Jatim Deklarasikan Gerakan Antibohong

Dipi76

New member
Jatim Deklarasikan Gerakan Antibohong
Penulis : Nina Susilo | Editor : Marcus Suprihadi
Rabu, 19 Januari 2011 | 11:47 WIB

1146103620X310.jpg


SURABAYA, KOMPAS.com — Akademisi dari beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta, kepala sekolah, dan tokoh agama di Jawa Timur, Rabu (19/1/2011), mendeklarasikan Gerakan Antibohong di Universitas Muhammadiyah Surabaya. Sebab, sikap tidak baik (bohong) dinilai menjadi akar masalah dalam kehidupan berbangsa di Indonesia.

Pencanangan Gerakan Antibohong ini ditandai dengan penyematan pin bertuliskan "Stop Bohong: Tidak Bohong adalah Karakter Pribadi Saya". Komitmen dukungan pada gerakan itu juga dilakukan dengan penandatanganan dua spanduk sepanjang 7 meter.

Deklarasi ini diikuti Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya Prof Zainuddin Maliki; guru besar dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Prof Imam Robandi dan Prof Djauhar Manfaat; Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Prof Zainuri; serta guru besar IAIN Sunan Ampel, Prof Syaiful Anam dan Prof Zainul Arifin. Hadir pula Sekretaris Majelis Ulama Indonesia Jatim Rahman Abdul Aziz.

Gerakan Antibohong ini, kata Zainuddin, adalah upaya untuk membenahi soft skills bangsa Indonesia. Kejujuran menjadi sesuatu yang langka di Indonesia.

Kebohongan, Zainuddin mencontohkan, terjadi pada janji memberantas korupsi, tetapi tidak dilaksanakan secara tuntas sampai akar masalahnya. "Ibaratnya memberantas ular korupsi, yang digebuki hanya ekor-ekornya. Kepalanya dibiarkan. Lihat saja kasus BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia) dan Century tidak selesai dan sekarang ketambahan kasus Gayus. Kalau kasus kecil-kecil, digebuki sampai habis setulang-tulangnya," tutur Zainuddin yang juga Ketua Dewan Pendidikan Jatim.

sumber: kompas


-dipi-
 
Back
Top