Rindu Purnama

Kalina

Moderator
RinduPurnama..jpg




Purnama, anak jalanan yang tinggal dirumah singgah. ia terkena amnesia akibat tertabrak mobil Pak Surya, seorang pengusaha yang gila kerja dan masih hidup sendiri. Purnama pun ditolong oleh pak Pur, sopir pribadi pak Surya

Ditengah kesibukannya menjalankan proyek baru bersama Monik (30 tahun), anak Pak Roy (65 tahun), pemilik perusahaan property dimana Pak Surya bekerja, Pak Surya ingin segera menyembuhkan Purnama agar cepat pergi dari Rumahnya

Namun Purnama menghilang, hal ini membuat penyesalan yang mendalam bagi Pak Surya. Pertemuan singkat dengan Purnama ternyata memberikan kenangan yang mendalam. Akhirnya Pak Surya intensif mencari Purnama. Di tempat lain, Sarah dan anak-anak rumah singgah pun mencari Rindu Purnama. Sampai suatu ketika, Pak Surya bertemu Sarah. Mereka pun akhirnya mencari bersama. Hingga Rindu Purnama sendirilah yang kembali ke rumah Singgah

Kedekatan Pak Surya dan Sarah membuat Monik cemburu. Alhasil proyek properti yang tengah dijalankan bersama Pak Surya, dikembangkan arealnya hingga harus menggusur rumah singgah

Begitu gundah suasana batin Pak Surya karena harus memilih Rindu Purnama, anak jalanan dan rumah singgah yang nasibnya akan digusur. Di sisi lain, ada keuntungan besar yang akan diraih, karier yang melesat, dan Monik yang mencintainya. Pak Surya harus segera menetapkan hatinya, kemana harus berlabuh. Bagaimana kelanjutan nasib Rindu Purnama? Akankah dia menemukan kebahagiaan yang selama ini dia dambakan?

TEMUKAN JAWABANNYA 10 FEBRUARI 2011 DI BIOSKOP-BIOSKOP KESAYANGAN ANDA!


Jenis Film :
Drama

Produser :
Putut Widjanarko

Produksi :
Mizan Productions

Rating LSF :
Semua Umur (general)

Durasi :
0

Pemain :
Salma Paramitha
Tengku Firmansyah
Ririn Ekawati
Titi Sjuman
Landung Simatupang
Ratna Riantiarno
Pietrajaya Burnama
Edwin
Jhody
Farril Ramadhan
Muzaki
Irfansyah
Tara Maulana


Sutradara :
Mathias Muchus


Penulis :
Ifa Isfansyah
Mathias Muchus

ceritanya agak klise ya :) sinetron banget
 
Rindu Purnama : Inspirasi Kehidupan dari Anak Jalanan


Ditengah-tengah kemegahan dan kemewahan kota Jakarta, hiduplah seorang gadis bernama Rindu, seorang anak jalanan yang tinggal di rumah singgah bersama dengan anak-anak yang senasib dengannya. Di tempat tersebut turut pula hadir Sarah, seorang wanita yang mengasuh mereka.
Suatu hari Rindu tertabrak oleh Pak Surya, seorang pengusaha yang gila kerja dan masih sendiri. Pada kejadian tersebut Rindu mengalami amnesia, dan akhirnya oleh Pak Pur, supir pak Surya, ia di tempatkan sementara di rumah pengusaha tersebut.

Keberadaan Rindu di rumah Pak Surya tidak disukainya, meskipun ia sedang disibukkan dengan proyek terbarunya bersama Monik, anak pemilik perusahaan tempat ia bekerja, Pak Surya menyempatkan diri untuk menyembuhkan Rindu agar bisa cepat pergi dari rumahnya.

Rindu tahu bahwa keberadaannya tidak disukai Pak Surya dan memutuskan untuk pergi sendiri. Pak Surya pun panik ketika Rindu diketahuinya menghilang dari hadapannya dan sadar bahwa keberadaan Rindu ternyata memberikan kenangan yang mendalam. Pak Surya berusaha menemukan Rindu dengan berbagai cara.

Sampai akhirnya ia bertemu dengan Sarah, yang juga sedang sibuk mencari keberadaan Rindu bersama anak-anak sanggar lainnya, dan mereka pun memutuskan untuk mencari bersama-sama. Dan ternyata, Rindu justru kembali ke sanggar dengan sendirinya setelah pulih dari amnesia-nya.

Kehadiran Rindu kembali ke rumah singgah disambut dengan gembira. Mereka pun merayakannya dengan acara syukuran kecil-kecilan. Tapi kegembiraan mereka kembali terusik. Ternyata proyek yang sedang dijalankan oleh Pak Surya bersama dengan Monik bertempat di pemukiman rumah singgah tersebut dan akan segera menggusurnya.

Keadaan tersebut membuat Pak Surya dilema, antara memilih Rindu, anak-anak jalanan, dan rumah singgah itu atau karirnya yang akan semakin melesat beserta Monik yang mencintainya. Pak Surya harus segera memutuskan dengan cepat pilihannya tersebut.

Tak perlu meragukan lagi film buah karya Mathias Muchus ini. Dikenal sebagai aktor lawas, lewat film yang kali pertama ia sutradarai ini Muchus mampu menunjukkan kepiawaiannya dibelakang kamera.

Dengan jalan cerita yang sederhana ia mampu mengemas film produksi Mizan Productions ini dengan berbagai adegan yang menyentuh bahkan menyentil penontonnya. Seperti lewat berbagai adegan kehidupan anak jalanan dengan kesederhanaan sekaligus keterbatasan yang digambarkan oleh anak-anak sanggar. Serta kehidupan yang kontras dari adegan tersebut, sebuah kemewahan dan keangkuhan seorang yang hidup mapan lewat peran Titi Sjuman sebagai Monik.

Tanpa menggurui, film ini juga akan menyadarkan Anda dengan aktivitas sosial ala anak-anak jalanan itu sendiri, bagaimana cara mereka berteman, bermain, bahkan mencari uang untuk sesuap nasi tanpa melupakan untuk saling berbagi.

Tidak terlepas juga termasuk pesan yang menggambarkan bahwa kekuasaan bukanlah suatu hal yang bisa melakukan segalanya. Bahwa hati nurani adalah pemenangnya.

Masih begitu banyak pesan yang akan disampaikan oleh film Rindu Purnama ini. Untuk itu Anda bisa saksikan karya perdana Mathias Muchus ini mulai 10 Februari 2011.
 
Titi Sjuman Menjadi Penindas di Rindu Purnama

Setelah bermain gemilang dalam film Minggu Pagi di Victoria Park, Titi Sjuman kembali menunjukkan bakatnya sebagai seorang artis. Di film terbarunya berjudul Rindu Purnama istri dari musisi Aksan Sjuman ini mengaku senang bisa merasaan sesuatu yang berbeda dalam aktingnya kali ini.

“Biasanya dalam film saya sebelumnya, saya selalu menjadi orang yang tertindas,
di film ini saya malah jadi penindas, jelas Titi sambil tertawa saat press confrence film Rindu Purnama di FX Sudirman, Jakarta Selatan (8/2).

Dalam film arahan Mathias Muchus ini, Titi berperan sebagai wanita bernama Monique yang sangat benci pada anak-anak. “Sebenarnya saya sangat senang dengan anak-anak, tapi di film ini saya harus benci pada anak-anak, jadi ini peran ini sangat menantang buat saya karena sangat bertentangan dengan diri saya,” ujarnya lagi.

Lewat film Rindu Purnama, peraih piala Citra tahun 2009 dalam film Identitas ini mengaku sangat terharu dan mendapat pengalaman berharga selama syuting film berlangsung. “Melalui film ini saya dapat merasakan langsung kehidupan masyarakat yang tinggal di lingkungan kumuh, dan saya merasa beruntung jika dibandingkan dengan mereka,” papar Titi.

Ibu satu anak ini juga tidak merasa kuatir dengan perannya di film ini akan mendapat protes dari keluarganya. “Anak sekarang sudah pinter dan mereka paham ini hanyalah akting, selain itu mas Aksan sangat mendukung karena sebelum saya terima ini saya pasti sharing dengan dia,” papar Titi.

Selain bermain sebagai tokoh antagonis dalam film yang diproduksi oleh Mizan Production ini, Titi juga menjadi pengarah musik bersama suaminya itu. Rindu Purnama akan tayang serentak mulai 10 Februari 2011.
 
Ririn Ekawati Menjawab Tantangan Mathias Muchus dengan Berjilbab

ririn-head%281%29.jpg


Meskipun masih terbilang baru di dunia film, namun bagi Ririn Ekawati melakukan pendalaman karakter dengan sungguh-sungguh wajib dilakukan. Wanita yang sebelumnya membintangi Roman Picisan ini kembali menunjukkan kebolehannya berakting. Kali ini bakat aktingnya itu ditunjukkan lewat film garapan Mathias Muchus, Rindu Purnama. Dalam film produksi Mizan Production ini, Ririn ditantang untuk berperan menjadi Sarah, seorang sukarelawan di rumah singgah dengan mengurus anak-anak jalanan dan masyarakat sekitarnya. Sarah adalah wanita yang lembut, kuat, dan peduli sesama.

Namun yang menjadi tantangan bagi Ririn adalah berperan sebagai Sarah yang sehari-hari menggunakan jilbab. Tantangan itu dijawabnya dengan keseriusan menjadi seorang wanita yang menutup bagian kepalanya itu.

Jujur susah, karena aku bukan perempuan berjilbab. Sebelum syuting aku selalu perhatikan wanita yang berkerudung. Aku pelajari attitude dan cara berbicara dengan lawan jenis,” jelas Ririn saat dietmui di press conference Rindu Purnama di FX, Jakarta (8/02).

Untuk memperdalam karakternya tersebut, Ririn mengaku sampai observasi lewat sang Ibu dan teman-temannya yang berjilbab.

Aku lihat ibu aku dan teman-teman. Ternyata cara mereka jalan juga berbeda, cara melihat lawan jenis pun berbeda, tidak langsung melihat ke matanya. Lalu setelah selesai reading malamnya pas di rumah aku melakukan aktifitas sambil mengenakan jilbab, ” kata Ririn yang saat itu masih mengenakan jilbabnya.

Yang pasti tidak hanya berkaitan dengan jilbab saja film ini memberikan pesannya kepada penonton, pasalnya lewat film drama keluarga ini penonton banyak diberikan pesan moral. Bahkan Ririn sendiri mengaku mengalami perubahan secara pribadi setelah membintangi film yang turut diperankan oleh Teuku Firmansyah dan Titi Sjuman ini.

Film ini merubah pribadi aku menjadi lebih sensitif dan perasa. Untuk memakai jilbab? Suatu waktu aku akan menjadi wanita yang berjilbab,” tegasnya.
 
udah nonton! bagus kok! ceritanya menyentuh, akting pemainnya oke senua, Salma juga bagus, gak sia2 selama ini main sinetron, dia bisa berekspresi dengan baik. sayangnya...nih film masih kalah ma dedemit di studio lain, waktu gw nonton film lainnya dedemoit semua, mulai dari goyang krawang, jenglot, sampe kuntilanak. dan yg bikin nyesek, yg nonton film ini cuma gw , nyokap, 3 ponakan, ma beberapa orang sekitar 15 orang di belakang, my god udah kayak kuburan tuh bioskop.
 
Back
Top