Penyakit hewan : Canine distemper

Status
Not open for further replies.

Megha

New member
Canine distemper)


Dogs%20Diseases.jpg

Canine Distemper merupakan penyakit akut sampai subakut pada hewan yang menyerang saluran pencernaan, pernafasan dan sistem saraf pusat.
Virus distemper dapat menyerang semua umur, namun paling sering pada anjing muda dan tingkat mortalitasnya juga lebih tinggi. Canine distemper menyerang hewan dalam keluarga Canidae, Mustelidae, Mephitidae, Procyonidae dan kemungkinan Felidae. Agen virus yang menyebabkan penyakit ini dikenal dengan nama canine distemper virus (CDV). Virus ini dapat ditransmisikan melalui aerosol (udara), dimana droplets tersebut berasal dari nafas atau sekresi nasal hewan penderita distemper.
Canine distemper merupakan penyakit fatal yang sering menyerang saluran pernafasan, saluran cerna dan sistem syaraf pusat Penyakit ini dapat menyerang anjing berbagai usia. Namun penyakit ini sering menyerang anjing berusia di bawah 1 tahun

Gejala Klinis

Penyakit ini ditandai dengan demam, leukopenia, gangguan pencernaan serta sering disertai dengan komplikasi pneumonia dan gangguan saraf. Gejala klinis yang timbul bila telah berlanjut pada susunan syaraf pusat seperti kejang-kejang dan myoclonus yang disertai dengan depresi, ataksia, paresis, paralisis dan tremor. Hewan yang terlihat kejang-kejang menandakan bahwa infeksi telah menyebar sampai otak dan menyebabkan kerusakan saraf. Kerusakan yang terjadi pada neuron dan astrosit oleh virus distemper menyebar secara perlahan namun infeksi ini menyebabkan kematial sel secara besar-besaran termasuk pada sel neuron yang tidak terinfeksi.

Penularan

Virus distemper dapat menyebar melalui udara dan paparan terhadap droplet. Perkembangan virus ini dalam tubuh sangat tergantung dari kondisi hewan yang terinfeksi. Bila hewan telah memiliki kekebalan, maka hewan tersebut akan menjadi subklinis dan sel yang telah terinfeksi akan lisis atau terjadi neutralisasi virus. Bila respon imun gagal, maka akan membawa hewan kepada kematian dalam waktu 2-4 minggu setelah infeksi. Jika respon imun hewan lemah, maka akan bertahan lebih lama. Penyebaran virus ini dalam tubuh melalui jaringan limfatik via viremia menuju traktus respiratorius, gastrointestinal, urogenital dan terakhir pada susunan saraf pusat. Perjalanan penyakit mulai terlihat setelah 6 hari post infeksi, dimana akan terdapat nasal dan ocular discharge, hewan akan terlihat depresi dan anoreksia. Kemudian infeksi akan menyebar ke saluran pencernaan dan atau saluran nafas. Infeksi tersebut juga dapat diikuti dengan infeksi bakteri. Infeksi akan berlanjut pada susunan saraf pusat, namun tidak selamanya infeksi ini diawali dengan infeksi sistemik.


Pencegahan

Sebagai langkah pencegahan, anjing harus sudah mendapatkan vaksinasi Distemper sebelum berusia 3 bulan


Distemper02.gif


hardpad-canine-distemper.jpg


112U640S-0.jpg


images







Referensi :

Tilley LP. FWK Smith. 1997. The 5 Minute Veterinary Consult, Canine and Feline. Baltimore : Wiliams & Wilkins Company

Dharmojono H. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Veteriner 1. Jakarta: Pustaka Populer Obor

Vetcentric. 2002. Canine Distemper Virus, Hard Pad Disease.

Bower J. D Youngs. 1990. The Health of Your Dog. London: The Crowood Press.

Fraser CM et al. 1991. The Merck Veterinary Manual. USA: Merck & Co., Inc
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top