sharing cara mendidik buah hati kita

madeline_2011

New member
hallo ibu-ibu indonesia, yuk kita berbagi pengalaman cara mendidik buah hati kita.supaya kelak anak-anak kita menjadi anak cemerlang yang berkualitas. karena kata orang bijak Ibu adalah tiang keluarga.
 
kalo aku dulu, mengajari adik kecilku untuk berjalan dengan cara memancingnya dengan botol susu, sehingga si adik kecil ini berusaha merangkak untuk meraih botol susunya..

Saat mengajari adik berjalan juga gak jauh beda, dengan memancingnya dengan pelukan hingga dia selangkah demi selangkah akan datang ke pelukan kita. Tapi memang gak mudah, jadi dipancing dengan kue-kue kecil supaya dia mau meraih.

hal diatas aku ajari sejak dini untuk memberikan pelajaran bahwa adik kecil harus berusaha jika ingin mendapatkan sesuatu, jadi kita tidak memanjakan atau menuruti apa terus maunya.

Saat usia 2 tahun, adik sudah bisa bicara. Saat dia meminta sesuatu pada orang aku mengajarinya untuk bilang "boleh minta?" atau "bagi dong" sebagai ajaran untuk selalu permisi dalam meminta sesuatu agar kelak dia tidak lancang mengambil/merampas sesuatu yang bukan miliknya. Dan setelah adik mendapatkan apa yang dia mau, akupun mengajarinya mengucapkan "terimakasih" sebagai bentuk penghormatan.

Tipsnya : lakukan dengan sabar dan kelembutan ;)
 
hallo ibu-ibu indonesia, yuk kita berbagi pengalaman cara mendidik buah hati kita.supaya kelak anak-anak kita menjadi anak cemerlang yang berkualitas. karena kata orang bijak Ibu adalah tiang keluarga.

[<:) waaaaaaaaahh keren nih... monggo di share... aku nyimak yaw non..

ternyata tread yang serupa sudah ada, kalau gitu kita gabung di tread yang sudah ada saja.

humm sementara nggak apa dulu non.....

ayoooooooooooo monggo di sharing :)
 
kalo aku dulu, mengajari adik kecilku untuk berjalan dengan cara memancingnya dengan botol susu, sehingga si adik kecil ini berusaha merangkak untuk meraih botol susunya..

Saat mengajari adik berjalan juga gak jauh beda, dengan memancingnya dengan pelukan hingga dia selangkah demi selangkah akan datang ke pelukan kita. Tapi memang gak mudah, jadi dipancing dengan kue-kue kecil supaya dia mau meraih.

hal diatas aku ajari sejak dini untuk memberikan pelajaran bahwa adik kecil harus berusaha jika ingin mendapatkan sesuatu, jadi kita tidak memanjakan atau menuruti apa terus maunya.

Saat usia 2 tahun, adik sudah bisa bicara. Saat dia meminta sesuatu pada orang aku mengajarinya untuk bilang "boleh minta?" atau "bagi dong" sebagai ajaran untuk selalu permisi dalam meminta sesuatu agar kelak dia tidak lancang mengambil/merampas sesuatu yang bukan miliknya. Dan setelah adik mendapatkan apa yang dia mau, akupun mengajarinya mengucapkan "terimakasih" sebagai bentuk penghormatan.

Tipsnya : lakukan dengan sabar dan kelembutan ;)


bagus banget non megha...setuju intinya kita mengajarkan manners kepada anak2 kita sejak usia dini..sedini mungkin supaya mereka terbiasa dengan itu dan yang lebih penting lagi harus konsisten kita memberi contoh kepada mereka.
 
Kadang kita punya kendala untuk menjadi orang tua, karena sebenarnya gak ada sekolah lulusan untuk menjadi orang tua...bagaimana cara kalian menangani anak yang malas, jadi untuk mengerjakan apa2 masih disuruh, belajar disuruh, mandi disuruh,beres-beres kamar disuruh, jadi belum ada kesadaran dari diri sendiri.......silahkan share bagi pengalaman ya...
 
Kalau untuk anak yang malas, kita berikan dia reward ajah ;)

aku jadi ingat, dulu ibuku memberiku hadiah tempat pensil bagus setelah aku membereskan kamar tidur yang berantakan sama mainan.. Cara ini lalu aku tiru kepada adik, tapi bedanya adikku ini gak mempan disogok mainan :)) jadi aku sogok dengan makanan ringan atau aku ajak jalan-jalan..

memang cara ini gak memberikan pendidikan moral, tapi untuk sifat yang segera dan sementara cara ini bagus kok ;)

Aku sarankan untuk tidak memukul anak yang malas, karena kekerasan fisik seperti itu membekas dan melukai psikologisnya, sehingga si anak ini akan melampiaskan kesakithatiannya kepada media lain atau orang lain diluar lingkungan keluarga.
 
non ditiap post ada tombol
solve-answer.gif
non klik aja salah satu post yang non anggap itu bagus ;) kalau dikemudian hari ada jawaban yang lebih baik bisa minta tolong direset sama moderator
 
Kadang kita punya kendala untuk menjadi orang tua, karena sebenarnya gak ada sekolah lulusan untuk menjadi orang tua...bagaimana cara kalian menangani anak yang malas, jadi untuk mengerjakan apa2 masih disuruh, belajar disuruh, mandi disuruh,beres-beres kamar disuruh, jadi belum ada kesadaran dari diri sendiri.......silahkan share bagi pengalaman ya...

ghehhe males mandi... jadi kesindir nih aku non madeline :p

kalau aku sih belom berpengalaman, cuman ada beberapa yang pernah kubaca/ aku alami sendiri, namanya anak kan hidupnya itu untuk pertamanya berasal dari meniru, butuh arahan atas apa yang harus dia lakukan, jadi menurutku, sebenarnya wajar saja untuk satu kemalasan yang normal,,, tapi kalau seiring bertambah usianya tetap stuck pada kemalasan, itu yang perlu dicari jalan keluarnya..

jika seseorang malas/ tidak menurut/ tidak mau mengerjakan keinginan yang orang tua mau, kemungkinan karena menurut si anak memang tidak ada untungnya melakukan hal suruhan tersebut atau bahkan memang tidak tertarik sama sekali, jadi yang harus dilakukan adalah menarik minatnya agar mau melakukan hal yang orang tua inginkan, mungkin bisa dimulai dengan:

MEMBUKA JALAN- maksudnya membuka jalan agar si anak terbuka menerima pendapat dengan perasaan senang dan gembira, bebas dari perasaan tertekan, takut dan terpaksa melakukan hal-hal (suruhan ortu). jadi dengan memberi perhatian khusus pada hal-hal yang amat menarik perhatian anak, ya harus penuh sabar juga dan kita sisipkan akan keuntungan2 dari belajar, mandi, beres2 kamar, dan hal positif lainnya. yang nantinya agar anak tergerak untuk melakukan dan merencanakan kegiatan belajarnya.

menyorot masalah yang malas belajar, kita harus bisa membuat sadar anak agar dirinya merasa “tertantang” untuk berbuat sesuatu/melakukan sesuatu yang positif, bisa ambil contoh dari tokoh film/ tokoh dunia yang sukses. diungkapkan saja bahwa untuk menjadi orang yang sukses dibutuhkan perencanaan belajar, cara-cara belajar yang baik, tahu apa yang hendak dipelajari dan tahu menerapkan apa yang dipelajari, sehingga tertanam pemahaman belajar yang bukan asal belajar.

selain itu juga harus memotifasi agar anak punya cita-cita/ tujuan, jadi dia bisa lebih semangat belajar lagi.
Setelah nanti anak sudah punya keinginan dan kesadaran belajar, kita bantu arahkan waktu belajar yang tepat. seperti yang aku alami waktu kecil dulu, misal dapat PR dari sekolah, orang tuaku selalu menyarankan langsung mengerjakan PR setelah pulsang sekolah, jadi waktu bisa lebih efektif dan setelah itu bisa istirahat, dan iming-imingannya agar nanti sorenya/ malam bisa nonton acara TV favoritku ;)
jadi memang orang tua yang harus mengerti kondisi anak juga, waktu belajarnya jangan berbenturan dengan waktu keinginan-keinginan lain yang dominan pada anak, seperti ingin menonton film kartun favoritnya, Kondisi fisik dan psikis anak yang dalam keadaan fresh (segar) bebas dari rasa lelah, mengantuk,dsb juga penting untuk diperhatikan.

so kalau anak sudah merasa nyaman, otomatis nantinya akan makin timbul kesadarannya.

btw non madeline jangan lupa klik solve answer yaaahhhh

maksudnya gimana non belum jelas....:D kasih tau caranya ya?

iya non madeline, jadi di sini ada fitur "solve answer", itu bisa digunakan dengan klik tulisan tersebut guna memberikan apresiasi bagi jawaban masyarakat ii yang dirasa bagus/ paling bagus
 
semua jawaban bagus.. dan membantu banget..saya bingung menentukan solve answer.....please moderator tolong tentukan solve answernya ya... thanks
 
Mengajarkan disiplin pada anak bukanlah hal yang mudah dilakukan.Salah bertindak justru akan membuat anak bersikap lebih buruk. Untuk itu para orang tua wajib menghindari kesalahan saat melakukanya.

Berikut ini beberapa daftar kesalahan yang umum dilakukan orang tua saat mengajarkan disiplin pada anak :
1. Mendisiplinkan anak saat marah
komunikasi dalam keadaan emosi yang tidak stabil tak akan pernah efektif
yang terdengar oleh anak hanyalah teriakan yang menyakitkan.
2. Jangan salah menghukum
jika kedua anak Anda bersiteru, yang menangis bukanlah selalu yang men-
jadi korban. dengarkan keseluruhan cerita anak-anak.Tak selalu harus
memberi hukuman.
3. Hukuman
Hukuman bukan digunakan untuk menyakiti, melainkan agar anak tak meng-
ulangi lagi kesalahannya.Oleh karena itu, pastikan hukuman yang anda
berikan sesuai dan pantas.
4. jangan biarkan orang lain mendisiplinkan anak anda
komunikasi yang diterima anak akan sangat berbeda jika dilakukan oleh
orang lain bukan orang tua kita.

kutipan: Ayu kinanti
 
Mengajarkan disiplin pada anak bukanlah hal yang mudah dilakukan.Salah bertindak justru akan membuat anak bersikap lebih buruk. Untuk itu para orang tua wajib menghindari kesalahan saat melakukanya.

Berikut ini beberapa daftar kesalahan yang umum dilakukan orang tua saat mengajarkan disiplin pada anak :

1. Mendisiplinkan anak saat marah
komunikasi dalam keadaan emosi yang tidak stabil tak akan pernah efektif
yang terdengar oleh anak hanyalah teriakan yang menyakitkan.

2. Jangan salah menghukum
jika kedua anak Anda bersiteru, yang menangis bukanlah selalu yang men-
jadi korban. dengarkan keseluruhan cerita anak-anak.Tak selalu harus
memberi hukuman.

3. Hukuman
Hukuman bukan digunakan untuk menyakiti, melainkan agar anak tak meng-
ulangi lagi kesalahannya.Oleh karena itu, pastikan hukuman yang anda
berikan sesuai dan pantas.

4. jangan biarkan orang lain mendisiplinkan anak anda
komunikasi yang diterima anak akan sangat berbeda jika dilakukan oleh
orang lain bukan orang tua kita.

kutipan: Ayu kinanti

yang poin ke 4 kena banget, jangan sampe ada orang lain yang mendisiplinkan anak kita. karena akan mucul beberapa opini

pertama, sebagai orang tua jika sampai ada anak yang dinasihati atau di disiplinkan oleh orang lain, maka akan timbul opini bahwa kita sebagai orang tua tidak mampu mendidik mereka dengan baik.

dan yang kedua, jika anak dididik oleh orang lain belum tentu cara didikannya dapat kita terima. Kan ada saja saat dimana kita tidak terima anak kita diberitahu/dimarahi oleh orang lain, dan bisa jadi justru si anak ini malah lebih segan kepada orang lain ketimbang kepada orangtuanya sendiri, karena dia merasa didikan yang benar tidak didapatkan dari orang tuanya.

sebisa mungkin jangan mengancam dan jangan memukul!!
logikanya, kita saja sebagai orang dewasa tidak suka dikasari, apalagi kalo anak-anak??
 
Last edited:
yang poin ke 4 kena banget, jangan sampe ada orang lain yang mendisiplinkan anak kita. karena akan mucul beberapa opini

pertama, sebagai orang tua jika sampai ada anak yang dinasihati atau di siplinkan oleh orang lain, maka akan timbul opini bahwa kita sebagai orang tua tidak mampu mendidik mereka dengan baik.

dan yang kedua, jika anak dididik oleh orang lain belum tentu cara didikannya dapat kita terima. Kan ada saja saat dimana kita tidak terima anak kita diberitahu/dimarahi oleh orang lain, dan bisa jadi justru si anak ini malah lebih segan kepada orang lain ketimbang kepada orangtuanya sendiri, karena dia merasa didikan yang benar tidak didapatkandari orang tuanya.

sebisa mungkin jangan mengancam dan jangan memukul!!
logikanya, kita saja sebagai orang dewasa tidak suka dikasari, apalagi kalo anak-anak??

ini dilema
bagaimana jika yang menjaga anak kita adalah pembantu yang hampir seharian mendapat didikan darinya?
 
ini dilema
bagaimana jika yang menjaga anak kita adalah pembantu yang hampir seharian mendapat didikan darinya?

hehehe selama kita masih punya orang tua atau mertua, lebih baik kita percayakan kepada mereka..

Gak sedikit kasus megha temui, dimana si anak ini justru malah lebih "nempel" dan lebih menurut kepada pembantu/suster/pengasuh ketimbang oleh orang tuanya sendiri. Kalau memang sudah terlanjur dalam posisi dilema begitu sih, sepengalaman Megha satu-satunya jalan ya dengan perbanyak komunikasi sama si anak, beri mereka perhatian dan sebisa mungkin kita ada disisi si anak dikala mereka sedih, gundah dan memiliki masalah atau membutuhkan bantuan. Menelpon anak dikala jam istirahat kantor untuk sekedar bertanya "sudah makan belum sayang?" atau "gimana tadi sekolahnya?" gak susah kan?? dan disaat kita pulang kerja jika si anak masih belum tidur ajak ngobrol aja sebentar sekedar untuk tanya PR atau apa saja yang dia lalui selama seharian tadi. Anak suka didengarkan ;)
 
Last edited:
Back
Top