau semacam kegel khusus untuk vagina. “V-spa itu sebenarnya terapi yang umum digunakan dalam perawatan kesehatan, hanya kali ini khusus diterapkan untuk vagina,” ungkapnya. Beberapa langkah tersebut sebagai bagian terapi eksternal. Selain itu, Worro juga melengkapinya dengan terapi internal atau konsumsi jamu. Bahan yang dipakai pun sudah umum dikenal, seperti kunyit dan temulawak, yang mesti diminum beberapa kali.

Meski sasarannya adalah organ reproduksi, terapi yang dijalankan memang menyangkut seluruh tubuh. Itu karena sistem di dalam tubuh tidak berjalan sendiri-sendiri, tetapi saling berkaitan. Misalnya untuk mengatasi jerawat yang membandel, dokter juga akan memeriksa sistem pencernaan pasien. Begitu pula yang berlaku dalam V-spa. Pijat dalam terapi ini bermanfaat memperkuat chi atau energi bagian reproduksi dan organ-organ lain yang mendukungnya. Meditasi gerak, salah satunya dengan mengencangkan otot dasar panggul disertai pernapasan, bagaikan gerakan yoga yang berguna untuk menjaga keseimbangan hormon-hormon tubuh.

Penguapan dan pengasapan juga penting karena membuat vagina wangi. Di samping itu, bau cendana dan akar-akar wangi dari beberapa tanaman yang dibakar akan tercium oleh hidung, masuk ke otak dan saraf, sehingga menenangkan dan menenteramkan. “Terapi ini dengan sendirinya akan memengaruhi wanita secara psikis. Si wanita akan merasa tenang dan harapannya makin menerima diri akhirnya menjadi percaya diri,” ujar perempuan berusia 47 tahun ini.

Yang jelas, tidak bisa dipungkiri adalah manfaat dari asupan ramuan kunyit dan temulawak. Kunyit bermanfaat sebagai antiradang, antiseptik, juga membantu meningkatkan stabilitas organ pencernaan. Temulawak berfungsi menguatkan organ hati.

Dalam pengobatan tradisional China kuno, tidak seimbangnya energi pada organ hati menyebabkan orang mudah marah. Keadaan ini ditunjukkan oleh kuku yang tipis, rapuh, dan pucat. Sebaliknya, kuku yang kuat dan berwarna merah muda menunjukkan sehatnya organ hati.

“Sebenarnya lengkaplah terapi V-spa ini,” ucap ibu dua anak ini. Mulai dari terjaganya kebersihan vagina, menguat dan melenturnya otot-otot dasar panggul dan otot vagina berkat latihan kontraksi dan rileksasi, sehingga memberikan “sensasi virginitas” pada pasangan, melancarkan sirkulasi darah, merilekskan tubuh, mencerahkan kulit, serta meningkatkan stamina tubuh.

Sensasi Virginitas
Pada dasarnya, terapi ini ditujukan untuk semua wanita. “Siapa saja tidak pandang usia, tetapi lebih baik yang sudah akil balik atau mendapatkan menstruasi,” sebutnya. Spa ini sangat baik dijalani, terutama oleh wanita yang mau menikah. Selain merawat organ intim dan memberikan “sensasi virginitas”, juga baik untuk kecantikan kulit dan menenangkan otot serta saraf yang tegang akibat persiapan pernikahan. Spa ini juga baik untuk ibu yang habis melahirkan. “Setelah nifas, V-spa dapat diandalkan untuk mengembalikan vitalitas vagina, menguatkan otot-otot dasar panggul, rileksasi, dan pemulihan keseimbangan tubuh melalui perawatan holistik body, mind and soul,” kata alumnus IKIP Sanata Dharma, Yogyakarta, ini.

Untuk wanita yang memiliki masalah keputihan, bau tak sedap, atau peradangan ringan pada vagina, spa khusus ini dapat membantu mengatasinya. Bahkan, bisa diterapkan untuk membantu meningkatkan imunitas dan semangat penderita kanker mulut rahim dengan memberikan perasaan rileks dan kesegaran tubuh.

“Bagi mereka yang belum menikah, V-spa bermanfaat untuk menjaga kebersihan, memperbaiki sirkulasi darah, dan energi tubuh,” katanya. Sebaliknya, bagi wanita menopause, dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan gairah seksual dan rasa percaya diri. Worro menyebutkan, terapi ini selayaknya dilakukan dua kali sebulan. “Ini waktu yang ideal untuk bisa merasakan manfaatnya. Dua kali terapi itu dijalankan saat sebelum dan sesudah menstruasi,” tuturnya.

Mereka yang sedang menstruasi tidak dianjurkan melakukannya, apalagi yang mengidap penyakit menular seksual. Sebaiknya penyakit diobati dulu sampai sembuh setelah itu baru bisa melakukan terapi ini. Mereka yang sedang hamil juga tidak dianjurkan. “Ini karena bekerjanya seperti detoksifikasi,” ucap Worro.

Dr Boy Abidin, SpOG, spesialis kebidanan dan kandungan dari RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, menyebutkan, V-spa memang baik. Meski hanya sekadar kosmetik, terutama pada tahap latihan mengencangkan otot vagina, terapi ini sangat penting. “Terutama untuk wanita yang habis melahirkan agar otot-otot makin lentur dan kuat,” komentar Dr Boy.

Wewangian yang digunakan bisa dimanfaatkan agar pasangan semakin bergairah. Hanya, tambahnya, yang perlu diperhatikan adalah frekuensinya, “Jangan terlalu sering.” Anjuran melakukannya dua kali sebulan, sebelum dan sesudah menstruasi, sudah cukup tepat.

Dr Boy menegaskan, pembersihan vagina sebaiknya dilakukan secara rutin, terutama pada bagian luar, tapi untuk pembersihan bagian dalam sebaiknya jangan sering. “Kalau terlalu bersih, flora normal dan laktobasilus akan hilang. Padahal, ini kan benteng bagi vagina untuk menghantam kuman,” katanya.
 
Last edited by a moderator:
Spa Vagina: Dicuci, Dipijat, Lalu Diasapi

Terapi V-spa butuh waktu kurang lebih 2-3 jam. Tidak hanya organ intim yang dimanja, melainkan hampir seluruh tubuh. Bagaimanakah urutan terapi ini? Mari kita perhatikan:

1. Konsultasi

Setiap perawatan dan pemeliharaan kesehatan tentu butuh analisis lebih dahulu. Konsultasi awal dengan ahli penting dijalankan untuk mengetahui secara umum kondisi si wanita. Salah satunya untuk melihat apakah ada penyakit tertentu yang terkait dengan organ intim. Pada tahap ini segala masalah dan keinginan peserta terapi bisa disampaikan. Lalu terapis akan memberikan pengarahan tentang teknis perawatan dan manfaatnya.

2. Vulva Hygiene

Sebelum terapi dijalankan, kebersihan bagian intim menjadi fokus yang pertama. Perawatan dimulai dengan membersihkan vulva vagina dari kotoran dengan air hangat yang mengandung herbal wash dan minyak aromatik.

3. V-Scrubing

Selanjutnya daerah sekitar organ intim seperti lipatan paha, area perut, dan pantat serta daerah yang kulitnya cenderung lebih gelap seperti daerah ketiak dan payudara, digosok dengan scrub berbahan rempah semisal cendana, akar wangi, dan mawar. Scrub ini bermanfaat untuk mengangkat sel kulit mati, mencerahkan dan menghaluskan kulit.

4. Pijat bioenergi

Biar tubuh rileks, peredaran darah lancar, stamina tubuh dan vagina meningkat, perawatan dilanjutkan dengan pijat terapi aroma. Pemijatan dengan teknik bioenergi ini dilakukan pada seluruh tubuh, terutama otot-otot dasar panggul.

5. Guci Bathing

Selesai pijat, dilanjutkan berendam dalam guci besar berisi air hangat yang ditetesi minyak esensial. Sambil berendam, peserta terapi dibimbing untuk melakukan meditasi gerak. Gerakan-gerakan itu berupa kontraksi untuk mengencangkan otot dasar panggul, pinggang, paha dalam, paha luar, lutut, kaki, dan otot vagina. Langkah-langkah ini dilakukan dengan mengatur napas sambil merasakan benar-benar kenyamanan di seluruh tubuh. Dalam hal ini konsentrasi, olah rasa, dan napas berjalan seiring.

6. V-Steam (penguapan)

Untuk merilekskan, melancarkan aliran darah di sekitar vagina, dan meluruhkan lendir berlebih pada vagina, dilakukan steam vagina. V-Steam dijalani dalam posisi duduk dan kaki terbuka tebar. Lalu daerah sekitar organ intim diberi uap hangat (steam) yang berasal dari ramuan herbal dan minyak esensial.

7. V-Compress

Untuk melengkapinya, dalam keadaan hangat, ramuan herbal yang telah dikemas seperti tea-bag, dikompreskan pada vagina dan sekitarnya. Fungsinya sebagai tonik atau penguat untuk meningkatkan stamina vagina, antiinfeksi, serta mengurangi peradangan atau nyeri, jika ada.

8. V-fogging (pengasapan)

Pengasapan dilakukan dengan membakar rempah dari akar hitam, akar wangi, dan cendana yang dipanaskan dalam vaporizer. Langkah ini bermanfaat meningkatkan stamina vagina, sebagai antiseptik dan menjaga kelembaban vagina.

9. Perawatan dari dalam

Sebagai perawatan dari dalam, disediakan dua macam ramuan alami yang berfungsi untuk meningkatkan stamina, bersifat antiseptik, dan menghangatkan tubuh. Bisa dipilih ramuan Indonesia, misalnya kunyit dan temulawak, atau ramuan China.

Catatan (saya):
Konon para terapist yg "nakal" sering menambah pelayanan dengan plus-plus..
Misalnya memasukkan sesuatu (benda, jari) kedalam vagina pasiennya..
Tak heran banyak pelanggan yg ketagihan..
Dirangkum dari berbagai sumber, termasuk cewek yg sering di Spa.
 
Back
Top