Iran akan hancurkan obyek AS

andree_erlangga

New member
Jika Amerika Serikat berencana menyerang Iran, negara tersebut akan merespons dengan membidik obyek-obyek kepentingan AS di suluruh dunia. Hal tersebut diungkapkan Pemimpin Spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei, Kamis (8/2).
Ketika berbicara di hadapan komandan Angkatan Udara Iran, Khamenei mengatakan musuh tahu benar, segala bentuk invasi tentunya akan diikuti oleh reaksi komprehensif terhadap penjajah itu.
”Musuh sangat paham, setiap invasi akan diikuti dengan reaksi komprehensif kepada para penyerang dan kepentingan-kepentingan mereka di seluruh dunia,” ujar Khamenei.
Sementara itu, Garda Revolusioner Iran, Kamis kemarin melakukan uji coba rudal yang menurut seorang komandan militer, senjata itu bisa menenggelamkan kapal perang ukuran besar di Teluk, Laut Oman dan Laut Hindia utara.
Iran saat ini berselisih dengan AS mengenai program nuklir Iran. Selain itu, Washington juga menuduh Iran telah ikut campur dalam masalah Irak. Pemerintah AS telah memerintahkan kapal induk kedua berangkat ke Teluk guna meningkatkan tekanan kepada Iran.
”Rudal-rudal itu mempunyai kemampuan maksimum jangkauan sejauh 350 km yang dapat menghantam sejumlah kapal induk di semua Teluk Persia, Laut Oman dan bagian utara Laut Hindia,” ujar Komandan AL Garda Revolusioner Iran Ali Fadavi.
Fadavi saat dikutip sebuah media Internet mengatakan hulu ledak seberat 500 kg dari rudal tersebut, mempunyai kemampuan untuk menenggelamkan semua jenis kapal perang besar.
Televisi nasional mengatakan, uji coba rudal dilakukan pada hari kedua latihan perang yang digelar oleh unit angkatan laut dan udara Garda Revolusioner. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan, Iran juga siap berkonfrontasi dengan segala macam tantangan.
Antikapal
Garda Revolusioner Iran adalah sayap ideologis dari angkatan bersenjata Republik Islam Iran dan mempunyai struktur komando terpisah dari militer reguler. Mereka secara rutin menggelar latihan di wilayah Teluk yang dianggap sebagai demonstrasi kekuatan militer.
Para ahli militer mengatakan pasukan Iran tidak punya teknologi yang seimbang dengan militer AS, namun masih dapat menyebabkan kerusakan besar di Teluk dan mempersempit Selat Hormuz, satu titik di mana dua perlima perdagangan minyak dilakukan melalui selat tersebut.
Media mengidentifikasi rudal itu sebagai rudal antikapal SSN-4, yang digambarkan media Internet sebagai rudal balistik yang muncul sekitar tahun 1960-an dan ditembakkan dari kapal selam ketika muncul ke permukaan laut.
Dikatakan, SSN-4 mempunyai jangkauan mencapai hampir 550 km atau lebih. Situs web navweaps.com, menyebutkan senjata itu bisa mencapai berat 1.370 kg, lebih besar dari hulu ledak seberat 500 kg yang digambarkan Fadavi.
Televisi menunjukkan gambar rudal-rudal yang diluncurkan dari darat dan menghantam bagian atas sebuah kapal di laut. Namun, peluru yang ditembakkan itu tampaknya berbeda dengan rancangan dan gambaran rudal SSN-4 yang diberikan sejumlah situs web.
Komandan unit udara Hossein Salami Rabu (7/2), mengatakan latihan dua hari itu juga melibatkan peralatan yang berhubungan dengan sistem rudal antikapal buatan Rusia, TOR-M1. Namun, dalam uji coba kali ini, tampaknya rudal jenis tersebut tidak ikut dikeluarkan.
solopos.net
 
Last edited:
Back
Top