RI-Ceko Tandatangani Kerjasama Pertahanan

nurcahyo

New member
RI-Ceko Tandatangani Kerjasama Pertahanan

Kapanlagi.com - Setelah sempat tertunda, akhirnya pemerintah Indonesia dan Ceko meresmikan kerja sama pertahanan kedua negara melalui penandatanganan nota kesepahaman Agreement between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Czech Republic on Co-operation Activities in the Field of Defence.

Penandatanganan nota kesepahaman itu dilakukan oleh Sekjen Departemen Pertahanan (Dephan) Letnan Jenderal Sjafrie Sjamsoeddin dan Deputi Menteri Pertahanan Republik Ceko, Jaroslav Kopriva, di Jakarta, Selasa (21/11).

Nota kesepahaman itu meliputi kerjasama di bidang pertukaran informasi dalam pengembangan urusan pertahanan, pertukaran para perwira untuk pendidikan di lembaga pendidikan, baik di sekolah staf dan pelatihan profesional, serta yang berkaitan dengan penelitian.

Bidang kerjasama lainnya, adalah pertukaran data ilmu pengetahuan dan teknologi tenaga ahli maupun pelatih serta berbagai bentuk kerjasama teknis lainnya sesuai dengan kepentingan pertahanan bagi kedua belah pihak.

Kedua negara juga sepakat untuk meningkatkan kerjasama antarinstitusi pertahanan yang berkaitan dengan teknologi industri pertahanan dalam rangka kepentingan dan kemanfaatan bersama, termasuk dalam pertukaran teknologi, bantuan teknis, pelatihan dan ptoduksi bersama.

Sekjen Sjafrie mengatakan, MoU ini merupakan langkah yang sudah dirintis sejak dua tahun lalu.

Dalam kerjasama itu, RI akan memprioritaskan kebutuhan alat utama sistem senjata (alutsista) yang dibutuhkan TNI.

"Untuk tindaklanjutnya, kedua pihak akan segera membentuk suatu komite kerja bersama antara Dephan RI dan Dephan Rep. Ceko. MoU ini merupakan koridor kerjasama pertahanan kedua negara sedangkan komposisinya akan terdiri dari para pejabat Dephan kedua belah pihak," katanya.

Komite bersama tersebut akan melakukan penjajakan dengan tetap berkoordinasi dengan TNI tentang apa saja yang dibutuhkan TNI terutama dalam hal spesifikasi teknis dengan harga yang tepat.

Sementara itu Deputi Menhan Rep. Ceko, Jaroslav Kopriva menjelaskan, MoU ini membuka kesempatan bagi masa depan kerjasama bilateral di bidang pertahanan kedua negara.

Setelah hancurnya Pakta Warsawa, Ceko berkiblat ke Eropa Barat dan AS, kemudian tergabung dengan NATO pada 1999. Pada 2003 Kabinet Ceko menyetujui strategi kebijakan pertahanan baru, di mana NATO, UE dan Euro-Atlantik sebagai pilarnya.

Namun, mengingat industri persenjataannya cukup maju, Ceko berusaha memasarkan produk persenjataannya ke berbagai negara, kadang-kadang tidak transparan dan tidak sejalan dengan EU Code of Conduct on Arms Export yang berlaku semenjak 1998 yang berisikan delapan kriteria yang harus dipenuhi negara anggota UE sebelum memberikan lisensi untuk ekspor bahan-bahan dan peralatan militer.

Khusus dengan Indonesia, kerjasama pertahanan dengan Ceko telah menjadi agenda utama kunjungan Presiden Megawati ke Ceko tahun 2002.

Terkait itu, telah dilakukan kunjungan tim penjajagan RI ke industri-industri senjata dan amunisi di Ceko. Presiden RI juga telah diberi penjelasan tentang kemajuan industri persenjataan Ceko dan pihak Ceko sangat berminat melakukan ekspor persenjataan ke RI maupun membangun kerjasama yang konkrit dalam bidang aktivitas pertahanan.

Sidang ke-2 Komisi Bersama yang berlangsung di Jakarta Februari 2003 sepakat untuk membuat persetujuan kerjasama teknis kemiliteran (defence co-operation), kerjasama teknik militer serta industri mesin-mesin terkait.

Kedua pihak juga sepakat untuk merealisasi secara kongkrit bentuk kerjasama tersebut dalam bentuk produksi bersama (joint production) di antara industri peralatan militer kedua negara, termasuk alih teknologi.

Menindaklanjuti hasil Sidang Komisi Bersama tersebut, kedua negara tengah membahas Agreement between the Government of the Czech Republic and the Government of the Republic of Indonesia on Cooperation Activities in the Field of Defence.
 
Back
Top